Berdasarkan wawancara dengan 6 orang Jauhnya lokasi Kurangnya sumber Koping Masyarakat
masyarakat mengatakan masyarakat ke tempat dukungan sosial dan tidak
malu melaporkan terkena pelayanan pelayanan sosial untuk efektif dalam mengatasi
Scabies karena takut kesehatan yaitu ± 100 masyarakat dalam masalah Scabies
merasa jijik. KM penanggulangan
Scabies
- Berdasarkan hasil - Masyarakat yang tidak
wawancara memiliki jamkesmas
dengan kader, kader bisa sebanyak 40 %
memeriksa tanda gejala - Peran keluarga dan
Scabies. pemerintah setempat
- Berdasarkan dalam
wawancara mencegah Scabies
dengan 1 keluarga yang kurang terdapat yaitu
pernah mengalami hanya 20 %
Scabies, mengatakan
membeli sendiri
salep diapotek untuk
mengobati penyakitnya
tersebut karena
puskesmas cukup jauh.
- Wawancara dengan
kader kesehatan RW 06
didapatkan belum ada
kegiatan yang spesifik
berkaitan dengan
pencegahan Scabies
seperti penyuluhan dan
sebagainya.
D. Diagnosa
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat dengan resiko meluasnya Scabies di Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06
Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya berhubungan dengan Pola hidup/kebiasaan yang kurang sehat dan masih
kurangnya pengetahuan tentang Scabies.
2. Koping Masyarakat Kampung Leuwigenta RT 01 RW 06 Desa Setianegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tidak efektif
dalam mengatasi masalah Scabies berhubungan dengan Kurangnya sumber dukungan sosial dan pelayanan sosial untuk masyarakat
dalam penanggulangan Scabies
E. Intervensi
No Dx Kep Kom Tujuan Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator
1. DO : (N = 40) Tujuan
- 2 rumah (masing- Umum :
masing 4 orang Setelah
anggota keluarga) intervensi
dari 10 rumah keperawatan
diantaranya sedang selama 2
mengalami minggu,
Scabies dan belum Penatalaksa
ditangani. naan
Sedangkan satu pemeliharaa
keluarga lagi n
sedang dalam kesehatan
pengobatan. menjadi
- Masyarakat yang efektif.
terserang Scabies
dalam satu bulan ini Tujuan
sudah Khusus : Pendidikan Melaksanakan Terlaksanaya Tersedianya media Pembimbing dan
mencapai 50%, 20% Meningkatn kesehatan penyuluhan pendidikan Mahasiswa
belum ya kegiatan kesehatan kesehatan
ditangani, 10% pengetahuan pendidikan tentang Scabies Terjadinya
dalam pengobatan masyarakat kesehatan pada peningkatan
dan 20 % yang tentang masyarakat pengetahuan
mengaku Penyakit tentang sebesar 20% pada
sebelumnya pernah Scabies, Scabies, masyarakat
mengalami penyebab penyebab,
sudah sembuh. dan penularan serta
- Masyarakat yang penularan pengobatan
beresiko serta dan
terserang Scabies pengobatan pencegahan
yaitu 50 % dan
- >60% masyarakat pencegahan
masih
menggunakan sungai Pembuatan Terbentuknya 75% leaflet Pembimbing dan
dan waduk media leaflet, lembar terdistribusi kepada mahasiswa
sebagai sarana balik dan flif masyarakat
mandi cuci kakus. chart tentang
Tingkat pengetahuan untuk Scabies.
tentang pendidikan
penularan, dengan bentuk
pengobatan dan leaflet, lembar
pencegahan Scabies balik,
kurang. dan flipchart
Dalam kuisioner
didapatkan data
10% tau pengertian Menyebarkan/ Terlaksanayan Terjadinya Pembimbing dan
Scabies, 5% mendi penyuluhan peningkatan mahasiswa
tau penyebab dan stribusikan kesehatan pengetahuan
penularan, 10 % kembali tentang Scabies sebesar 20% pada
tau tanda dan gejala, informasi masyarakat
>60% dalam setealah kegiatan
mengatakan akan bentuk media promosi
sembuh jika (leaflet) pada Terjadi kemauan
dibiarkan. kegiatan yang dan kemapuan
ada di dalam mengatasi
DS : masayrakat masalah Scabies
- Hasil wawancara seperti
dengan kader
kesehatan RW 06 posbindu,
didapatkan pengajian,
banyak masyarakat arisan dan lain
terkena lain
gudikan dan belum
ada kegiatan
yang sesifik untuk Melakukan Tersebarnya Terjadinya Pembimbing dan
menanggulangi dan promosi leaflet pada peningkatan mahasiswa
mencegah kesehatan kegiatan kesehatan sebesar
Scabies di kampung terkait Posbindu, >20% pada
tersebut. pencegahan pengajian dan masyarakat
- Hasil wawancara dan arisan setealah kegiatan
dengan 8 orang penanganan promosi
didapatkan data Scabies
bahwa 5
diantaranya tidak tau
tentang
Penyakit scabies
atau kudis.
- Hasil wawancara
dengan petugas
puskesmas
dinyatakan bahwa
masyarakat dengan
usia beragam
datang ke puskesmas
karena
keluhan gatal-gatal
serta kulitnya