Bekal Rangkuman PA, Dr. Bernard Agung Baskoro, SP.B.K (Onk)
Bekal Rangkuman PA, Dr. Bernard Agung Baskoro, SP.B.K (Onk)
Bekal Rangkuman PA, Dr. Bernard Agung Baskoro, SP.B.K (Onk)
1. Hodkin dan Non Hodkin, Teraphynya sama sama menggunakan Terapi Radiasi.
2. Sensitifitas radioteraphy adaah tergantung maturitas selnya. Semakin Selnya Imatur,
maka Makin Radiosensitif dia.
Semakin selnya banyak membelah, maka semakin radiosensitif dia.
3. Tumor VS Neoplasm
Tumor adalah Suatu pertumbuhan yang tidak normal pada tubuh manusia / Benjolan.
Neoplasma adalah suatu tumor yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang TIDAK
teregulasi dan massa sel yang tidak normal.
Metabolik Lipoma
Hashimoto
Autoimun
Tiroiditis
Tropoblastic
Mola
Disease
Neoplasma
Ganas Embrionic Tumor (
Differentiation
Terjadi selama Teratoma
Disorder
masa kandungan )
Tumor Jaringan
Yolk Sac Tumor
Pendukung Embrio
Non Germ Cell
Tumor
Ektoderm Carsinoma
Non Embrionic
Tumor ( Terjadi Sarkoma
setelah lahir /
jaringan matur )
Lymphoma
Mesoderm
Sertoli Cell Tumor
Neoplasm Tiroid
Nama Preparat : Adenoma Thyroid
a) Ciri-ciri :
o Massa berkapsul ( Penting untuk membedakan Adenoma dan Carsinoma karena
pada adenoma thyroid bisa terdapat atipikal cell)
o Terdapat follikel pada massa dan diantara kapsul ada folikel yang terjepit.
o Terkadang akan ada sel eosinophilic granular cytoplasm yang disebut sebagai
Hurtle Cell Adenoma
o Epitel Masih Kuboid sekresi koloid. Dan Koloid didalam massa tumor dan
diluar massa tumor masih SERAGAM.
o Terdapat simpai / kapsul tebal.
o Folikel tiroid umumnya berukuran kecil yang dilapisi epitel kuboid selapis.
o Kalau dilihat dalam perbesaran kecil, ditemukan adenoma didalam adenoma.
( Bentukan kelenjar didalam kelenjar ). Sementara bentuk adenoma yang didalam
kelenjarnya, sering kali tidak membentuk adenoma sempurna atau melingkar
semua. Sehingga massa adenoma didalanya disebut Adenomatous
o Kalau pertumbuhan Adenoma Tiroidnya cepat, follikel follikel tiroid akan
tergencet ( kalau dipreparat keliatan lebih gepeng )
b) Notes :
o Berasal dari Follicular Epitelium
o Treatmentnya : Eksisi atau Enoculation.
o Termasuk kelainan Neoplastik
o Pada perbesaran 4X, Koloid habis, sedikit-sedikit dan kecil-kecil.
o Pada perbesaran 10X, sel folikular 1-2 lapis, tapi diantara folikelnya diisi jaringan
ikat yang tebal.
o Pada perbesaran 40X, inti besar, tidak terlihat sel C, sulit bedain selnya.
c) Gambar :
d) Patofisiologi :
o Berasal dari jaringan folikular epitelium yang mengalami neoplastik growth.
o Mayoritas cell neoplastik yg tumbuh adalah jenis cell non fungsional, sehingga
jaringan tiroid tergantikan oleh jaringan neoplastik. Akibatnya, produksi hormon
tiroid terganggu.
o Tapi hati-hati : Kalo misalnya yang neoplastik adalah jenis cell fungsional,
produksi hormon tiroid jadi naik, sehingga terjadi hipertiroid.
e) Manifestasi Klinis :
o Tergantung primary cellnya, kalo functional menjadi Hipertiroid, tapi kalo yang
non fungsional jadi Euthyroid, dan gejalanya berupa penekanan massa.
o Hipertiroid : Metabolisme Naik, Exopthalmos, Tremor, Kurus, Keringetan, Ga
Tahan Panas.
o Terdapat Pembengkakan Kelenjar Tiroid ( umumnya bersifat Follicular)
f) Risk Faktor :
o Diet kurang Iodium
o Riwayat Cancer, Autoimun, Infeksi
o Paparan Radioaktif, Radiasi.
g) Etiologi :
o Iodine Deficiency
o Thyroid Cyst
o Thyroiditis ( hashimoto, apapun itu. Inget inflamasi bikin cell mati, kalo nggak
bikin cellnya marah dan neoplastik )
o Goiter multinodular.
d) Patofisiologi
o Akibat reaksi autoimun, terjadi infiltrasi sel radang ( sel limfosit dan
sel plasma ).
o Infiltrasi sel radang menyebabkan munculnya reaksi inflamasi kronik
dan membentuk folikel-folikel limfoid.
o Infiltrasi sel radang menyebabkan kelenjar tiroid membesar, pucet,
dan kaku. Eutiroid sampai slightly Hipertiroid.
o Secara jaringan, infiltrasi sel radang sebabkan kerusakan jaringan
tiroid.
o Lama-lama, jaringan tiroid semakin rusak dan menyebabkan hipotiroid /
Myxooedematous.
o Seiring semakin hancurnya jaringan tiroid, sel radang mulai menghilang
( selesai tugasnya ), dan tiroid mengecil secara progresif Hipotiroid.
e) Manifestasi Klinis :
o Gejala Sering :
Fatigue
Weight Gain
Pale / Puffy Face
Feeling Cold
Artralgia dan Mialgia
Konstipasi
Dry and Thining Hair.
Mensnya banyak dan irregular periode
Depresi
Panic
Heart Rate Rendah
Susah hamil atau mudah mati janin.
o T3 T4 rendah dan TSH tinggi.
o Gejala Hipotiroid.
f) Risk Faktor :
o Faktor Genetik CTLA-4 (Cytotoxic T-limfosit Antigen 4), HLA-DR5.
o Riwayat Cacat Genetik : Turner, Down, Klineferter ( Thyroglobuline
dan Thyperoksidase autoantibodi )_
o Riwayat Keluarga
o Riwayat Penyakit Autoimune : Celiac Diseasse, Type-1 DM, Vitiligo dan
Alopecia.
o High Iodine Intake.
g) Etiologi : Genetic dan Lingkungan
d) Patofisiologi :
o Terjadi Gangguan antara Hipotalamus-Pituitary-Tyroid axis sehingga
tiroid terstimulasi untuk mensekresikan tiroid lebih banyak.
o Sehingga terjadi hiperplasia dan hipertrofi jaringan tiroid.
o Selain itu, pemakaian tiroid pun juga meningkat, sehingga jaringan
koloid mengalami scalloping karena dipakai oleh Acinar Cell Tiroid yang
hiperaktif.
e) Manifestasi Klinis :
o TRIAD OF CLINICAL FEATURES : Exopthalmos, Non Pitting Oedema
/ Myxooedema pada Lowerlimb dan Gejala Hipertiroid.
o T3 dan T4 tinggi, TSH rendah.
o Gejala Kalo Laju Metabolisme Meningkat / over :
Insomnia
Hand Tremor
Hipereaktivity
Irritable Feelings, Psikosis, Mania, Anxietas, Agitasi dan
Depresi.
NNeoplasm Payudara
Nama Preparat : FAM / Fibroadenoma Mammae
a) Ciri-ciri :
o Proliferasi dari jaringan ikat ( Ada Asinus dan Duktulus )
o Sebagian dari asinus / duktulus tampak menyempit dan memanjang.
o Tidak bisa dibedakan yang mana asinus dan duktulus.
o Masa terbungkus oleh Pseudocapsule ( Kapsula Fibroblast ) Ingat Semua
Tumor Jinak, ada Kapsulnya.
o Terdiri dari 2 komponen
Komponen Epitelial membentuk struktur glandular yang terbentuk dari
epitelium payudara.
Komponen Stromal terdiri dari Fibroblast Fibrosit Loose Connective
Tissue, Jaringan ikat fibrosa.
b) Notes :
o Bersifat Jinak
o Membesar saat akhir periode menstruasi, kehamilan dan laktasi.
o Setelah menopause dia akan meregresi dan kalsifikasi
o Benjolannya bisa multiple dan bilateral.
o Fibroadenoma Mammae termasuk dengan Golongan Stromal Tumor of Breast
( Stromal bisa dari Intralobular—jaringan alveoli dan duktus laktiferi--dan
Interlobular daerah antara lobular lobular payudara )
o Diagnosa Bandingnya adalah Tumor Phylloides Bentukan massa tumor seperti
daun ( leaf-like pattern ) dan lebih sering ganas tapi in situ ( Cystosarcoma
phylloides )
c) Gambar :
d) Patofisiologi :
o Berasal jaringan stromal payudara Intralobular dan Interlobular.
o Karena pada lingkungan payudara, banyak sekresi growth faktor, sehingga sering
tumbuh jaringan non neoplastic seperti fibroadenoma ini.
o Diantara massa tumor, terdapat proliferasi-proliferasi sel yang membentuk 2 pola
pertumbuhan : Pola Ekstracanalicular dan Pola Intracanalicular.
o Pola Ekstracanalicular : Mkomponen epitelial membentuk ductus yang bersifat
melingkar, berukuran kecil dan tidak terdistorsi. Stroma tersusun melingkar,
simetris dan bersifat normal. ( Di Preparat Kapsula Fibroblast nya menebal )
o Pola Kanalikular : Duktus memanjang, akibat desakan proliferasi nodular dari
komponen stromal. Pola ini banyak pada fibroadenoma mamae yang berukuran
besar. ( Di Preparat, border pada kelenjar-kelenjarnya menebal)
e) Manifestasi Klinis :
o Lesi Soliter pada Payudara, Benign.
o Lesi bersifat Mobile.
o Saat Menstruasi, Hamil, dan Fase Laktans ukuran tumornya membesar Bisa
Hiperplasia, terutama pada komponen epitelial, sering misdiagnosa ke karsinoma.
o Saat Menopause, ukuran mengecil.
o Massa tumor sering teraba multiple dan bilateral
o Saat Usia Muda Sering teraba palpable mass pada payudaranya.
o Saat Usia Tua Ditemukan gambaran kalsifikasi pada mammografi.
f) Risk Faktor :
o Umur 20-30an
o Tumor jinak paling sering pada wanita.
g) Etiologi : Pengaruh Hormonal, Inflamasi + Mutasi Genetik
d) Patofisiologi :
o Sel Adenocarsinoma masuk melalui bagian subcapsular sinus lymph node.
Subcapsular sinus merupakan celah antara capsule dengan cortex yang
memberikan free movement of Lymphatic Fluid dan sedikit Limfosit. Pada sinus
ini juga terdapat sel retikular, fibrosit dan makrofag yang membentuk pola jaring.
Sehingga manifestasi paling early dari carsinoma adalah pada bagian sini.
e) Manifestasi Klinis :
o Lymfadenopathy
o Tergantung Primary Tumornya
f) Risk Faktor : Tergantung Primary Tumornya
g) Etiologi : Tergantung Primary Tumornya
Neoplasm Kulit
Nama Preparat : Nevus Intraderma
a) Ciri-ciri :
o Perbesaran 4 X :
Pada Stratum Korneum :Terdapat Hiperkeratosis
Pada Stratum Basal : Terdapat Akantosis
Pada Stratum Papillare : Terdapat epoitel kulit yang atrofi, dan
juga terdapat epitel kulit yang hipertrofi.
Pada Dermis : Terdapat pulau-pulau berwarna coklat berisi sel
melanosit
By the way begini loh gambaran hiperkeratosis dan akantosis.
o Perbesaran 10 X :
Pada dermis, terdapat pulau besar coklat dengan partikel
melanin ( bintik bintik warna lebih gelap )
By the way, nama pulau besarnya disebut Nest / Sarang.
o Perbesaran 40 X :
b) Notes :
o Lihat baik-baik pulau besar melaninnya. Karena posisi pulau melaninnya
menentukan letak nevusnya.
o Berdasarkan letaknya, Nevus terbagi menjadi tiga subtipe mayor yaitu :
Junctional Melanocytic Naevus :
Terletak pada Lower Epidermis
Sarang terletak pada lapisan bawah epidermis tetapi
tidak menyentuh dermis sama sekali.
Compound Melanocytic Naevus
Terletak pada lower dan upper epidermis
Sarang ada yang terletak di intradermis dan upper dermis.
Terdapat banyak sel yang mengelilingi sarang seolah
sarangnya dibungkus.
Intradermal Melanocytic Naevus
Hanya pada dermis saja ( Intradermal )
Seluruh sarang terletak didalam dermis
c) Gambar :
Perbesaran 4X Perbesaran 10X
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
o Biasanya pertama kali timbul berupa Nevus Junctional pada usia anak-
anak
o Bersama dengan pertumbuhan si anak, nevus junctional berkembang
masuk kedalam upper dermis, lalu sel tumornya kehilangan pigmen
pigmen melanin dan mulai terbungkus oleh jaringan sekitarnya, lalu
berubah jadi Nevus Compounal.
o Compounal nevus sering membentuk tai lalat yang agak jendol
dipermukaan kulit.
o Bersamaan dengan usia early adulthood, massa tumor melanosit
bermigrasi lagi ke dermis dan mulai menghilang dari epidermis,
makanya massa tai lalatnya akan menghilang pelan pelan.
o Tapi kadang-kadang, massa nevus ini jadi neoplastik growth. Dimana dia
berkembang jadi dysplastic atau atypical nevus dan berkembang jadi
Melanoma Maligna.
e) Manifestasi Klinis :
o Ada tai lalat di kulit
Tai lalatnya berbentuk bulat atau oval, tapi bisa bentuk apa aja.
o Lesi bisa berupa makula, papula atau nodula.
o Bentuknya slow growing dan hiperpigmentasi.
o Warnanya seragam, bentuknya simetris
o Tidak nyeri atau meradang.
o Biasanya akan hilang sendiri.
f) Risk Faktor :
o Kena Matahari
o Kulit Putih
o Silsilah Keluarga.
g) Etiologi : Ga tau, Sporadis aja tiba tiba muncul.
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
o Tumor dari sel melanosit. Sering mulai berawal dari nevus.
o Karena selnya berubah jadi ganas, sarang sarang nevusnya mulai
destruksi, dan menyebar keseluruh jaringan kulit sekitarnya.
o Massa tumor pun juga tumbuh menginfasi kedalam jaringan yang lebih
profundal, hingga nyebar kemana mana.
e) Manifestasi Klinis : sesuai sub tipenya diatas
f) Risk Faktor :
o Risk Faktor Tempat : Sesuai subtipenya. Lihat diatas.
o Umur 60 tahunan
o Kulit putih
o Sering Sunburning, Terpapar Matahari terlalu lama.
g) Etiologi : Mutasi Genetik
d) Patofisiologi :
o Cahaya UV merusak DNA yang menyebabkan mutasi genetik.
o Mutasi merusak pada gen p53.
o Dan menyebabkan pertumbuhan tumor.
e) Manifestasi Klinis :
o Nodul Soliter pada extremitas dan badan
f) Risk Faktor :
o RISK FAKTOR TEMPAT : Leher, Vulva, Skrotum, Leg dan Back,
Sunexposed Area
o Median age, terutama usia 30an
o Sering di Laki Laki.
g) Etiologi : Mutasi Genetik
Perbesaran 10X
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
o Massa tumor berasal dari sel basal cell pada epidermis dan epidermal
appendages.
o Massa tumor menginvasi dermis dan masuk ke dalam struktur lebih
profundal. Tapi jarang metastasis.
o Ada 2 cara pertumbuhan tumornya secara
Morphoeic : Flat, Hard area of Skin.
Superficial : Membentuk reddish, scaly lesion.
o BCC tumbuh akibat kelainan pengaturan jalur Hedgehog, dimana tumor
suppresor gene yang rusak adalah PCTH dan p53.
o Ada hubungannya dengan Sindrome Gorlin
e) Manifestasi Klinis :
o Papula seperti mutiara dengan telangiektasi yang mencolok.
o Sebagian tumor berbentuk seperti nevus melanositik atau melanoma.
o Membentuk ulserasi besar / RODENT ULCER
f) Risk Faktor :
o Risk Faktor Tempat : Wajah
g) Etiologi : Mutasi Genetik PCTH dan p53.
d) Patofisiologi :
HPV (+ Status Imun rendah, Genetic vunerability d.l.l ) menyebabkan
HPV masuk kedalam jaringan transformation zone cerviks.
HPV melakukan modifikasi oncogen dan tumor supressor gene pada
DNA (Protein E6 dan E7 modifikasi gen p53, RB1, LKB-1 Aktivasi
Cyclin E Uncontrolled Cell Cycle ) sehingga membentuk CIN /
Cervical intraepitelial neoplasma dan lesi SIL / Squamous intraepitelial
lesion.
CIN berkembang jadi makin berat ( CIN-1 / Mild Displasia, CIN-
2/Moderate Displasia, CIN-3/Severe displasia, Carsinoma In Situ)
sampai jadi Squamous Cell Carsinoma.
e) Manifestasi Klinis :
o Kata kunci : Frequent Post-coital bleeding!
o By Papsmear, muncul Acetic White pada IVA.
o Umumnya belum banyak muncul gejala, sering asimptomatik.
f) Risk Faktor :
o Riwayat promiskuitas pada suami / isteri.
o Riwayat STD ( Trutama HPV-16 HPV-18) ( HPV-31 HPV-33 jg bisa )
o Immunocompremise
o Keluarga riwayat cancer
o Rokok, HIV.
o Coitarch terlalu dini.
o Usia >60 Tahun
g) Etiologi : HPV 16 dan HPV 18
Pada Cerviks
d) Patofisiologi :
o Keratinous squamous metaplasia SCC
o Peradangan memicu Neoplastic Growth
o Sama kayak Squamous Cell Carsinoma Well differentiated, cuman beda
stadiumnya aja.
e) Manifestasi Klinis :
Pada Vesika Urinaria
o The most common symptom is gross hematuria.
o Less commonly, patients may experience nocturia, dysuria, frequency, and
pain.
o Bacteriuria occurs in about 50% of patients.
o Paling sering terjadi di Buli, terutama the lateral wall and trigone are the
most common sites
Pada Cerviks
o Kata kunci : Frequent Post-coital bleeding.
o Palpasi barrell cervix
o Abnormal vaginal bleeding
o Leukorrhea
o Dyspareunia
o Dysuria
f) Risk Faktor :
Pada Vesika Urinaria
o Chronic Cystitis
o Lithiasis
o Retensi
o Kateter
o Merokok
o Pengobatan Cyclophosphamide, BCG Tx
o Schistosomiasis
Pada Cerviks Uteri sama seperti Well Differentiated, tapi beda stadium
aja
g) Etiologi : Mutasi Genetik
Perbesaran 10X
d) Patofisiologi :
o Terjadi Infeksi HPV. HPV Sebabkan penebalan stratum korneum
( Hiperkeratosis ), Penebalan Stratum Granulosum ( Acanthosis )
e) Manifestasi Klinis :
o Kulit mengalami seperti kapalan yang bersifat nodul terutama pada
telapak kaki dan penis.
o painless, small, rough skin growth
f) Risk Faktor :
o Immunocompremise
o Sexual Transmitted
o Eczema
o Working with meat
o Public Shower
g) Etiologi : Infeksi HPV
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
o Autoimun reaction tipe II yang diperantarai oleh antibodi.
o Dimana protein autoantibodi IgG berikatan dengan desmosom antar-sel
( Desmoglein 1 dan 3 ) kulit dan membrana mukosa.
o Menganggu fungsi adhesi antar sel dari desmosom, dan mengaktivasi
protease.
e) Manifestasi Klinis :
o Lesi timbul dipermukaan kulit berupa vesikel dan bula tipis mudah
pecah.
o Meninggalkan erosi dalam dan ditutupi krusta serum.
o Lesi disertai rasa nyeri, trutama habis pecah dan menyebabkan infeksi
sekunder.
f) Risk Faktor :
o RISK FAKTOR TEMPAT : Kepala, Muka, Axilla, Lipat Paha, Badan
dan Daerah yang mengalami tekanan.
o Usia tua
o Perempuan
o Riwayat penyakit pada orofaring.
g) Etiologi : Autoimun
c) Gambar :
Perbesaran 4X Perbesaran 10X
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
o Sarcoma kebanyakan bersifat sporadis tanpa tahu faktor resikonya
e) Manifestasi Klinis :
o Kadang bisa ada Nyeri di Lower Extremities dan Trunk Akibat
massa tumor mendesak struktur tubuh seperti tendon.
o Gejala bisa juga dialami oleh Bayi Congenital Infantile Fibrosarkoma
o Massa Slow Growing, Painless
o Ada Burn Scarr Terutama habis terapi radiasi
f) Risk Faktor :
o Neurofibromatosis Tipe 1 / Von Reklinghausen, Gardner Syndrome, Li-
Fraumeni Syndrome, Osler Weber Rendu Syndrome
o Umur 30-50 Tahun
o Laki-laki
g) Etiologi : Mutasi Genetik
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
o Tumor jinak Asalnya dari kelenjar sudorifera/ keringat
o Berasal dari Benign Adnexal Tumor kelenjar Eccrine / Apical Sweat
Gland.
o Lesi Soliter, Small Skin Colored Lesion.
o Lesi Painless,
e) Manifestasi Klinis :
o Lesi 1-3 cm, translusen blue cystic nodule.
f) Risk Faktor :
o RISK FAKTOR TEMPAT : Head and Neck Region, Daerah yang
banyak kelenjar keringat, seperti Solitary, Scalp dan Axillae.
o Usia 30-60 tahun.
g) Etiologi : Kemungkinan terbesar dari Nevus Sebaceus
Perbesaran 40X
d) Patofisiologi :
a. HPV menginfeksi basal keratinosit epidermis lidah.
b. Virus sering bersifat latent didalam selnya.
c. Virus ini akan berkembang ketika Cell Mediated Immunity Host
menurun.
d. Virus Papiloma berkembang dengan 2 cara replikasi :
i. Stable Replication Pada basal cell.
ii. Runaway, Vegetative Virus berkembang dan menyebar secara
cepat.
e. Epidermal Cell berdifferensiasi dan migrasi ke permukaan. Selnya
mulai membentuk tunas dan menyebar ke kutaneus dan mukosal layer.
e) Manifestasi Klinis :
a. Sering tidak ada gejala
b. Pada lidah, muncul massa berbintil, bertonjol, seperti jari jari kecil.
c) Gambar :
d) Patofisiologi :
o Sarcoma kebanyakan bersifat sporadis tanpa tahu faktor resikonya
e) Manifestasi Klinis:
o Kadang bisa ada Nyeri di Lower Extremities dan Trunk Akibat massa tumor
mendesak struktur tubuh seperti tendon.
o Gejala bisa juga dialami oleh Bayi Congenital Infantile Fibrosarkoma
o Massa Slow Growing, Painless
o Ada Burn Scarr Terutama habis terapi radiasi
f) Risk Faktor :
o Neurofibromatosis Tipe 1 / Von Reklinghausen, Gardner Syndrome, Li-Fraumeni
Syndrome, Osler Weber Rendu Syndrome
o Umur 30-50 Tahun
o Laki-laki
g) Etiologi : Mutasi Genetik
d) Patofisiologi :
o Tumor berasal dari sel otot.
o Disebabkan oleh fusi gen FOXO-1 dengan PAX3 dan PAX7 Gene.
o Rearrangement pada translokasi t(2,13) atau t(1,13)
e) Manifestasi Klinis:
Ada massa
Gejala tergantung lokasi anatomisnya
o GU Tract Hematuria, Urinary Tract Obstructio, Skrotal, Vaginal Mass
o Parameningeal Tumor CN Nerve Disf(x), Sinusitis, Ear Dischargem
Headache, Facial Pain
o Orbital Swelling & Proptosis
o Extremities Firm Mass
f) Risk Faktor :
o RISK FAKTOR TEMPAT :
Untuk Kelompok Alveolar Rhabdomiosarkoma : Extremitas dan Sinus;
Alveolus Paru
Untuk Kelompok Embrional Rhabdomiosarkoma : Tractus Genitourinary
Untuk Kelompok Sarcoma Botryoides : Nasofaring, Ductus Choleductus,
Vesika Urinaria dan Vagina
o Usia dibawah 20 Tahunan
g) Etiologi : Mutasi Genetik
c) Gambar :
d) Patofisiologi :
Pada Osteosarkoma
o Mutasi pada Proto-onkogen dan Onkogen seperti Rb, p53, INK4a, MDM2 dan
CDK4.
o Terjadi biasanya bersamaan dengan fase growth spurt. Dimana terjadi peak
pertumbuhan tulang. Atau akibat pengaruh dari Adenoma Hipofise
Pada Ewing Sarcoma :
o Mutasi pada EWS Gene, FLI-1 gen
e) Manifestasi Klinis:
o Painful, Progressively Enlarging Mass, Pathological Fracture
o Sunray Apperance pada X-ray
Atau
Terbentuk Codmans Triangle pada X-ray ( Akibat massa tumor mendorong
periosteium, periosteal bone formation, membentuk triangular shadow diantara
cortex dan periosteum. )
o Metastasis ke Paru, Hati, Otak.
f) Risk Faktor :
o RISK FAKTOR TEMPAT : Knee, Paget Disease Area ( Long Bone, Vertebrae,
Kranial Bone, )
o Terutama pada Usia Remaja ( Growth Spurt )
o Pada orangtua, Laki-laki lebih banyak daripada perempuan
o Riwayat Paget’s Disease
o Metastasis Utama ke Paru secara Hematogen
g) Etiologi : Mutasi Genetik