Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang pastinya pernah sakit dan pernah berobat ke dokter. Jika
anda memperhatikan kwitansi pembayaran berobat ke dokter biasanya
disertakan resep obat berkaitan dengan penyakit yang di derita. Disana tertulis
juga diagnosa mengenai penyakit apa yang sedang menyerang badan. Jika kita
tidak pernah sekolah atau mempelajari dunia kedokteran pastinya kita tidak
mengerti arti diagnosa tersebut.
Nah, makalah ini membahas Bagaimana Cara Mempelajari Terminologi
Medis (Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan).
Dalam mempelajari Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan, sebelumnya
kita harus mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia
kesehatan. Dalam hal ini istilah tersebut sering dikenal dengan nama
Terminologi Medis. Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis.
Beberapa pengertian tentang terminology yaitu:
1. The tehnical / special term or expression used in a business, art, science
or special subject.
2. Nomenclature as a field of study (Webster’s 3rd International Dictionary)
Dalam hubungannya antar profesi kesehatan, dibutuhkan adanya sebuah
bahasa komunikasi. Bahasa komunikasi tersebut dikenal dengan istilah medis.
Istilah medis merupakan bahasa profesi medis / kesehatan yang merupakan
sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung langsung / tidak
langsung di bidang asuhan / pelayanan medis / kesehatan. Oleh karena itu,
istilah medis ini harus dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan
agar dapat terjalin komunikasi yang baik.

1
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang dibahas dalam makalah ini, diantaranya:
1. Sejarah Singkat Terminologi Medis
2. Cara Mempelajari/Pembelajaran Termiologi Medis dengan mudah dan
praktis
3. Keuntungan Mempelajari istilah medis / Terminoilogi Medis

C. Tujuan Penulisan
Secara umum diharapkan baik penyusun maupun pembaca :
1. Dapat lebih memahami dan menerapkan di lingkungan yang berhubungan
dengan medis (kehidupan sehari-hari),
2. Mengetahui sejarah singkat Terminologi Medis dan berbagai istilah dalam
medis
3. Mengetahui dan menerapkannya sendiri cara mempelajari Terminologi
semudah dan seperaktis mungkin.
4. Mengetahui apa saja keuntungan yang di dapat setelah mempelajari
Terminologi Medis.

D. Sistematika Penulisan
Untuk menjelaskan dari uraian-uraian yang terdapat pada rumusan
masalah, makalah ini dituangkan dalam sistematika penulisan yang meliputi
pendahuluan, isi atau pembahasan dan penutup/ kesimpulan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Terminologi Medis


Pada awalnya disadari oleh para ilmuwan di bidang kesehatan bahwa
diperlukan kata-kata yang seragam untuk menyatakan penemuan-penemuan
medis yang dimulai dari zaman Rennaisance (atau rebirth dalam bahasa
Inggrisnya, yang dimulai pada sekitar abad 13-17 di Italia lalu ke bagian
Eropa lain) sampai sekarang dan kemudian para Ilmuwan kesehatan
cenderung berkiblat kepada ahli medis Yunani dan Romawi.
Sebagian besar (±_75% Istilah) istilah berasal dari bahasa yunani kuno (G)
dan Latin (L). pemakaian bahasa yunani kuno (G) dan Latin (L) karena
konsisten dan mempunyai pengertian yang sama.
Catatan klinik yang ditemukan pada masa Hippocrates (460-370 SM)
dari Yunani yang diakui dunia sebagai “Bapak Kedokteran”, Galen dan
Asistotle (460 BC- 201 AD) ditulis banyak menggunakan bahasa yunani
contoh bronchus, carcinoma, coccyx, diatole, emphysema, erytheme,
glaucoma, herpes, meninges, pancreas, thorax, dan urethra.
Teminologi medis adalah istilah yaang banyak dipakai dalam bidang
kesehatan medis sebagai bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat
dan efektif, efektif karena dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru
dengan menambahkan awalan atau akhiran yang tetap mempunyai makna
contoh gastrodoudenostomy yang berasal dari gastro+duodenum+stomy
artinya tindakan pada gaster atau usus.
Hakekatnya pembahasan terminologi medis titik berat materi ada pada
pengetahuan tentang struktur, korelasi dan formasi istilah medis secara benar
dalam persiapan menghindari salah kutip/tulis/ejaan istilah diagnosis pasien,
dalam kaitan tugas mencatat, mengkoreksi, menyimpan dan mengrelease
infomasi medis.

3
B. Cara Mempelajari/Pembelajaran Terminologi Medis dengan Mudah dan
Praktis
Istilah medis memang terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini
tidak dimaksudkan agar pasien tidak mengerti. Tujuannya adalah
keseragaman, universalitas. Memang istilah itu membuat pusing, dokter juga
kadang harus berpikir dulu agar memahami artinya. Hanya karena seringnya
mendengar dan memakai, dokter menjadi terbiasa.
Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat
menggambarkan tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan proses
dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di
bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun kata
dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep:
1. Akar kata (Root),
2. Awalan (Prefix),
3. Akhiran (Suffix),
4. Penggabungan antar bagian
Akar kata adalah istilah berasal dari bahasa sumber seperti Yunani atau
Latin dan biasanya menggambarkan bagian tubuh. Awalan dapat ditambahkan
di depan istilah untuk memodifikasi akar kata dengan memberikan informasi
tambahan tentang lokasi organ, jumlah suku cadang, atau waktu yang terlibat.
Sufiks yang melekat pada ujung akar kata untuk menambah arti seperti
kondisi, proses penyakit, atau prosedur.
Dalam proses menciptakan istilah medis, aturan tertentu bahasa berlaku.
Aturan-aturan ini adalah bagian dari mekanika bahasa disebut linguistik. Jadi,
ketika sebuah istilah yang dikembangkan, beberapa proses logis diterapkan.
Akar Kata dikembangkan untuk memasukkan suara vokal istilah berikut untuk
menambahkan tindakan smoothing dengan suara dari kata ketika menerapkan
suatu akhiran. Hasilnya adalah pembentukan istilah baru dengan vokal
terpasang (akar kata + vokal) disebut bentuk menggabungkan.
Dalam bahasa Inggris, vokal paling umum digunakan dalam pembentukan
bentuk kombinasi adalah huruf-o-, ditambahkan pada akar kata.

4
Prefiks biasanya tidak memerlukan modifikasi lebih lanjut yang akan
ditambahkan ke akar kata karena awalan biasanya berakhir dengan suara vokal
atau vokal, meskipun dalam beberapa kasus mereka mungkin mengasimilasi
sedikit dan di-mungkin berubah ke im-atau syn-ke-simbol. Sufiks
dikategorikan sebagai
1. membutuhkan bentuk menggabungkan, atau
2. tidak memerlukan bentuk menggabungkan sejak mereka mulai dengan
vokal.

Berikut tiga metode mempelajari Terminologi Medis :


a. Metode Pemahaman
Kita ambil satu contoh sederhana: perikarditis
"Peri" adalah awalan yang berarti sesuatu yang di tepi atau melingkupi
"kard" artinya jantung
"Itis" adalah akhiran yang berarti "peradangan"
Jadi Pericarditis artinya peradangan pada jaringan yang melingkupi
jantung.
Tentu mudah memahami kalau ada istilah:
Bradikardi, "bradi" artinya "lambat" sehingga "bradikardi" berarti denyut
jantungnya melambat.
Takhikardi, "takhi" artinya "cepat" sehingga "takhikardi" berarti denyut
jantungnya bertambah cepat.
Contoh lain yang menggunakan 2 kata induk: ureterolithiasis.
"Ureter" adalah saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Dalam bahasa
Indonesia juga disebut ureter. Fonem "o" untuk menghubungkan dengan
kata berikutnya. "Lith" artinya batu, sedang akhiran "osis atau asis" artinya
proses.
Jadi "Ureterolithiasis" adalah terbentuknya batu pada saluran kemih antara
ginjal dan kandung kemih.
Contoh lain yang lebih kompleks: Histerosalfingografi.
Histero artinya "uterus" atau "rahim"

5
Salfing adalah nama lain dari tuba fallopii artinya "saluran telur"
Grafi adalah "gambar/foto".
Fonem "o" adalah kata penghubung antar masing-masing kata induk
tersebut.
Jadi Histerosalfingografi berarti: gambar dari rahim dan saluran telur yang
diperoleh dengan foto rontgen.
(Kata "histeris" itu diduga juga berakar dari kata "histero" yang berarti
rahim ini. Ada yang menyebut karena ketika berkontraksi rahim menjadi
begitu keras dan kaku. Ada yang menyebut dari ekspresi wanita ketika
rahimnya berkontraksi dan mengejan kuat-kuat).
Kalau kita tengok penulisannya dalam bahasa Inggris, maka proses adopsi
ini mudah diikuti.
Perikarditis: Pericarditis
Ureterolithiasis: Ureterolithiasis
Histerosalfingografi: Hysterosalphingography
Kita coba yang menarik juga: Muscullus Sternocleidomastotideus.
Artinya: otot (muscullus) yang menghubungkan antara tulang sternum,
tulang klavikula (salah satu bagiannya dilekati otot ini) dan tulang mastoid.
Dihubungkan dengan fonem penyambung "o". Pada anak-anak, adanya
peradangan di faring sering diikuti pembesaran kelenjar di sepanjang otot
sternokleidomastoideus ini.
Beberapa Awalan, Artinya dan Contoh Penggunaannya:
1) Hiper: tinggi atau banyak, misalnya hipertensi, hipertiroid,
hiperkoagulasi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia
2) Peri: bagian tepi, yang melingkupi, misalnya perikardium (melingkupi
jantung), peritoneum (melingkupi organ-organ dalam)
3) Dis: suatu gangguan, ketidak normalan, atau nyeri; misalnya disuria
(nyeri saat berkemih), dismenorrhea (nyeri saat menstruasi),
4) A atau An: bersifat negatif, kurang, tidak seharusnya; misalnya aritmia
(irama jantung tidak teratur), agenesis (tidak terbentuk), avitaminosis
(kondisi kekurangan vitamin)

6
5) Hipo: rendah; misalnya hipotensi, hipoglikemia, hipotiroid
6) Hemi: separoh, sebelah; misalnya hemi-an-opsia (kehilangan
penghilatan pada satu sisi/sebelah); hemi-parese (kelemahan otot pada
satu sisi kanan-kiri atau satu dari dua alat gerak tangan-kaki).
7) Ipsi: satu sisi yang sama; misalnya hemiparese ipsi-lateral (ada
gangguan syaraf dimana pada wajah terjadi pada sisi kanan-kiri yang
sama dengan sisi dari tangan-kaki yang mengalami kelemahan otot).
8) Kontra: sisi yang berlawanan; misalnya hemiparese kontra-lateral (sisi
gangguan pada wajah berlawanan dengan sisi kelemahan otot pada
tangan-kaki).
9) Supra/superior: atas, lebih; misalnya kelenjar supra-renal (kelenjar di
bagian atas dari ginjal); vena cava superior (pembuluh darah balik
jantung dari bagian atas tubuh)
10) Sub/Inferior: bawah, lebih dalam; misalnya vena cava inferior
(pembuluh darah balik jantung dari bagian bawah tubuh), jaringan sub-
mucosa (bagian sebelah dalam dari atau di bawah jaringan lendir).

Berikut beberapa Akhiran, Artinya dan Contoh Penggunannya:


1) Algia: nyeri misalnya neuralgia (nyeri pada syaraf), sefalgia (sakit
kepala),
2) Blast: tahap awal suatu pertumbuhan, misalnya sitotrofoblas (sel-sel
bakal pembentuk plasenta pada kehamilan).
3) Ectomi/tomi: operasi untuk mengangkat sesuatu atau tindakan
memotong sesuatu; misalnya appendektomi (mengoperasi usus buntu),
prostatektomi (mengangkat kelenjar prostat), Phlebotomi (tindakan
membuka/menusuk pembuluh darah).
4) Itis: peradangan; misalnya faringitis (peradanga pada faring), bronkhisis
(peradangan pada bronkhus/saluran nafas utama), hepatitis (peradangan
pada hepar/liver/hati).

7
5) Lisis: hancur, hilang, lebur, lepas; misalnya adhesiolisis (pelepasan
ikatan dua jaringan/organ), hemodialisis (pembersihan darah kotor/cuci
darah: hemo artinya darah).
6) Oma: pertumbuhan tidak normal, tumor; misalnya hepatoma (tumor
pada hepar/liver), mioma (tumor pada otot), mioma uteri (tumor pada
jaringan otot dinding rahim), hemangiona (tumor pada dinding
pembuluh darah).
7) Oskop/oskopi: melihat, alat untuk melihat; misalnya endoskopi (melihat
bagian dalam tubuh, seperti saluran cerna, tanpa menembus jaringan),
laparoskopi (teknik diagnosa dengan melihat bagian dalam tubuh
dengan cara menembus kulit/jaringan, bisa diteruskan dengan tindakan
terapi/operasi), rektoskopi (melihat bagian dalam rektum, misalnya
pada kecurigaan kanker rektum).
8) Osis/asis: proses, suatu kondisi; misalnya lithiasis (terbentuk batu di
suatu tempat); endometrosis (suatu kondisi terdapatnya jaringan
dinding rahim di tempat yang tidak seharusnya),
9) Pati: suatu yang tidak normal atau rusak; misalnya kardiomiopati
(kelainan pada otot dinding jantung), retinopati (kerusakan pada retina
mata, misalnya pada diabetes), nefropati (kerusakan pada nefron/bagian
dari ginjal misalnya pada diabetes), ensefalopati (kondisi penyakit yang
menimbulkan gangguan di otak).
10) Plasti: membentuk seperti, memperbaiki mendekati bentuk semula;
misalnya rinoplasti (memperbaiki hidung setelah cedera), vaginoplasti
(membentuk vagina pada kelainan organ kelamin)
11) Pnea: pernafasan; misalnya apnea (tidak/sulit bernafas); takhipnea
(frekuensi pernafasan terlalu cepat)
12) Rrhea: aliran; misalnya diarrhea/diare (aliran dari saluran cerna),
amenorrhea (tidak terjadi menstruasi),
13) Sklerosis: proses pengerasan; misalnya arterioskleroris (pengerasan
dinding pembuluh darah oleh timbunan lipid)

8
14) Uria: kandungan dalam urin melebihi/yang tidak normal; misalnya
glukosuria (terdapat glukosa dalam urin), hematuria (terdapat darah
dalam urin), proteinuria (terdapat protein dalam urine).
15) Emia: terdapat dalam darah; misalnya bakteriemia (terdapat bakteri
dalam jumlah yang berbahaya dalam darah), hiperglikemia (kadar
glukosa dalam darah terlalu tinggi)
16) Parese: kelemahan tonus/kontraksi otot; misalnya hemiparese (lihat
penjelasan sebelumnya).
17) Paralise: kelumpuhan tonus/kontraksi otot; kalau parese berarti
elemahan, paralise berarti kelumpuhan.

b. Metode Pengahapalan (Percakapan)


Metode Penghapalan adalah cara kedua mempelajari Terminologi
Medis yaitu dengan cara buat memahami anatomi dan fisiologi yang rumit.
Terminologi Medis sendiri ada beberapa yang berhubungan sama bahasa
inggris, kita tinggal mengaitkannya, dan yang terpenting kita paham kata
dasarnya.
Misal:
1) Cavitas (dari kata cave) → ruang
2) Nasal/nasi → hidung
3) Anterior → atas
4) Margo (dari kata margin) → batas
5) Oris (dari kata oral) → mulut
6) Articulatio → persendian
7) Osseus → tulang
8) Palpebra → kelopak
9) Sternum → tulang pipih antara rusuk kita, di tengah dada.
10) Gaster → lambung
11) Encephal → Otak
12) Gynec → Wanita

Nah, jika sudah paham/hafal kata dasar-dasarnya, maka memahami


terminologi yang panjang jadi lebih mudah.
misal :
1) Labium Oris (bibir pada mulut)
2) Cavitas Nasal (rongga hidung)

9
3) Articulatio Radio Ulnaris Distal (Persendian <antar> Os. Radius dan
Os. Ulna bagian menjauh dari tubuh)
4) Bifurcatio Trachealis (percabangan trachea)
5) Palpebra Superior (kelopak mata atas)
6) Parasternalis (bagian atas sternum)
7) Asidosis Respiratorik (keracunan zat asam pada sistem pernafasan)
Kemudian kita harus berusaha bercakap kepada teman sesama
mahasiswa memasukkan istilah di atas. contoh :
1) Bisa Lebih cepat! Saya kebelet miksi (pipis). Sampai terasa flatus
(kentut).
2) Engkau Gynec (wanita) yang cantik!
3) Apakah Oris (mulut) kamu sakit?

c. Metode Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online


Medical Dictionary Online adalah metode ke tiga untuk mempelajari
Terminologi Medis secara mudah dan praktis, bukan hanya pemahaman
tetapi pencarian kata medis menjadi lebih singkat dari pada harus
membawa buku kamus medis yang begitu tebal. Dan ini merupakan solusi
terbaik bagi anda maupun bagi pelajar/mahasiswa yang ingin mempelajari
dunia kesehatan secara mendalam. Dengan bantuan Medical Dictionary
Online ini kita dapat mempelajari dunia kedokteran/medis secara gratis.
Berikut daftar website yang bisa membantu anda untuk mempelajari dunia
kedokteran :

1) Medline Plus

10
2) MeiLexicon

3) MedicineNet / MedTerms

11
4) King's Medical Library Engine

5) The Free Dictionary

6) WebMD

12
7) Medic8

Dengan bantuan ke tujuh website diatas tentunya akan banyak


sekali pengetahuan yang bisa anda dapatkan mengenai dunia kedokteran
sehingga belajar Terminologi Medis menjadi lebih mudah dan praktis.

C. Keuntungan belajar/memahami Terminologi Medis

13
Pasti kita sudah sering melihat dan membaca istilah-istilah medis yang
aneh-aneh dan kita tidak tahu artinya yang kita lihat di rumah sakit, resep,
rekam medis, dan majalah-majalah kesehatan yang sering kita baca. Sangat
penting kiranya bagi kita kita semua untuk mengetahui istilah medis yang
sering digunakan secara umum. Secara tidak langsung dengan belajar
mengetahui istilah-istilah tersebut kita bisa tahu arti sebenarnya dari kata-kata
aneh tersebut.
Manfaat utama dari menggunakan Terminologi Medis adalah agar
mereka yang terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa yang sama.
Dengan cara ini, seorang dokter/pramedis dapat memanggil yang lain untuk
konsultasi melalui telepon dan memiliki pemahaman tertentu dari sebuah
situasi dan menggunakan istilah medis ini menghilangkan kesalahpahaman.
Selain itu apabila kita sudah belajar dan memahami Terminologi Medis
apabila kita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit/klinik, kita sebagai
pasien yang memahami istilah medis, termasuk anatomi dan fisiologi, akan
bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan keprihatinan sakit kita.

BAB III

14
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teminologi medis adalah istilah yaang banyak dipakai dalam bidang
kesehatan medis sebagai bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat
dan efektif, efektif karena dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru
dengan menambahkan awalan atau akhiran yang tetap mempunyai makna.
Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat
menggambarkan tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan
proses dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan
di bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun
kata dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep:
1. Akar kata (Root),
2. Awalan (Prefix),
3. Akhiran (Suffix),
4. Penggabungan antar bagian
Ada tiga metode dalam mempelajari Terminologi Medis yaitu Metode
Pemahaman/Penggabungan Kata, Metode Penghafalan dan Percakapan,
Metode Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online.
Manfaat utama dari menggunakan Terminologi Medis adalah agar mereka
yang terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa yang sama, dan
apabila kita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit/klinik, kita sebagai
pasien yang memahami istilah medis, termasuk anatomi dan fisiologi, akan
bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan keprihatinan sakit kita.

B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan
diselesaikannya makalah ini, baik pembaca dan penyusun lebih paham
bagaimana mempelajari Terminologi Medis supaya lebih mudah dan efesien
serta dapat diterapkan dalam dunia medis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

15
Arief Z.R. Terminologi Medis. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2009

Denika, 2012. “Medical Terminology.”http://denika22.blogspot.com

Klobot, 2011. “Memahami Berbagai Istilah dalam Medis”. http:// www. klobot.
com/2011/02/memahami-berbagai-istilah-bahasa-dalam.html

Tonang, 2006. “Memahami Istilah Medis”. http:// tonang. staff. uns. ac. id/
memahami- istilah- medis/2006/06/06/

KATA PENGANTAR

16
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Metode
Pembelajaran Termudah Mempelajari Terminologi Medis”
Penulisan makalah ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Terminologi Medis I (Ilmu Penyakit dan Lab. Kesehatan I) Politeknik
Dharma Patria Kebumen. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1. Ibu. Nova Ari Pangesti, S.Kep.,Ns. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Terminologi Medis I (Ilmu Penyakit dan Lab. Kesehatan I) yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
2. Rekan-rekan semua di kelas TERM-W31/13.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga
tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian
yang besar kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Cilacap, 08 Mei 2014

Penulis
DAFTAR ISI ii

17
Halaman Judul ………………………………………………………………….i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii

Bab I : Pendahuluan............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
D. Sistematika Penulisan............................................................................2

Bab II : Pembahasan...........................................................................................3
A. Sejarah Singkat Terminologi Medis......................................................3
B. Cara Mempelajari/Pembelajaran Terminologi Medis dengan Mudah...4
C. Keuntungan belajar/memahami Terminologi Medis.............................14

Bab III : Penutup.................................................................................................15


A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................15

Daftar Pustaka

iii

18

Anda mungkin juga menyukai