Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

Bersuci merupakan hal yang sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan dengan
ibadah. Shalat dan haji misalnya, tanpa bersuci orang yang hadats tidak dapat menunaikan
ibadah tersebut.
Banyak orang mungkin tidak tahu bahwa sesungguhnya bersuci memiliki tata cara atau
aturan yang harus dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi, tidak akan sah bersucinya dan secara
otomatis ibadah yang dikerjakan juga tidak sah.
Thaharah atau bersuci ialah mengangkat atau menghilangkan hadats dan najis dari
tubuh. Nasution, L. (1997) thaharah dari hadats ada dua macam yaitu whudu’, mandi. Alat
yang digunakan untuk bersuci ialah air untuk wudhu’ dan mandi; Dalam hal ini air yang
digunakan haruslah memenuhi persaratan, suci dan mensucikan atau disebut air mutlak.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Thaharah (Bersuci) Dan Pembagiannya

a. Pengertian thaharah

Thaharah secara bahasa berarti bersih dan membebaskan diri dari kotoran dan
najis. Sedangkan pengertian thaharah secara istilah (syara’) adalah
menghilangkan hukum hadats untuk menunaikan shalat atau (ibadah) yang
selainnya yang disyaratkan di dalamnya untuk bersuci dengan air atau pengganti
air, yaitu tayammum.

Jadi, pengertian thaharah atau bersuci adalah mengangkat kotoran dan najis yang
dapat mencegah sahnya shalat, baik najis atau kotoran yang menempel di badan,
maupun yang ada pada pakaian, atau tempat ibadah seorang muslim.

b. Pembagian thaharah

Thaharah itu terbagi menjadi dua :

1. Thaharah ma’nawiyah atau thaharah qalbu (hati), yaitu bersuci dari syirik dan
maksiat dengan cara bertauhid dan beramal sholeh, dan thaharah ini lebih
penting dan lebih utama daripada thaharah badan. Karena thaharah badan
tidak mungkin akan terlaksana apabila terdapat syirik.
2. haharah hissiyah atau thaharah badan, yaitu mensucikan diri dari hadats dan
najis, dan ini adalah bagian dari iman yang kedua. Allah mensyariatkan
thaharah badan ini dengan wudhu dan mandi, atau pengganti keduanya yaitu
tayammum (bersuci dengan debu). Penghilangan najis dan kotoran ini meliputi
pembersihan pakaian, badan, dan juga tempat shalat.

Sedangkan menurut Imam Ibnu Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Thaharah dari hadats, yaitu membersihkan diri dari hadats kecil (sesuatu yang
diminta -bersucinya dengan- wudhu) dan dari hadats besar (sesuatu yang diminta -
bersucinya dengan – mandi).

2
2. Thaharah dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri, pakaian, dan tempat ibadah
dari sesuatu yang najis dengan air

2. WUDHU

Wudhu menurut bahasa artinya Bersih dan Indah. sedangkan menurut istilah
(syariah islam) artinya menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan cara
tertentu yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu
merupakan salah satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan
berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu shalatnya tidak sah.

Syarat syarat wudhu ada 10, ilmu tentang syarat wudhu sangat penting dan
wajib bagi anda seorang muslim mengetahuinya. bagi anda yang belum faham maka
wajib bagi anda mempelajarinya. ini dikarenakan tidak syah wudhu seseorang jika
tidak memenuhi semua syarat dibawah ini. sedangkan jika wudhu anda tidak syah,
maka sholat andapun tidak diterima oleh Allah SWT. karena salah satu syarat syah
shalat yaitu bersih dari hadast kecil. sedangkan berwudhu lah yang membersihkan kita
dari hadast kecil.

Semua syarat syarat wudhu dibawah ini wajib anda penuhi agar wudhu anda syah dan
diterima oleh Allah SWT. maka darimitu kali ini akan dibahas mengenai 10 syarat
wudhu sesuai akidah ahlussunnah waljamaah dan berdasarkan mazhab Imam Syafi'i.
nah bagi anda yang belum faham apa saja syarat syah wudhu maka langsung saja
simak ulasan beserta penjelasan lengkapnya dibawah ini . . .

Syarat Syarat wudhu dan Penjelasannya :

1. Islam

Maka tidak syah wudhunya orang kafir atau orang murtad

2. Tamiyiz

Yang dimaksud dengan tamiyiz adalah seseorang yang memahami dari pada
percakapan atau bisa makan sendiri, minum sendiri dan membersihkan buang hajat

3
sendiri atau bisa membedakan antara kanan dan kiri atau juga bisa membedakan
antara kurma dan bara api.

3. Bersih dari haid dan nifas

Haid adalah darah yang keluar pada waktu tertentu bagi setiap wanita yang sudah
dewasa. sedangkan nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan.

4. Tidak adanya sesuatupun yang mencegah sampainya air ke kulit anggota wudhu

Yaitu bersihnya kulit anggota wudhu dari semisal cat atau kotoran kotoran lain yang
menempel di kulit sehingga air tidak bisa masuk.

5. Tidak ada sesuatupun di anggota wudhu yang bisa merubah air

Yaitu bersihnya anggota tubuh yang bisa merubah air dan mencabut nama air
tersebut. contohnya seperti tinta dan jakfaron yang banyak.

6. Mengetahui kefardhuan/kewajiban dari pada wudhu

Seorang yang wudhu harus mengetahui bahwasannya hukum dari pada wudhu adalah
fardhu. jia dia meyakini bahwa wudhu hukumnya adalah sunnah maka tidak syah
wudhunya.

7. Tidak meyakini kefardhuan/kewajiban dari pada rukun rukun wudhu adalah sunnah

Seseorang yang wudhu tidak boleh meyakini rukun rukun wudhu memiliki hukum
sunnah semisal dia meyakini bahwasannya membasuh kedua tangan sampai siku siku
adalah sunnah.

8. Memakai air yang suci dan mensucikan

Yaitu air yang digunakan adalah air yang bersih dari najis dan juga bukan air
musta'mal. air musta'mal adalah air yang digunakan pertama kali dalam bersuci
(basuhan wajib).

4
9. Masuknya waktu

Seseorang yang terus menerus mengeluarkan najis (anyang anyangan-beser) maka


wudhunya harus masuk waktu sholat. diluar waktu sholat tidak syah.

10. Muwalah

Yaitu tanpa adanya jeda waktu antara setiap basuhan wudhu dan sholat bagi yang
selalu hadas. jadi setelah melaksanakan wudhu diharuskan langsung melaksanakan
sholat.

Catatan : syarat nomer 9 dan 10 berlaku bagi yang selalu mengeluarkan hadast secara
terus menerus ( anyang-anyangan).

Rukun wudhu / Fardhu Wudhu

Jika anda belum mengetahui tentang fadhu wudhu saya akan memberikan penjelasan
untuk anda dengan keterangan dibawah ini fadhunya wudhu ada enam perkara

1. Niat ketika Membasuh Muka


Lafazh Niat Wudhu adalah :

‫ًاّلِلِ تَعَ ٰالى‬ ِ َ‫ن ََويْتُ ْال ُوض ُْو َء ِل َر ْفعِ ْال َحد‬
ْ َ‫ث ْاْل‬
‫صغ َِرفَ ْرض ِ ه‬

Nawaitul Wudhuu’a Liraf’il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta’aalaa


Artinya :
” Aku niat berwudhu untuk mengilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah“
2. Membasuh seluruh muka ( mulailah dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga
bawa dagu, dan kedua telinga kanan dan kiri )
3. Membasuh Kedua tangan sampai siku-siku tangan
4. Mengusap Sebagian Rambut Kepala
5.Membasuh Kedua Belah Kaki Sampai Dengan Mata Kaki
6. Tertib ( berturut-turutan) , artinya mendahulukan mana yang harus dahulu, dan
mengakhirkan mana yang harusnya di akhirkan, jadi anda tidak boleh memulai wudhu
dengan salah urutannya

5
Setelah mengetahui Fardhu / Rukun Wudhunya selanjutnya kita akan belajar
bagainana tata chara wudhunya.

Tata Cara Wudhu

 Apabila seorang muslim mau berwudhu maka hendaknya ia berniat di dalam


hatinya kemudian membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sebab Rasulullah
SAW bersabda "Tidak sah wudhu orang yg tidak menyebut nama Allah" . Dan
apabila ia lupa maka tidaklah mengapa. Jika hanya mengucapkan "Bismillah"
saja maka dianggap cukup.

Pertama, anda perlu membasuh telapak tangan anda


sebanyak 3x (tiga kali) sambil membersihkan jari jari
anda dari kotorang yang mungkin menempel


Kedua,anda perlu berkumur-kumur sebanyak 3x(tiga
kali) memutar-mutar air yang ada dalam mulut
kemudian membuangnya, untuk membersihkan sisa
makanan yang mungkin masih tertinggal didalam mulut
anda


Ketiga, anda harus Istinsyaq dan Istintsar , Istinsyaq
adalah mengirup air dari hidung kemudian
mengeluarkannya kembali, anda perlu menghirup air dari
tangan kanan anda lalu keluarkanlah dari hidung dengan
memegangnnya dengan tangan kiri anda, dan anda

 disunahkan untuk istinsyaq kecuali anda sedang dalam


kondisi puasa karena air bisa masuk kedalam perut dan
6
membatalkan puasa anda
Keempat, anda perlu membasuh wajah anda, dan juga
rambut anda jika rambut anda tebal maka anda harus
membasahi permukannya dan menyela rambut anda
dengan jari jari anda, dan berikut ini batasannya :

1. Membasuh muka mulai dari awal mulai tumbuhnya


 rambut sampai dengan dagu anda

2. Lebar basuhan dari telinga kanan menuju telinga kiri

3. Rambut yang ada diwajah dan kulit bagian bawah


(jenggot) wajib dibasuh

Kelima, anda harus membasuh kedua tangan anda mulai


dari siku sampai dengan jemari anda dan sela-sela jemari
anda sebanyak tiga kali

Keenam,anda harus mengusap kedua telinga dan juga


kepala anda, anda perlu mengusap kepala dari depan
sampai dengan belakang kepala atau tengkuk

Ketujuh, anda harus membasuh kedua telinga anda


setelah selesai membasuh kepala anda

7
Kedelapan,anda perlu membasuh kedua kaki anda
sampai dengan mata kaki anda, namun apabila ada yang
mengalami kecelakaan dan kakinya terputus maka anda
wajib membasuh bagian yang masih utuh pada kaki anda

 Do’a Setelah Berwudhu

Yang Membatalkan Wudhu

1. Keluarnya sesuatu dari aurat depan dan belakang

Firman Allah: “dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu” al-Maidah, 6.

Rasulallah saw bersabda “Tidaklah batal wudhu seseorang kecuali keluar


suara atau bau (dari aurat belakan) (HR at-Tirmidzi).

Rasulallah saw bersabda: “tentang mazi, hendaknya ia membasuh


kemaluannya lalu berwudhu” (HR Bukhari dan Muslim). Sedang keluar mani
hukumnya tidak membatalkan wudhu karena mempunyai kewajiban yang
lebih besar yaitu mandi junub.

8
2. Hilangnya akal karena mabuk, gila, pingsan dan tidur.

Dari Aisyah ra ia berkata: ”sesungguhnya Nabi saw pernah pingsan lalu sadar,
maka beliau mandi (HR Bukhari Muslim).

Tidur berat jika dilakukan dengan berbaring membatalkan wudhu. Rasulullah


saw. bersabda, “Mata adalah tali dubur, maka barang siapa yang tidur
hendaknya berwudu.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Sedangkan tidur sambil duduk (dengan mantap) kemudian bangun, boleh


mengerjakan shalat tanpa berwudhu lagi. Menurut Anas bin Mâlik, sahabat-
sahabat Nabi pun terkadang tidur sambil duduk sampai kepala mereka
tertunduk untuk menanti datangnya shalat Isya. Kemudian mereka
mengerjakan shalat tanpa berwudhu lagi. (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim, Abu Daud, dan at-Tirmidzi)

3. Bersentuhan kulit laki laki dan perempuan dewasa yang bukan mahram
tanpa pembalut hukumnya batal wudhu penyetuh dan yang disentuh karena
keduanya merasakan kelezatat sentuhan

Allah berfirman: ”atau menyentuh perempuan” (al-Maidah: 6)

Bersentuhan dengan mahram atau anak kecil hukumnya tidak membatalkan


wudhu, begitu pula menyentuh rambut, gigi dan kuku karena tidak merasakan
kelezatan sentuhan

4. Menyentuh aurat (kemaluan) dan dubur belakang dengan telapak tangan.

Sesuai dengan sabda Rasulallah saw: “Jika seseorang menyentuh kemaluannya


(dengan telapak tangan) maka hendaknya ia berwudhu, dalam riwayat lain:
barang siapa menyentuh kemaluannya maka hendaknya ia berwudhu” (HR.
Malik, Syafie, Abu Daud dengan isnad shahih).

9
Hadisth lainya “Jika seseorang menyentuh kemaluanya (dengan telapak
tangan) tanpa hijab dan pembalut maka wajib baginya wudhu” (HR Ibnu
Hibban, al-Hakim, al-Baihaqi dan at-Thabrani)

Larangan Bagi Yang Tidak Berwudhu

Dilarang bagi yang tidak ada wudhu melakukan tiga perkara:

1. Shalat

Semua yang dinamakan shalat tidak boleh dilakukan tanpa wudhu walaupun
sujud tilawah atau shalat janazah, sesuai dengan sabda Rasulallah saw “Allah
tidak menerima shalat tanpa bersuci” (HR Muslim)

2. Thawaf
Sesuai dengan sabda Rasulallah saw “Thawaf di Baitullah itu sama dengan
shalat hanya saja Allah membolehkan dalam thawaf berbicara” (HR at-
Tirmidzi, al-Hakim, ad-Dar quthni)

3. Menyentuh Al-Qur’an atau membawanya, karena ia adalah kitab suci, maka


tidak boleh disentuh atau dibawa kecuali dalam keadaan suci

Allah berfirman: “tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan”


(alWaqi’ah:77)

Dibolehkan membawa atau menyentuh al-Qur’an tanpa wudhu berupa barang


atau tafsir/terjemahan yang kalimatnya lebih banyak dari isi al-Qur’an.

Barang siapa yang ragu apakah ia masih menyimpan wudhu atau tidak maka
hendaknya ia bepegang kepada keyakinnya, sesuai dengan hadist Rasulallah
saw dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.,
“Apabila seseorang dari kalian merasa sesuatu di dalam perutnya, yaitu ragu-
ragu apakah keluar darinya sesuatu atau tidak, maka janganlah ia keluar dari

10
masjid (untuk berwudhu) hingga ia dengar suara atau ia merasakan angin
(bau).” (HR Muslim)

3. Mandi Besar (JUNUB)

Mandi Wajib dalam agama Islam adalah Mandi untuk


Menghilangkan Hadast Besar, Yaitu dengan cara membasuh seluruh tubuh
mulai dari atas kepala hingga ujung kaki. Hadast besar adalah hadas yang
disebabkan karena bersetubuh, keluar air mani, haid,nifasdan
melahirkan.Mandi Seprti ini disebut juga dengan Mandi Junub, atau Mandi
Janabat atau Mandi Besar, Orang Indonesia Kadang Menyebutnya dengan
Mandi Keramas.Hukum Mandi Wajib adalah Wajib.

Penyebab Mandi Wajib

1. Bersetubuh (Jimak) atau Berhubungan Suami Istri (Walaupun tidak keluar air
mani)
2. Keluar Air Mani (Baik karena bersetubuh, mimpi, imajinasi, ataupun sebab
lainnya)
3. Mati yang bukan mati syahid (orang yang mati syahid tidak wajib
dimandikan)
4. Selesai Haid (Menstruasi)
5. Selesai Nifas, yaitu darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan
6. Melahirkan
7. Masuk Islamnya orang kafir

Doa Mandi Besar (JUNUB)

Secara umum bacaan doa untuk mandi besar atau mandi wajib adalah
sebagi berikut :

11
“NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN
LILLAAHI TA’AALAA.”

Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu
karena Allah Taala.”

Namun ada juga kalangan yang harus menambah dengan penyebabnya, seperti
mandi wajib karena junub atau karena haid, berikut adalah bacaan doanya :

1. Jika mandi besar disebabkan junub Mimpi basah, keluar mani, senggama
maka niat mandi besarnya adalah

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL


HADATSIL AKBARI MINAL JANABATI FARDHOL LILLAHI TA’ALA”

Artiya: Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala

2. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya
adalah

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL


HADATSIL AKBARI MINAL HAIDI FARDHOL LILLAHI TA’ALA”

“Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala”

3. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya
adalah

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL


HADATSIL AKBARI MINAN NIFASI FARDHOL LILLAHI TA’ALA”

Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan
hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala

Rukun Mandi Besar (Junub)

12
1. Niat.
Bacaan Niat Mandi Wajib adalah sebagai berikut:
“NAWAITUL GHUSLA LIROF’IL HADASIL AKBARI FARDHOL LILLAHI
TA’AALAA”
Artinya “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena
Allah Ta’aala”

2. Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan

Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi


janabah. Dengan demikian, bila seorang akan mandi janabah, disyaratkan
sebelumnya untuk memastikan tidak adalagi najis yang masih menempel di
badannya.Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan
sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka
wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.

3. Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan (Dari ujung Rambut Sampai


ujung kaki)

Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan
bulu. Baik karnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan
dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat
menghalangi masuknya air.Sedangkan pacar kuku dan tato, tidak bersifat
menghalangi sampainya air ke kulit, sehingga tetap sah mandinya, lepas dari
masalah haramnya membuat tato.

Tata Cara Mandi Besar (JUNUB)

1. Berniat mandi junub dan membaca basmalah.


Niat mandi

“NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN


LILLAAHI TA’AALAA.”

Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu
karena Allah Taala.”

13
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan
tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun
5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat
6. Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal
rambut
7. Mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri
8. Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari
9. Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, lalu
kiri.

TAMBAHAN BAGI WANITA DALAM MANDI BESAR (JUNUB)

1. Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air


2. Melepas kepang rambut agar air mengenai pangkal rambut
3. Ketika mandi setelah masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas
atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah untuk menghilangkan
sisa-sisanya.
4. Ketika mandi setelah masa haidh, disunnahkan juga mengusap bekas darah pada
kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan
tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haid

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian materi di atas yang telah diungkapkan pada halaman
sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Bersuci merupakan persyaratan dari beberapa macam ibadah, karena itu bersuci
memperoleh tempat yang utama dalam ajaran Islam. Berbagai aturan dan hukum
ditetapkan oleh syara’ dengan maksud antara lain agar manusia menjadi suci dan
bersih baik lahir maupun batin.
2. Bersuci juga sangat ditekankan dalam Islam, baik dari hadats kecil, hadats besar,
atau najis yang datangnya dari luar tubuh. Islam telah mengatur hal ini dengan
sebaik-baiknya, karena bersuci adalah kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum
melakukan ibadah.
3. Wudhu menurut bahasa artinya Bersih dan Indah. sedangkan menurut istilah
(syariah islam) artinya menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan cara
tertentu yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu
merupakan salah satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan
berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu shalatnya tidak sah.
4. Mandi Wajib dalam agama Islam adalah Mandi untuk Menghilangkan Hadast
Besar, Yaitu dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari atas kepala hingga
ujung kaki. Hadast besar adalah hadas yang disebabkan karena bersetubuh, keluar
air mani, haid,nifasdan melahirkan.Mandi Seprti ini disebut juga dengan Mandi
Junub, atau Mandi Janabat atau Mandi Besar, Orang Indonesia Kadang
Menyebutnya dengan Mandi Keramas.Hukum Mandi Wajib adalah Wajib.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fiqihwanita.com/pengertian-thaharah-bersuci-dan-pembagiannya/
http://tuntunansholat.info/cara-berwudhu-dengan-benar-beserta-gambar/
http://rukun-islam.com/cara-dan-doa-berwudhu-menurut-ajaran-nabi/
http://abd-holikulanwarislamic.blogspot.co.id/2015/08/tata-cara-wudhu-syarat-
rukun-doa-wudhu.html
https://www.bersosial.com/threads/cara-mandi-junub-yang-benar-dan-sesuai-
contoh-dari-rasulullah-saw.4301/

16

Anda mungkin juga menyukai