Anda di halaman 1dari 10

TT/MR 1

TUGAS FISIKA LANJUTAN


GERAK HARMONIK SEDERHANA

DOSEN : Dra Hj. Indrayani M.Si.

KELAS : B1 PAGI
KELOMPOK : 5

NAMA:

1. FACHRI RAMADHAN (1807210084)(K)


2. MUHAMMAD AKBAR ATHALLASYAH (1807210085)
3. AWANG TARUNA (1807210086)
4. ANGGI SAPUTRA (1807210088)
5. MUHAMMAD FARHAN (1807210091)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYA SUMATERA UTARA
FEBRUARI 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul gerak harmonik sederhana.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lanjutan. Selain itu
tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah ilmu tentang pengetahuan
fisika.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.Hj.Indrayani,M.Si


selaku dosen Fisika kami yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah kami ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, 18 Februari 2019

Kelompok 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
D. Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Gerak Harmonik Sederhana 6
B. Jenis Gerak Harmonik Sederhana dan Persamaannya 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 21
B. Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gerak adalah kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan di bumi ini.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat orang bermain ayunan, bahkan
kita pun pernah melakukannya. Gerak dari ayunan yang kita mainkan merupakan salah
satu contoh dari gerak harmonik yang sederhana. Pernahkah Anda mengamati apa yang
terjadi ketika senar gitar dipetik lalu dilepaskan? Anda akan melihat suatu gerak
bolak-balik melewati lintasan yang sama. Gerakan seperti ini dinamakan gerak
periodik. Contoh lain gerak periodik adalah gerakan bumi mengelilingi matahari
(revolusi bumi), gerakan bulan mengelilingi bumi, gerakan benda yang tergantung
pada sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul. Di antara gerak periodik ini ada
gerakan yang dinamakan gerak harmonik. Gerak harmonik merupakan gerak sebuah benda
dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan
dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak semacam ini disebut gerak osilasi atau
getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran harmonik, antara lain,
dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung.
Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam
pengamatan gerak. Untuk memahami getaran harmonik, Anda dapat mengamati gerakan
sebuah benda yang digantungkan pada tali (sebagai bandul) dan kemudian disimpangkan
dari titik kesetimbangannya dengan sudut kecil. Gerak Harmonik Sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu
gerak periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berulang atau berosilasi
melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Gerak Harmonik Sederhana?
2. Apa Saja Jenis Gerak Harmonik Sederhana dan Persamaannya?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari Gerak Harmonik Sederhana?
2. Menjelaskan Jenis Gerak Harmonik Sederhana dan Persamaannya?

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari gerak harmonik sederhana?
2. Dapat mengetahui jenis gerak harmonik sederhana dan persamaannya?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana


Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama
disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga
sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik
pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.
Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Gerak Harmonik Sederhana
mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis
suatu gerak periodik tertentu. Dalam fisika ada berbagai macam gerak, diantaranya
adalah gerak periodik. Gerak Periodik adalah suatu getaran atau gerakan yang
dilakukan benda secara bolak-balik melalui jalan tertentu yang kembali lagi ke tiap
kedudukan dan kecepatan setelah selang waktu tertentu. Contoh gerak bolak balik
adalah gerakan sebuah bandul.
Dari sekian banyak gerak periodik, ada gerak yang dinamakan gerak harmonik. Gerak
harmonik adalah gerak sebuah partikel sebagai fungsi waktu berupa sinusodial (dapat
dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus).
(Surya, 2001: 55)

Ada beberapa macam gerak harmonik, salah satunya adalah gerak harmonik sederhana
(GHS). Gerak harmonik sederhana adalah gerak harmonik yang dipengaruhi oleh gaya
yang arahnya selalu menuju titik seimbang dan besarnya sebanding dengan
simpangannya.
Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasipendulum
(bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil
(bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak
pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan
udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif
terhadap bola.
Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan
panjang L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah
gaya berat (w = mg)dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen m.g
cos ? yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi
akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena tidak ada gaya gesekan udara,
maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo
tetap sama.
Gaya pemulih yang menyebabkan benda M melakukan gerak harmonik sederhana adalah
komponen w tegak lurus pada tali yaitu w sin ?. Dengan demikian gaya pemulih yang
bekerja pada benda bandul sederhana dinyatakan oleh
Fp = - W sin ?

= - m.g sin ?
(1)
Menurut Hukum Newton II percepatan benda pada ayunan sederhana:
F = m.a
a = -g. sin ?
-m.g sin ? = m.a
(2)
Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu menuju titik
keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan simpangan, sehingga dapat
ditulis :
Dalam arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan tali T sehingga
gaya dalam arah sumbu y bernilai nol.
Jika sudut ? cukup kecil (? < ), maka nilai sinus tersebut mendekati dengan nilai
sudutnya, sin ? ? ?. Sehingga hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta
dinyatakan dengan persamaan :
x = L sin ? atau
? = x/L
(3)
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa
lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya.
Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan
mengalami gaya pemulih sebesar :
F = mg sin ? ? mg ? = x
(4)

HUKUM HOOKE
�Besarnya gaya pemulih F berbanding lurus dengan perubahan panjang pegas x, baik
pada waktu itu ditarik maupun ditekan.�
Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonik
sederhana. Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada pegas dan
gaya pemulih untuk system bandul sederhana. Pada pegas berlaku :
F = -kx,
(5)
(dalam buku Fisika 2, Bambang Ruwanto : 58).
sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul adalah tetap sehingga dapat
dianalogikan dengan���/n tetapan pegas (k).
Periode bandul dapat pula dianalogikan dengan periode gerak massa pada pegas,
T = 2 , dengan mengganti k dengan mg/L :
T = 2 = 2
Dengan eliminasi m, kita memperoleh periode ayunan bandul sebesar :
T = 2
Frekuensi Pendulum Sederhana dapat dicari dengan rumus :
Ini adalah persamaan frekuensi pendulum sederhana, besarnya percepatan gravitasi
dapat ditentukan dengan persamaan :
T = 21
T2 = 4?2
g = 0

B. Jenis Gerak Harmonik Sederhana dan Persamaannya


Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a) Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal atau vertikal dari
pegas, dan sebagainya. Contohnya:
� Gerak harmonik pada pegas
Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa pada
ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang
berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.

Pada gambar a sebuah pegas diletakkan dilantai dasar dan dihubungkan dengan sebuah
benda, mula-mula pegas berada pada keadaan normal (setimbang), Jika benda ditarik
kekanan seperti gambar b, maka pegas akan memberi tarikan kepada benda ke arah kiri
untuk kembali ke titik keseimbangan. Jika benda ditarik kekiri gambar c, maka pegas
akan mendorong benda ke kanan untuk kembali ke titik keseimbangan. Gaya pegas yang
bekerja untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan ini disebut gaya
pemulih.
Gaya pegas merupakan gaya pemulih. Gaya pemulih adalah gaya yang bekerja pada gerak
harmonik yang selalu mengarah pada titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan
besar simpangannya. Sesuai dengan persamaan :
F = -k x
Persamaan ini dinamakan hukum Hooke, dimana k dinamakan kostanta pegas. Tanda
negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih arahnya berlawanan dengan simpangan x.
Sebaliknya, jika simpangannya ke kiri gaya pulihnya kekanan.
Bunyi hukum Hooke: �Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada benda
sebanding dengan pertambahan panjang benda�.
(Sunaryono, 2010: 76)
Sedangkan meurut Hukum II Newton, F = m a
Dengan demikian, m a = -k x
m a + k x = 0 (6)
Dengan x sebagai posisi, telah kita ketahui bahwa percepatan adalah turunan kedua
dari x, sehingga persamaan ini dapat ditulis sebagai:
m + k x = 0 (7)
Bagi kedua ruas persamaan dengan m
+ x = 0 (8)
Persamaan diatas adalah persamaan diferensial homogen orde kedua. Secara matematis,
persamaan itu memiliki penyelesaian yang berbentuk fungsi sinusoida, yaitu:
x(t) = A sin (wt + q0) atau x(t) = A cos (wt + q0) (9)
(Kanginan, 2006: 98)

b) Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul atau bandul fisis,
osilasi ayunan torsi, dan sebagainya. Contonya:
� Gerak harmonik bandul
Pendulum sederhana terdiri atas sebuah partikel bermassa m (yang disebut bandul
pendulum), yang digantung dengan seutas tali sepanjang l yang massanya diabaikan
dan tidak dapat diregangkan, sebagaimana pada gambar.
<http://4.bp.blogspot.com/-0uFcNa8-
FYk/TxwKsEkqtvI/AAAAAAAAAEE/2YEJsZy3k9g/s1600/gerak+harmonik+bandul.png>

Bandul sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali
ringan yang panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul berayun, tali akan
membentuk sudut sebesar ? terhadap arah vertikal. Jika sudut ? terlalu kecil, gerak
bandul tersebut akan memenuhi persamaan gerak harmonik sederhana seperti gerak
massa pada pegas.
Kita tinjau gaya-gaya pada massa m. dalam arah vertikal, massa m dipengaruhi oleh
gaya beratnya yaitu sebesar w = mg, gaya berat tersebut memiliki komponen sumbu x
sebesar mg sin ? dan komponen sumbu y sebesar mg cos ?.
<http://3.bp.blogspot.com/-
VeoXrcPZb7M/TxwKq1FtbDI/AAAAAAAAAD8/9FaXRYN1IV8/s1600/gaya+yang+bekerja+gerak+harmo
nik.jpg>

Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu menuju titik
keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan simpangan, sehingga dapat
ditulis :
Dalam arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan tali T sehingga
gaya dalam arah sumbu y bernilai nol.
Jika sudut ? cukup kecil, maka nilai sinus tersebut mendekati dengan nilai
sudutnya, sin ? ? ?. Sehingga hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta
dinyatakan dengan persamaan :
x = l sin q atau q = (10)
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa
lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya.
Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).

Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan
mengalami gaya pemulih sebesar:
F = m g sin q � mg q = x (11)
Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonik
sederhana. Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada pegas dan
gaya pemulih untuk sistem bandul sederhana.
Pada pegas berlaku F = kx, sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul
adalah tetap sehingga dapat dianalogikan dengan tetapan pegas (k).
Secara umum persamaan simpangan dari getaran selaras dapat dirumuskan :
x = A sin wt (12)
Dengan ? = kecepatan sudut dan t = waktu.
Turunan kedua terhadap waktu dari persamaan diatas menghasilkan :
d2x/dt2 = - ?A2 sin ?t = -?2 x (13)
karena ? = :
T = (14)
Dari persamaan (9) dapat ditentukan percepatan gravitasi (g)
g = (15)
(Tim Dosen, 2013: 21)
Gerakan massa (m) terbatasi atau ditentukan oleh panjang pendulum (l), dan
persamaan gerak yang berlaku adalah :
d?2 / dt2 = -mg sin ? (16)
Dimana dalam hal ini kecepatan beban sepanjang lintasan yang berupa busur lingkaran
adalah v(t) = l ?(t). Faktor sin ? merupakan komponen yang searah dengan gravitasi
dari gaya yang bekerja pada beban dalam arah ?.
Selanjutnya dengan membuang m dari kedua sisi persamaan sebelumnya diperoleh bentuk
d2?/ dt2 + g/L sin ? = 0 yang merupakan persamaan diferensial tak linear untuk ?.
Jika dianggap simpangan awal ayunan cukup kecil |?| ? 1 ( rad ), maka berlaku sin ?
= ? sehingga persamaan dapat diubah menjadi bentuk linear sebagai berikut:
d2?/ dt2 + g/L ?= 0 (17)
Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Matematis
<http://3.bp.blogspot.com/-
VeoXrcPZb7M/TxwKq1FtbDI/AAAAAAAAAD8/9FaXRYN1IV8/s1600/gaya+yang+bekerja+gerak+harmo
nik.jpg>
Gaya yang beraksi pada gambar, adalah beratnya mg dan gaya tarik T pada dawai. Kita
uraikan mg menjadi komponen radial mg cosq dan mg sinq yang merupakan tangen (garis
singgung) terhadap lintasan yang ditempuh oleh partikel. Dituliskan gaya pemulih
sebagai berikut:
F = -mg sinq (18)
Dengan tanda minus menunjukkan bahwa F bereaksi dalam arah yang berlawaan dengan
perpindahan.
Selain itu, perpindahan partikel s yang diukur sepanjang busutnya sama dengan Lq.
Maka untuk q yang kecil, persamaanya menjadi:
F � -mg q = -mg = ( )s (19)
Dengan mensubstitusikan kedalam persamaan, utuk periode suatu pendulum sederhana
kita dapatkan:
T = 2p = 2p atau = 2p (20)
(Halliday, 2008: 616-617)
� Simpangan gerak harmonik sederhana
Simpangan gerak harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi gerak melingkar
beraturan pada diameter lingkaran, gambar melukiskan sebuah partikel yang bergerak
melingkar beraturan dengan kecepatan sudut w dan jari-jari A. Anggap mula-mula
partikel berada di titik P. Setelah selang waktu t, partikel berada di titik Q dan
sudut yang ditempuh adalah:
q = wt = (21)

Proyeksi titik Q terhadap diameter lingkaran (sumbu y) adalah titik Qy. Jika garis
OQy kita sebut y, yang merupakan simpangan gerak harmonik sederhana, maka:
y = A sinq = A sin wt = A sin ft (22)
Secara umum, jika partikel mula-mula berada pada posisi sudut qo, maka persamaan
dapat ditulis menjadi:
y = A sinq = A sin (wt+qo) = A sin ( (23)
Besar sudut dalam fungsi sinus, yaitu q disebut sudut fase, jadi sudut fase
bergerak harmonik adalah:
q = (wt+qo) = ( (24)
Persamaan dapat juga ditulis menjadi
q = 2p ( ) = 2pj, dimana j disebut juga fase, jadi fase gerak harmonik adalah:
?j = j2-j1= = (25)
Beda fase dalam gerak harmonik dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai dengan
satu. Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangkan, misalnya beda fase 2
ditulis sebagai beda fase
Dua kedudukan dikatakan sefase apabila beda fasenya nol dan disebut berlawanan fase
apabila beda fasenya setengah. Keadaan sefase:
?j = , 1 ?j = n +
Dengan n adalah bilangan cacah, n = 0, 1, 2, 3,...
� Kecepatan gerak harmonik sederhana
Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan
pertama persamaan simpangan:
vy = = [ A sin (wt+qo)]
vy = w Acos [(wt+qo)] (26)
Mengingat nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan maksimum
vm gerak harmonik sederhana adalah:
vm = w A (27)
Berdasarkan hubungan trigonometri cos2 (wt+qo) + sin2 (wt+qo) = 1, maka diperoleh
cos (wt+qo) = ika nilai ini dimasukkan ke persamaan diperoleh:
vy = wA
= w
Mengingat A sin (wt+qo) = y, maka diperoleh:
vy = w (28)
� Percepatan gerak harmonik sederhana
Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan
pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan:
Ay = = [w Acos (wt+qo)]
Ay = -w2 Asin (wt+qo) = -w2 y
Karena nilai maksimum dari simpangan maksimum adalah sama dengan amplitudo, yaitu
y=A, maka percepatan maksimum an gerak harmonik sederhana adalah:
Am = -w2 A (29)
Tanda minus menunjukkan bahwa arah percepatan selalu berlawanan dengan arah
simpangan.
(Supriyanto, 2007: 72-74)
Hubungan Gerak Harmonik Sederhana (GHS) dan Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
<http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.png>

Gerak Melingkar Beraturan dapat dipandang sebagai gabungan dua gerak harmonik
sederhana yang saling tegak lurus, memiliki Amplitudo (A) dan frekuensi yang sama
namun memiliki beda fase relatif atau kita dapat memandang Gerak Harmonik
Sederhana sebagai suatu komponen Gerak Melingkar Beraturan. Jadi dapat diimpulkan
bahwa pada suatu garis lurus, proyeksi sebuah benda yang melakukan Gerak Melingkar
Beraturan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Frekuensi dan periode Gerak Melingkar
Beraturan sama dengan Frekuensi dan periode Gerak Harmonik Sederhana yang
diproyeksikan.
Misalnya sebuah benda bergerak dengan laju tetap
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laju_tetap&action=edit&redlink=1> (v)
pada sebuah lingkaran <http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaran> yang memiliki jari-
jari A sebagaimana tampak pada gambar. Benda melakukan Gerak Melingkar Beraturan
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Gerak_Melingkar_Beraturan&action=edit&redlink=1>, sehingga kecepatan sudutnya
bernilai konstan. Hubungan antara kecepatan linear dengan kecepatan sudut dalam
Gerak Melingkar Beraturan dinyatakan dengan persamaan:
w = (30)
Karena jari-jari (r) pada Gerak Melingkar Beraturan di atas adalah A, maka
persamaan ini diubah menjadi :
w = , v = w A (31)
Simpangan sudut (teta) adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r), dan dinyatakan dengan persamaan :
q = (32)
x adalah jarak linear, v adalah kecepatan linear dan t adalah waktu tempuh (x = vt
adalah persamaan Gerak Lurus alias Gerak Linear). Kemudian v pada persamaan 2
digantikan dengan v pada persamaan 1 dan jari-jari r digantikan dengan A :
q =
q = w t
Dengan demikian, simpangan sudut benda relatif terhadap sumbu x dinyatakan dengan
persamaan :
q = w t + q0, (q0 adalah simpangan waktu pada t = 0})
Pada gambar di atas, posisi benda pada sumbu x dinyatakan dengan persamaan :
x = A cos
x = A cos (w t + q0) (33)
Persamaan posisi benda pada sumbu y :
y = A sin (w t + q0) (34)
dengan: A = amplitudo; w = kecepatan sudut; dan q0 = simpangan sudut pada saat t =
0.

CARA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN POWER POINT


Dalam pembuatan multimedia presentasi pembelajaran ataupun Multimedia pembelajaran
interaktif, perpindahan slide tidak lagi secara otomatis ataupun berdasarkan klik
(beberapa kasus masih memerlukan otomatis). Langkah-langkah membuatnya adalah :
Klik tombol Start pada sudut
kiri bawah tampilan desktop, kemudian pilih atau klik menu
All Programs � Microsoft Office � Microsoft Office PowerPoint.
1. Buka presentasi baru
2. Buat slide yang akan diberi Insert -Shape - Rounded Retangle yang akan
diberikan hyperlink ke slide-slide yang dituju, misal slide dengan kotak yang diisi
dengan judul:
1. Kotak 1 : Materi
2. Kotak 2 : Soal
3. Kotak 3 : Aplikasi
4. Kotak 4 : Kesimpulan
3. Buat slide-slide selanjutnya, sesuaikan dengan keperluan.
4. Beri hyperlink dengan cara seleksi/pilih tombol yang akan di beri link masuk
pada menu Insert - Action.
Pada tab Mouse Click pilih pada hyperlink to : pilih slide
Pada menu Hyperlink To, pilih slide yang di inginkan. Misal:
1. Kotak 1 : Materi, di beri action tombol materi dan di Hyperlink to Slide
pilih slide materi (Slide 4)
2. Kotak 2 : Soal, di beri action tombol materi dan di Hyperlink to Slide pilih
slide soal-soal (Slide 15)
3. Kotak 3 : Aplikasi, di beri action tombol materi dan di Hyperlink to Slide
pilih slide aplikasi (Slide 28)
4. Kotak 4 : Kesimpulan, di beri action tombol materi dan di Hyperlink to Slide
pilih slide kesimpulan (Slide 29)
Setelah selesai klik ok.
5. Pada tombol soal, akan diberikan lima buah soal pilihan ganda. Yang dimana
pada soal pilihan ganda ini terdapat jawaban serta pembahasan yang diberikan. Jadi,
setelah kita membaca soal, dan mencoba mengerjakannya kita dapat mengklik pada
tombol pilihan jawaban soal tersebut. Jika jawaban yang kita klik benar, maka pada
tombol yang kita klik tersebut akan dialihkan ke slide yang diberikan jawaban benar
(dengan hyperlink), dan jika jawaban yang di klik tersebut akan dialihkan ke slide
yang bertuliskan �jawaban salah, silakan coba lagi�.
6. Masih pada action setting Centang pada Play Sound kemudian pilih jenis sound
dan Higlight Clik
Setelelah selesai klik ok. Slide selain berpindah karena klik mouse juga bisa
berpindah karena menekan tombol keyboard. Dalam sebuah multimedia pembelajaran
interaktif hal tersebut perlu di hindari, matikan dungsi keyboard dalam navigasi
slide dengan cara. Klik pada Slide Show - Set Up Show.

Pada Show Type centang pada Browed at a kiosk (full Screen)


Setelah semua navigasi menggunakan klik mouse dan keyboard dimatikan perlu juga
membuat tombol untuk keluar dari slide show power point. buat sebuah tombol, beri
action seting. pilih hyperling to End Show.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan
2. Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a) Gerak harmonik sederhana (ghs) linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa u, gerak horizontal atau vertikal dari
pegas, dan sebagainya
b) Gerak harmonik sederhana (ghs) angular, misalnya gerak bandul atau bandul
fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya
3. Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali
dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Bila amplitudo getaran
kecil berarti bandul melakukan gerak harmonik.
4. Gaya pemulih adalah gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu
berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi).
5. Ayunan bandul matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada
suatu titik tetap pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali
tidak dapat bertambah panjang. Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa
m tergantung pada seutas kawat halus sepanjang l dan massanya dapat diabaikan.

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami materi mengenai gerak harmonik sederhana pada bandul serta dapat
memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa
manfaat bagi semua pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. 2005. Fisika. Jakarta: Erlangga


Halliday, dkk. 2008. Dasar-dasar Fisika. Tangerang: Binarupa Aksara
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga
Sunaryono, dkkk. 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA. Malang: Kawan Pustaka
Supriyanto. 2007. Fisika Untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga
Surya, Yohanes. 1999. Fisika Itu Mudah. Tangerang: PT Bina Sumber Daya MIPA
Tim Dosen. 2013. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Banjarmasin: Prodi Pendidikan
Fisika FKIP Unlam

Anda mungkin juga menyukai