Anda di halaman 1dari 1

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat (Brannon dan Feist, 2004)

dalam Setiadi (2014) yaitu karakter individu (usia, gender, dukungan sosial, dukungan
emosional kepribadian individu, keyakinan individu tentang penyakit yang diderita), norma
budaya dan karakter hubungan antara pasien dengan petugas kesehatan. Dalam penelitian ini
peneliti menilai tingkat pengetahuan dam kepatuhan pasien mengenai antibiotik melalui
kuesioner yang terdiri dari sebelas pertanyaan, dimana pertanyaan nomor satu hingga empat
dan sebelas adalah untuk menilai pengetahuan. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti
faktor hubungan antara tingkat pengetahuan pasien mengenai antibiotik terhadap tingkat
kepatuhan. Sedangkan untuk faktor-faktor yang lain seperti usia, gender, pendidikan, dukungan
sosial (keluarga), dukungan emosional dan norma budaya, peneliti memang tidak melakukan
penelitian terhadap faktor-faktor tersebut. Pada penelitian ini dilakukan analisa uji statistik Chi
untuk mengetahui apakah ada tingkat pengetahuan pasien mengenai antiobiotik dengan
kepatuhan minum obat. Kemudian diperoleh hasil p value = 0,963, odds ratio dan 95%
Confidence Interval artinya bahwa tidak ada hubungan tingkat pengetahuan pasien mengenai
antibiotik dengan kepatuhan minum obat. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Asih tahun 2011 yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan pasien mengenai antibiotik
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan minum obat dengan nilai p < 0,05.
Namun, hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Novia Ariani dan
Aditya Maulana tahun 2016 dengan nilai p 0,963. Hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan obat
bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kepatuhan.

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai media dalam mengumpulkan data.


Berdasarkan

Anda mungkin juga menyukai