Bab 2 Dan Bab 3
Bab 2 Dan Bab 3
TINJAUAN PUSTAKA
Antibiotik
2.1.1 Definisi
Cara kerjanya dari antibiotik yang utama adalah menghambat sintesa protein,
sehingga kuman musnah atau tidak berkembang lagi, seperti kloramfenikol, tetrasiklin,
aminoglikosida, makrolida dan linkomisin. Berdasarkan mekanisme kerjanya,
antimikroba dibagi dalam lima kelompok:
Umumnya obat mempunyai lebih dari satu aksi atau efek. Kegunaan terapi suatu obat
tergantung selektifitas aksinya, sedemikan hingga merupakan efek yang paling
menonjol dan hanya pada suatu kelompok sel atau fungsi organ. Efek atau aksi pokok
adalah satu – satunya efek pada letak primer bila ada satu efekyang digunakan untuk
terapi disebut efek terapi. Sedangkan efek samping adalah efek suatu obat yang tidak
termasuk kegunaan terapi.(11)
Efek samping penggunaan antimkroba dikelompokkan menurut :
2.2 Kepatuhan
2.2.1 Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan atau ketaatan (compliance) adalah derajat dimana
pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya
Menurut Haynes, kepatuhan adalah secara sederhana sebagai
perluasan perilaku individu yang berhubungan dengan minum
obat, mengikuti diet dan merubah gaya hidup yang sesuai
dengan petunjuk medis.
Penderita yang patuh berobat adalah yang menyelesaikan
pengobatan secara teratur dan lengkap sesuai dengan anjuran
dokter yang memberikan antibiotik. Pasien dikatakan lalai jika
pengobatan antibiotik tidak sesuai dengan durasi yang
dianjurkan sesuai dengan golongan obat. Selain itu, penderita
tidak hanya berobat secara teratur sesuai batas waktu yang
ditetapkan melainkan juga patuh memakai obat secara teratur
sesuai petunjuk. Disebut juga patuh Compliance. Sama sekali
tidak patuh (Non-compliance) dikatakan apabila penderita
tidak menggunakan obat sama sekali.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat
(Brannon dan Feist, 2004) dalam Setiadi (2014) yaitu karakter
individu (usia, gender, dukungan sosial, dukungan emosional
kepribadian individu, keyakinan individu tentang penyakit
yang diderita), norma budaya dan karakter hubungan antara
pasien dengan petugas kesehatan. Peneliti memasukkan
pemberian informasi obat ke dalam faktor karakter hubungan
antara pasien dengan petugas kesehatan. Dalam hal ini yang
dimaksud petugas kesehatan adalah tenaga kefarmasian yaitu
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Dalam penelitian ini
peneliti hanya meneliti faktor karakter hubungan antara pasien
dengan petugas kesehatan yaitu pemberian informasi obat oleh
tenaga kefarmasian. Sedangkan untuk faktor-faktor yang lain
seperti usia, gender, pendidikan, dukungan sosial (keluarga),
dukungan emosional dan norma budaya, peneliti memang tidak
melakukan penelitian terhadap faktor-faktor tersebut.
BAB III
Faktor Individu:
- Usia
- Jenis kelamin
Kepatuhan penggunaan
antibiotik
Faktor lain:
- Tingkat pengetahuan
mengenai antibiotik
-Ekonomi
- Tingkat Pendidikan
4.2. Kerangka Konsep
4.3. Hipotesis
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai antibiotik
terhadap kepatuhan penggunaannya, dimana semakin tinggi pengetahuan masyarakat, maka
akan cenderung semakin patuh dalam penggunaan antibiotik sesuai indikasi.