Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH DISMENOREA

OLEH :

APRILA A. DAIMAROTO
BAIQ HALIMAH

YAYASAN PENDIDIKAN CENDRAWASIH


AKADEMI KEBIDANAN PALU
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat beserta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun.
Tujuan kami membuat makalah ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa
yang membutuhkan ilmu tambahan tentang Asuhan Kebidanan pada masa nifas mengenai
Tahapan Masa Nifas.
Kami menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses
pembelajaran.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . .
C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dismenorea . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
B. Apa Yang dimaksud dengan Dismenore. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......................
C. Penyebab Dismenoreas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....................
D. Cara Mengatasi Dismenorea.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri uteri pada saat menstruasi. Dismenorea primer tidak dikaitkan
dengan patologi pelvis dan bisa timbul tanpa penyakit organik. Intensitas dismenorea bisa
berkurang setelah hamil atau pada umur sekitar 30 tahun. Dismenorea primer mengenai sekitar
50-70 % wanita yang masih menstruasi. Sekitar 10 % mengalami dismenorea berat sehingga
respons terhadap penyakit organik seperti PID, endometriosis, fibroid uteri, dan pemakaian
IUD.

B. Apa Yang dimaksud dengan Dismenorea


Dismenorea disebut juga kram menstruasi atau nyeri menstruasi. Dalam bahasa inggris,
dismenorea sering disebut sebagai “painful period” atau menstruasi yang menyakitkan
(America College of Obstetritians and Gynecologists, 2015). Nyeri menstruasi terjadi terutama
di perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang,
panggul, paha atas, hingga betis. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut
berasal dari kontraksi otot rahim yang sangan intens saat mengeluarkan darah menstruasi dari
dalam rahim. Kontraksi otot yang sangat intens ini kemudian menyebabkan otot-otot menegang
dan menimbulkan kram atau rasa sakit atau nyeri. Ketegangan otot ini tidak hanya terjadi pada
bagian perut, tetapi juga pada otot-otot penunjang yang terdapat dibagian punggung bawah,
pinggang, panggul, paha hingga betis.
Proses ini sebenarnya merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya mulai
dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32-48 jam. Sebagian besar
perempuan yang menstruasi pernah mengalami dismenorea dalam derajat keparahan yang
berbeda-beda. Dismenorea yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit, dan disebub
dismenorea primer. Dismenorea primer pada perempuan yang lebih dewasa akan makin
berkurang rasa sakit dan nyerinya. Dismenorea primer juga makin berkurang pada perempuan
yang sudah melahirkan.
Pada wanita lebih tua, dismenorea dapat disebkan oleh penyakit tertentu, misalnya
fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik. Dismenorea yang
disebkan oleh penyakit disebut dismenorea sekunder. Berbeda dengan dismenorea primer, rasa
sakit dan nyeri pada dismenorea sekunder biasanya berlangsung lebih lama dari pada
dismenorea primer. Nyeri karena dismenorea sekunder biasanya dimulai beberapa hari
sebelum menstruasi, makin lama akan makin terasa nyeri selama menstruasi berlangsung, dan
biasanya baru hilang beberapa hari setelah menstruasi selesai. Apabila pada dismenorea primer,
rasa sakit akan makin berkurang seiring dengan makin bertambahnya umur, pada dismenorea
sekunder, makin bertambah umur biasanya makin bertambah parah.
C. Penyebab Dismenoreas
a. Dismenorea Primer
Sebagaimana yang sudah disampaikan, dismenorea primer adalah proses normal yang
dialami ketika menstruasi. Kram menstruasi primer disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang
sangat intens, yang dimaksudkan untuk melepaskan lapisan dinding rahim yang tidak
diperlukan lagi. Dismenorea primer disebabkan oleh zat kimia alami yang diproduksi oleh sel-
sel lapisan dinding rahim yang disebut prostaglandin. Prostaglandin akan merangsang otot-
otot halus dinding rahim berkontraksi. Makin tinggi kadar prostaglandin, kontraksi akan makin
kuat, sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga makin kuat. Biasanya, pada hari pertama
menstruasi kadar prostaglandin sangat tinggi. Pada hari kedua dan selanjutnya, lapisan dinding
rahim akan mulai terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa sakit dan nyeri haid
akan berkurang seiring dengan makin menurunnya kadar prostaglandin.

b. Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder umumnya disebabkan oleh kelainan atau ganggung sistem
reproduksi, misalnya fibroid uterus, radang panggung, endometriosis, atau kehamilan ektopik.
Dismenorea sekunder pada diatasi hanya dengan mengobati atau menanganin penyakit atau
kelainan yang menyebabkannya.

D. Cara Mengatasi Dismenorea


Dismenorea primer dapat diperingat gejalanya dengan obat penghilang nyeri/anti-
inflamasi seperti ibuprofen, ketonprofen, napproxen, dan obat-obatan analgesik-antiinflamasi
lainnya. Obat-obatan analgesik ini akan menguragi produksi prostaglandin. Berolahraga dan
banyak bergerak akan memperlancar aliran darah dan tubuh akan terangsang untuk
memproduksi endorfin yang berkerja mengurangi rasa sakit dan menimbulkan rasa gembira.
Kompres dengan botol air panas dan mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa sakit jika
suka, cobalah diurut atau di pijat dengan tekanan ringgan, jangan terlalu keras, untuk
membantu menghilangkan rasa pegal pada otot-otot tubuh anda. Berbaring pada satu sisi tubuh
anda lalu tarik lutut sampai kebatas dada, lakukan beberapa kali. Ini akan membantu
meringankan rasa sakit dan pegal pada punggun. Makan makanan bergizi dan hindari konsumsi
garam dan kafein. Bila nyeri menstruasi tidak hilang denga obat peredah nyeri atau cara-cara
yang sudah disebutkan tadi, maka sebaiknya anda berkonsultasi pada dokter. Beliau akan
memberikan obat-obat yang lebih kuat daya kerjanya atau mungkin akan memberikan terapi
hormonal, atau akan melakukan pemeriksaan yang lebih intensif untuk menemukan sumber
masalah, hingga dapat menyarankan menanganan yang lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA
America College of Obstetricians and Gynaecologists.
Dysmenorrehea : Pinfui

Anda mungkin juga menyukai