Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN NEONATUS USIA 2-28 HARI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

1. RISTIA DIYANTI MONITARIA (1726030048)


2. DYAN CAHYA NIGRUM (1726030069)
3. ISMI KURNIANTI (1726030074)
4. DEWI HARMILI (1726030076)
5. TEXSI MARINI WAHDALENA (1726030082)
6. YULIA HASANAH (1726030087)

Dosen Pengampu : Pitri Subani,SST,M.Kes

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
T.A 2017/2018
B. Minggu 2-6
1. Pemenuhan nutrisi pada neonatus

ASI merupakan satu-satunya sumber makanan dan minuman yang utama dengan nutrisi
yang sebagian besar terkandung di dalamnya. ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap,
antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim
dan zat kekebalan. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan
lainnya.

ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Komposisi ASI berubah sesuai masa kehamilan dan usia pasca natal (melahirkan). Komposisi
ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke 4-7 (kolostrum) berbeda dengan ASI yang
diproduksi hari 7-10 sampai hari ke 14 (ASI transisi) dan ASI selanjutnya (ASI matur).
Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi baru lahir.

Komposisi ASI juga berbeda berdasarkan lamanya waktu menyusui. Pada permulaan
menyusui (5 menit pertama) disebut foremilk, mengandung kadar protein yang tinggi. ASI
yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-20 menit) disebut hindmilk, mengandung
kadar lemak yang tinggi. Karena itu, para ibu harus menyusui bayinya sampai tuntas pada
satu payudara, baru kemudian dapat berpindah ke payudara yang lain, agar bayi mendapatkan
keseluruhan kandungan ASI yang dibutuhkan. Setelah bayi lahir, cairan encer kekuningan,
yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum ASI diproduksi. Kolostrum kaya
akan kalori, protein dan antibodi. Ini berlangsung selama 1 sampai 4 atau 7 hari
pascapersalinan. Bayi baru lahir akan diberi ASI sesuai dengan kapasitas lambung antara 30-
90 ml. Setelah hari ke tujuh hingga usia 28 hari, ASI akan menjadi ASI transisi, kemudian
ASI matur. Tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang
dikonsumsi oleh bayi baru lahir, tetapi bukan berarti kita tidak bisa tahu apakah bayi kita
cukup mendapatkan ASI. Hal yang harus dipastikan adalah posisi badan bayi pada saat
sedang menyusu, serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi
dapat minum ASI dan bukan hanya ngempeng.

Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri menyusunya dengan cara
melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan tidak rewel ketika
selesai menyusu, dan setiap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.

Kebutuhan minum pada neonatus yaitu : 1) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari 2) Hari ke 2
= 90 cc/kg BB/hari 3) Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari 4) Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari

2. Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari. 1. b. Pemenuhan nutrisi
pada bayi Rencana asuhan untuk memenuhi kebutuhan minum dan makan bayi adalah
dengan membantu bayi mulai menyusu melalui pemberian ASI ekslusif. Prinsip umum
menyusui secara dini dan ekslusif adalah sebagai berikut: 1) Bayi harus disusui sesegera
mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan melanjutkannya selama 6 bulan
pertama kehidupan. 2) Kolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang 3) Bayi harus diberi
ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Artinya tidak boleh member makanan apapun pada bayi
selain ASI selama masa tersebut. 4) Bayi harus disusui kapan saja ia mau,siang atau malam
(on demand) yang akan meransang payudara memproduksi ASI secara adekuat. Untuk
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup, seorang ibi perlu menjaga kesehatannya sebaik
mungkin. Ia perlu minum dalam jumlah cukup, makan makanan bergizi, dan istirahat yang
cukup. Oleh sebab itu, bidan harus mengingatkan hal ini pada ibu. Jumlah rata-rata makanan
seorang bayi cukup bulan selama 2 minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap 2-3 jam.
Selama 2 minggu pertama, bayi baru lahir hendaknya dibangunkan untuk makan paling tidak
setiap 4 jam. Sesudah itu, jika bayu sudah bertambah berat badannya, bayi boleh tidur dalam
periode yang lebih lama (terutama malam hari). Untuk meyakinkan bahwa bayimendapat
cukup makanan, ibu harus mengamati dan mencatat secerapa sering bayi berkemih. Berkemih
paling sedikit 6 kali selama 2-7 hari setelah lahir, ini menunjukkan asupan cairannya adekuat.
Situasi tertentu yang mempengaruhi proses menyusui: 1) Bayi kembar Proses dan
teknikmenyusui bayi kembar sama dengan menyusui bayi tunggal. Untuk mendapat ASI yang
cukup untuk bayi kembarnya, ibu harus minum dalam jumlah yang cukup, makan makanan
bergizi, dan istirahat yang cukup. Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak susu yang
diproduksi. 2) Ibu yang bekerja jauh dari rumah atau bayi yang tidak dapat minum seluruh
ASI Jika ibu bekerja jauh dari rumah dan tidak dapat membawa bayinya, payudara ibu akan
menjadi penuh dan akan memproduksi ASI dalam jumlah sedikit. Untuk menjaga agar
payudara tetap

3. memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup, ibu dapat mencoba dengan mengeluarkan
susunya selama satu hari. 3) Situasi ketika ibu tidak dapat menyusui bayinya a) Jika ibu
menderita penyakit yang serius atau dalam keadaan dehidrasi sebab menyusui dapat
memperburuk kesehatan ibu. b) Jika ibu menderita AIDS atau infeksi HIV, penyakit ini dapt
ditularkan melalui ASI. Dalam keadaan ini, ibu sebaiknya mendapat bantuan untuk mencari
alternative lain dalam memberi makan pada anaknya. Memulai pemberian ASI dengan
langkah permulaan baik 1) Satukan bayi baru lahir dengan ibunya segera setelah lahir 2)
Bantu ibu memberikan ASI pertama 3) Bayi hendaknya tidur di samping ibu, pada tempat
tidur yang sama 4) Beri bayi makan sesering mungkin 5) Beri hanya kolostrum dan ASI 6)
Hindari penggunaan botol 7) Posisi bayi yang benar pada puting susu ibu sewaktu menyusui
akan membantu keberhasilan pemberian ASI. 1. c. Pemenuhan nutrisi pada balita Nutrisi
adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Zat gizi yang mencukupi pada anak harus dimulai sejak
dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil.
Setelah lahir, harus diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja
sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan
makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan ini
penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
yang mulai meningkat pada masa balita dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak. Kebutuhan
gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein. Kebutuhan energi
sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3

4. bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/ kg berat badan.
Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein.
Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat
pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, mengganti sel-
sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber
energi. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga
mempunyai 3 fungsi, diantaranya sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat pelarut vitamin
A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan karbohidrat yang
dianjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras,
jagung, singkong, tepungtepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting
untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat
diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak
berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan, seperti coklat, permen,
kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu makan berkurang.
Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan
suasana makan yang tentram dan menyenangkan, memilih makanan dengan nilai gizi tinggi,
memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan
serta tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak. Usia balita dapat kita bedakan
menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut. 1) Balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang
paling disukai anak balita di usia ini biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti
cokelat, permen, es krim, dll. Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak
mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia
ini, biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat
besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada
mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan dan kecerdasan anak. 2) Anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih
rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian makanan yang
bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di sekolah.
Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan pada mereka. Dan
ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang baikbaik pada anak, karena periode ini anak
sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan
sekitarnya. Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi. Di
bawah ini terdapat beberapa makanan yang dianjurkan untuk balita. 1) Makanan pendamping
untuk balita dapat berupa bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan cairan,
kaldu daging, susu formula atau air

5. 2) Makanan pendamping lainnya selain bubur adalah buah-buahan yang dihaluskan dengan
blender, seperti buah papaya, pisang, apel, melon, dan alpukat. 3) Sayur-sayuran dan kacang-
kacangan juga dapat dijadikan makanan pendamping balita dengan cara direbus dan
dihaluskan dengan blender. Sebaiknya, ketika diblender, bahan makanan pendamping balita
ini ditambah dengan kaldu atau air matang supaya lebih halus. Sayuran dan kacang-kacangan
tersebut adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, dan
kacang hijau. 4) Makanan pendamping balita pun dapat berupa daging pilihan yang tidak
mengandung lemak dan diblender. 5) Makanan pendamping lainnya juga bisa berupa ikan
yang diblender, yaitu ikan yang tidak berduri (ikan salmon, fillet ikan kakap, dan gindara).
Penyebab status nutrisi kurang pada anak : 1) Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif 2) Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang 3) Adanya penyakit
yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi 4) Stres emosi yang dapat menyebabkan
menurunnya nafsu makan atau absorbsi makanan tidak adekuat. 1. d. Pemenuhan nutrisi pada
anak pra sekolah Anak usia Pra Sekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat. Kebutuhan
kalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Penurunan normal dalam nafsu makan di usia ini sering
menimbulkan kecemasan tentang nutrisi. Sebagian terbesar, orang tua dapat diyakinkan
bahwa jika pertumbuhan normal, masukan anak adalah cukup. Biasanya, orang tua
bertanggung jawab untuk memberi kesehatan, makanan pada usia yang cocok dan penentuan
waktu dan tempat; anak bertanggung jawab menentukan jumlah masukan makanan. Anak –
anak biasanya mengatur jumlah makanannya untuk menyesuaikan kebutuhan tubuhnya
menurut rasa lapar atau kenyang. Masukan setiap hari bervariasi, kadang – kadan luas, akan
tetapi masukan selama periode 1 minggu relative stabil. Upaya orang tua untuk mengatur
masukan anak mengganggu mekanisme pengaturan diri ini karena anak harus menyetujui
atau berontak melawan tekanan. Akibatnya adalah kelebihan atau kekurangan makanan.
Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi Gizi seimbang merupakan keadaan
yang menjamin tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung semua zat gizi dalam
jumlah yang dibutuhkan. Gizi lengkap dan seimbang harus mengandung:

6. 1) Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas. Contoh : beras, roti,
kentang, mie. 2) Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan,
pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe,
tahu (protein nabati) 3) Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur
proses metabolisme. Contoh : sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat, buah-buahan: pisang,
pepaya, jeruk, apel Pada anak usia prasekolah: 1) Nafsu makan berkurang 2) Anak lebih
tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada makan 3) Anak
mulai senang mencoba jenis makanan baru 4) Waktu makan merupakan kesempatan yang
baik bagi anak untuk belajar dan 5) Bersosialisasi dengan keluarga Cara mengatasi kesulitan
makan : 1) Berikan makan pada saat anak tidak lelah 2) Porsi disesuaikan dengan kebutuhan
anak, kecil tapi sering 3) Jadwal disesuaikan 4) Tunggu anak lapar 5) Beri kasih sayang 6)
Variasikan makanan 7) Berikan bersama makanan kesukaannya 8) Ajak makan dengan
keluarga 9) Berikan makan sambil bermain 10) Biarkan anak belajar makan sendiri 11)
Tempatkan makanan pada wadah yang menarik

7. 12) Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya 13) Berikan sugesti bahwa makanan yang
diberikan enak 14) Ibu harus rileks 15) Merayu anak untuk makan makanan yang sudah
disediakan Kebutuhan nutrisi anak bisa dipenuhi dengan memberikan makanan dari keempat
kelompok makanan penting, yaitu : 1) Nasi dan alternative. Makanan ini memberikan energi
yang baik, sedikit vitamin dan mineral. Pilihan lain yang meliputi : bubur ayam, mie atau
bubur kacang ijo. 2) Buah-buahan. Buah-buahan adalah sumber serat yang baik, khususnya
vitamin A, C dan mineral seperti kalium. Lebih sering memberikan buah-buahan yang
mengandung citrun dan buah-buahan yang isinya berwarna kuning. 3) Sayur-sayuran.
Merupakan sumber serat dan mineral yang baik seperti kalium, juga memberikan vitamin A,
C dan asam folik. Berikan sayuran berwarna hijau atau sayuran berwarna kuning kehijauan 4)
Daging dan alternative Kelompok ini meliputi tempe, tahu, ikan, susu, telur yang
memberikan protein penting, lemak, vitamin dan mineral. Berikan ikan paling sedikit 3 kali
dalam seminggu dan berikan sebanyak 5 telur dalam seminggu. Tips Memberi Makan pada
Anak Pra Sekolah 1) Tetap memberikan susu. Anak perlu minum susu 2-3 cangkir susu
sehari. Susu memberikan kalsium dan pospor yang penting untuk menguatkan tulang dan gigi
2) Menciptakan makanan yang diinginkan. Melibatkan anak dalam memilih makanan dan
merencanakan menu. Ajaklah dia ke pasar dan terangkan mengenai fungsi dari jenis makanan
yang berbeda. Ceritakan kepadanya bahwa makan telur bisa menjadikan otot kuat dan makan
wortel bisa menjadikan mata sehat untuk melihat, kesemuanya akan membantu anak untuk
memahami mengapa orang tua memberikan makanan ini.

8. 3) Menyiapkan makanan yang menarik. Di samping aneka dan sajian makanan, penting
juga untuk menarik minat dan perhatian anak. Memotong sayur-sayuran dalam bentuk yang
menarik. Anak diberikan sayuran dengan warna dan bentuk yang berbeda seperti wortel,
buncis, bayam, jagung. Selain itu atur buah-buahan dalam bentuk yang menarik karena anak
akan lebih berselera untuk menikmati rasa buah tersebut. Yang tidak kalah penting adalah
jangan mencampur makanan ke dalam satu mangkok. Pisahkan jenis makanan yang berbeda
dengan mempergunakan piring yang berbeda. 4) Menghindari anak makan yang berlebihan.
Kegemukan pada anak-anak merupakan suatu kekuatiran. Anak yang kegemukan bisa
mempunyai problema kesehatan dalam kehidupannya di kemudian hari. Untuk mencegah
anak kegemukan orang bisa membantu dengan membentuk kebiasaan makan makanan yang
baik ketika masih muda. Misalnya hindari menggunakan makanan sebagai bentuk hadiah atau
bujukan, memberi makanan kecil yang menyehatkan serta jangan makan yang berlebihan. 5)
Memberi makanan kecil yang sesuai Anak usia pra sekolah karena dengan ukuran tubuhnya
dan seleranya kecil, sangat baik dengan pemberian makanan yang tidak terlalu banyak, yang
diberikan empat – enam kali dalam sehari. Oleh karena itu makanan kecil sama pentingnya
dengan makanan pokok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama sehari. Makanan
kecil yang baik seperti sop kacang merah, kue yang berisi daging, buah-buahan segar, susu,
jus buah, susu kedelai, roti, singkong rebus, ubi rebus. 1. 2. Konsep Imunologi dan Imunisasi
( Dasar/Anjuran ) 1. a. Pengertian Sistem Imun Sistem imun membentuk sistem pertahanan
badan terhadap bahan asing seperti mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik, atau
sel-sel tidak normal (sel terinf eksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang bahan asing
atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan
yang berkali-kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat
dan bertingkat. 1. b. 1) Penggolongan Antibodi, Peran dan Karakteristik IgS Antibodi yang
paling banyak (85% dari antibodi dalam sirkulasi), ditemukan di darah dan semua
kompartemen cairan termasuk cairan serebrospinalis. Di produksi dalam jumlah yang besar
pada respon adaptip sekunder sehingga mencerminkan riwayat pajanan terhadap patogen.
Bertahan lama. Dapat berdif usi keluar dari aliran darah ke tempat inf eksi akut dan dapat
menembus

9. plasenta. Bekerja sebagai opsonin kuat yang menjembatani f agosit dan sel sasaran.
Penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan pengaktifan sistem komplemen melalui jalur
klasik. 2) IgM Molekul IgM bergabung dalam kelompok lima “pentamer IgM” sehingga
cenderung menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK. Merupakan
molekul besar sehingga tidak dapat berdif usi keluar aliran darah. Merupakan aktivator kuat
sistem komplemen, penting dalam respon imun terhadap bakteri. Antibodi pertama yang
diproduksi daat tubuh menghadapi suatu antigen baru. 3) IgA Sebagian besar dalam sekresi,
misalnya air liur, air mata, keringat, dan air susu terutama kolostrum. Menyatu dalam
kelompok yang terdiri atas dua atau tiga molekul. Melindungi tubuh dengan melekat ke
patogen dan mencegah perlekatan patogen ke rongga tubuh. Tidak dapat mengaktif kan
komplemen atau menembus plasenta. 4) IgE Ekornya berlekatan dengan reseptor di sel mast
sehingga berperan dalam peradangan akut, respon alergi dan hipersensitivitas. Tempat
pengikatan untuk antigen di parasit yang lebih besar, misalnya cacing dan flukes. Sebagian
orang memiliki IgE untuk protein lingkungan yang tidak berbahaya misalnya serbuk sari,
kutu debu rumah, dan penisilin. 5) IgD Jarang disintesis, hanya sedikit yang diketahui tentang
fungsinya. Berukuran besar, hanya dapat ditemukan di darah. Mungkin terlibat dalam
stimulasi sel B oleh antigen. 1. c. Perkembangan Imunologi Janin Pada kehamilan dimana
antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang untuk merespon invasi antigen ibu/invasi
bakteri. Dari minggu ke 20 kehamilan, respon imun janin terhadap antigen mulai meningkat.
Respon janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu (asalkan ukurannya tidak
terlalu besar) ke janin sehingga memberikan perlindungan pasif yang menetap sampai
beberapa minggu. Proses kelahiran sendiri, mulai dari pecahnya kantong amnion yang
tersegel dan seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme baru. Candida
albicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada vagina. Pada kasus infeksi herpes
yang diketahui, pelahiran pervaginam tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cenderung akan
bertemu dengan Staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten bayi
tehadapnya sangat kecil.

10. Untuk mengimbangi status imunologi yang belum berkembang dengan baik pada bayi
baru lahir, maka pengawasan antenatal yang cermat, pemeriksaan untuk menyingkirkan
kemungkinan infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik-teknik melahirkan yang
aseptik tanpa memasukkan mikroorganisme dan perawatan yang cermat dengan
memperhatikan segala aspek dalam penanganan bayi baru lahir, semuanya ini merupakan
tindakan yang sangat penting. 1. d. Sistem Imun Pasif pada Janin Dalam perkembangannya,
Janin dapat terlindung dari lingkungan yang berbahaya selama dalam kandungan. Umumnya
kuman patogen atau bibit penyakit tidak dapat menembus barier placenta. Bayi yang baru
lahir, tanpa adanya antibodi, akan sangat mudah terinfeksi. Bayi yang mature telah
memperoleh antigen dan imunitas pasif dari ibu terhadap jenis-jenis tertentu dalam waktu 6
minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Namun demikian, bayi yang meninggalkan lingkungan
yang steril untuk kemudian secara tiba-tiba bertemu dengan banyak mikroorganisme dan
antigen lainnya. Diperlukan waktu beberapa minggu sebelum imunitas aktif terbentuk. Proses
penyaluran imun pasif dari maternal: Sistem imun janin diperkuat oleh penyaluran
imunoglobulin menembus plasenta dari ibu kepada janinnya melalui aliran darah yang
membawa antibodi serta penyaluran melalui air susu. Profil imunoglobulin yang disalurkan
melalui plasenta dan disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi
spesifik untuk berbagai kelas imunoglobulin. IgG ibu menembus plasenta ke dalam sirkulasi
janin melalui mekanisme aktif spesifik, yang efektif dari sekitar usia gestasi 20 minggu,
tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan
respons imun terhadap antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati
plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap di salurkan melalui plasenta. Hal ini
berarti janin akan mendapat imunisasi pasif terhadap patogen yang besar ditemukan di
lingkungan setelah lahir. Imunitas pasif ini memberikan perlindungan temporer penting
pascanatal sampai sistem bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi 1. e. Reaksi
Antigen-Antibodi Dalam bidang imunologi, kuman tau racun (toksik) disebut sebagai
antigen. Secara khusus, antigen tersebut merupakan protein dari kuman atau protein
racunnya. Bila antigen pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya
tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen tersebut kuman, zat anti yang dibentuk disebut
antibodi. Berhasil atau tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman bergantung pada
jumlah zat anti yang dibentuk. Pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk
antigen/antitoksim terhadap antigen tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum mempunyai
”pengalaman” untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi ke-2 dan ke-3 dan berikutnya, tubuh
anak sudah pandai dalam membetuk zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-
antibody, tubuh anak dengan dengan kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau
kuman. Dengan dasar reaksi antigen tubuh anak akan memberikan perlawanan terhadap
benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan merusak
tubuh. Dengan demikian anak akan terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi setelah beberapa
bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuhpun akan
menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak
tersebut harus mendapatkan suntikan/ imunisasi ulang.

11. 1. f. Imunisasi pada Neonatus Imunisasi berasal dari kata Imun, kebal atau resistan.
Imunisasi berarti pemberian kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tujuan dari
pemberian imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu, bila terjadi
penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat
dan kematian Imunisasi yang diberikan pada neonatus adalah: 1) BCG Untuk mencegah
timbulnya tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi BCG. Imunisasi BCG diberikan
pada semua bayi baru lahir (neonatus) sampai usia kurang dari 2 bulan. Penyuntikan biasanya
dilakukan di bagian atas lengan kanan (region deltoid) dengan dosis 0,05 ml reaksi yang
mungkin timbul setelah penyuntikan adalah kemerah-merahan disekitar suntikan, dapat
timbul luka yang lama sembuh di daerah suntikan,dan terjadi pembengkakan di kelenjar
sekitar daerah suntikan (biasanya di daerah ketiak). Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar
matahari, tidak boleh beku, dan harus disimpan pada suhu 2-8 oC . vaksin yang telah
diencerkan harus dibuang dalam 8 jam. Vaksin BCG diberikan pada anak ketika umur ≤ 2
bulan dan sebaiknya dilakukan uji Mantoux terlebih dahulu. Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi
(KIPI) Penyuntikan BCG secara IC yang benar akan menimbulkan ulkus local superficial di 3
minggu setelah penyuntikan. Ulkus akan sembuh dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut
bulat dengan diameter 4-8 mm tergantung pada dosis yang diberikan, dan apabila
penyuntikan dilakukan terlalu dalam maka parut akan tertarik ke dalam (retracted).
Limfadentitis supuratif di aksila atau leher juga kadang dapat dijumpai tergantung pada umur
anak, dosis, dan galur yang dipakai yang akan sembuh dengan sendirinya. Tidak perlu
diberikan antituberkulosis sistemik karena hasilnya tidak efektif. BCG-it is desiminasi jarang
terjadi, biasanya berhubungna dengan imunosefisiensi berat. Komplikasi lainnya adalah
eritema nodosum, iritasi, lupus vulgaris, dan osteomelitis. Komplikasi ini haru diobati dengan
kombinasi obat antituberkulosis. Kontraindikasi Tidak dianjurkan untuk melakukan imunisasi
BCG, jika ditemukan hal-hal berikut : - Reaksi uji tuberculin > 5 mm Terinfeksi HIV dan
atau resiko tinggi HIV, imunokompromais akibat pengobatan sortikosteroid, obat
imunosupresif , sedang menjalani terapi radiasi, serta menderita penyakit keganasan yang
mengenai sumsum tulang atau system limfe. - Anak menderita gizi buruk - Anak menderita
demam tinggi

12. - Anak menderita ifeksi kulit yang luas - Anak pernah menderita tuberculosis -
Kehamilan Rekomendasi - Imunisasi BCG diberikan saat bayi berusia ≤ 2 bulan. Pada bayi
yang kontak erat dengan penderita TB, dan melalui pemeriksaan sputum BTA (+3) maka
sebaiknya diberikan INH profilaksis terlebih dahulu dan jika kontak sudah tenang dapat
diberi BCG Jangan lakukan imunisasi BCG pda bayi atau anak dengan imunodefisiensi
misalnya HIV, gizi buruk, dan lain-lain. 2) Hepatitis B Hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali.
Pada masa neonatus, imunisasi ini hanya diberikan saat bayi berusia 12 jam setelah lahir. ini
diberikan dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml. Pemberian imunisasai hepatitis B harus
berdasarkan status HbsAg ibu dan pada saat melahirkan, sebagai berikut: Bayi lahir dari ibu
dengan status HbsAg tidak diketaui. Diberikan vaksin rekombinan (HB vax-II 15 atau
engerik B 10 ) IM dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan
dan dosis ketiga umur 6 bulan. Apabila pemeriksaan selajutnya diketahui HbsAg-nya
negative, segera berikan 0,5 mL HBIG (sebelum 1 minggu) Bayi lahir dari ibu HbsAg positif.
Dalam kurun waktu 12 jam setelah lahir, secara bersamaan, erikan 0,5 ml HBIG dan vaksin
rekombinan, im disisi tubuh yang berlainan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan sesudahnya dan
dosis ke tiga pada usia 6 bulan. Bayi lahir dari ibu dengan HbsAg negative. Diberikan vaksin
rekombinan atau vaksin plasma derived secara IM pada umur 2-6 bulan. Dosis kedua
diberikan 1-2 bulan kemudian dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi pertama .
Dari hasil riset membuktikan bahwa bayi yang sudah mendapatkan vaksin sebanyak 3x , pada
umur 5 tahun masih terdapat titer antibody nti HBsAg protektif (> 10 mlU/ml) itu artinya
vaksin hepatitis B tidak perlu dilakukan kecuali titer anti HbsAg < 10 lU/ml. namun bila
sampai anak berumur 5 tahun belum mendapat vaksin, maka secepatnya berikan. Ulangan
imunisasi hepatitis B (hep B-4) dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun. KIPI

13. Efek samping yang terjadi pascaimunisasi hepatitis B pada umumnya ringan , hanya
berupa nyeri, bengkak, panas, mual, dan nyeri sendi maupun otot. Kontraindikasi Sampai saat
ini belum dipastikan adanya kontraindikasi absolute terhadap pemberian imunisasi hepatitis
B, kecuali pada ibu hamil. Hiporesponder dan Nonresponder Tanggap kebal pascaimunisasi
dapat terjadi oleh hal-hal berikut: - Usia tua - Pemberian vaksin di daerah bokong - Pada anak
gemuk - Pasien hemodialisis/ transplantasi - Pasien yang menadapatkan obat-obatan
imunosupresif - Pasien leukemia dan penyakit keganasan lainnya - Pasien DM dengan insulin
dependent - Infeksi HIV - Pecandu alcohol Pada keadaan diatas imunisasi perlu diulangi
dengan meningkatkan dosis (2x) 3) Polio Untuk imunisasi dasar (polio 1,2,3) vaksin
diberikan 2 tetes per oral dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Karena Indonesia
merupakan daerah endemic polio, maka PPI menambahkan imunisasi polio segera setelah
lahir ( polio-0 pada kunjungan 1) dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi.
Polio-0 diberikan saat bayi akan pulang ke rumahnya. Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun
sejak imunisasi polio 4, selanjutnya saat masuk sekolah (5-6 tahun). Vaksin peroral harus
disimpan tertutup pada suhu 2-8 oC, jangan tempatkan pada saat terbuka. Dapat pula
disimpan beku pada temperature 20 oC dapat dipakai 2 tahun dapat dicairkan dengan cara
ditematkan pada telapak tangan dan digulir-gilirkan, jaga agar warna tidak berubah, dan
tanggal kadaluarsa tidak terlampaui, hal ini dapat juga dapat berlaku pada vaksin yang telah
terpakai. Kontraindikasi

14. - Mengalami peyakit akut atau demam (> 38,5 oC), imunisasi harus ditunda - Muntah
atau diare, imunisasi harus ditunda Dalam masa pengobatan kortikosteroid atau
imunosupresif oral maupun suntikan juga pengobatan radiasi umum - Keganasan, dan anak
dengan mekanisme imunolohis yang terganggu - Menderita infeksi HIV - Pemberian
bersamaan dengan vaksin tifoid oral 1. g. Imunisasi pada bayi 1) Imunisasi Hepatitis B a)
Vaksin berisi HbsAg murni. b) Diberikan sedini mungkin setelah lahir, mengingat paling
tidak 3,9% hamil merupakan pengidap hepatitis dengan resiko transmisi maternal kurang
lebih sebesar 45%. c) Suntikan secara Intra Muskular di daerah deltoid, dosis 0,5 ml. d)
Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8°C. e) Bayi lahir dari ibu HBsAg (+) diberikan
imunoglobulin hepatitis B 12 jam setelah lahir + imunisasi Hepatitis B. Dosis kedua 1 bulan
berikutnya. Dosis ketiga 5 bulan berikutnya (usia 6 bulan). f) Bayi lahir dari ibu HBsAg (-)
diberikan vaksin rekombinan atau vaksin plasma derived secara IM, pada umur 2-6 bulan.
Dosis kedua diberikan 1-2 bulan kemudian dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah
imunisasi pertama. g) Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg yang tidak diketahui.
Diberikan vaksin rekombinan (HB Vax-II 5 mcgatau Engerix B 10 mcg) atau vaksin plasma
derived 10 mcg, IM dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan
dan dosis ketiga umur 6 bulan. h) Kadar pencegahan anti HBsAg > 10mg/ml. i) Apabila
sampai 5 tahun anak belum pernah mendapatkan imunisasi hepatitis B, maka secepatnya
diberikan. j) Ulangan pemberian imunisasi hepatitis B dapat dipertimbangkan pada umur 10-
12 tahun.

15. KIPI Efek samping yang terjadi pascaimunisasi hepatitis B pada umumnya ringan , hanya
berupa nyeri, bengkak, panas, mual, dan nyeri sendi maupun otot. Kontraindikasi Sampai saat
ini belum dipastikan adanya kontraindikasi absolute terhadap pemberian imunisasi hepatitis
B, kecuali pada ibu hamil. 2) Imunisasi Polio a) Vaksin dari virus polio (tipe 1,2 dan 3) yang
dilemahkan, dibuat dlm biakan sel-vero : asam amino, antibiotik, calf serum dalam
magnesium klorida dan fenol merah b) Vaksin berbentuk cairan dengan kemasan 1 cc atau 2
cc dalam flacon, pipet. c) Diberikan sesegera mungkin saat bayi akan dipulangkan dari rumah
sakit atau rumah bersalin. d) Pemberian secara oral sebanyak 2 tetes (0,1 ml). Vaksin polio
diberikan 4 kali, interval 4 minggu dan imunisasi ulangan, 1 tahun berikutnya, SD kelas I, VI
e) Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8°C. Kontraindikasi - Mengalami peyakit akut atau
demam (> 38,5 oC), imunisasi harus ditunda - Muntah atau diare, imunisasi harus ditunda
Dalam masa pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif oral maupun suntikan juga
pengobatan radiasi umum - Keganasan, dan anak dengan mekanisme imunolohis yang
terganggu - Menderita infeksi HIV - Pemberian bersamaan dengan vaksin tifoid oral

16. 3) Imunisasi DPT a) Terdiri dari toxoid difteri adalah racun yang dilemahkan Bordittela
pertusis adalah bakteri yang dilemahkan toxoid tetanus adalah racun yang dilemahkan (+)
aluminium fosfat dan mertiolat - Merupakan vaksin cair. Jika didiamkan sedikit berkabut,
endapan putih didasarnya. - Diberikan pada bayi > 2 bulan oleh karena reaktogenitas pertusis
pada bayi kecil. - Dosis 0,5 ml secara intra muskular di bagian luar paha. - Imunisasi dasar
3x, dengan interval 4 minggu. Vaksin mengandung Aluminium fosfat, jika diberikan sub
kutan menyebabkan iritasi lokal, peradangan dan nekrosis setempat. - Reaksi pasca
imunisasi: - Demam, nyeri pada tempat suntikan 1-2 hari ® diberikan anafilatik + antipiretik
Bila ada reaksi berlebihan pasca imunisasi ® demam > 40°C, kejang, syok ® imunisasi
selanjutnya diganti dengan DT atau DpaT Efek samping - Panas Kebanyakan terjadi pada
sore hari setelah mendapatkan suntikan DPT, tetapi akan sembuh dalam 1-2 hari. Namun bila
terjadi panas lebih dari 1 hari setelah imunisasi maka itu bukanlah disebabkan vaksin DPT,
mungkin ada infeksi lain yang harus di teliti lebih lanjut. Berikan 1/4 tablet antipiuretik untuk
mengatasi efek samping tersebut bila panas lebih dari 39 oC , anjurkan agar anak tidak
dibungkus dengan baju tebal dan mandikan anak dengan cara membasuh. - Rasa sakit di
daerah suntikan Sebagian anak merasakan nyeri, sakit, kemerahan, dan bengkak di tempat
suntikan. Hal ini tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan. - Peradangan Bila
pembengkakan terjadi seminggu atau lebih sesudah vaksin, maka hal itu mungkin disebabkan
oleh peradangan yang mungkin disebabkan oleh beberapa factor berikut: jarum suntik tidak
steril, penyuntikan kurang dalam.

17. - Kejang-kejang Reaksi ini jarang terjadi, tapi perlu diketahui oleh petugas. Reaksi ini
disebabkan oleh komponen pertusis dari DPT. Oleh karena efek samping ini cukup berat,
maka anak yang pernah mendapat reaksi ini tidak boleh mendapatkan vaksin DPT lagi, tapi
diganti menjadi vaksin DT saja. 4) Imunisasi Campak Vaksin dari virus hidup (CAM 70-
chick chorioallantonik membrane) yang dilemahkan + kanamisin sulfat dan eritromisin
Berbentuk beku kering, dilarutkan dalam 5 cc pelarut aquades. - Diberikan pada bayi umur 9
bulan oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh dari ibu. - Dosis 0,5 ml diberikan sub
kutan di lengan kiri. - Disimpan pada suhu 2-8°C, bisa sampai – 20 derajat celsius - Vaksin
yang telah dilarutkan hanya tahan 8 jam pada suhu 2-8°C - Jika ada wabah, imunisasi bisa
diberikan pada usia 6 bulan, diulang 6 bulan kemudian - Efek samping: demam, diare,
konjungtivitis, ruam setelah 7 – 12 hari pasca imunisasi. Kejadian encefalitis lebih jarang.
KIPI Reaksi KIPI campak banyak dijumpai pada imunisasi ulang dengan vaksin campak dari
virus yang dimatikan. Sedangkan untuk vaksin dengan virus yang dilemahkan kejadian KIPI
telah menurun. Gejala KIPI campak berupa demam tinggi lebih dari 39,5 oC yang terjadi 5-
15 % kasus yang mulai dijumpai pada hari ke-5 dan ke-6 sesudah imunisasi dan berlangsung
selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien pada hari ke-7 dan ke-10 sesudah
imunisasi selama 2-4 hari. Reaksi KIPI berat terjadi juka diteukan gangguan fungsi system
saraf pusat seperti ensefalitis dan ensefalopati pasca imunisasi. Imunisasi Ulang Dianjurkan
pemberian campak ulangan pada saat masuk sekolah dasar (5-6 tahun) guna mempertinggi
serokonversi. Atau dalam situasi seperti berikut: apabila terdapat kejadian luar biasa
peningkatan kasus campak maka anak SD,SMP,SMA dapat diberikan imunisasi ulang; setiap
orang yang sudah imunisasi campak yang virusnya dimatikan; setiap orang yang sudah
pernah mendapatkan immunoglobulin; setiap orang yang tidak dapat menunjukkan catatan
imunisasinya. Kontraindikasi

18. Kontraindikasi campak berlaku bagi mereka yang sedang menderita demam tinggi,
memperoleh pengobatan immunoglobulin atau kontak dengan darah, hamil, memiliki riwayat
alergi, dan sedang memperoleh pengobatan imunosupresan. 5) Imunisasi Hib - Untuk
mencegah infeksi SSP oleh karena Haemofilus influenza tipe B - Diberikan MULAI umur 2-
4 bulan, pada anak > 1 tahun diberikan 1 kali - Vaksin dalam bentuk beku kering dan 0,5 ml
pelarut dalam semprit. - Dosis 0,5 ml diberikan IM - Disimpan pada suhu 2-8°C - Ulangan
vaksin diberikan pada umur 18 bulan. - Apabila anak datang pada umur 1-5 tahun, vaksin Hib
hanya diberikan sekali. Jadwal imunisasi yang wajib diberikan kepada neonatus, bayi, balita,
dan anak prasekolah seperti tabel dibawah ini: Sedangkan untuk imunisasi yang sifatnya
“dianjurkan”, jadwalnya seperti tabel berikut ini: 1. h. Imunisasi pada balita Tujuan
pemberian imunisasi pada bayi dan balita adalah untuk mencegah penyakit pada bayi dan
balita yang pada akhirnya akan menghilangkan penyakit tersebut. Terdapat 2 jenis imunisasi,
yaitu a) Imunisasi Aktif Tubuh akan memproduksi sendiri zat anti setelah adanya rangsangan
antigen (virus yang telah dilemahkan) dari luar tubuh. Tubuh yang terpapar antigen akan
membentuk zat anti terhadap antigen tersebut. Keberhasilan pemusnahan antigen tersebut
tergantung pada jumlah antigen yang berhasil dibentuk atau dimiliki oleh tubuh. Jumlah zat
anti yang cukup tinggi biasanya diperoleh setelah tubuh mengalami reaksi kedua, ketiga dan
seterusnya. Pembentukan zat anti akibat paparan kembali antigen yang sama pada tubuh akan
berlangsung lebih cepat. Titer antibodi yang terbentuk akibat rangsangan antigen pada tubuh
untuk pertama kalinya tidak tinggi dan kadarnya cepat menurun. Oleh sebab itu, pemberian
imunisasi ulang (boster) perlu dilakukan untuk mempertahankan jumlah zat anti yang tetap
tinggi di dalam tubuh. b) Imunisasi Pasif

19. Tubuh anak tidak memproduksi antibodi sendiri, melainkan kekebalan tersebut
didapatkan dari luar dengan cara penyuntikan bahan/serum yang telah mengandung zat anti,
atau anak tersebut mendapat zat anti dari ibunya semasa dalam kandungan, setelah
memperoleh zat penolak, prosesnya cepat, tetapi tidak bertahan lama. Kekebalan pasif
terdapat 2 cara: Kekebalan pasif alamiah yaitu kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari
ibunya dan tidak berlangsung lama (kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir).
Misalnya difteri, tetanus,dan morbili. Kekebalan pasif buatan yaitu kekebalan yang diperoleh
setelah mendapat suntikan zat penolak. Misalnya, vaksinasi ATS. Jadi dapat disimpulkan,
perbedaan antara imunisasi aktif dan imunisasi pasif bahwa pada imunisasi aktif diperlukan
waktu yang lebih lama untuk membuat zat anti dibandingkan imunisasi pasif. Kekebalan
yang didapat dari imunisasi aktif bertahan lama, sedangkan imunisasi pasif berlangsung
hanya beberapa bulan. Yang termasuk imunisasi wajib, yaitu BCG, Hepatitis B, Polio, DPT,
Campak, DT, TT. Sedangkan yang termasuk imunisasi yang hanya dianjurkan pemerintah
dapat digunakan untuk mencegah suatu kejadian yang luar biasa atau penyakit endemic atau
untuk kepentingan tertentu. Imunisasi anjuran pemerintah, yaitu MMR, tifus, HiB, hepatitis
A, dan varisela. Selanjutnya, akan dibahas imunisasi anjuran pemerintah. 1) Imunisasi MMR
Kebanyakan anak mendapatkan imunisasi measles (campak), mumpus (gelondongan), dan
Rubella (campak jerman) sekaligus dalam satu suntikan yaitu MMR. Ketiga vaksin ini
bekerja dengan baik, dan akan melindungi sebagian besar anak seumur hidupnya. Terutama
bagi anak perempuan, vaksinasi MMR sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya rubela
pada saat hamil. Sementara pada anak lelaki, nantinya vaksin MMR mencegah agar tak
terserang rubela dan menulari sang istri yang mungkin sedang hamil. Penting diketahui,
rubela dapat menyebabkan kecacatan pada janin. Anak sebaiknya mendapatkan 2 kali vaksin
MMR. Dosis pertama diberikan diantara usia 12-15 bulan, sedang dosis kedua dapat
diberikan pada usia 4-6 tahun sebelum anak masuk SD. Apabila ketika terjadi wabah, vaksin
MMR dapat diberikan sebelum berusia 1 tahun. Ini diberikan sebagai pencegahan jangka
pendek saja, nantinya tetap harus diberikan 2 dosis vaksin ini pada jadwal seperti disebutkan
diatas. Efek samping imunisasi MMR dapat berupa demam dan bercak kemerahan yang
timbul sekitar 1-2 minggu setelah imunisasi. Reaksi ini akan menghilang dalam beberapa
hari. Kejang demam kadang dapat terjadi pada anak yang diberikan imunisasi MMR. Anak
yang diketahui alergi berat terhadap gelatin atau neomycin antibiotik tidak boleh diberikan
imunisasi MMR. Demikian juga anak yang mempunyai reaksi alergi berat setelah vaksin
MMR tidak boleh diberikan vaksin MMR ulangan. Anak yang kekebalan tubuhnya ditekan
(karena mempunyai penyakit seperti kanker atau infeksi HIV, atau pengobatan semacam
steroid) sebaiknya dievaluasi oleh dokter

20. sebelum diberikan vaksin MMR. Anak yang baru mandapatkan transfusi atau produk
darah lainnya sebaiknya menunggu beberapa bulan sebelum mendapatkan MMR. 2)
Imunisasi Tifoid Demam tifoid merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri
salmonella typhi. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, lemas, sakit perut, sakit kepala,
kurang nafsu makan dan kadang bercak kemerahan. Jika tidak diobati dapat menyebabkan
kematian pada 30% penderita. Pada umumnya penyakit ini menular melalui makanan atau air
yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Saat ini ada dua macam
imunisasi yang dapat digunakan untuk mencegah demam tifoid. Yang pertama diberikan
dengan suntikan (kuman mati) dan yang kedua diberikan dengan kapsul (kuman hidup
dilemahkan). Imunisasi suntikan dapat diberikan pada anak berusia 2 tahun atau lebih. Satu
dosis dapat diberikan setiap 2-3 tahun. Imunisasi oral dapat diberikan pada saat anak berusia
6 tahun atau lebih. Diberikan 4 dosis dengan jarak setiap 2 hari. Dapat diulang tiap 5 tahun.
Pada vaksin suntikan dapat timbul reaksi ringan seperti demam, sakit kepala, kemerahan dan
nyeri pada tempat suntikan. Vaksin tifoid oral jangan diberikan bersamaan dengan
antibiotika. Beri jarak waktu lebihdari 24 jam dengan antibiotika terakhir. Dapat timbul
demam, sakit kepala, mual muntah. Jika terdapat kejadian serius atau tidak biasa seteah
pemberian vaksin ini segera hubungi dokter. 3) Imunisasi Hib Vaksin Hib ini merupakan
vaksin berisi kuman dimatikan, dan dibuat hanya dari sebagian kuman Haemophilus
influenza b. Anak sebaiknya mendapatkan 3-4 kali dosis vaksin ini, tergantung dari produsen
pembuat vaksin yang digunakan oleh dokter. Dosis penguat diberikan pada usia antara 12 –
15 bulan. Anak yang telah berusia 5 tahun atau lebih tidak perlu diimunisasi dengan vaksin
Hib. Vaksin Hib dapat dikombinasikan dengan vaksin DTap atau dengan vaksin hepatitis B.
vaksin ini bekerja sama baiknya dan sama amannya dengan vaksin yang diberikan secara
terpisah. Hib merupakan imunisasi yang sangat aman. Vaksin ini tidak dapat menyebabkan
penyakit atau meningitis akibat Hib dan biasanya tidak menyebabkan efek samping serius.
Sebagian kecil anak yang mendapatkan imunisasi ini akan mengalami kemerahan, bengkak
pada lokasi suntikan atau demam. Reaksi ini biasanya timbul dalam 24 jam pertama setelah
suntikan dan akan menghilang dalam 2-3 hari. Bayi yang berusia kurang dari 4 minggu
sebaiknya tidak diberikan imunisasi karena daya imunitas yang ditimbulkan masih belum
baik. 4) Imunisasi Hepatitis A Hepatitis A adalah penyakit hati berat yang ditimbulkan oleh
virus hepatitis A (HAV). HAV dapat ditemukan pada tinja penderita hepatitis A dan biasana
menular jika diminum atau makan

21. sesuatu yang tercemar dengan virus ini. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti flu,
kuning pada mata dan kulit, mencret dan sakit perut. Imunisasi Hepatitis A dapat mencegah
penyakit ini, dan sangat dianjurkan bagi anak berusia 12 bulan atau lebih terutama didaerah
endemis. Diperlukan 2 dosis untuk dapat memberikan kekebalan seumur hidup. Dosis ini
diberikan dengan jarak waktu minimal 6 bulan. 5) Imunisasi Varicella Vaksin varicella
merupakan vaksin yang berisi virus hidup. Vaksin ini diberikan di Jepang selama 20 tahun.
Di Amerika Serikat, vaksin ini digunakan dari tahun 1995. Satu dosis vaksin varicella
direkomendasikan untuk anak berusia 12-18 bulan. Anak yang tidak mendapatkan vaksin ini
dapat diberikan satu dosis sampai ketika berusia 13 tahun. Usia diatas itu harus diberikan 2
dosis dengan jarak 4-8 minggu terpisah. Anak yang sudah pernah sakit cacar air tidak perlu
diberikan imunisasi ini. Vaksin ini dapat mencegah cacar air 70% sampai 90% dan dapat
mencegah penyakit berat sampai lebih dari 95%. Vaksin ini diharapkan dapat memberikan
imunitas seumur hidup. Sekitar 1% – 2 % anak yang mendapatkan imunisasi ini tetap
menderita cacar air, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan. Varicella merupakan vaksin
yang sangat aman. Pada beberapa anak dapat timbul bengkak dan kemerahan pada lokasi
suntikan. Juga dapat timbul bercak kemerahan dalam 1-3 minggu setelah imunisasi. Kejadian
kejang demam juga pernah dilaporkan setelah imunisasi, namun sangat jarang. Anak yang
diketahui alergi terhadap gelatin atau neomisin jangan diberikan vaksin ini. Anak dengan
efeisiensi imun seperti kanker atau HIV harus dievaluasi oleh dokter terlebih dahulu sebelum
diberikan imunisasi ini. 1. i. Imunisasi pada anak prasekolah Pemberian imunisasi pada anak
adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit-penyakit yang
bisa dicegah dengan imunisasi misalnya penyakit TBC, diphteri tetanus, pertusis, polio,
campak, dan hepatitis B. Bahkan sekarang telah masuk ke Indonesia vaksin MMR untuk
mencegah measles (campak), mumps (parotitis) dan rubela (campak jerman). Dengan
melaksanakan imunisasi yang lengkap maka diharapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-
penyakit yang menimbulkan cacat dan kematian. 1) Imunisasi MMR Imunisasi MMR
memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan
sebanyak 2 kali. Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler dan mata
berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan pneumonia. Campak juga bisa
menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pembengkakan otak dan bahkan kematian.
Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada salah satu maupun
kedua kelenjar liur utama yang disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis
(infeksi
22. pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak. Kadang gondongan juga
menyebabkan pembengkakan pada buah zakar sehingga terjadi kemandulan. Campak Jerman
(rubella) menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening
leher. Rubella juga bisa menyebakban pembengkakan otak atau gangguan perdarahan. Jika
seorang wanita hamil menderita rubella, bisa terjadi keguguran atau kelainan bawaan pada
bayi yang dilahirkannya (buta atau tuli). Terdapat dugaan bahwa vaksin MMR bisa
menyebabkan autisme, tetapi penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara
autisme dengan pemberian vaksin MMR. Vaksin MMR adalah vaksin 3-in-1 yang
melindungi anak terhadap campak, gondongan dan campak Jerman. Vaksin tunggal untuk
setiap komponen MMR hanya digunakan pada keadaan tertentu, misalnya jika dianggap perlu
memberikan imunisasi kepada bayi yang berumur 9 – 12 bulan. Suntikan pertama diberikan
pada saat anak berumur 12 – 15 bulan. Suntikan pertama mungkin tidak memberikan
kekebalan seumur hidup yang adekuat, karena itu diberikan suntikan kedua pada saat anak
berumur 4 – 6 tahun (sebelum masuk SD) atau pada saat anak berumur 11 – 13 tahun
(sebelum masuk SMP). Imunisasi MMR juga diberikan kepada orang dewasa yang berumur
18 tahun atau lebih atau lahir sesudah tahun 1956 dan tidak yakin akan status imunisasinya
atau baru menerima 1 kali suntikan MMR sebelum masuk SD. 1. 3. Perawatan sehari – hari
(memandikan, memberi minum/menyusui, menyendawakan, pijat neonatus) 1. a. Kebutuhan
Dasar Neonatus dalam Perawatan Sehari-Hari 1) Memandikan Neonatus Sebagian proses
persalinan berfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran
hasil kehamilan (neonatus), maka persalinan dikatakan berhasil jika neonatus dan ibunya
dalam kondisi optimal. Memberikan pertolongan segera, aman, dan bersih adalah bagian
penting dari asuhan neonatus baru lahir. Sebagian besar persalinan adalah normal, tetapi
gangguan kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan neonatus yang
baru dilahirkan. Neonatus harus selalu dijaga agar tetap bersih, hangat, dan kering. Beberapa
cara untuk menjaga agar kulit neonatus bersih adalah memandikan neonatus, mengganti
popok atau pakaian neonatus sesuai keperluan, pastikan bahwa neonatus tidak terlalu
panas/dingin, dan menjaga kebersihan pakaian dan hal – hal yang bersentuhan dengan
neonatus. Memandikan neonatus sebaiknya ditunda sampai 6 jam kelahiran. Hal ini
dimaksudkan agar neonatus tidak hipotermi. Selain itu juga meminimalkan resiko infeksi.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan neonatus antara lain : a) Menjaga
neonatus agar tetap hangat b) Menjaga neonatus agar tetap aman dan selamat

23. c) Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Memandikan neonatus dianjurkan
memakai sabun dengan pH netral dengan sedikit bahkan tanpa parfum atau pewarna (jangan
gunakan sabun mandi dewasa). Permukaan kulit yang asam (acid mantle) memberi
perlindungan kepada neonatus terhadap infeksi, sedangkan pH kulit yang kurang dari 5,0
bersifat bakteriostatik. Pada saat lahir kulit neonatus tidak begitu asam (pH 6,34) kemudian
menurun sampai 4,95 dalam 4 hari. Memandikan neonatus dengan sabun alkalin (sabun
dewasa) akan meningkatkan pH kulit sehingga keasaman kulit menurun (dapat menimbulkan
infeksi pada neonatus). Memandikan neonatus juga memiliki beberapa maanfaat diantaranya
yaitu untuk menjaga kebersihan tubuh neonatus, tali pusat, dan memberikan rasa nyaman
pada neonatus. 2) Memberi Minum/Menyusui pada Neonatus BBL normal dapat segera
disusui hanya dalam waktu 1-2 menit pada setiap payudara. Neonatus baru lahir segera
mungkin dilakukan IMD. Proses ini berlangsung minimal 1 jam pertama setelah neonatus
lahir. IMD sangatlah baik kegunaannya, selain sebagai pengerat hubungan batin ibu dan anak
IMD juga memiliki keuntungan lainnya, yaitu mempercepat keluarnya kolostrum. Pada
waktu IMD neonatus mendapat kolostrum yang penting untuk kelangsungan hidupnya.
Kolostrum adalah ASI yang keluar pertama kali , yang berwarna kekuningan dan kental.
Fungsi dari kolostrum yaitu : a) Neonatus baru lahir mempunyai lambung yang sangat
kecil,yang hanya muat untuk di isi sedikit, dan kolostrun ini tersedia dalam jumlah sedikit b)
Kolostrum adalah sebuah konsentrat ( tinggi nutrient) cairan yang di buat khusus untuk
kebutuhan neonatus c) Kolostrum mendorong pergerakan pertama kotoran , sehingga
membersihkan saliran pencernaannya dari mekonium d) Klostrum berisi banyak antibody dan
growth factor. Growth factor ini menigningkatkan perkembagan system pencernaan neonatus
dan antibody untuk meningkatkan system imun neonatus e) Koostrum berisi imunogobulin A,
yang berfungsi melindungi neonatus dari infeksi tenggorokan, hati, dan usus f) Kolostrum
berisi Protective Whie Cell yang membantu memusnahkan penyakit yang disebabkan karena
bakteri dan virus g) kolostrum memiliki antioksidan dan anti inflammatory

24. Oleh karena itu sangatlah penting neonatus mendapakan kolostrum dan air susu ibu untuk
pertama kali pada masa neonatus. Pada hari ke 3 neonatus harus sudah menyusu selama 10
menit pada mammae ibu dengan jarak max 3-4 jam. Bila dalam waktu kurang dari 1 jam
neonatus menangis maka boleh disusui pada 1 payudara secara bergantian. Kebutuhan minum
pada neonatus yaitu : a) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari b) Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari c)
Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari d) Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari Dan untuk tiap harinya
sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari. Posisi yang baik saat menyusui yaitu: a) Posisi
yang baik dengan cara berbaring : Ibu menyangga seluruh badan neonatus dengan satu
lengan, kepala neonatus berada pada lipatan siku, dan bokong neonatus terletak pada lengan,
ditahan dengan telapak tangan ibu. Ibu memeluk badan neonatus dekat dengan badannya,
perut neonatus menempel dengan perut ibu, kedua tangan neonatus berada di depan ibu.
Kepala dan neonatus berada dalam satu garis lurus. Wajah neonatus menghadap payudara
dengan hidung berhadapan dengan putting. b) Posisi yang baik dengan cara duduk : Ibu
menyangga seluruh badan neonatus dengan satu lengan, kepala neonatus berada pada lipatan
siku, dan bokong neonatus terletak pada lengan, ditahan dengan telapak tangan ibu. Ibu
memeluk badan neonatus dekat dengan badannya, perut neonatus menempel dengan perut
ibu, satu tangan neonatus diletakkan di belakang badan ibu dan yang lainnya di depan badan
ibu. Kepala dan neonatus berada dalam satu garis lurus. Wajah neonatus menghadap
payudara dengan hidung berhadapan dengan putting.

25. 3) Menyendawakan Neonatus Menyendawakan neonatus penting dilakukan dan berfungsi


untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam perut neonatus atau agar tidak
kembung.Biasanya udara masuk ke perut neonatus bersamaan ketika neonatus
menyusu.Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut neonatus. Akibatnya
neonatus merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel. Teknik menyendawakan
menyendawakan neonates dan neonatus tidak jauh berbeda.Berikut adalah teknik-teknik
menyendawakan neonatus: a) Menaruh di Pundak Inilah cara yang banyak dilakukan Ibu
karena mudah menyendawakan. Caranya, neonatus digendong di pundak dengan wajah
menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan
tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari
tiga menit, mulut neonatus akan mengeluarkan bunyi khas sendawa. b) Posisi Telungkup
Telungkupkan neonatus di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya.Ketika Ibu
melakukannya, usahakan supaya posisi dada neonatus lebih tinggi dari perutnya. Cara ini
juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi
ini bisa membuat neonatus lebih rileks. 4) Pijat Neonatus Manfaat memijat neonatus Yang
terutama yaitu neonatus akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari orang tua saat
dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan neonatus. Sentuhan
hangat dari tangan dan jari orang tua bisa membuat neonatus merasakan pernyataan kasih
sayang orang tua. a) Menguatkan otot b) Pijatan terhadap neonatus sangat bagus untuk
menguatkan otot neonatus. c) Membuat neonatus lebih sehat d) Memijat neonatus bisa
memerlancar sistem peredaran darah, membantu proses pencernaan neonatus, dan juga
memerbaiki pernapasan neonatus. Bahkan memijat neonatus bisa meningkatkan sistem
kekebalan tubuh si neonatus. e) Membantu pertumbuhan

26. f) Menurut penelitian, pertumbuhan neonatus seperti berat badan akan lebih baik dengan
memijat neonatus. Bahkan untuk neonatus prematur, berat badan bisa bertambah hingga 47
persen dibanding jika tidak dipijat. g) Meningkatkan kesanggupan belajar h) Dengan
merangsang indra peraba, indra penglihatan dan pendengaran si neonatus, akan meningkatkan
daya ingat dan kesanggupan belajar sang neonatus. i) Membuat neonatus tenang. Cara Pijat
Neonatus : Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan neonatus tak bias dilakukan
secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang harus diperhatikan. Pada neonatus
gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusar neonatus
dilepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut. Berikut beberapa pedoman
teknik pemijatan neonatus yang dapat dipergunakan sebagai dasar pijat neonatus. Setiap
gerakan yang diberiakan pada masing-masing teknik dapat diulang sebanyak lima sampai
enam kali tergantung kebutuhan. a) Kaki - Memerah susu Dalam teknik ini, peganglah kaki
neonatus pada pergelangan kaki seperti memegang tongkat pemukul. Kemudian gerakan
tangan ke pergelangan kaki secara bergantian seperti memerah susu. Atau, dengan arah yang
sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan mulai dari pangkal paha dengan gerakan
memeras, memijat dan memutar kedua kaki neonatus secara lembut. b) Telapak kaki Untuk
memijat telapak kaki neonatus,caranya yakni tidak dipijat-pijat tetapi diurut menggunakan
ibu jari secara bersamaan pada seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari. c)
Jari Ingat bahwa tulang pada ruas jari kaki neonatus masih belum kuat, karena itu pijatan
tidak perlu disertai dengan penekanan. Pijatlah dengan lembut jari-jari kaki satu persatu
dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki dan akhiri dengan tarikan lembut pada setiap
ujung jari. d) Punggung kaki Gunakan kedua ibu jari untuk membuat lingkaran disekitar
kedua mata kaki sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah dengan lembut seluruh punggung
kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Teknik lain
yakni dengan membuat gerakan yang

27. membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan dari daerah
mata ke jari kaki. e) Betis Pada bagian betis kaki dengan salah satu tangan anda, kemudian
remas-remas dari pangkal lutut menuju pergelangan kaki. Gerakan ini dapat diulang berkali-
kali. f) Paha Pada bagian paha, pemijatan dilakukan dengan cara meremas dan memutar.
Pegang neonatus pada bagian pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan,
kemudian buatlah gerakan meremas dengan lembut sambil memutarkan kedua belah tangan
yang dimulai dari pangkal paha hingga ke arah mata kaki. g) Perut Untuk pemijatan di daerah
perut, hindari pemijatan pada tulang rusuk. Selain itu, jangan lakukan pemijatan pada bagian
perut ini setelah selesai makan. - Mengayuh pedal sepeda Pemijatan perut ini dilakukan
dengan menggerakkan kedua tangan keatas dan kebawah secara bergantian seperti mengayuh
pedal sepeda. Arah pijatan dimulai dari atas kebawah perut. Gerakan berikutnya, jepit kedua
pergelangan kaki neonatus dengan tangan kiri, lalu angkat kedua kaki tersebut lurus sedikit
diatas perut. Sedangkan untuk tangan kanan bisa langsung dilakukan gerakan mengusap-usap
perut dari atas sampai ke jari-jari kaki. Terakhir, untuk melemaskan otot-otot perut dan
pangkal paha, kedua lutut ditekuk pelanpelan dan dengan lembut menuju ke permukaan perut
neonatus. Atau, masing-masing tangan anda memegang pergelanagan kaki, kemudian
gerakkan kedua kaki neonatus secara bergantian seperti sedang mengayuh sepeda. - Bulan –
matahari Disebut gerakan bulan – matahari karena gerakan yang harus dibentuk adalah
membuat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan mulai dari perut sebelah kanan bawah
(daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke arah kanan bawah (seperti
bentuk bulan) diikuti oleh tangan kiri yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk
matahari). Lakukan kedua gerakan ini secara bersamaan dengan tangan kiri membuat gerakan
lingkaran penuh dan tangan kanan membuat setengah lingkaran. - Ibu jari kesamping

28. Dalam gerakan ini, pertama-tama perut neonatus pada bagiannya tekan masing-masing
ibu jari diantara pusar perut. Kemudian, gerakkan kedua ibu jari tersebut menyamping ke
arah tepi perut kanan dan kiri. Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar jam pada
perut neonatus. Perut neonatus bagian paling atas dianggap jam 12, bagian perut bawah di
anggap jam 6, lalu buat gerakan berikut: buat lingkatan searah jarum jam dengan tangan
kanan anda dibantu dengan tangan kiri dimulai pada jam 8 (didaerah usus buntu) - Gerakan I
love You ·Posisikan neonatus terlentang dengan bertelanjang dada. Gerakan pertama
membentuk huruf “I” dengan melakukan usapan mulai dri dada kiri atas turun sampai
kerusuk kiri. Gerakan kedua, bentuk huruf “L” dengan melakukan usapan mulai dari dada
kanan atas turun ke rusuk atas lalu disambung rusuk kiri. Gerakan ketiga, bentuk huruf “J”
dengan usapan dari dada kanan atas turun kerusuk kanan, disambung sampai rusuk kiri lalu
diteruskan ke dada kiri atas. ·Hati-hati jika melakukan pemijatan pada daerah dada dan perut.
Jangan sampai terlalu menekan ke perut. Beberapa dokter tidak menyarankan pemijatan pada
bagian perut, karena bisa mengganggu organ dalam neonatus. Perhatikan juga reaksi yang
timbul selama proses. Jika neonatus tampak gelisah, berusahalah memalingkan kepala,
memukul jidat, meringis kesakitan, berontak bahkan menangis, sebaiknya hentikan dulu.
Mungkin dia sedang tidak nyaman karena tekanan yang terlalu kuat atau sebab lain. -
Gerakan jari berjalan Dikatakan dengan gerakan jari berjalan karena penekanan bertumpuk
pada pergerakan kelima ujung jari. Namun demikian, penekanan jari perut dilakukan dengan
cara yang sangat hati-hati. Jangan menekan perut dengan jari-jari terlalu keras karena akan
menimbulkan rasa sakit dan mungkin berbahaya sekali bila mengenai tulang rusuknya.
Berikut cara memijat dengan teknik jari berjalan pada perut. Letakkan ujung-ujung jari pada
pada perut neonatus bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah
jarum jam dari kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung udara yang terselip di
balik kulit. Dengan kedua telapak tangan, buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar
seolah sedang meratakan lipatan kertas. h) Dada - Gerakan Jantung Teknik ini yaitu dengan
membuat gerakan yang membentuk gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari
kedua tangan anda di ulu hati, setelah itu, gerakkan tangan ke atas tulang selangka dan
berakhir ke posisi semula dibawah ulu hati. Gerakan tadi seolah membuat gambar jantung. -
Menyilang

29. Gerakan menyilang dimulai dari tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati kea
rah bahu kiri dan kembali kea rah ulu hati. - Lingkaran kecil Buatlah gerakan lingkaran kecil
disekitar putting susu. i) Tangan - Perlahan cara India Teknik perlahan cara India bermanfaat
untuk relaksasi otot dan arahnya menjauhi tubuh. Caranya, peganglah lengan neonatus
dengan kedua telapak tangan mulai dari pundak seperti memegang gagang senter. Kemudian,
gerakkan tangan kanan dan kiri kebawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah sedang
memerah susu sapi. Atau, kedua tangan melakukan memeras, memijat dan memutar secara
lembut pada lengan neonatus mulai dari pundak hingga pergelangan tangan. - Memijat ketiak
Biasanya wilayah dibagian ketiak ini merupakan wilayah yang sensitif. Ketika jari
menyentuh wiyah ini, neonatus akan menolak bukan karena sakit, tetapi mungkin dia merasa
geli dan senang karena menganggapnya sedang bermain. Gerakan memijat ketiak ini,
pertama angkat tangan neonatus dengan salah satu tangan anda. Kemudian, buatlah gerakan
memijat pada wilayah ini, lalu menurun hingga ke bagian tulang rusuk dan perut. Yang perlu
diperhatikan adalah bila wilayah ketiak ini terdapat benjolan atau terdapat pembengkakan
kelenjar, sebaiknya jangan memijat pada wilayah ini. j)Pergelangan tangan Pemijatan
pegelangan tangan ini dimulai dari pergelanagn tangan (siku) kearah pundak. atau, dengan
kedua tangan lakukan gerakan memeras, memutar dan memijit secara lembut pada lengan
neonatus mulai dari pergelangan tangan ke pundak. Pijitan ini berguna untuk mengalirkan
darah ke jantung dan paru – paru. k) Telapak tangan Dengan kedua ibu jari, pijatlah telapak
tangan seolah membuat lingkaran – lingkaran kecil dari pergelangan tangan kea rah jari –
jemari. Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan. l) Jari

30. Pijat jari neonatus satu – persatu menuju ujung jari dengan gerakan memutar. Akhiri
gerakan ini dengan tarikan pada tiap ujung jari. Dalam tarikan ujung jari ini, anda bisa
membunyikan suara “tak” dari lidah, sehingga bila si neonatus mendengar suara itu dia akan
tampak gembira. - Gerakan menggulung Gerakan ini seperti menggulung sebatang pensil
dengan kedua tangan. Caranya, anda pegang lengan neonatus bagian atas/bahu dengan kedua
telapak tangan. Kemudian, gerakkan kedua telapak tangan maju dan mundur seolah sedang
menggulung bergerak naik dimulai dari pangkaal lengan menuju pergelangan tangan/jari-jari.
m) Muka - Membasuh muka Tutuplah wajah neonatus dengan kedua telapak tangan anda
dengan lembut sambil bicara pada neonatus secara halus. Gerakan kedua tangan anda
kesamping pada kedua sisi wajah neonatus seperti gerakan membasih muka. Cara seperti ini
dapat dilakukan sambil bermain “ciluk-ba”. n) Dahi Arah gerakan memijat dahi seperti arah
membasuh muka. Caranya, letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.
Tekan dengan lembut bagian ini mulai dari tengah dahi neonatus kearah samping kanan dan
kiri. Setelah itu, gerakan ke bawak ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran – lingkaran kecil
di pelipis, kemudian gerakan kearah dalam melalui daerah bawah pelipis dibawah mata. o)
Alis Memijat bagian alis mata caranya ialah dengan meletakkan kedua ibu jari anda diantara
kedua alis mata. Lalu, pijat bagian ataas mataa/alis mulai dari tengan kesamping searah
dengan bulu rambut alis. p) Dagu Pijatan pada dagu ini atau rahang bawah, pegang pipi kiri
dan kanan dengan kedua tangan dan kedua ibu jari diletakkan ditengah dagu bawah
mulut.selanjutnya adalah menekan dua ibu jari pada dagu, lalu kesamping menuju kea rah
pipi bawah atau samping mulut. 5.Lingkaran kecil dirahang Gunakan jari telunjuk kedua
tangan anda untuk membuat lingkaran kecil diseputar wilayahy rahang neonatus. Berhati-
hatilah, mungkin diwilayah ini rahang neonatus sedikit sensitive menerima tekanan yang
agak sedikit keras. Karena itu, tekanan hendaknya dibuat selembut mungkin, sehinggga tidak
merasakan sakit. q) Belakang telinga

31. Dengan tekanan lembut, gerakkan jari-jari kedua tangan anda mulai dari belakang telinga
membentuk lingkaran-lingkaran kecil diseluruh kepala. r) Punggung - Gerakan maju mundur
(kuda goyang) Neonatus ditidurkan tengkurap dengan posisi kepala disebelah kiri dan kaki
disebelah kanan anda. Lalu, pijatlah punggung neonatus hingga ke bawah leher dengan
gerakan maju dan mundur dengan kedua telapak kanan. Lalu kembali dari bawah leher
sampai ke pantat neonatus. 2.Usapan punggung Tahan bokong neonatus dengan tangan
kanaan, lalu dipijit punggung neonatus dengan telapak tangan kiri anda mulai dari leher
sampai bokong dimana tangan kanan berada. Gerakan selanjutnya, pegang kedua pergelangan
kaki neonatus dengan tangan kanan anda, kemudian usap yang dimulai dari pinggang hingga
tumit. (Putri,Alissa : 2009). Hal-hal yang boleh dilakukan adalah: a) Terus melakukan kontak
mata dengan neonatus anda. b) Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk membantu
anda dan neonatus akan merasa rileks. c) Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan,
tingkatkan tekanan pijatan saat anda semakin yakin dan neonatus anda terbiasa dipijat. d)
Perhatikan isyarat yang ditunjukkan neonatus anda. Jika ia menangis keras, hentikan pijatan.
Mungkin neonatus anda ingin digendong, disusui atau mengantuk. e) Jika anda menggunakan
baby oil, mandikan neonatus anda setelah dipijat. f) Jauhkan baby oil dari mata neonatus
anda. g) Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut
mengenai pemijatan neonatus. (Maharani, Sabrina : 2009) Hal yang tidak boleh dilakukan
adalah: a) Memijat neonatus tidak lama setelah ia makan/minum susu. b) Membangunkan
neonatus anda untuk dipijat. c) Memijat neonatus anda dalam keadaan sakit.

32. d) Memijat neonatus anda dengan paksa. e) Memaksa posisi saat memijat neonatus anda.
(Maharani, Sabrina : 2009) 1. b. 1) Kebutuhan Dasar Bayi dalam Perawatan Sehari-Hari
Memandikan Bayi Sebagian proses persalinan berfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut
merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka persalinan dikatakan berhasil
jika bayi dan ibunya dalam kondisi optimal. Memberikan pertolongan segera, aman, dan
bersih adalah bagian penting dari asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar persalinan adalah
normal, tetapi gangguan kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan
bayi yang baru dilahirkan. Bayi harus selalu dijaga agar tetap bersih, hangat, dan kering.
Beberapa cara untuk menjaga agar kulit bayi bersih adalah memandikan bayi, mengganti
popok atau pakaian bayi sesuai keperluan, pastikan bahwa bayi tidak terlalu panas/dingin,
dan menjaga kebersihan pakaian dan hal – hal yang bersentuhan dengan bayi. Memandikan
bayi sebaiknya ditunda sampai 6 jam kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar bayi tidak
hipotermi. Selain itu juga meminimalkan resiko infeksi. Prinsip yang perlu diperhatikan pada
saat memandikan bayi antara lain : 1.Menjaga bayi agar tetap hangat 2.Menjaga bayi agar
tetap aman dan selamat 3.Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Memandikan
bayi dianjurkan memakai sabun dengan pH netral dengan sedikit bahkan tanpa parfum atau
pewarna (jangan gunakan sabun mandi dewasa). Permukaan kulit yang asam (acid mantle)
memberi perlindungan kepada bayi terhadap infeksi, sedangkan pH kulit yang kurang dari 5,0
bersifat bakteriostatik. Pada saat lahir kulit bayi tidak begitu asam (pH 6,34) kemudian
menurun sampai 4,95 dalam 4 hari. Memandikan bayi dengan sabun alkalin (sabun dewasa)
akan meningkatkan pH kulit sehingga keasaman kulit menurun (dapat menimbulkan infeksi
pada bayi). Memandikan bayi juga memiliki beberapa maanfaat diantaranya yaitu untuk
menjaga kebersihan tubuh bayi, tali pusat, dan memberikan rasa nyaman pada bayi.

33. 2) Memberi Minum/Menyusui pada Bayi Pada bayi sebaiknya masih diberi ASI eksklusif
sampai ia berumur 6 bulan. ASI eksklusif artinya, bayi hanya diberi ASI saja tanpa makanan
tambahan selama 6 bulan tersebut. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar Menyusui
dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak
keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikut : 1) Bayi tampak tenang. 2) Badan bayi menempel pada perut ibu. 3) Mulut bayi
terbuka lebar. 4) Dagu bayi menmpel pada payudara ibu. 5) Sebagian areola masuk kedalam
mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk. 6) Bayi nampak menghisap kuat dengan
irama perlahan. 7) Puting susu tidak terasa nyeri. 8) Telinga dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus. 9) Kepala bayi agak menengadah. 3) Menyendawakan Bayi Menyendawakan
bayi penting dilakukan dan berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam perut
bayi atau agar tidak kembung.Biasanya udara masuk ke perut bayi bersamaan ketika bayi
menyusu.Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut bayi. Akibatnya bayi
merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel.

34. Teknik menyendawakan menyendawakan neonates dan bayi tidak jauh berbeda.Berikut
adalah teknik-teknik menyendawakan bayi: Menaruh di Pundak Inilah cara yang banyak
dilakukan Ibu karena mudah menyendawakan. Caranya, bayi digendong di pundak dengan
wajah menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan
tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari
tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya.Ketika Ibu
melakukannya, usahakan supaya posisi dada bayi lebih tinggi dari perutnya. Cara ini juga
bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini
bisa membuat bayi lebih rileks. 4) Pijat Bayi Berikut ini beberapa manfaat memijat bayi.
Yang terutama yaitu bayi akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari orang tua saat
dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat
dari tangan dan jari orang tua bisa membuat bayi merasakan pernyataan kasih sayang orang
tua. j) Menguatkan otot k) Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot bayi. l)
Membuat bayi lebih sehat m) Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran darah,
membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan bayi. Bahkan memijat
bayi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh si bayi. n) Membantu pertumbuhan

35. o) Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan akan lebih baik dengan
memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur, berat badan bisa bertambah hingga 47 persen
dibanding jika tidak dipijat. p) Meningkatkan kesanggupan belajar q) Dengan merangsang
indra peraba, indra penglihatan dan pendengaran si bayi, akan meningkatkan daya ingat dan
kesanggupan belajar sang bayi. r) Membuat bayi tenang. Cara Pijat Bayi : Pilih waktu
pemijatan saat Anda santai dan tidak tergesa-gesa dan tidak akan terputus di tengah jalan.
Jangan memijat bayi sebelum atau setelah makan, atau ketika bayi sakit. Jangan
membangunkan bayi untuk dipijat. Siapkan perlengkapan pijat seperti minyak untuk memijat
dari baby oil, minyak telon atau minyak nabati lainnya, alas, popok bersih dan pakaian ganti.
Minyak aromaterapi untuk orang dewasa mungkin tidak cocok untuk bayi. Lepas gelang,
cincin dan potong kuku-kuku jari Anda yang panjang agar tidak menyakiti kulit bayi Anda
yang lembut tanpa sengaja. Gelar alas atau handuk lembut di atas permukaan yang datar dan
lepaskan pakaian bayi. Anda juga dapat meletakkan bayi di pangkuan Anda. Letakkan bayi
dengan posisi telentang saat Anda memijat bagian depan bayi Anda, lalu tengkurap saat
memijat bagian belakang. Gosokkan hanya sekitar setengah sendok teh minyak pada telapak
tangan Anda untuk memudahkan pijatan tangan Anda meluncur di tubuh bayi. Anda dapat
menambahkan lebih banyak minyak di tubuh bayi kemudian sesuai kebutuhan. Pijat bayi
dengan lembut namun tegas dengan telapak tangan atau jari. Pijatlah dengan ringan secara
melingkar di dada dan perut, pijat kedua bahu, turun ke bawah di lengan dan kaki lalu
kembali ke atas pada bagian punggung. Bayi baru lahir dapat menikmati hanya dua sampai
lima menit pijatan, sementara bayi berusia lebih dari dua bulan dapat menikmati lebih lama.
Jangan terlalu banyak memberikan tekanan pada tubuh bayi yang rapuh dan hindari daerah
tulang belakang. Tenangkan bayi agar tidak bergerak saat dipijat dengan berbicara atau
bernyanyi. Kontak mata dengan bayi membuatnya merasa mendapatkan perhatian penuh dari
Anda. Berhenti memijat secara mendadak dapat membuat bayi waspada. Oleh karena itu,
berhati-hatilah dengan pelan-pelan dan lembut saat akan menghentikan pijatan. Jangan
menggunakan minyak di kepala atau wajah. Jaga agar minyak tidak terkena jemari bayi
karena mereka cenderung menempatkan jari di mulut atau mata, sehingga dapat
menyebabkan iritasi. Selubungi bayi dengan handuk bersih dan hangat setelah dipijat dan
peluklah dia.

36. Hindari ruam, luka atau daerah di mana bayi mendapat suntikan vaksinasinya atau
mungkin karena sakit. Anda dapat terus memijat bayi Anda sampai dia berusia tiga atau
empat tahun, karena manfaat pijat yang baik sangat banyak. Demikianlah cara, tekhnik dan
manfaat pijat bayi. Menurut pengalaman pribadi saya sendiri, pijat bayi banyak sekali
manfaatnya dan sangat baik asalkan dilakukan dengan benar dan bisa juga dipercayakan
kepada orang yang sudah sangat ahli dalam memijat bayi. 5. Merawat gigi bayi Umumnya
penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus
bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan
gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh
terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu
mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan
gigi dan mulut anak teratasi. Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan: - Bersihkan
gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari - Jangan biarkan bayi anda
tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya. - Selesai menyusui, ingatlah
untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab - Jangan menambah rasa manis pada
botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis. Cara merawat mulut dan gigi bayi pada
usia 7-12 bulan: - Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat
cukup fluor Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah
sekali), sehabis menyusui. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum
susu dari botol) kecuali air putih. - Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal
minum susu

37. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab.
Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena
makanan seringkali tertinggal di permukaan itu. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai
gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon. - Jangan
gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air. Periksakan gigi
anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak
setahun. 5) a) Perawatan Sehari-hari Hygiene diri dan lingkungan Kebersihan badan dan
lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya berbagai penyakit
infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak untuk
melakukan aktivitas bermain secara aman. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
menjaga kebersihan balita oleh orang tua, adalah sebagai berikut: Mencuci tangan Terapkan
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah memegang benda tertentu terlebih
lagi binatang. Dengan mencuci tangan kuman dan bakteri yang menempel di tangannya akan
segera mati. Memotong kuku Menggunting kuku secara teratur seminggu sekali sangat
dianjurkan. Terkadang anak memegang atau mengambil suatu benda dan kotorannya masuk
serta tersimpan di dalam kuku. Kotoran yang tersimpan bisa menjadi sumber kuman. Untuk
itu potonglah kukunya secara rutin. Mandi teratur Mandi minimal 2 kali sehari dapat
menghindari anak terserang penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan kuman. Berikan
pakaian yang bersih setelah mandi dan jangan lupa untuk mengajarkannya sikat gigi pagi hari
dan sebelum tidur. Bersihkan mainannya Jangan malas untuk membersihkan mainannya.
Cucilah dan keringkan semua mainannya di setiap akhir pekan. Bila si kecil cukup umur ibu
boleh mengajaknya membersihkan mainan. Jangan lupa, rak atau box mainannya juga ikut
dibersihkan.

38. Setelah si kecil tahu, mengerti dan menerapkan kebersihan untuk dirinya, sekarang
saatnya ia diajarkan menjaga kebersihan lingkungan. Caranya dengan menerapkan buang
sampah pada tempatnya. b) Pakaian Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan
nyaman dipakai. Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan
yang mudah menyerap keringat. c) Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi) Aktivitas olah
raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolism,
selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.
Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita merupakan aktivitas bermain yang
menyenangkan. d) Pijat bayi Pijatan pada bayi akan membantu untuk santai. Pijatan
dilakukan pada saat anak tenang, tapi belum terlalu mengantuk. Dan putar musik yang lembut
dan sama setiap kali dia akan mengaitkan suara musik dengan relaksasi pemijatan tadi.
Duduklah di lantai dengan kedua telapak kaki menempel dan lutut terbuka lebar agak
menekuk (berbentuk berlian), jadi kita bisa meletakkan anak di atas sebuah selimut di antara
kedua tungkai kaki. Jika dirasa tidak nyaman, letakkan anak di pangkuan. Pastikan anak
merasa hangat, dan gunakan minyak murni dan lembut untuk melancarkan gerakan
pemijatan. Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya. Hal itu
dapat dicapai dengan menerapkan pola pengasuhan positif terhadap buah hati mereka.
Manfaat Pijat Balita 1) Membuat Balita Semakin Tenang Umumnya bayi yang mendapatkan
pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang
lancar dan otomatis membuat imunitas tubuh balita lebih baik. Bukan hanya secara fisik, pijat
balita juga sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin bonding
antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat balita adalah sentuhan (touch), bukan tekanan
(pressure). Oleh sebab itu selain oleh trapis spesialis, pijat balita sangat baik dilakukan oleh
ibu dan ayah. (Putri, Alissa: 2009) 2) Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan balita

39. 3) Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi Bayi yang otot-ototnya distimulus atau
pemijatan aman dan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama
begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur lelap dan
tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah
dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur lelap. Kebanyakan untuk
alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap
bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat
tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energy setelah “melawan” perlakuan pemijatan yang
sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan
paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu
jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat
(Anggraini dan Subakti:2009). 4) Meningkatkan konsentrasi bayi Pemijatan dapat
memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk keotaknya,
terutama untuk memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk
bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin
baik aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara cukup
membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.Pemijitan juga mengefektifkan
istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan
menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja
otak si bayi (Putri,Alisa : 2009). 5) Meningkatkan daya tahan tubuh Meningkatkan aktifitas
neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat
glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen
adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh (Putri,Alissa
: 2009). 6) Meningkatkan produksi ASI Pijat bayi menyebabkan bayi lebih refleks dan dapat
beristirahat dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan membawa
energy cukup beraktifitas. Dengan aktifitas yang optimal, bayi akan cepet laper sehingga
nafsu makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga tambah peningkatan aktifitas
nervus vagus / saraf pengembara system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher kebawah
sampai dada dan rongga perut. Dalam menggerakkan sel peristaltic ( sel disalurkan
pencernaan yang menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong makanan
kesaluran pencernaan. Dengan demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin makan karena
pencernaannya semakin lancar. 7) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan

40. Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju
lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan.
Maka terbukti bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan. (Putri Alissa : 2009). 8)
Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan Aktifitas serat-serat nervus
vulgar berpengaruh pada paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Torch Research
institute menunjukkan bahwa perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap malam
pada anak-anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas lebih baik. Ukuran keberhasilan
ini ditunjukkan dengan pembacaan grafik penikngkatan aliran udara setiap hari yang semakin
meningkat. 9) Mengembangkan komunikasi Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama
yang anda miliki dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan
aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi wajah lain. (Prasetyono :
2009). 10) Mengurangi rasa sakit Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik,
serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu, pijatan juga memperlancar sirkulasi
dara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas yang terjebak disana. (Prasetyono :
2009). 11) Mengurangi nyeri Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin
dan endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang
dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan emosi.
(Prasetyono : 2009). 12) Meningkatkan percaya diri Dengan melakukan pijat bayi, orang tua
lebih mengenal bayinya. Pijat bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak.
Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan loebih percaya diri untuk
merawat si kecil. (Prasetyono : 2009). 13) Memahami kebutuhan si kecil Bayi mengeluarkan
bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal
kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang – ulang, orang tua lebih paham cara
menghadapi bayinya saat gelisah. (Prasetyono : 2009). 1. c. Kebutuhan Dasar Neonatus
dalam Perawatan Sehari-Hari

41. 1) Membuat Balita Semakin Tenang Umumnya bayi yang mendapatkan pijatan secara
teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan
otomatis membuat imunitas tubuh balita lebih baik. Bukan hanya secara fisik, pijat balita juga
sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin bonding antara anak
dan orang tua. Unsur utama pijat balita adalah sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure).
Oleh sebab itu selain oleh trapis spesialis, pijat balita sangat baik dilakukan oleh ibu dan
ayah. (Putri, Alissa: 2009) 2) Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan balita 3)
Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi Bayi yang otot-ototnya distimulus atau
pemijatan aman dan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama
begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur lelap dan
tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah
dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur lelap. Kebanyakan untuk
alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap
bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat
tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energy setelah “melawan” perlakuan pemijatan yang
sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan
paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu
jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat
(Anggraini dan Subakti:2009). 4) Meningkatkan konsentrasi bayi Pemijatan dapat
memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk keotaknya,
terutama untuk memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk
bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin
baik aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara cukup
membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.Pemijitan juga mengefektifkan
istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan
menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja
otak si bayi (Putri,Alisa : 2009). 5) Meningkatkan daya tahan tubuh Meningkatkan aktifitas
neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat
glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen
adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh (Putri,Alissa
: 2009). 6) Meningkatkan produksi ASI

42. Pijat bayi menyebabkan bayi lebih refleks dan dapat beristirahat dengan efektif. Bayi
yang tidur dengan efektif ketika bangun akan membawa energy cukup beraktifitas. Dengan
aktifitas yang optimal, bayi akan cepet laper sehingga nafsu makannya meningkat.
Peningkatan nafsu makan ini juga tambah peningkatan aktifitas nervus vagus / saraf
pengembara system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher kebawah sampai dada dan
rongga perut. Dalam menggerakkan sel peristaltic ( sel disalurkan pencernaan yang
menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong makanan kesaluran pencernaan.
Dengan demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin makan karena pencernaannya semakin
lancar. 7) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan Gerak peristaltik adalah
semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan
bahan makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat
bayi membantu proses pencernaan. (Putri Alissa : 2009). 8) Menstimulasi Aktivitas nervus
vagus untuk perbaikan pernafasan Aktifitas serat-serat nervus vulgar berpengaruh pada paru-
paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Torch Research institute menunjukkan bahwa
perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap malam pada anak-anak asma dapat
menyebabkan mereka bernafas lebih baik. Ukuran keberhasilan ini ditunjukkan dengan
pembacaan grafik penikngkatan aliran udara setiap hari yang semakin meningkat. 9)
Mengembangkan komunikasi Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang anda miliki
dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan
yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi wajah lain. (Prasetyono : 2009). 10)
Mengurangi rasa sakit Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta
membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu, pijatan juga memperlancar sirkulasi dara
di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas yang terjebak disana. (Prasetyono : 2009).
11) Mengurangi nyeri Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan
endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan si
kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan emosi. (Prasetyono : 2009).
12) Meningkatkan percaya diri Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal
bayinya. Pijat bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini
membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan loebih percaya diri untuk merawat si
kecil. (Prasetyono : 2009).

43. 13) Memahami kebutuhan si kecil Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang
tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan
berulang – ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya saat gelisah. (Prasetyono :
2009). 14) Teknik memijat bayi Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi
tak bias dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang harus diperhatikan.
Pada neonatus gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali
pusar bayi dilepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut. Berikut beberapa
pedoman teknik pemijatan bayi yang dapat dipergunakan sebagai dasar pijat bayi. Setiap
gerakan yang diberiakan pada masing-masing teknik dapat diulang sebanyak lima sampai
enam kali tergantung kebutuhan. a) Kaki - Memerah susu Dalam teknik ini, peganglah kaki
bayi pada pergelangan kaki seperti memegang tongkat pemukul. Kemudian gerakan tangan
ke pergelangan kaki secara bergantian seperti memerah susu. Atau, dengan arah yang sama,
gunakan kedua tangan secara bersamaan mulai dari pangkal paha dengan gerakan memeras,
memijat dan memutar kedua kaki bayi secara lembut. b) Telapak kaki Untuk memijat telapak
kaki bayi,caranya yakni tidak dipijat-pijat tetapi diurut menggunakan ibu jari secara
bersamaan pada seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari. c) Jari Ingat
bahwa tulang pada ruas jari kaki bayi masih belum kuat, karena itu pijatan tidak perlu disertai
dengan penekanan. Pijatlah dengan lembut jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki dan akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari. d)
Punggung kaki Gunakan kedua ibu jari untuk membuat lingkaran disekitar kedua mata kaki
sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah dengan lembut seluruh punggung kaki dengan
kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Teknik lain yakni dengan
membuat gerakan yang membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara
bersamaan dari daerah mata ke jari kaki.

44. e) Betis Pada bagian betis kaki dengan salah satu tangan anda, kemudian remas-remas
dari pangkal lutut menuju pergelangan kaki. Gerakan ini dapat diulang berkali-kali. f) Paha
Pada bagian paha, pemijatan dilakukan dengan cara meremas dan memutar. Pegang bayi pada
bagian pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan, kemudian buatlah gerakan
meremas dengan lembut sambil memutarkan kedua belah tangan yang dimulai dari pangkal
paha hingga ke arah mata kaki. g) Perut Untuk pemijatan di daerah perut, hindari pemijatan
pada tulang rusuk. Selain itu, jangan lakukan pemijatan pada bagian perut ini setelah selesai
makan. - Mengayuh pedal sepeda Pemijatan perut ini dilakukan dengan menggerakkan kedua
tangan keatas dan kebawah secara bergantian seperti mengayuh pedal sepeda. Arah pijatan
dimulai dari atas kebawah perut. Gerakan berikutnya, jepit kedua pergelangan kaki bayi
dengan tangan kiri, lalu angkat kedua kaki tersebut lurus sedikit diatas perut. Sedangkan
untuk tangan kanan bisa langsung dilakukan gerakan mengusap-usap perut dari atas sampai
ke jari-jari kaki. Terakhir, untuk melemaskan otot-otot perut dan pangkal paha, kedua lutut
ditekuk pelanpelan dan dengan lembut menuju ke permukaan perut bayi. Atau, masing-
masing tangan anda memegang pergelanagan kaki, kemudian gerakkan kedua kaki bayi
secara bergantian seperti sedang mengayuh sepeda. - Bulan – matahari Disebut gerakan bulan
– matahari karena gerakan yang harus dibentuk adalah membuat lingkaran dengan ujung-
ujung jari tangan mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum
jam, kemudian kembali ke arah kanan bawah (seperti bentuk bulan) diikuti oleh tangan kiri
yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk matahari). Lakukan kedua gerakan ini
secara bersamaan dengan tangan kiri membuat gerakan lingkaran penuh dan tangan kanan
membuat setengah lingkaran. - Ibu jari kesamping Dalam gerakan ini, pertama-tama perut
bayi pada bagiannya tekan masing-masing ibu jari diantara pusar perut. Kemudian, gerakkan
kedua ibu jari tersebut menyamping ke arah tepi perut kanan dan kiri.

45. Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar jam pada perut bayi. Perut bayi
bagian paling atas dianggap jam 12, bagian perut bawah di anggap jam 6, lalu buat gerakan
berikut: buat lingkatan searah jarum jam dengan tangan kanan anda dibantu dengan tangan
kiri dimulai pada jam 8 (didaerah usus buntu) - Gerakan I love You ·Posisikan bayi
terlentang dengan bertelanjang dada. Gerakan pertama membentuk huruf “I” dengan
melakukan usapan mulai dri dada kiri atas turun sampai kerusuk kiri. Gerakan kedua, bentuk
huruf “L” dengan melakukan usapan mulai dari dada kanan atas turun ke rusuk atas lalu
disambung rusuk kiri. Gerakan ketiga, bentuk huruf “J” dengan usapan dari dada kanan atas
turun kerusuk kanan, disambung sampai rusuk kiri lalu diteruskan ke dada kiri atas. ·Hati-hati
jika melakukan pemijatan pada daerah dada dan perut. Jangan sampai terlalu menekan ke
perut. Beberapa dokter tidak menyarankan pemijatan pada bagian perut, karena bisa
mengganggu organ dalam bayi. Perhatikan juga reaksi yang timbul selama proses. Jika bayi
tampak gelisah, berusahalah memalingkan kepala, memukul jidat, meringis kesakitan,
berontak bahkan menangis, sebaiknya hentikan dulu. Mungkin dia sedang tidak nyaman
karena tekanan yang terlalu kuat atau sebab lain. - Gerakan jari berjalan Dikatakan dengan
gerakan jari berjalan karena penekanan bertumpuk pada pergerakan kelima ujung jari. Namun
demikian, penekanan jari perut dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati. Jangan menekan
perut dengan jari-jari terlalu keras karena akan menimbulkan rasa sakit dan mungkin
berbahaya sekali bila mengenai tulang rusuknya. Berikut cara memijat dengan teknik jari
berjalan pada perut. Letakkan ujung-ujung jari pada pada perut bayi bagian kanan bawah dan
buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kiri bawah guna memindahkan
gelembunggelembung udara yang terselip di balik kulit. Dengan kedua telapak tangan,
buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar seolah sedang meratakan lipatan kertas. h)
Dada - Gerakan Jantung Teknik ini yaitu dengan membuat gerakan yang membentuk gambar
jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati, setelah itu,
gerakkan tangan ke atas tulang selangka dan berakhir ke posisi semula dibawah ulu hati.
Gerakan tadi seolah membuat gambar jantung. - Menyilang Gerakan menyilang dimulai dari
tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati kea rah bahu kiri dan kembali kea rah ulu
hati.
46. - Lingkaran kecil Buatlah gerakan lingkaran kecil disekitar putting susu. i) Tangan -
Perlahan cara India Teknik perlahan cara India bermanfaat untuk relaksasi otot dan arahnya
menjauhi tubuh. Caranya, peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari
pundak seperti memegang gagang senter. Kemudian, gerakkan tangan kanan dan kiri
kebawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah sedang memerah susu sapi. Atau,
kedua tangan melakukan memeras, memijat dan memutar secara lembut pada lengan bayi
mulai dari pundak hingga pergelangan tangan. - Memijat ketiak Biasanya wilayah dibagian
ketiak ini merupakan wilayah yang sensitif. Ketika jari menyentuh wiyah ini, bayi akan
menolak bukan karena sakit, tetapi mungkin dia merasa geli dan senang karena
menganggapnya sedang bermain. Gerakan memijat ketiak ini, pertama angkat tangan bayi
dengan salah satu tangan anda. Kemudian, buatlah gerakan memijat pada wilayah ini, lalu
menurun hingga ke bagian tulang rusuk dan perut. Yang perlu diperhatikan adalah bila
wilayah ketiak ini terdapat benjolan atau terdapat pembengkakan kelenjar, sebaiknya jangan
memijat pada wilayah ini. s) Pergelangan tangan Pemijatan pegelangan tangan ini dimulai
dari pergelanagn tangan (siku) kearah pundak. atau, dengan kedua tangan lakukan gerakan
memeras, memutar dan memijit secara lembut pada lengan bayi mulai dari pergelangan
tangan ke pundak. Pijitan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru – paru. k)
Telapak tangan Dengan kedua ibu jari, pijatlah telapak tangan seolah membuat lingkaran –
lingkaran kecil dari pergelangan tangan kea rah jari – jemari. Sedangkan keempat jari lainnya
memijat punggung tangan. l) Jari Pijat jari bayi satu – persatu menuju ujung jari dengan
gerakan memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan pada tiap ujung jari. Dalam tarikan
ujung jari ini, anda bisa membunyikan suara “tak” dari lidah, sehingga bila si bayi mendengar
suara itu dia akan tampak gembira. - Gerakan menggulung

Anda mungkin juga menyukai