Infeksi yang berasal dari pulpa gigi, periodonsium dan tulang rahang atau
di jaringan yang mengelilinginya.1 Infeksi adalah invasi tubuh oleh organisme
berbahaya (patogen), seperti bakteri, jamur, protozoa, rickettsiae, atau virus. Agen
infektif dapat ditularkan oleh pasien atau pembawa di tetesan udara yang
dikeluarkan selama batuk dan bersin atau melalui kontak langsung, seperti ciuman
atau hubungan seksual; oleh binatang atau serangga - vektor; dengan menelan
makanan atau minuman yang terkontaminasi; atau dari ibu yang terinfeksi ke
janin selama kehamilan atau kelahiran.2
Inflamasi adalah reaksi lokal dari pembuluh darah dan jaringan ikat tubuh
menjadi iritasi, menghasilkan pengembangan eksudat yang kaya protein dan sel.
Reaksi ini protektif dan bertujuan membatasi atau menghilangkan iritan dengan
berbagai prosedur sementara mekanisme perbaikan jaringan dipicu. Tergantung
pada durasi dan tingkat keparahan, peradangan dibedakan sebagai akut, subakut,
atau kronis.2
b. Perikoronitis
Gigi molar ketiga yang terkena sebagian dengan flap gingiva berfungsi
sebagai nidus penumpukan dan infeksi makanan, sangat sering menyebabkan
infeksi ruang.1
c. Mikroorganisme
Penyebaran infeksi bersumber gigi akan melalui tiga tahao yaitu tahap
abses dentoalveolar, tahap yang menyangkut spasium dan tahap lebih lanjut yang
merupakan tahap komplikasi. Satu abses akan terjadi apabila bakteri dapat masuk
ke jaringan melalui suatu luka ataupun melalui folikel rambut. Pada abses rahang
dapat melalui periapikal atau marginal gingiva.3
Keterlibatan suatu spasium tergantung pada gigi penyabab, letak apeks ggi
penyebab terhadap insersi otot yang melekat sekitar gigi dan kedekatannya ke
arah bukal atau lingual. Pada keadaan tertentu dapat terkena lebih dari satu
spasium, hal ini merupakan keadaan yang sangat serius di dalam penyebaran
infeksi sampai dapat menimbulkan suatu penyebaran yang lebjh jauh ke arah atas
kepala dan ke bawah leher sampai ke mediastinum.3
Ref :