Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI BANGSA DAN


NEGARA
Pengertian Ideologi
• Ideologi berasal dari kata
 Idea yang artinya gagasan,
 logi yang artinya pengetahuan.
 ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-
ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian
pengertian dasar.
Ideologi Terbuka dan
Tertutup
 Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan
tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok
orang. Ideologi terbuka hanya berada dalam sistem
pemerintahan yang demokratis.

 Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia


atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-
norma politik dan sosial, yang dinyatakan sebagai
kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi,
melainkan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi terbuka
• Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan
masyarakat (falsafah).
• Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam
masyarakat sendiri
• Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap
generasi baru dapat dan perlu menggali kembali
falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam
situasi ke-kini-an mereka.
• Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung
jawab masyarakat, melainkan menginspirasi
masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab
sesuai dengan falsafah itu.
• Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga
masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang
budaya dan agama.
• Ideologi tertutup
bersifat Dogmatis dan Apriori, dogmatis berarti
mempercayai suatu keadaan tanpa data yang valid,
sedangkan apriori , yaitu berprasangka terlebih
dahulu akan suatu keadaan. ideologi tertutup
tersebut dipaksakan berlaku dan dipatuhi oleh
masyarakat yang di atur oleh masyarakat elit tertentu
atau kelompok masyarakat, yang berarti bersifat
otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.
Bersifat totaliter berarti menyangkut seluruh aspek
kehidupan.
Perbedaan ideologi terbuka
dan tertutup
Ideologi terbuka Ideologi tertutup
1. inklusif 1. otoriter
2. Tidak totaliter 2. totaliter.

arti dari totaliter itu sendiri


adalah bahwa pemerintahan
dengan kekuasaannya
mempunyai hak mutlak untuk
mengatur di segala bidang
aspek yang ada

3. tidak dapat dipakai


melegitimasi kekuasaan
sekelompok orang
4. bersifat demokratis dan
terbuka
Pancasila sebagai ideologi
terbuka
Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal ini
dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual,
dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu
menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai
dasar yang terkandung didalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang reformatif untuk
memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat,
perkembangan iptek dan zaman.
Dari segi sosiologis, Karl Mannhein membedakan
dua macam kategori ideologi yaitu ideologi yang
bersifat partikular dan ideologi yang bersifat
komprehensif.

1. Ideologi Partikular
Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-
keyakinan yang tersusun secara sistematis dan
terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial
tertentu dalam masyarakat.

2. Ideologi Komprehensif
Didefinisikan sebagai suatu sistem pemikiran
menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan
sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita
yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial
secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
ideologi Pancasila berada ditengah-tengah kedua
ideologi diatas, artinya ideologi Pancasila memiliki ciri
menyeluruh yaitu tidak berpihak pada golongan tertentu
serta ideologi Pancasila yang dikembangkan dari nilai-
nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia mampu
mengakomodasikan berbagai idealisme yang
berkembang dalam masyarakat yang bersifat majemuk.
Fungsi Pancasila sebagai
ideologi Negara
• Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa
Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
• Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya
dan menggerakkan serta membimbing bangsa
Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
• Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa
dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan
Pancasila.
• Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik
mengenai keadaan bangsa dan Negara.
Nilai-Nilai Pancasila
• Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya
merupakan nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai
dasar bagi kehidupan kewarganegaraan,
kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai
Pancasila tergolong nilai kerohanian yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara
lengkap dan harmonis, baik nilai material, vital,
kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun
religius. Nilai-nilai Pancasila bersibat obyektif dan
subyektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila bersifat
universal atau berlaku dimanapun, sehingga dapat
diterapkan di negara lain.
Nilai-nilai pancasila bersifat objektif, maksudnya :
• Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna
yang terdalam menunjukkan adanya sifat umum
universal dan abstrak.
• Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang
masa dalam kehidupan bangsa Indonesia.
• Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif bahwa


keberadaan nilai-nilai Pancasila itu terlekat pada bangsa
Indonesia sendiri karena:
1. Nilai- nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia.
3. Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang
sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai