Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERENCANAAN TRANSPORTASI

“TUGAS KELOMPOK : REVIEW JURNAL TRANSPORTASI”

Dosen Pembimbing: MUHAMMAD SOFWAN. ST,MT

Disusun Oleh:

LIANNA SEPTIRISA (163410047)


SUCI ANGGRAINI FADILLAH (163410113)

VA

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2018
REVIEW JURNAL TRANSPORTASION RESEARCH

Measuring The Expected Locational Accessibility of Urban Transit


Network for Commuting Trips (Mengukur Tingkat Aksesibilitas Lokasi
Judul
Yang Diharapkan Dari Jaringan Transit Perkotaan Untuk Perjalanan
Komuter (Pulang-Pergi Bekerja))
Jurnal Journal El Sevier
Volume & Halaman Vol.62, Hal 62-81
Tahun 2017
Penulis Wangtu (Ato) Xua,*, Wei Zhangb,*, Ling Lic
Reviewer Lianna Septirisa (163410047)
Suci Anggraini Fadillah (163410113)

Penilitian ini bertujuan untuk memepelajari obeservasi atau kebenaran dari


Tujuan Penelitian kemampuan jaringan ELA dari angkutan bus pulang-pergi di Kota Xiamen,
Cina.
Sujek Penelitian Beberapa stasiun jaringan bus di Kota Xiamen, Cina
Metode Penelitian Metode Uji Sampel Statistik dan Metode Analisis Topologi
Alasan di lakukan
Untuk menganalisis tingkat keakuratan dari perhitungan ELAI
Penelitian
ELA (Expected Locational Accessibility) merupakan sebuah jaringan transit
dari pengukuran dari sebuah faktor Index Aksesibilitas Lokasi yang
diharapkan dari jaringan pengankutan atau ELAI. Dimana diperlukannya
tingkat aksesibilitas lokasi di area study untuk perjalanan komuter (pulang-
pergi bekerja). Penelitian ini dilakukan di Kota Xiamen, Cina menggunakan
Abstrak Metode Uji Sampel Statistik dan Metode Analisis Topologi untuk menentukan
ENRST dan menguji jaringan transit (pengangkutan) di Kota Xiamen, Cina.
Dan dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan jaringan ELAI terhadap
tingkat aksesibilitas lokasi yang ada di Kota Xiamen, Cina dikatakan relatif
kecil untuk digunakan untuk menangani jaringan transit yang di kota besar
seperti Kota Xiamen, Cina.

2
Dimana dalam pendahuluan, menggambarkan betapa pentingnya peran dari
angkutan umun dalam kehidupan sehari-hari di kota besar seperti dalam studi
kasus pada makalah ini ialah Kota Xiamen, Cina sebagai saran angkutan
pulang-pergi bekerja. Dalam makalah ini juga digambarkan bagaimana
kemudahan untuk mencapai lokasi kerja dengan menggunakan angkutan
umum serta tingkat efisiensi dari sebuah angkutan umum. Agar dapat
mengurangi permasalahan transportasi yakni kemcetan dengan mengurangi
Pendahuluan jumlah kendaraan pribadi dan akan dialihkan menggunakan angkutan umum.
Oleh karena itu, para peniliti dan perencana dengan mempertimbnagkan
segala aspek ingin melakukan sebuah uji coba yakni memngukur tingkat
aksesibilitas lokasi yang ada di kota dengan menggunakan Dua buah metode
yakni metode Uji Sampel Statistik dan Metode Analisis Topologi. Hal ini
akan di uji coba pada stasiun-stasiun bus transit yang ada di Kota
Xiamen,Cina. Dan juga akan membahas manfaat dari kedua metode tersebut
terhadap tingkat aksesibilitas lokasi yang di Kota Xiamen,Cina.
Aksesibilitas sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu untuk aksesibilitas transit
(TTA) dan oleh aksesibilitas transit (BTA). Dalam beberapa literatur seperti
Geuri dan Van Wee lebih memiliki perbedaan dari TTA sebagai “akses” dan
BTA sebagai “aksesibilitas lokasional (LA)”. Sementara literatur Delmelle
dan Casas itu memiliki indikator yang tidak sama. Tetapi, dalam literatur
Belmelle dan Casas tidak dijelaskan dalam bentuk kasus-kasus.

Infrastruktur perkotaan berimpact pada perilaku Komuter. Biasanya BTA


untuk perjalanan komuter cenderung berfokus pada evaluasi manfaat

Kajian Pustaka aksesibilitas menggunakan layanan transit. Beberapa literatur juga juga
memperhatikan tentang bagaimana untuk mengevaluasi efek dari demografi
dan lokasi pekerjaan perumahan di tingkat kemudahan komuter oleh transit.
Menurut Scheurer dan Curtis menyajikan detail klasifikasi dan aplikasi praktis
dari langkah-langkah BTA sehingga langkah-langkah BTA perwakilan dapat
digunakan untuk mengevaluasi. Dalam tabel 1, mengusulkan ukuran BTA
yang didasarkan pada probabilistik serta kerangka Topologi. Tetapi
kekurangannya jarang dipertimbangkan dalam langkah-langkah BTA
sehingga peneliti yang akan dilakukan untuk mengukur ELA jaringan transit
dan diharapkan “oleh aksesibilitas transit” untuk pergi bekerja dari setiap

3
stasiun transit. Peneliti juga dapat menentukan tingkat cakupan layanan transit
keseluruhan perkotaan.

Metode yang digunakan dalam makalah ini ialah Metode Uji Sampel Statistik
Metodologi
dan Metode Analisis Topologi.
Pada bab ini menjelaskan uji bagaimana menguji jaringan ENRST dengan
kedua metode, yakni yang pertama, mengunakan Uji Coba sampel Statistik
dengan mengambil pengankutan sebagai stasiun petunjuk dimana contoh nilai
yang ditetakan tidak boleh melebihi 15% dan lebih besar dari 5%. Dalam
metode ini yang dijadikan sampel adalah Stasiun A,B,E dan H yang akan
dijadikan stasiun referensi. Dimana Rumus untuk mencari ENRST dengan
metode Uji Sampel Statistik pada persamaan (7,

dan 8,

) di bab metodologi. Begitu juga dengan metode


yang digunakan selanjutnya yakni Metode Analisis Topologi dengan
Contoh Kompulasi
(Uji Coba)
persamaan ( 11, ,12

,13 ,14 ,15

) di bab metodelogi . Sehingga didapatkan hasil


yang cukup berbeda diantara kedua meetode dalam probability . Setelah
mendapatkan nilai ENRST barulah dapat menentukan nilai ELAI. Dan dapat
disimpulkan dari perhitungan dengan kedua metode bahwa metode topologi
lebih cocok dari pada metode uji sampel statistik dikarenakan analisis topologi
lebih mudah mendapatkan informasi dan mengenai kofigurasi jaringan yang
lebih mudah di dapat.

4
dalam bab ini dibahas latar belakang mengenai lokasi yang dijadikan studi
kasus yakni Kota Xiamen yang berlokasi bagian Selatan Cina Provinsi Fujian
dan penentuan ELAI dengan kedua metode.Di dalam studi kelayakan ini
dibutuhkan data - data yakni : Peta JAirngan Transit yang dipetakan dalam
Software ArcGIS, 283 rute bus transit (+ rute BRT) dengan 1431 stasiun bus
transit, 150 bus transit, 300 stasiun pemindahan/peralihan di jaringan bus
transit serta 65.892 lokasi di kota besar dan 59.766 di daerah penyangga
jaringan bus transit. Dan untuk perhitungan ELAI dari kedua metode baik
Metode Uji Sampel Statistik maupun Metode Topologi, Metode Topologi
relatif lebih kecil atau rendah yakni 54,02% dan 49,32 di banding hasil dari
Metode Uji Sampel Statistik yakni 63,91% dan 59,74% , hal ini dikarenakan
kemungkinan Kota Xiamen adalah kota CBD yang berukuran menengah dan
tunggal dan rute transit yang tumpang tindih. selanjutnya yang dibahas pada
bab ini ialah perbandingan NTRL, gNTRL, dan oNTRL dari stasiun referensi
seperti yang ditunjukkan dalan Kwan (1998) mengunakan du ametode yaitu
Studi Kelayakan
gravitasi dan peluang komulatif. Sesuai dengan persamaan 17 dan 18)
membuat nilai rata- rata NTRL dihitung sebagai ENTRL untuk kedua metode
tersebut. Ditemukan bahwa nilai-nilai gravitasi NTRL lebih kecil
dibandingkan dengan metode peluang kumulatif. Jadi, implikasinya bahwa di
daerah Kota Xiamen memiliki kepadatan relaif lebih rendah rute transitnya,
danperbedaan antara NTRL, nNTRL, dan oNTRL lebih besar gambar 6
dibanding pada gambar 5. Dari perhitungan di bab Uji Kelayakan jelas
terdapat stasiun terjangkau k3 dari Kota Xiamen, dan menemukan bahwa
untuk setiap stasiun sekitar 25% dari luar stasiun jangkauan. Di gambar 8
menujukkan tema warna besarnya NRST dan garis kontur menampilkan
kepadatan distrbusi spasial NRST sehingga bisa tahu bahwa jumlah stasiun
yaitu k3 relatif lebih besar dan garis kontur secara bersamaan dengan ini
memajukan konfigurasi Kota Xiamen jaringan transit bus untuk mengurangi
jumlah stasiun terjangkau di daerah-daerah perkotaan yang memiliki padat
garis kontur

5
Dari hasil yang didapat bahwa metode yang cocok digunakan untuk
perhitungan aksesibillitas ialah dengan menggunakan uji sampel statistik,
dalam penelitian ini juga terdapat beberapa kelemahan yakni yang pertama
dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang tidak diperkirakan
tidak didasarkan / dikalibrasikan dengan data perilau yang nyata. yang kedua
Kesimpulan metode ini tidak mempertimbangkan dampak dari permintaan penumpang
pada jumlah stasiun terjangkau. Dikarenakan jika banyak penumpang yang
diberhentikan di beberapa tempat yang sama, maka akan terjadi kemacetan.
Dan pada akhirnya metode untuk menetukan ELA ini setelah di evaluasi
dialihkan ke layanan angkutan lainnya seperti headway, ukuran kendaraan,
panjang rute dan jadwal
Kelebihan jurnal ini menjelaskan secara jelas dan lengkap, latar belakang dari
permasalahan yang dilakukan penelitian ini, landasan teori yang disampaikan
dalam jurnal ini cukup jelas. Penggunaan kata yang sesuai dengan EYD,
Kelebihan Jurnal kemudian puntuk penulisan sesuai dengan pembuatan suatu jurnal yang
terakhir, di jurnal ini terdapat gambar mengilustrasikan sehingga membuat
jurnal lebih menarik. Kemudian, pembahadan dan abstrak dibahas sangat jelas
sehingga pembaca dapt mengetahui hasil dari penelitian tersebut.
Kelemahan Jurnal Tidak adanya saran untuk peniliti

Anda mungkin juga menyukai