Anda di halaman 1dari 12

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASYARAKAT


KP. LEUWIGENTA RT 01 RW 06 DS. SETIANEGARA KEC. CIBEUREUM KOTA
TASIKMALAYA
DENGAN MASALAH SCABIES

A. Laporan Kasus Scabies Kp. Leuwigenta Rt 01 Rw 06 Ds.Setianegara Kec. Cibeureum


Kota Tasikmalaya

Sudah sekitar satu bulan, masyarakat Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06 Desa


Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya diserang penyakit Scabies. Dari
hasil survey disapatkan 2 rumah (masing-masing 4 orang anggota keluarga) dari 10
rumah diantaranya sedang mengalami Scabies dan belum ditangani. Sedangkan satu
keluarga lagi sedang dalam pengobatan. Masyarakat yang terserang Scabies dalam satu
bulan ini sudah mencapai 50%, 20% belum ditangani, 10% dalam pengobatan dan 20%
yang mengaku sebelumnya pernah mengalami sudah sembuh. Masyarakat yang
beresiko terserang Scabies yaitu 50 %. >60% masyarakat masih menggunakan sungai
dan waduk sebagai sarana mandi cuci kakus. Tingkat pengetahuan tentang penularan,
pengobatan dan pencegahan Scabies kurang. Dalam kuisioner didapatkan data 10% tau
pengertian Scabies, 5% tau penyebab dan penularan, 10 % tau tanda dan gejala, >60%
mengatakan akan sembuh jika dibiarkan. Hal yang menjadi kendala masyarakat dalam
penanganan penyakit gudikan ini diantaranya jauhnya lokasi masyarakat ke tempat
pelayanan kesehatan yaitu ± 100 KM. Masyarakat yang tidak memiliki jamkesmas
sebanyak 40%. Peran keluarga dan pemerintah setempat dalam mencegah Scabies
kurang terdapat yaitu hanya 20 %
Hasil wawancara dengan kader kesehatan RW 06 didapatkan banyak masyarakat
terkena gudikan dan belum ada kegiatan yang sesifik untuk menanggulangi dan
mencegah Scabies di kampung tersebut. Hasil wawancara dengan 8 orang didapatkan
data bahwa 5 diantaranya
tidak tau tentang Penyakit scabies atau kudis. Hasil wawancara dengan petugas puskesmas dinyatakan bahwa masyarakat dengan usia
beragam datang ke puskesmas karena keluhan gatal-gatal serta kulitnya borokan. 2 Kepala keluarga dari 10 rumah mengatakan pernah
mengalami kudis atau gudikan. 3 anggota keluarga (dari 3 rumah) yang sedang mengalami Scabies mengatakan kasur tidak pernah dijemur
serta jarang mencuci tangan dengan sabun. Berdasarkan wawancara dengan 6 orang masyarakat mengatakan malu melaporkan terkena
Scabies karena takut merasa jijik. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader, kader bisa memeriksa tanda gejala Scabies. Berdasarkan
wawancara dengan 1 keluarga yang pernah mengalami Scabies, mengatakan membeli sendiri salep diapotek untuk mengobati penyakitnya
tersebut karena puskesmas cukup jauh. Wawancara dengan kader kesehatan RW 06 didapatkan belum ada kegiatan yang spesifik berkaitan
dengan pencegahan Scabies seperti penyuluhan dan sebagainya
B. Analisa Data
Data Subyektif Data Objektif Etiologi Problem
Hasil wawancara kader kesehatan RW 06 2 rumah (masing-masing Pola hidup /kebiasaan Pemeliharaan kesehatan
didapatkan banyak 4 orang anggota yang kurang sehat dan tidak efektif pada
masyarakat terkena keluarga) Masih kurangnya masyarakat dengan
gudikan dan belum ada dari 10 rumah pengetahuan tentang resiko meluasnya
kegiatan yang sesifik diantaranya sedang Scabies, penularan, Penyakit
untuk menanggulangi mengalami Pengobatan dan Scabies
dan mencegah Scabies di Scabies dan belum pencegahan
kampung tersebut. ditangani. Sedangkan
- Hasil wawancara satu
dengan 8 orang keluarga lagi sedang
didapatkan data bahwa dalam pengobatan.
5 diantaranya tidak tau - Masyarakat yang
tentang Penyakit scabies terserang Scabies dalam
atau kudis. satu
- Hasil wawancara bulan ini sudah
dengan petugas mencapai 50%, 20%
puskesmas belum
dinyatakan bahwa ditangani, 10% dalam
masyarakat dengan usia pengobatan dan 20 %
beragam datang ke yang
puskesmas karena mengaku sebelumnya
keluhan gatal-gatal serta pernah mengalami sudah
kulitnya sembuh.
borokan. - Masyarakat yang
- 2 Kepala keluarga dari beresiko terserang
10 rumah mengatakan Scabies yaitu
pernah mengalami kudis 50 %
atau gudikan. - >60% masyarakat
- 3 anggota keluarga masih menggunakan
(dari 3 rumah) yang sungai dan
sedang mengalami waduk sebagai sarana
Scabies mengatakan mandi cuci kakus.
kasur tidak pernah - Tingkat pengetahuan
dijemur serta jarang tentang penularan,
mencuci tangan dengan pengobatan dan
sabun. pencegahan Scabies
kurang. Dalam
kuisioner didapatkan
data 10% tau pengertian
Scabies, 5% tau
penyebab dan penularan,
10 % tau
tanda dan gejala, >60%
mengatakan akan
sembuh
jika dibiarkan.

Berdasarkan wawancara dengan 6 orang Jauhnya lokasi Kurangnya sumber Koping Masyarakat
masyarakat mengatakan masyarakat ke tempat dukungan sosial dan tidak
malu melaporkan terkena pelayanan pelayanan sosial untuk efektif dalam mengatasi
Scabies karena takut kesehatan yaitu ± 100 masyarakat dalam masalah Scabies
merasa jijik. KM penanggulangan
Scabies
- Berdasarkan hasil - Masyarakat yang tidak
wawancara memiliki jamkesmas
dengan kader, kader bisa sebanyak 40 %
memeriksa tanda gejala - Peran keluarga dan
Scabies. pemerintah setempat
- Berdasarkan dalam
wawancara mencegah Scabies
dengan 1 keluarga yang kurang terdapat yaitu
pernah mengalami hanya 20 %
Scabies, mengatakan
membeli sendiri
salep diapotek untuk
mengobati penyakitnya
tersebut karena
puskesmas cukup jauh.
- Wawancara dengan
kader kesehatan RW 06
didapatkan belum ada
kegiatan yang spesifik
berkaitan dengan
pencegahan Scabies
seperti penyuluhan dan
sebagainya.

Rumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas Berdasarkan Analisa Data :


1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat dengan resiko meluasnya Scabies di Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06
Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya berhubungan dengan Pola hidup/kebiasaan yang kurang sehat dan masih
kurangnya pengetahuan tentang Scabies
2. Koping Masyarakat Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06 Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tidak efektif
dalam mengatasi masalah Scabies berhubungan dengan Kurangnya sumber dukungan sosial dan pelayanan sosial untuk masyarakat
dalam penanggulangan Scabies

C. Skoring Diagnosa Keperawatan Komunitas


No. Dx Keperawatan Kriteria Total
a b c d e f g h i
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat 4 3 3 3 3 2 3 3 5 29
dengan resiko meluasnya Scabies di Kampung
Leuwigenta RT 01 RW 06 Desa Setianegara
Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya
berhubungan dengan Pola hidup/kebiasaan yang
kurang sehat dan masih kurangnya pengetahuan
tentang Scabies
2. Koping Masyarakat Kampung Leuwigenta RT 01 RW 2 3 3 3 3 2 3 3 1 23
06 Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota
Tasikmalaya tidak efektif dalam mengatasi masalah
Scabies berhubungan dengan Kurangnya sumber
dukungan sosial dan pelayanan sosial untuk
masyarakat dalam penanggulangan Scabies
Keterangan pembobotan
1. Sangat rendah 4. Tinggi A: Risiko terjadi D: Minat Masyarakat G: Tempat
2. Rendah 5. Sangat tinggi B: Risiko parah E: Kemungkinan diatasi H: Waktu
3. Cukup C: Potensial penkes F: Sesuai program pemerintah I: Dana

D. Diagnosa
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat dengan resiko meluasnya Scabies di Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06
Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya berhubungan dengan Pola hidup/kebiasaan yang kurang sehat dan masih
kurangnya pengetahuan tentang Scabies.
2. Koping Masyarakat Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06 Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tidak efektif
dalam mengatasi masalah Scabies berhubungan dengan Kurangnya sumber dukungan sosial dan pelayanan sosial untuk masyarakat
dalam penanggulangan Scabies
E. Intervensi
No Dx Kep Kom Tujuan Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator
1. DO : (N = 40) Tujuan
- 2 rumah (masing- Umum :
masing 4 orang Setelah
anggota keluarga) intervensi
dari 10 rumah keperawatan
diantaranya sedang selama 2
mengalami minggu,
Scabies dan belum Penatalaksa
ditangani. naan
Sedangkan satu pemeliharaa
keluarga lagi n
sedang dalam kesehatan
pengobatan. menjadi
- Masyarakat yang efektif.
terserang Scabies
dalam satu bulan ini Tujuan
sudah Khusus : Pendidikan Melaksanakan Terlaksanaya Tersedianya media Pembimbing dan
mencapai 50%, 20% Meningkatn kesehatan penyuluhan pendidikan Mahasiswa
belum ya kegiatan kesehatan kesehatan
ditangani, 10% pengetahuan pendidikan tentang Scabies Terjadinya
dalam pengobatan masyarakat kesehatan pada peningkatan
dan 20 % yang tentang masyarakat pengetahuan
mengaku Penyakit tentang sebesar 20% pada
sebelumnya pernah Scabies, Scabies, masyarakat
mengalami penyebab penyebab,
sudah sembuh. dan penularan serta
- Masyarakat yang penularan pengobatan
beresiko serta dan
terserang Scabies pengobatan pencegahan
yaitu 50 % dan
- >60% masyarakat pencegahan
masih
menggunakan sungai Pembuatan Terbentuknya 75% leaflet Pembimbing dan
dan waduk media leaflet, lembar terdistribusi kepada mahasiswa
sebagai sarana balik dan flif masyarakat
mandi cuci kakus. chart tentang
Tingkat pengetahuan untuk Scabies.
tentang pendidikan
penularan, dengan bentuk
pengobatan dan leaflet, lembar
pencegahan Scabies balik,
kurang. dan flipchart
Dalam kuisioner
didapatkan data
10% tau pengertian Menyebarkan/ Terlaksanayan Terjadinya Pembimbing dan
Scabies, 5% mendi penyuluhan peningkatan mahasiswa
tau penyebab dan stribusikan kesehatan pengetahuan
penularan, 10 % kembali tentang Scabies sebesar 20% pada
tau tanda dan gejala, informasi masyarakat
>60% dalam setealah kegiatan
mengatakan akan bentuk media promosi
sembuh jika (leaflet) pada Terjadi kemauan
dibiarkan. kegiatan yang dan kemapuan
ada di dalam mengatasi
DS : masayrakat masalah Scabies
- Hasil wawancara seperti
dengan kader
kesehatan RW 06 posbindu,
didapatkan pengajian,
banyak masyarakat arisan dan lain
terkena lain
gudikan dan belum
ada kegiatan
yang sesifik untuk Melakukan Tersebarnya Terjadinya Pembimbing dan
menanggulangi dan promosi leaflet pada peningkatan mahasiswa
mencegah kesehatan kegiatan kesehatan sebesar
Scabies di kampung terkait Posbindu, >20% pada
tersebut. pencegahan pengajian dan masyarakat
- Hasil wawancara dan arisan setealah kegiatan
dengan 8 orang penanganan promosi
didapatkan data Scabies
bahwa 5
diantaranya tidak tau
tentang
Penyakit scabies
atau kudis.
- Hasil wawancara
dengan petugas
puskesmas
dinyatakan bahwa
masyarakat dengan
usia beragam
datang ke puskesmas
karena
keluhan gatal-gatal
serta kulitnya

Anda mungkin juga menyukai