Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun secara
sederhana, baik bentuknya maupun isinya.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Administrasi Kebijakan Kesehatan yang
mungkin dapat membantu teman-teman dalam mempelajari hal-hal penting dalam
pelajaran AKK. Makalah ini dapat penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak.
Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi sempurnanya penelian ini. Penulis
juga mengharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL............................................................................................................... 1
KATA PENGANTA.......................................................................................... 2
DAFTAR ........................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang................................................................................................. 5
B.Rumusan
masalah……….……………………………….................................................. 6
C.Tujuan............................................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan di Indonesia.................................................... 7


B. Pelayanan Kesehatan di Indonesia................................................................. 8
C. Kebijakan kesehatan di Indonesia ................................................................. 9
D. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan .......................................................... 10
E. Ruang lingkup Administrasi Kebijakan Kesehatan ....................................... 11
F. Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan ..................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................... 13
B.Saran................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan
juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan dan
papan. Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami etika
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan dan papan.
Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami etika kesehatan
merupakan tuntunan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan membahas
tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan
pasien. Oleh karena itu tatanan kesehatan secara normatif menumbuhkan pengembangan
hukum kesehatan bersifat khusus (Lex specialis) yang mengandung ketentuan
penyimpangan/eksepsional jika dibandingkan dengan ketentuan hukum umum (Lex
generale).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem kesehatan di Indonesia?
2. Bagaimana pelayanan kesehatan di Indonesia?
4. Bagaimana kebijakan di Indonesia?

C. Tujuan Khusus:
1. Untuk Mengetahui bagaimana sistem kesehatan di Indonesia.
2. Untuk Mengetahui bagaimana pelayanan kesehatan di Indonesia.
.4. Untuk Mengetahui bagaimana kebijakan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan di Indonesia


Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply
side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap
wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam
bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Sistem kesehatan tidak terbatas pada
seperangkat institusi yang mengatur, membiayai, atau memberikan pelayanan, namun
juga termasuk kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan
kesehatan, utamanya sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta
pengetahuan/teknologi (WHO SEARO, 2000). Organisasi ini termasuk universitas dan
lembaga pendidikan lain, pusat penelitian, perusahaan kontruksi, serta serangkaian
organisasi yang memproduksi teknologi spesifik seperti produk farmasi, alat dan suku
cadang.
WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana
mempunyai maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan.
Mengingat maksud tersebut di atas, maka termasuk dalam hal ini tidak saja pelayanan
kesehatan formal, tapi juga non formal, seperti halnya pengobatan tradisional. Selain
aktivitas kesehatan masyarakat tradisional seperti promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, peningkatan keamanan lingkungan dan jalan raya , pendidikan yang
berhubungan dengan kesehatan merupakan bagian dari sistem.
Sistem kesehatan paling tidak mempunyai 4 fungsi pokok yaitu: Pelayanan
kesehatan, pembiayaan kesehatan, penyediaan sumberdaya dan stewardship/ regulator.
Fungsi-fungsi tersebut akan direpresentasikan dalam bentuk sub-subsistem dalam
sistem kesehatan, dikembangkan sesuai kebutuhan. Masing-masing fungsi/subsistem
akan dibahas tersendiri. Di bawah ini digambarkan bagaimana keterkaitan antara
fungsi-fungsi tersebut dan juga keterkaitannya dengan tujuan utama Sistem Kesehatan.
B. Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit,
dokter praktek swasta dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin kritis
menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional tenaga kesehatan. Masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit, disisi lain pemerintah
belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang diharapkan karena adanya
keterbatasan-keterbatasan, kecuali rumah sakit swasta yang berorientasi bisnis, dapat
memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dibutuhkan tenaga kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang
baik, tetapi tidak semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga
meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan dewasa ini.

Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari pencatatan
rekam medis atau rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam medis dapat mengambarkan
kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien, juga meyumbangkan hal
penting dibidang hukum kesehatan, pendidikan, penelitian dan akriditasi rumah sakit.
Yang harus dicatat dalam rekam medis mencakup hal-hal seperti di bawah ini;
1. Identitas Penderita dan formulir persetujuan atau perizinan.
2. Riwayat Penyakit
3. Laporan pemeriksaan Fisik
4. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan dokter yang
berwenang.
5. Catatan Pengamatan atau observasi.
6. Laporan tindakan dan penemuan.
7. Ringkasan riwayat waktu pulang.
8.Kejadian-kejadian yang menyimpang.
Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu;
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan
catatan mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan,
pengamatan mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada
kewajiban simpan rahasia kedokteran
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang
harus diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap harus disimpan
di rumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien, pengacara
atau siapapun. Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti
penting bagi rumah sakit apabila kelak timbul suatu perkara, karena
memuat catatan penting tentang apa yang telah dikerjakan dirumah
sakit. Catatan medik harus disimpan selama jangka waktu tertentu
untuk dokumentasi pasien. Untuk suatu rumah sakit rekam medis
adalah penting dalam mengadakan evaluasi pelayanan kesehatan,
peningkatan efisiensi kerja melalui penurunan mortalitas,
morbiditas dan perawatan penderita yang lebih sempurna. Pengisian
rekam medis serta penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh
dokter yang merawat pasien tersebut, catatan itu harus ditulis
dengan cermat, singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis
yang baik diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usaha yang
bersifat koordinatif antara berbagai pihak yang samasama melayani
perawatan dan pengobatan terhadap penderita.

C. Kebijakan Kesehatan di Indonesia


Kebijakan kesehatan Indonesia dibuat berdasarkan keputusan-keputusan
sebagai berikut:
1. SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang berlakunya Sistem
Kesehatan Nasional.
2. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
3. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah
dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes. `/SK/IV/2000 tentang
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat tahun 2010.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men. Kes/SK/X/2001 tentang
Susunan organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
D. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan

Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana dikemukakan


diatas, segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut dikemukakan setidak-tidaknya 5
unsur pokok yang peranannya amat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya
pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima unsur pokok yang dimaksud ialah
masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target), serta dampak
(impac).

1. Masukan

Yang dimaksud dengan masukan (input), dalam administrasi adalah segala


sesuatu yang dibutuhkanuntuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan
ini dikenal pula dapat melaksanakan pekerjaan administrasi (tools of administration).
Masukan dan/atau perangkat administrasi tersebut banyak macamnya.

Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat memebedakan


masukan dan/atau perangkat administrasi atas tiga macam, yaitu :

a. Sumber

Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu untuk


menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara umum dapat dibedakan atas tiga
macam, yakni :

1) Sumber tenaga

Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua macam, yakni tenaga
ahli (skilled) seperti Dokter, dokter gigi,Bidan, Perawat serta tenaga tidak ahli
(unskilled), seperti pesuruh, penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.

2) Sumber modal

Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya. Jika disederhanakan


dapat dibedakan atas dua macam, yakni modal bergerak (working capital) seperti uang
dan giro serta modal tidak bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah, dan sarana
kesehatan.
3) Sumber alamiah

Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources) adalah segala


sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.

b. Tata Cara

Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai kemajuan ilmu dan
teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.

c. Kesanggupan

Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan fisik, mental dan
biologis tenaga pelaksana. Sacara umum bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari
Negara yang telah maju lebih tinggi dari pada Negara yang lebih maju lebih tinggi
dari pada tenaga pelaksana dari tenaga pelaksana dari Negara yang masih terbelakang.

Koontz dan Donnels membedakan masukan dan/atau perangkat administrasi


atas empat macam, yakni manusia (man), modal (capital), manajerial (managerial)
dan teknologi (technology).

Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang disebut sebagai
4M, yakni manusia,(man), uang(money), sarana (material), dan metode (methodh)
untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan serta 6M, yakni manusia (man), uang
(money), sarana (material), metode (metodh), pasar (market) serta mesin
(machianery) untuk organisasi yang mencari keuntungan.

2. Proses,

Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah langkah-


langkah yang harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal dengan
nama fungsi administrasi (function of administration). Pada umumnya proses dan
ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.

Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka


pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut,
meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada dasarnya tidak
memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi terseb ut. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah :

a. Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat membedakan fungsi


administrasi atas 6 macam, yakni : perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling), pengkoordinasian
(coordinating) dan penilaian (evaluation).

b. George R. Terry membedakan fungsi administrasi atas 4 macam, yakni perencanaan


(planning), pengorganisasian (organizing), pergerakkan (actuating) dan pengawasan
(controlling). Fungsi administrasi menurut Terry ini dikenal singkatan POAC.

c. Hendry Fayol membedakan fungsi administrasi atas 5 macm, yakni perncanaan


(planning), pengorganisasian (organizing), perintah (commanding), pengkoordinasian
(coordinating) dan pengawasan (controlling).

Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka


pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut,
meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada dasarnya tidak
memperlihatkan perbedaan yang berarti.

Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi


administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam saja, yaitu :

1) Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusun anggaran belanja.

2) Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunanstaf.

3) Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,

pengkoordinasian,bimbingan, penggerakan dan pengawasan.

4) Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan.

3. Keluaran

Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan
administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama
pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut
banyak macamnya, secara umum dapat dibedakan atas 2 macam.
Pertama, pelayanan kedokteran (medical sevices). Kedua, pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services).

4. Sasaran

Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa keluaran
yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk administrasi
kesehatan sasaran yang dimaksudkan disini dibedakan atas 4 macam, yakni
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung
(direct target group) atau pun bersifat sasaran tidak langsung (indirect group target).

5. Dampak

dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh keluaran, untuk
administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derjat
kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila
kebutuhan dan tuntutan perseorangan, keluarga dan kelompok dan/atau masyarakat
terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat
terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalh sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai
jasa pelayanan kesehatan (health consumer).

E. Ruang lingkup Administrasi Kebijakan Kesehatan

Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan sebagaiman yang


telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup administrasi kesehatan mencakup
bidang yang amat luas yang jika disederhanakan dapat dibagi menjadi dua macam,
yakni:

1. Kegiatan Administrasi

Telah disebutkan bahwa melaksanakan semua fungsi administrasi sama artinya


dengan melaksanakan semua fungsi administrasi dengan pengertian seperti ini menjadi
jelas bahwa kegiatan utama yang dilakukan pada aministrasi itu sendiri mulai dari
fungsi perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan
(Terry).
Karena kegiatan utama administrasi adalah melaksanakan semua fungsi
administrasi maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan
administrasi bukan sekedar mengetik, mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat
menyurat (office work) yang merupakan pekerjaan pokok seorang usaha.

2. Objek dan Subjek Administrasi

Telah disebutkan bahwa objek dan subjek administrasi kesehatan adalah sistem
kesehatan yang berarti dapat menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu dipahami
dahulu apa yang dimaksud dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem
kesehatan banyak macamnya, menjabarkan batasan sebagaiman yang dirumuskan oleh
WHO (1984), yang dimaksud dengan sistem kesehatan tidak lain adalah suatu
kumpulan dari berbagai faktor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat
pada suatu Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat pada setiap saat yang
dibutuhkan.

Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas sekali. Jika
disederhanankan dapat dibedakan atas dua subsistem, pertama subsistem pelayanan
kesehatan, kedua subsistem pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya
upaya kesehatan yang baik, kedua subsistem ini perlu ditata dengan sebaik-baiknya.

Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi :

1) Kebijakan kesehatan (health policy)

Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan


pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan program – program kesehatan.

2) Hukum Kesehatan (health law)

Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di bidang


kesehatan meliputi : undang – undang kesehatan, hospital by law, informed consent,
dan sebagainya.

3) Ekonomi kesehatan (health economic)


Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan kesehatan, asuransi
kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.

4) Manajemen tenaga kesehatan (health man power)

Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga


kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan sebagainya.

5) Administrasi rumah sakit (hospital administration)

Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen rumah


sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit, manajemen
logistic, dan sebagainya.

F. Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan

Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah


dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947 segera terlihat
manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan secara umum
dibedakan atas 3 macam, yaitu:

1. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan efissien

Administrasi kesehatan jelas dapt menyajikan penhelolaan yang dimaksud


karena memang dalam melaksanakan pekerjaan administrasi kesehatan dikenal dengan
adanya antara lain fungsi perencanaan yang dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata
cara, dan kesanggupan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya masalah efektif dan
efisien ini telah sejak lama menjadi pusat perhatian para ahli administrasi. Setidaknya
pada abad-18 ketika berlangsung revolusi industri di Inggris upaya ini diwujudkan
dengan memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered menjadi human
centered serta dari orientasi efektivitas menjadi orientasi efektivitas dan efisien hal yang
sama juga diperoleh Frederick Winslow Taylor (dikenal sebagai bapak gerakan
administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori admnistrasi
modern). Setelah Taylor melakukan penelitian berjudul Time and Motion Study dan
kemudian dipublikasikan dalam bukunya yang terkenal The Principle Of Scientific
Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan efisien erat
hubunganannya dengan penggunaan waktu dengan kegiatan yang tidak produktif
sedangkan Fayol membahas masalah efektivitas dan efisien ini melalui pengkajian
terhadap kemampuan pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan dalam bukunya
yang terkenal General and Industrial Management.

2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai mengenal

kebutuhan dan tuntutan

Dalam melaksanakan administrasi kesehatan. Setiap upaya kesehatan yang


dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut agar
kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini dapat dipenuhi, tentu diperlukan keterampilan
unutk menentukan kebutuhan dan tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting peranana
administrasi kesehatan, karena dengan diterapkannya administrasi kesehatan tersebut
akan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang terdapat dalam
masyarakat.( Azwar Azrul,1993)

3. Dapat disediakan dan diselenggarakan

Upaya kesehatan dapat disediakan dan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya


karena upaya kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menetukan kebutuhan dan tuntutan
dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan
yang sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kaidah hukum diperlukan dalam mengatur hubungan antar manusia, sehingga tidak
mengherankan jika dewasa ini aspek hukum juga terkait dengan bidang kesehatan.
2. Dalam melaksanakan profesi seorang dokter harus mentaati etik kedokteran supaya
terhindar dari jeratan hukum kedokteran yang merupakan bagian dari hukum
kesehatan.
3. Dewasa ini malpraktek masih sering terjadi, meskipun peraturan-peraturan yang
mengatur tentang hal tersebut telah ada.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa akan lebih
mengetahui Administrasi Kebijakan Kesehatan Masyarakat, maka dari itu apabila di
dalam makalah kami masih banyak kekurangan mohon kiranya pembaca memberikan
kritik dan sarannya secara kompeten sesuai tata peraturan yang berlaku dalam
masyarakat, karena kiranya makalah kami masih jauh dari kata kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA

(http://sumberpencarianartikel.com/aspek-hukum-dalam-pelayanan-kesehatan/#)

(http://kebijakankesehatanindonesia.net/?q=node/481)

(http://sumberpencarianartikel.com/)

(http://eprints.undip.ac.id/6253/1/Kebijakan_Kesehatan)
MAKALAH
ADMINISTRASI DALAM
KEBIJAKAN KESEHATAN

Nama kelompok 6 :
1) Fitri oktaviani
2) Elisa pitri
3) Agus tatik
4) Dede pasmita
5) Resi sinta
6) Inna ramatul k.
7) Fadilla
8) Mardalena
9) Septi

Nama Dosen :

Akademi kebidanan Dehasen


Kota Bengkulu
2018/2019

Anda mungkin juga menyukai