A. Genus Streptococcus
Gram positif cocci dalam rantai, non-motil, biasanya permukaan fibril, kadang-
kadang berkapsul, anaerob fakultatif, hemolisis variabel tetapi α-hemolisis yang
paling umum, media selektif: mitis salivarius agar (MSA)
1. Kelompok Mutans
2. Kelompok Salivarius
Karakteristik kultur: Besar, koloni berlendir pada MSA karena produksi fructans
ekstraseluler (polimer fruktosa dengan struktur levan). S. vestibularis tidak
menghasilkan polisakarida ekstraseluler dari sukrosa, mereka menghasilkan
urease dan hidrogen peroksida, yang menurunkan pH dan berkontribusi terhadap
sistem saliva peroksidase masing-masing.
Situs intraoral utama dan infeksi: dorsum lidah dan air liur; S. vestibularis
terutama berada di mukosa vestibular (maka nama), bukan bakteri pathogen
utama.
3. Kelompok Anginosus
Situs intraoral utama dan infeksi: celah gingiva, infeksi dentoalveolar dan
endodontik.
1
4. Kelompok Mitis
Situs intraoral utama dan infeksi: biofilm plak terutama gigi, lidah dan pipi; karies
gigi, endokarditis infektif (kecuali S. mitis)
5. Streptococcus Anaerob
Situs intraoral utama dan infeksi: gigi, terutama karies dentin, dan abses
periodontal dentoalveolar dalam budaya campuran.
6. Kelompok Stomatococcus
Situs intraoral utama dan infeksi: lidah terutama, celah gingiva, bukan patogen
oportunis utama.
7. Staphylococcus
staphylococcus menyebabkan infeksi umum dan tidak umum, seperti abses dari
banyak organ, endokarditis, gastroenteritis (keracunan makanan) dan toxic shock
syndrome. mereka tidak jarang diisolasi dari rongga mulut. Proporsi yang lebih
2
tinggi dari S. aureus ditemukan dalam air liur subyek sehat yang lebih tua dari 70
tahun
Karakteristik Dasar
Farmakodinamik
3
KHM dari mikroorganisme, sehingga tujuan terapi adalah untuk mempertahankan
keadaan ini selama mungkin pada tempat infeksi saat interval dosis. Puncak
konsentrasi pada obat-obat golongan β-laktam tidak terlalu penting. Pada infeksi
sedang, konsentrasi yang cukup untuk mengobati infeksi yaitu bila melampaui
40–50 % KHM pada interval pemberian. Durasi optimum dimana konsentrasi
antibiotik tetap berada di atas KHM belum diketahui.
Maka dari itu, penggunaan antibiotik β-laktam dengan dosis normal atau
lebih tinggi tetapi belum bertahan dalam waktu yang cukup lama, tidak akan
menghasilkan efek terapi yang diinginkan. Pada umumnya dosis obat berbanding
lurus dengan konsentrasi obat dalam plasma, dan konsentrasi dalam plasma
berbanding lurus juga dengan efek yang dihasilkan. Sedangkan untuk obat
golongan β-laktam hal ini tidak berlaku, karena walaupun dosis obat berbanding
lurus dengan konsentrasi obat dalam plasma, tetapi efek yang dihasilkan obat
golongan β-laktam tidak berbanding lurus dengan konsentasi di dalam plasma.
Hal ini dikarenakan obat-obat golongan β-laktam baru akan menghasilkan efek
yang diinginkan ketika kita menggunakan obat tersebut dengan dosis normal
(tertentu) dengan waktu (durasi) penggunaan yang cukup lama (tertentu).
Farmakokinetik
Sebagian besar golongan β-laktam tidak tahan terhadap asam dan terurai
oleh asam lambung. Absorbsi β-laktam pada saluran pencernaan terbatas.
Sebagian besar sediaan β-laktam adalah sediaan parenteral. Esterifikasi dari obat
asli terkadang diperlukan untuk memfasilitasi absorbsi. β-laktam yang
teresterifikasi sebaiknya diberikan bersama makanan.
4
Waktu paruh golongan β-laktam lebih singkat yaitu berkisar antara 2–2,5
jam. Ceftriaxon memiliki waktu paruh yang lebih panjang yaitu sekitar 8 jam
dalam sekali pemberian.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA
5
Secara garis besar, jenis-jenis antibiotika dan kemoterapetika yang ada paling
tidak akan mencakup jenis-jenis berikut ini :
Golongan penisilin.
Penisilin yang rusak oleh enzim penisilinase, tetapi spektrum anti kuman
terhadap Gram positif paling kuat. Termasuk di sini adalah Penisilin G
(benzil penisilin) dan derivatnya yakni penisilin prokain dan
penisilin benzatin, dan penisilin V (fenoksimetil penisilin). Penisilin G dan
penisilin prokain rusak oleh asam lambung sehingga tidak bisa diberikan
secara oral, sedangkan penisilin V dapat diberikan secara oral.
Spektrum antimikroba di mana penisilin golongan ini masih merupakan
pilihan utama meliputi infeksi-infeksi streptokokus beta hemolitikus grup
A, pneumokokus, meningokokus, gonokokus, Streptococcus viridans,
Staphyloccocus, pyoneges (yang tidak memproduksi penisilinase),
Bacillus anthracis, Clostridia, Corynebacterium diphteriae, Treponema
pallidum, Leptospirae dan Actinomycetes sp.
Penisilin yang tidak rusak oleh enzime penisilinase, termasuk di sini
adalah kloksasilin, flukloksasilin, dikloksasilin, oksasilin, nafsilin dan
metisilin, sehingga hanya digunakan untuk kuman-kuman yang
memproduksi enzim penisilinase.
Penisilin dengan spektrum luas terhadap kuman Gram positif dan Gram
negatif, tetapi rusak oleh enzim penisilinase. Termasuk di sini adalah
ampisilin dan amoksisilin. Kombinasi obat ini dengan bahan-
bahan penghambat enzim penisiline, seperti asam klavulanat atau
6
sulbaktam, dapat memperluas spektrum terhadap kuman-kuman penghasil
enzim penisilinase.
Golongan sefalosporin.
Golongan ini hampir sama dengan penisilin oleh karena mempunyai cincin
beta laktam. Secara umum aktif terhadap kuman Gram positif dan Gram negatif,
tetapi spektrum anti kuman dari masing-masing antibiotika sangat beragam,
terbagi menjadi 3 kelompok, yakni:
1. Generasi pertama yang paling aktif terhadap kuman Gram positif secara in
vitro. Termasuk di sini misalnya sefalotin, sefaleksin, sefazolin, sefradin.
Generasi pertama kurang aktif terhadap kuman Gram negatif.
2. Generasi kedua agak kurang aktif terhadap kuman Gram positif tetapi
lebih aktif terhadap kuman Gram negatif, termasuk di sini misalnya
sefamandol dan sefaklor.
3. Generasi ketiga lebih aktif lagi terhadap kuman Gram negatif, termasuk
Enterobacteriaceae dan kadang-kadang peudomonas. Termasuk di sini
adalah sefoksitin (termasuk suatu antibiotika sefamisin), sefotaksim
dan moksalatam.
Golongan amfenikol
7
Golongan tetrasiklin
Golongan aminoglikosida
Golongan makrolida
8
Golongan linkosamid.
Golongan polipeptida.
Golongan antimikobakterium
9
Golongan kuinolon
Golongan lain-lain
Kuman Gram positif dibedakan menjadi dua kelompok, yakni kuman aerob dan
kuman anaerob.
10
sering dihadapi dalam praktek dari golongan ini misalnya kuman stafilokokus,
streptokokus. Untuk kuman-kuman Gram positif aerob ini, antibiotika pilihan
utama adalah penisilin spektrum sempit (asalkan tidak ada resistensi
karena produksi enzim penilisinase). Penisilin spektrum luas, eritromisin,
sefalosporin, mempunyai aktifitas antikuman terhadap golongan Gram positif
aerob, tetapi tidak sekuat penisilin spektrum sempit di atas. Contoh yang
gampang adalah infeksi saluran nafas oleh streptokokus maupun infeksi-infeksi
piogenik dengan pernanahan.
Kuman Gram positif anaerob: yang paling penting di sini kemungkinan adalah
kuman-kuman batang positif, yakni klostridia, misalnya C. tetani, C. botulinum,
C. gas gangren dan lain-lain. Untuk kuman-kuman ini penisilin dengan spektrum
sempit tetap merupakan obat pilihan utama, juga metronidazol.
Kuman gram negatif juga terbagi menjadi kuman yang bersifat aerob dan anaerob.
Gram negatif anaerob: yang termasuk di sini yang penting adalah golongan
bakteroides dan fusobakterium. Linkomisin dan klindamisin, beberapa
sefalosporin, metronidazol, kombinasi amoksisilin dengan asam
klavulanat. Pembagian kuman penyebab infeksi ini sangat disederhanakan, oleh
karena spektrum kuman penyebab infeksi pada masing-masing organ tubuh atau
lokasi tubuh masih sangat bervariasi. Sehingga dalam prakteknya jenis
infeksi, kuman spesifik penyebabnya harus dicari dan dipertimbangkan termasuk
11
spektrum kepekaan kuman pada umumnya yang menentukan antibiotika pilihan
untuk infeksi yang bersangkutan.
ADMINISTRASI ANTIBIOTIK
12
Cefaclor PO 250-1000 Sefalosforin 0,7 18(500mgPO Alergi
mg q6h oral )
Obat Rute Dosis Gambaran (hr) Level serumEfek
penggunaa dewasa khusus (µg) dansamping
n dosis utama
Erythromycin PO/IV 500 mgInfeksi positif5 1,0 GI
q6h gram+ ringan 250 mg PO)
Clindamycin PO.IM/ 150-450 Antibiotika 4 2,5 Diare
IV mg q6h anaerob (150 mg PO) (20%)
Metronidazol PO 1000mg ,Antibiotika 8 11,5 (500 mgNausea
250-500 anaerob PO)
mg tid
Vancomycin IV (PO) 500 mgInfeksi gram +6 30 Plebitis
q6h yang berat (500 mg IV)
(PO untuk
Clostridium
difficile)
Tetracycline PO,IV 500 mg- - 3 GI
q6h (250 mg PO)
Doxycycline PO,IV 100 mg- 18,5 2,4 GI
q12h x2, (100 mg PO)
50 mg bid
Chloramphen PO,IV 250-750 - 2,5 4 Anemia
icol mg q6h (500 mg PO) aplastik
PO
Trimethoprim PO 400 mgSpektrum luas1,0 TMP 2 Alergi
SMX
Sulfamethoxa 1 tab bid Bakterisidal SMX 60
zole Antibiotik oral (1 tab)
Ciprofloxacin PO 250 mgSpektrum luas 3,3 1,5 Infeksi
q12h Bakterisidal (250 mg PO) sekunder
Sumber : Oral and maxillofacial infections. , R.G, Goldberg M.H, Hupp J.R . 4th
4
Dosis yang tepat. Tujuan dari semua terapi obat-obatan yaitu bagaimana
dokter dalam menghitung dosis obat yang tepat. Dari laboratorium dapat
13
diperoleh informasi yang tepat mengenai penentuan konsentrasi penghambat
plasma tertentu (t1/2), di mana setengah dari dosis obat yang diabsorbsi telah
parenteral yang dapat menghasilkan level serum yang adekuat bagi antibiotika.
yang optimal untuk mencapai level yang adekuat dalam jaringan selama prosedur
pembedahan.
digunakan. Hal yang cukup penting agar menjaga level plasma tertinggi
dan efek menghancurkan bakteri yang efektif. Bakteri biasanya belum musnah
seluruhnya hingga antibiotika diberikan selama 5 hingga 6 hari. Jika infeksi yang
terjadi cukup ringan dan tidak membutuhkan terapi parenteral, maka pencapaian
14
Kombinasi terapi antibiotika. Hasil yang umum dari terapi kombinasi
antibiotika yaitu paparan spektrum yang luas yang dapat menekan flora normal
ditingkatkan pada pasien dengan sepsis akibat penyebab yang tidak diketahui.
Situasi yang kedua yaitu jika diperlukan peningkatan efek bakterisida untuk
Antibiotik Dengan Dosis dewasa Dosis untuk anak Gram+ Gram+ Gram-
makanan aerob anaerob anaerob
Penicillin Ya 250/500 mg qid 25-50 mg/kg/hr Ya Ya ya/tidak
Dibagi 3 dosis
Amoxicillin Ya 250/600 mg tid 25-5- mg/kg/hr Ya Ya Ya/tidak
Dibagi 3 dosis
Augmentin Ya 875mg bid/ 50090 mg/kg/hr Ya Ya ya
tid Dibagi 2 dosis
Cefaclor Ya 250 mg tid 20-40 mg/kg/hr Ya Tidak Ya/tidak
Dibagi 3 dosis
Cefuroxime Ya 250-500 mg bid 20-30 mg/kg/hr Ya Ya ya
Dibagi 2 dosis
Erythromycin Tidak 400 mg qid 20-4- mg/kg/hr Ya Tidak tidak
stearate Dibagi 2 dosis
Azithromycin Ya 500 mg diikuti10 mg/kg/hr diikuti 5Ya Ya/tidak Tidak
250 mg pada harimg/kg/hr pada hari
ke 2-5 ke 2-5
Clindamycin Ya 150-450 mg q 6h 10-30 mg/kg/hr Ya Ya Ya
Dibagi 3-4 dosis
Metronidazole Ya 250-500 mg tid 34-50 mg/kg/hr Tidak Ya Ya
Doxycyline Ya 200 mg dibagi 2> 8 th, 4 mg/kg/hrTidak Ya Ya
dosis pada haridibagi 2 dosis
pertama kemudiandiberikan per oral
100 mg/hr pada hari pertama
kemudian 2mg/kg/hr
Antibiotik Dengan Dosis dewasa Dosis untuk anak Gram+ Gram+ Gram-
makanan aerob anaerob anaerob
15
Minocycline Tidak 200 mg diikuti> 8th, 4 mg/kg/hr perTidak Ya Ya
100 mg q 12 h oral/ IV kemudian 2
mg/kg/hr q 12 h
Vancomycin Ya 125 mg q 6h 40mg/kg/hr dibagi 4Ya Ya Ya
dosis
Clarythomycin Ya 250-500 mg q 8-7,5 mg/kg/ 12 jam Ya Ya/tidak Ya/tidak
12 hr
Cefalexin Ya 250-500 mg qid - Ya tidak tidak
Sumber : Infections and antibiotic administration.Thales RT, In: Koerner KR.
16