Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sedangkan sikap secara umum diartikan sebagai kesedian bereaksi individu terhadap sesuatu
hal.Selain itu dalam kaitannya dengan pengamalan nilai-nilai kehidupan, maka moral merupakan
control dalam sikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup .
Dengan demikian keterkaitan antara nilai,moral,sikapdan tingkah laku akan tampak dalam
pengamalan nilai-nilai. Dengan kata lain nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu, kemudian
dihayati dan didorong oleh moral,baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut
dan pada ahirnya terwujud tingkah laku asesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Masalah
Fishbein (1975) mendefenisikan sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk
merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap merupakan variabel laten yang
mendasari, mengarahkan dan mempengaruhi perilaku. Sikap tidak identik dengan respons dalam
bentuk perilaku, tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi
perilaku yang dapat diamati. Secara operasional, sikap dapat diekspresikan dalam bentuk kata-
kata atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari sikapnya terhadap objek, baik berupa
orang, peristiwa, atau situasi.
Stephen R. Covey mengemukakan tiga teori determinisme yang diterima secara luas, baik
sendiri-sendiri maupun kombinasi, untuk menjelaskan sikap manusia, yaitu:
Jadi kesimpulan pengertian sikap menurut para ahli adalah Sikap merupakan salah satu aspek
psikologi individu yang sangat penting karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku
sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang. Sikap setiap orang berbeda atau bervariasi, baik
kualitas maupun jenisnya sehingga perilaku individu menjadi bervariasi. Pentingnya aspek sikap dalam
kehidupan individu, mendorong para psikolog untuk mengembangkan teknik dan instrumen untuk
mengukur sikap manusia. Beberapa tipe skala sikap telah dikembangkan untuk mengukur sikap individu,
kelompok, maupun massa untuk mengukur pendapat umum sebagai dasar penafsiran dan penilaian
sikap.
a. Fase sikap
menurut notoamodjo (2003) dalam bukuwawan dan dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai
fase/tingkatan yaitu :
a. Menerima
Menerima diartikan bahwa orang(subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan
b. Merespon
memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan adalah suatu
indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanayaan atau mengerjakan
tugas yang diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang
tersebut menerima ide itu.
c. Menghargai
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap
suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah
mempunyai sikap yang paling tinggi.
b. karakteristik sikap
karaktersitik sikap menurut Heri Purwanto (1998) daalam buku Notoadmodjo (2003,p.34)
adalah :
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perekmbangan itu dalam hubungannya dengan objeknya.
b. Sikap dapat berubah-berubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah
pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
mempermudah sikap pada orang itu.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap
suatu objek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa
berkenaan dengan suatu onjek tertentu yang apat dirumuskan dengan jelas.
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari
hal-hal tersebut.
e. Sikap mempunyai seg-segi motivasi dan segi-segi perasaan,sifat alamiah yang
membedakan sikap dan kecaapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang
dimiliki orang.
Perubahan sikap yang cukup menyolok dan ditempatkan sebagai salah satu karakter remaja
daalah sikap menantang nilai-nilai dasar hidup orangtua dan orang dewasa lainnya, apalagi kalau
orangtua atau orang dewasa lainnya berusaha memkasakan nilai-nilai yang dianutnya kepada
remaja. Sikap menantang melawan pranata adat kebiasaan yang ditunjukkan oleh para remaja ini
merupakan gejala wajar yang terjadi sebagai untk kemampuan berpikir kritis terhadap segala
sesuatu yang dihadapi dalam realitas. Gejala sikap menentang pada remaja itu hnaya bersifat
sementara dan akan berubah serta berkembang kearah moralitas yang lebih menantang dan
mandiri
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu
membentuk pola sikp tertentu terhadap berbagai objek psikolog yang dihadapinya. Diantara
berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap adalah :
a. Pengalaman pribadi
Untuk dapaat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan
kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadai
tersebut melibatkan faktor emosional.
b. Kebudayaan
c. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televise, radio, mempunyai
pengaruh besar daam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut.
kecendrungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk
menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
e. Institusi Pendidikan dan Agama
Sebagai suatu sistem , institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam
pembentukan sikapdikarenkaan keduanyameletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam
diri individu.
Tidk semua bentuk sikap dtentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan
tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih peristen dan lebih tahan lama. Contoh bentuk sikap
yang didasari oleh emosi adalah prasangka
Suatu sistem sosial yang paling awal berusaha menumbuh kembangkan sistem, nilai, moral
dan sikap kepada anak adalah keluarga. Ini didorong oleh keinginan dan harapan orangtua yng
cukup kuat agar anaknya tumbuh dan berkembang menjadi individu yang nemiliki dan
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, mampu membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan
yang salah, yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Serta memiliki sikap dan perilakuyang terpuji
sesuai dengan harapan orangtua, masyarakat sekitar dan agama. Melalui proses pendidikan,
pengasuhan, pendampingan, pemerintah, larangan, hadiah, hukuman, dan intervensi edukatif
lainnya. Para orangtua menanamkan nilai-nilai luhur, moral, dan sikap yang baik bagi anak-
anaknya agar dapat berkembang menjadi generasi penerus yang diharapkan upaya
pengembangan nilai,moral dan sikap juga diharapkan dapat dikembangkan secra efektif
dilingkungan sekolah.
Sejumlah guru menilai adanya sisi fositiv dari kurikulum 2013. Kuriulum yang tercipta pada
era menteri pendidikan nasional M Nuh itu mampu memperbaiki sikap sisw menjadin lebih baik.
“Sikap siswanya terlihat berubah. Setiap guru menyampaikan aspek-aspek penilaian yang
dibutuhkan, prilaku-prilaku yang semestinya diterapkan siswa dalam kelas”. Ujar staf kurikulum
SMP 10 Jakarta
Dengan adanya penilaian sikap, anak-anak menjadi belajar berprilaku lebih baik. Kalau
dikurikulum sebelumnya, KTSP, penilaian sikap itu tidak ada rubriknya. Ketika ada rubriknya ,
anak pun jadi lebih peduli. Anak-anak juga diberikan kesempatan menilai dirinya sendiri, lalu
penilaian di uji ulang kepda temanya. Guru lalu menilai kejujuran siswa disitu. Ada perubahan
sikap pada siswa yang semula tidak jujur menjadi jujur.
b. Kasus II
Ahmad adalah seorang siswa SMA 1 indralaya kelas III IPS laki-laki ini menunjukkan gejala
jarang masuk sekolah, sering melanggar tat tertib sekolah dan prestasi belajarnya rendah. Ahmad
sering bolos , terutama akan menghadapi mata pelajaran matematika. Pada akhir tahun yang lalu
ahmad termasuk siswa yang dipermaslahkan untuk kenaikan kelasnya. Dirumah, ahmad tidak
mempunyai tempat belajar sendiri, dia belajar diempat tidurnya ia banyak membantu kegiatan
keluarga sehingga sering sekali terlambat masuk sekolah.
Berdasarkan deskripsi masalah diatas dapat ditentukan bidang bimbingan yaitu bidang
pengembangan pribadi. Bimbingan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk
memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya. Dan memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya.