Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Isolasi sosial atau menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan
lingkungan disekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan perilaku menarik diri
sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai pemuasan diri, dimana
pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga ia jadi pasif dan
berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan pembatasan (Isolasi Diri)
termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien menarik diri semakin
banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan hubungan social dan
emosional dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998). Dalam membina hubungan
social, individu berada dalam rentang respon yang adaptif sampai dengan
maladaptive. Respon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh norma-
norma social dan kebudayaan yang berlaku, sedangkan respon maladaptif merupakan
respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan budaya.
Respon sosial dan emosional yang maladaptif sering kali terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya sering dialami pada pasien menarik diri sehingga
melalui pendekatan proses keperawatan yang komperhensif penulis berusaha
memberikan asuhan keperawatan yang semaksimal mungkin kepada pasien dengan
masalah keperawatan utama menarik diri : Isolasi Sosial. Menurut pengajar
departemen psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Surjo Dharmono,
penelitian organisasi kesehatan Dunia (WHO) di berbagai Negara menunjukan
sebesar 20-30 % pasien yang dating ke pelayanan kesehatan dasar menunjukan gejala
gangguan jiwa. Bentuk yang paling sering adalah kecemasan dan depresi.
Dari segi kehidupan sosial kultural, interaksi social adalah merupakan hal
yang utama dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai dampak adanya menarik diri :
isolasi sosial akan menjadi suatu masalah besar dalam fenomena kehidupan, yaitu
terganggunya komunikasi yang merupakan suatu elemen penting dalam mengadakan
hubungan dengan orang lain atau lingkungan disekitarnya (Capertino, 1997)

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Isolasi Sosial ?
2. Bagaimana Faktor Predisposisi dan Presipitasi pada Isolasi social?
3. Apa saja Tanda dan Gejala pada Isolasi Sosial ?
4. Bagaimana Patopsikologi Isolasi Sosial ?
5. Bagaimana pohon masalah pada Isolasi Sosial ?
6. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan Isolasi Sosial ?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Mengetahui dan menambah wawasan tentang masalah Isolasi Sosial sehingga dapat
membuat rencana asuhan keperawatan
b. Tujuan Khusus
Setelah memahami kasus ini diharapkan penulis dan pembaca mampu :
1. Mengetahui definisi Isolasi Sosial
2. Mengetahui faktor predisposisi Isolasi Sosial
3. Mengetahui Faktor presipitasi masalah isolasi sosial
4. Mengetahui tanda dan gejala pada Isolasi Sosial
5. Mengetahui rentang respon hubungan sosial pada Isolasi Sosial
6. Mengetahui pohon masalah pada Isolasi Sosial
7. Mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan pada klien dengan Isolasi Sosial
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat
adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan
mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes, 2000 dalam Direja,
2011). Suatu sikap dimana individu menghindari diri dari interaksi dengan orang
lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau kegagalan.Ia
mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang
dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak
sanggup membagi pengamatan dengan orang lain (Balitbang, 2007 dalam Fitria,
2012). Adapun kerusakan interaksi sosial merupakan upaya menghindari suatu
hubungan komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan hubngan akrab
dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran dan kegagalan. Klien
mengalami kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain yang
dimanifestasi dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup
berbagi pengalaman (Balitbang, 2007 dalam Direja, 2011). Isolasi sosial adalah
suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan
sikap yang negatif dan mengancam (Towsend, 1998 dalam Kusumawati &
Hartono, 2011). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa isolasi
sosial merupakan suatu keadaan dimana seorang individu tidak mampu membina
suatu hubungan komunikasi dengan orang lain karena merasa tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, dan kegagalan.
B. Faktor Predisposisi
Direja (2011) menyatakan ada beberapa faktor predisposisi penyebab isolasi sosial,
meliputi :
a. Faktor perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu dapat berperan dalam perkembangan
respons sosial maladaptif. Beberapa orang percaya bahwa individu yang
mengalami masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan
dirinya dari orang tua. Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada
tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam
hubungan sosial (Fitria, 2012).
b. Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam ganggguan hubungan. Hal ini
akibat dari transisi ; norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap
orang lain; atau tidak menghargai anggota masyarakat yang kurang
produktif, seperti lanjut usia (lansia), orang cacat dan penderita penyakit
kronis. Isolasi dapat terjadi karena norma-norma yang salah dianut oleh
keluarga, dimana setiap anggota keluarga yang tidak produktif seperti usia
lanjut, berpenyakit kronis, dan penyandang cacat diasingkan dari
lingkungan sosialnya (Fitria, 2012)
c. Faktor Biologis
Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya
gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat mempengaruhi
terjadinya hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia
yang mengalami masalah dalam hubungan social memiliki struktur yang
abnormal pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk
sel-sel dalam limbik dan daerah kortikal (Fitria, 2012)
C. Faktor Presipitasi

Beberapa faktor presipitasi isolasi sosial menurut Direja (2011) dan Fitria
(2012) meliputi ;

a. Faktor eksternal
Stres yang ditimbulkan karena menurunnya stabilitas unit keluarga
seperti perceraian, berpisah dari orang yang berarti, kehilangan pasangan
pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh, dan dirawat di rumah sakit
atau di penjara.

b. Faktor internal
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya seperti tuntutan untuk
berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan.
D. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala isolasi sosial menurut Direja (2011) dan Fitria (2012)
meliputi ;

a. Kurang spontan
b. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Tidak merawat diri dan tidak memeperhatikan kebersihan diri
e. Tidak ada atau kurang sadar terhadap komunikasi verbal
f. Mengisolasi diri
g. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
h. Aktivitas menurun
i. Kurang energi
j. Rendah diri
k. Asupan makanan dan minuman terganggu
l. Postur tubuh berubah
E. Rentang Respon Hubungan Sosial

Adaptif Maladaptif

• Menyendiri • Kesepian • Manipulasi

• Otonomi • Mandiri • Impulsif

• Kebersamaan •Menarik diri • Narsisme

• Saling ketergantungan

Gambar 1. Patopsikologi respon sosial berdasarkan model stress

dan adaptasi Stuart (2013)


F. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Core problem Isolasi Sosial Defisit Perawatan


Diri

Harga Diri Rendah

G. Masalah Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah
3. Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
4. Defisit perawatan diri
5. Risiko perilaku kekerasan
H. Intervensi
Diagnosa 1 : Isolasi Sosial
Tuk 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan ditandai wajah
cerah, tersenyum, mau berkenalan, ada kontak mata
- Beri salam terapeutik
- Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan
- Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
- Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
- Buat kontak interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

Tuk 2 : klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

- Mengkaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri


- Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
yang menyebabkan klien tidak mau bergaul
- Berikan pujian terhadap kemampuan klien untuk mengungkapkan
perasannya

Tuk 3 : klien menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan

kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

- Mengkaji pengetahuan klien tentang keuntungan memiliki teman


- Memberi kesempatan pada klien untuk berinteraksi dengan orang
lain
- Mendiskusikan bersama klien tentang keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
- Memberi pujian terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
- Mengkaji pengetahuan klien tentang kerugian apabila tidak
berinteraksi dengan orang lain
- Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang kerugian tidak memiliki teman
- Mendiskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
- Memberi pujian terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaannya

Tuk 4 : klien dapat melaksanakan interaksi social secara bertahap

- Mengkaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain


- Memperagakan cara berhubungan atau berinteraksi dengan orang
lain
- Mendorong dan membantu klien untuk berinteraksi dengan orang
lain
- Memberi pujian kepada klien terhadap keberhasilan yang telah
dicapai
- Membantu klien mengevaluasi keuntungan menjalin hubungan
social
- Mendiskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien
dalam mengisi waktu yaitu berinteraksi dengan orang lain
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.Y

DENGAN ISOLASI SOSIAL

DI RUANG BERRY

RSKD DUREN SAWIT

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Ny. Y Tanggal Pengkajian : 14 januari 2019

Umur : 28 tahun RM.No : 00167716

Informan :

II. ALASAN MASUK / FAKTOR PRESIPITASI

Klien masuk ke RSKD Duren Sawit karena saat dipanti klien merasa kesal terhadap teman yang
menyuruhnya , klien membanting pintu dan marah marah, bicara dengan nada tinggi, setelah itu
klien masuk RSKD Duren Sawit ruang delima

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatann sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
3. Pelaku/usia korban/usia saksi/usia

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual

Penolakan

Kekerasan Dalam Keluarga

Tindakan Kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik,aniaya seksual, penolakan , kekerasan
dalam keluarga dan tindakan criminal dalam hidupnya

Masalah Keperawatan
1) Resiko perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak


Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Penyakit
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengaatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

IV. FISIK
1) Tanda Vital : TD : 110/70 MMHg N : 83 X/Menit S : 36,0 P : 18
X/Menit
2) Ukur : TB : 150 CM BB: 50 KG
3) Keluhan Fisik : Ya Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan saat ini tidak ada keluhan pada anggota badannya, telinga klien
tampak kotor, Rambut tampak kotor dan berketombe

Masalah Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

V. PSIKOSOSIAL
1) Genogram

keterangan :

: Laki-Laki meninggal

: Perempuan Meninggal

: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Klien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara, klien tidak tinggal satu rumah dengan
saudaranya dikarenakan sudaranya tinggal di luar kota

2) Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubiuhnya karena
menurut dia semua itu titipan allah dan harus di syukuri
b. Identitas : klien mengatakan merasa senang dengan identitasnya sebagai
perempuan
c. Peran : klien mengatakan merasa bosan di RSKD Duren Sawit karena tidak
bisa melakukan tugas sehari-hari yang biiasa dilakukan
d. Ideal diri : klien berharap cepat pulang dari RSKD Duren Sawit dani
menjalankannya perannya di panti
e. Harga diri : klien mengatakan malu masuk RSKD Duren Sawit dan merasa
tidak berguna

Masalah keperawatan :

 Harga diri rendah


3) Hubungan sosial
a. Orang Berarti :
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah kedua orang
tuanya karena sudajh mebesarkannya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat :
Klien mengatakan di lingkungan rumah tidak pernah mengikuti kegiat kelompok
masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan merasa malu saat berhubungan dengan orang lain dan merasa takut
untulk memulai pembicaraan

Masalah keperawatan :
Isolasi sosial

4) Spiritual
a. Nilai dan keyakinanma
Klien mengatakan dirinya beragama islam, dan mengatakan sakit yang di deritanya
merupakan ujian dari Allah SWT
b. Kegiatan ibadah
Selama di RSKD Duren Sawit klien tidak pernah melaksanakan sholat lima waktu
dan tidak pernah mengaji

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. PENAMPILAN
: Tidah rapih : penggunaan pakaian tidak sesuai : cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan : klien memakai pakaian sesuai dengan seragam RSKD Duren Sawit
Masalah keperawatan

2. Pembicaraan
: Cepat : Keras : Gagap : inkoheren

: Apatis : Lambat : Membisu : tidak mampu memulai


pembicaraan
Jelaskan : saat diajak berbicara klien berbicara dengan lambat dan pelan serta tidak mampu
memulai pembicaraan, kontak mata kurang
Masalah keperawatan
Isolasi sosial

3. Aktivitas Motorik

Lesu Tegang Gelisah Agitasi Tik Grimasen


 j
Tremor k Kompulsif
j
Jelaskan : saat di perhatikan klien tampak lesu, dan bergerak hanya seperlunya saja .
k
j
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
k

n
4. Alam perasaan
n
b
Sedih Ketakutan Putus asa Kawatir Gembira berlebihan

Jelaskan : saat melakukan pengkajian klien mengatakan saat ini dirinya merasa baik.
Lebih baik dari sebelumnya .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan .

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : saat dilakukan pengkajian respon pasien sesuai dengan yang di bicarakan

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

6. interaksi selama wawancara

Bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung kontak mata kurang

Defensif curiga

Jelaskan : saat di lakukan wawancara dan berbincang kontak mata kurang dan klien hanya
berbicara apabila kita memulai dulu pembicaraan .

Masalah keperawatan : isolasi social

7. Persepsi

Pendengaran penglihatan perabaan pengecapan penghidu

Jelaskan : klien mengatakan persepsi terhadap panca indranya normal .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan .


8. Proses pikir

Sirkumstansial tangensial kehilangan asosiasi filgt of ideas blocking

Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : saat di wawancara / ditanyakan mengenai salah satu data klien menjawabnya
berbeda topik dari satu topic yang lain dan tidak sampai pada tujuan .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. isi piker

Obsesi fobia hipokondria depersonalisasi ide yang terkait


pikiran magis

Jelaskan : tidak ada masalah pada isi piker klien saat dilakukan pengajian

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Waham

Agama somatik kebesaran curiga nihilistik sisip pikir siar


pikir control pikir

Jelaskan : saat dilakukan pengkajian tidak ada tanda-tanda waham .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

Bingung sedasi stupor disorientasi waktu tempat orang

Jelaskan : saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan masalah disonientasi realita ( waktu ,
tempat ,hari) karena saat ditanya siang / malam , klien menjawab siang,saat ditanya hari klien
menyebutkan dengan benar .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : daya ingat jangka panjang dan pendek klien baik , terbukti klien dapat
mengingat kejadian masa lalu dan masih mengingat ketika klien di panti .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan .


12. tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu berhitung


sederhana

Jelaskan : saat dilakukan pengkajian klien mampu berhitung dengan baik dan benar saat
ditanya 20-10 klien menjawab 10 .benar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

13. kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu membuat keputusan ketika ditanya makan dulu atau cuci tangan dulu
, klien menjawab cuci tangan dulu .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan .

14. daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang di derita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : saat dilakukan pengkajian klien menyangkal penyakit nya dan klien mengatakan di
bawa kesini sebab orang lain yang membuatnya marah-marah .

Masalah keperawatan : resiko prilaku kekerasan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
Bantuan bantuan total makan sendiri

2. BAB/BAK
Bantuan minimal bantuan total mandiri

Jelaskan : klien mengatakan makan dan BAK ,BAB sendiri tanpa bantuan makan 3x/ hari
bab 1x/hari BAK 4x/hari .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi
Bantu minimal bantuan total mandiri

4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang : klien tidur siang dari jam 13:00 – 14: 00
Tidur malam : klien tidur malam dan jam 22:00 – 05:00
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur : klien mengatakan kegiatan sebelum tidur
adalah membaca doa
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan ya tidak
Perawatan lanjut
System pendukungan
8. Kegiatan didalam rumah ya tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
9. Kegiatan diluar rumah ya tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : klien minum obat dibantu , klien mengatakan klien tinggal dipanti dan
selama dipanti klien mengatakan menjadi buruh cuci , mencuci pakaian dan
mengurus kerapin panti .
Masalah keperawatan : tida ada masalah keperawatan .

III. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat berlebih
Teknik relaksasi berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif menghindar
Olaraga mencederai diri
Lainnya :
Lainnya : klien selalu menghindar & menjauh diri dari keramaian dan tidak mau
bergaul.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok , spesifik : klien mengatakan malas
untuk mengobrol dengan teman .dan mengatakan malu untuk memulai bicara.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : klien tidak mau bergaur
dengan orang lain
Masalah dengan pendidikan spesifik, : klien mengatakan sekolah sampai SMA
 Masalah dengan perumahan, spesifik :
Klien mengatakan sewaktu tinggal di panti. Klien mengerjakan pekerjaan sebagai
buruh cuci dan tidak ada masalah di lingkungan panti
 Masalah ekonomi, spesifik :
Klien tidak mendapatkan gaji tetap ketika bekerja di panti, klien bekerja seikhlasnya
karena klien tinggal dipanti.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :
Sebelum masuk RSKD Duren Sawit klien tidak pernah pergi kepelayanan kesehatan
 Masalah lainnya, spesifik :
Tidak ada masalah lainnya

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:

 Penyakit jiwa
 Faktor Predisposisi
 Koping
 Lainnya :
saat di lakukan pengkajian klien mengatakan tidak tau tentang gejala penyakit jiwa
dan tidak tau tentang penyakitnya .

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : Skizoftenia tidak khas (F.20.3)

Terapi medic : THP 1 x 2 mg

Olanzapine 2 x 10 mg

Clozapine 1 x25 mg

Injeksi Zyprexn 1 x 1 vial

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko Perilaku Kekerasan


2. Defisit Perawatan Diri
3. Harga Diri Rendah
4. Isolasi Sosial
XIII. ANALISA DATA

Data Masalah
DS : Isolasi Sosial
 Klien mengatakan merasa malu dan mlaas saat
berhubungan dengan oranglain
 Klien mengatakan takut untuk memulai pembicaraan
DO :
 Klien tampak menyendiri
 Klien tampak tidur dipojokan sendiri
 Klien tidak mau bercakap cakap dan berinteraksi
dengan oranglain
 Klien tampak diam
 Klien tampak menghindar dari teman temannya
 Kontak mata kurang
DS : Harga Diri Rendah
 Klien mengatakan malu masuk RSKD Duren Sawit
dan merasa tidak berguna
 Klien mengatakan bosan di RSKD karena tidak bisa
menjalankkan kegiatan seperti biasanya
DO :
 Klien tampak sering menundukan kepala nya
 Kontak mata kurang
DS : Deficit Perawatan Diri
 Klien mengatakan malas mandi
DO :
 Telinga klien tampak kotor , terdapat kotoran telinga
 Rambut klien tampak kotor dan lengket
DS : Resiko Perilaku Kekerasan
 Klien mengatakan masuk ke RSKD Duren Sawit
karena saat dipanti klien kesal dengan temannya klien
membanting pintu dan marah marah
 Klien mengatakan yang menyebabkan klien masuk
RSKD Duren Sawit karena orang lain
DO :
 Klien tampak kesal
 Saat berbicara membahas temannya klien tampak
berbicara dengan kesal dan menggerutu
XIV. BAGAN POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Core problem Isolasi Sosial Defisit Perawatan


Diri

Harga Diri Rendah

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
4. Resiko Perilaku Kekerasa
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/ Diagnose RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tanggal kep
Tujua Kriteria Hasil Tindakan Rasional
n keperawatan

Isolasi Tujuan Umum :


Sosial
Klien dapat
berinterasksi
dengan orang
lain.

Tujuan Khusus I : 1. Setelah 1x interaksi 1.1. Bina hubungan  Hubungan


Klien dapat klien menunjukkan saling percaya saling percaya
membina tanda-tanda dengan:
merupakan
hubungan saling percaya kepada/  Beri salam setiap
dasar untuk
percaya. terhadap perawat: interaksi
 Ekspresi wajah  Perkenalkan nama, kelancaran
cerah, panggilan perawat hubungan
tersenyum dan tujuan perawat interaksi
 Mau berkenalan. selanjutnya.
berbenalan  Tanyakan dan
 Ada kontak panggil nama
mata, kesukaan klien.
 Bersedia  Tunjukan sikap
menceritakan jujur dan
masalah mau menempati janji
menjawab setiap kali
salam, berinteraksi
 Mau duduk  Buat kontak
berdampingan interaksi yang jelas.
 Diketahui
dengan  Dengarkan dengan
penyebab
perawat, penuh perhatian
hubungan
 Mau ekspresi perasaan
dengan factor
mengutarakan klien.
presipitasi yang
masalah yang
klien alami
di hadapi.

2. Setelah 1x interaksi
klien dapat 2.1. Tanyakan pada klien  Mendiskusikan
menyebutkan tentang: tingkat
Tujuan Khusus 2 : kemampuan
minimal satu  Orang yang tinggal
Klien mampu penyebab isolasi serumah, teman klien seperti
menyebutkan sosial dari: sekamar klien. menilai realitas
penyebab  Diri sendiri  Orang yang paling dan mengontrol
isolasi sosial  Orang lain dekat dengan diri.
 Lingkungan klien/di ruang
perawatan
 Apa yang membuat
klien dapat dekat
dengan orang
tersebut.
 Orang yang tidak
dekat dengan klien
di rumah/ di ruang
perawat
 Apa yang membuat
klien dekat dengan
orang tersebut
 Upaya yang sudah
dilakukan agar
dekat dengan orang
lain.

2.2. Diskusikan dengan


klien penyebab isolasi
sosial atau tidak mau
bergaul dengan orang
lain.
2.1 Beri pujian terhadap
kemampuan klien
menggunakan
perasaannya.
Tujuan Khusus 3 : 3. Setelah 1 x 3.1 Tanyakan pada klien  Mengevaluasi
interaksi dengan tentang: manfaat
Klien mampu
klien dapat  Manfaat
menyebutkan berhubungan
keuntungan berhubungan sosial
keuntungan dengan orang
berhubungan berhubungan  Kerugian isolasi
sosial, misalnya: sosial lain yang
sosial dan
kerugian tidak  Banyaknya 3.2 Diskusikan bersama dirasakan klien
berhubungan teman klien tentang manfaat sehingga timbul
sosial  Tidak berhubungan dengan motivasi untuk
kesepian sosial dan kerugian
berinteraksi.
 Saling isolasi sosial.
menolong dan
3.3 beri pujian terhadap
kerugian tidak
kemampuan klien
berhubungan
mengungkapkan
bisalnya:
perasaannya
 Sendiri
 Kesepian

4.1 Observasi perilaku


4. Setelah 1x interaksi klien saat berhubungan
klien dapat sosial
Tujuan Khusus 4 :  Mengkaji
melaksanakan
Klien dapat hubungan sosial kemampuan
4.2 Beri motivasi dan
melaksanakan secara bertahap klien dalam
hubungan sosial bantu klien untuk
dengan: berinteraksi
berkenalan/berkomuni
secara bertahap.  Perawat dengan orang
kasi dengan:
 Perawat lain
lain merupakan
 Klien lain  Perawat lain
tahap dalam
 Kelompok  Klien lain
melihat proses
 Kelompok
4.3 Libatkan klien dalam perkembangan
terapi aktivitas yang terjadi
kelompok sosialisasi. pada klien.

4.4 Diskusikan jadwal


harian yang dapat
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi

4.5 Beri motivasi klien


untuk melakukan
kegiatan sesuai
dengan jadwal yang
telah dibuat.

4.1 Beri pujian terhadap


kemampuan klien
memperluas
pergaulannya.
Tujuan Khusus 5 : 5. Setelah 1x interaksi 5.1 Diskusikan dengan klien  Mengungkapkan
klien dapat tentang perasaannya perasaan yang
Klien mampu
mengungkapkan setelah berhubungan dilakukan oleh
mengungkapkan
perasaannya sosial dengan: klien
perasaannya
setelah  Orang lain merupakan
setelah
berhubungan sosial  Kelompok salah satu
berhubungan
dengan: keberhasilan
sosial
yang terjadi
 Orang lain 5.1 Beri pujian terhadap
pada diri klien
 Kelompok kemampuan klien
dalam tahap
mengungkapkan
proses
perasaannya. pembicaraan.

6. Setelah 1x interaksi 6.1 Diskusikan pentingnya


Tujuan Khusus 6 : keluarga dapat peran serta keluarga  Adanya
menjelaskan: sebagai pendukung kerjasama
Klien dapat
 Pengertian unguk mengatasi antara keluarga
dukungan
isolasi sosial perilaku isolasi sosial dapat
keluarga dalam
memperluas  Tanda dan mempermudah
hubungan sosial gejala isolasi perawat dalam
6.2 Diskusikan potensi
sosial member asuhan
keluarga untuk
 Penyebab dan keperawatan
membantu klien
akibat isolasi dalam
mengatasi perilaku
sosial menyembuhkan
isolasi sosial.
 Cara merawat klien.
klien isolasi 6.3 Jelaskan pada keluarga  Mendorong
sosial tentang: keluarga untuk
merawat klien
6.4 Latih keluarga cara secara mandiri
merawat klien isolasi dirumah
sosial

6.5 Tanyakan perasaan


keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatih

6.6 Beri motivasi keluarga


agar membantu klien
untuk bersosialisasi

6.7 Beri pujian kepada


keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien di
rumah sakit.
STRATEGI PELAKSANAAN 1

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

A. Proses Keperawaan
1. Kondisi Klien
Ds :
 klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
Do :
 klien menyendiri
 Klien tidak mau bercakap-cakap /berinteraksi dengan orang lain
 Klien tampak tidur dipojokan sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
Umum :
 Klien dapat berinteraksi dengan orang ain
Khusus :
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
 Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian mempunyai
teman/hubungan dengan orang lain
 Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
 Masukkan kegiatan berkenalan dengan orang lain dalam jadwal kegiatan
harian klien
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina huungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
c. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain/mempunyai teman
d. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain/tidak mempunyai teman
e. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan 1 orang perawat
f. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian

B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum…. Selamat pagi mba Y
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan mba Y hari ini? Oh.. jadi mba Y merasa bosan disini
terus. Masih ingat dengan saya? Kemarin kita berbincang-bincang
c. Kontrak
Baiklah mba Y bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenal penyebab
mba Y menyendiri, keuntungan dan kerugian kalo tidak mempunyai teman
serta belajar cara berkenalan dengan 1 orang perawat
d. Waktu
Berapa lama mba Y mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
e. Tempat
mba Y mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana
f. Fase Kerja
Dengan siapa mba Y tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan mba
Y? apa yang menyebabkan mba Y dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota
keluarga dan teman yang tidak dekat dengan mba Y? apa yang membuat mba
Y tidak dekat dengan orang lain?apa saja kegiatan yang mba Y lakukan
bersama keluarga? Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Apakah ada
pengalaman yang tidak menyenangkan kita bergaul dengan orang lain? Apa
yang menghambat mbak Y dalam berteman/bercakap-cakap dengan orang
lain? Menurut mbak apa keuntungan kita kalau mempunyai teman? Wah..
bener. Kita mempunyai teman untuk bercakap-cakap. Apalagi mbak? (sampai
klien menyebutkan beberapa) Nah.. kalo kerugian kita tidak mempunyai
teman apa mbak? Yaa.. apalagi? (sampai menyebutkan beberapa). Jadi
banyak juga ruginya tidak mempunyai teman yaa.. kalau begitu mba Y mau
belajar berteman dengan orang lain? Nah… untuk memulainya sekarang mba
Y latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini mba Y, untuk
berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama
panggilan yang kita sukai. Contohnya : nama saya nurfitiri nilam asri , senang
dipanggl nilam. Selanjutnya mba Y menanyakan nama orang yang diajak
berkenalan. Contohnya : nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Ayo mba Y
coba perkenalan!! Misalnya saya belum kenal dengan mba. Coba mba Y
berkenalan dengan saya. Yaa.. bagus sekali mba.. setelah berkenalan dengan
mba Y selanjutnya mba Y bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang
menyenangkan mba Y bicara. Misalnya tentang hobi, cuaca, pekerjaan, dsb.
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
Bagaimana perasaan mba Y setelah kita berbincang-bincang? Nah.. sekarang
coba ulangi dan sebutkan apa yang sudah kita bicarakan tadi
b. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah mba Y, dalam 1 hari mau berapa kali mba latihan bercakap-cakap
dengan teman? 2x ya mba? Baiklah, jam berapa mba Y akan latihan? Ini ada
jadwal kegatan , kita isi jam 11:00 Wib dan 15:00 Wib kegiatan mba Y adalah
bercakap-cakap dengan tean sekamar. Jika mba Y melakukannya secara
mandiri, maka mba menuliskan M, jika mba melakukkanya dibantu/diingatkan
oleh keluarga atau teman maka mba buat B. jika mba Y tidak melakukannya
maka mba Y tulit T. apakah mba mengerti? Coba mba Y ulangi? Nah… bagus
mba Y.
c. Kontrak yang akan Datang
 Topik
Baiklah mba Y bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang dan
latihan bercakap-cakap dengan 2 orang perawat. Apakah mba Y
bersedia?
 Waktu
Mba Y mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 Wib?
 Tempat
Mba Y maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
diruang tamu? Baiklah, sampai jumpa besok ya mba Y..
wassalamu’alaikum
STRATEGI PELAKSANAAN ( SP 2 )

ISOLASI SOSIAL

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien :
DS : - klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
DO : - klien tampak menyendiri di pojokan
- Klien tampak memisahkan diri dari kerumunan teman-teman yang lain
- Klien tampak sering menunduk
2. Diagnose keperawatan : Isolasi Sosial
3. Tujuan :
Umum : klien tampak berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain
Khusus : klien dapat memperaktikan cara berkenalan dengan dua orang perawat/
orang lain
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan kesempatan pada pasien cara berkenalan dengan dua orang
perawat
c. Menganjurkan pasien melakukan kegiatan dalam jadwal harian

B. Proses pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum…. Selamat pagi mba Y
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan mba Y hari ini ? masih ingat dengan suster ?
Nama suster siapa ? kemaren kita berbicara tentang apa ?
c. Kontrak
- Topik dan tujuan
Baiklah sesuai dengan kontrak kita kemaren hari ini kita akan latihan
bagaimana berkenalan dan bercakap-cakap dengan dua orang perawat.
Tujuannya agar mba Y semakin banyak teman. Apakah mba Y bersedia ?
- Waktu
Berapa mba Y mau berbincang-bincang? Bagaimana kalua 15 menit ?
- Tempat
Mba Y mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalua diruang
makan ?
2. Fase kerja
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang perawat yaitu teman saya yang
juga praktek di ruang berry. Mba Y bisa memulai berkenalan… apakah mba Y
masih ingat bagaimana cara bekenalan ( beri pujian jika pasien masih ingat. Jika
pasien lupa bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan ) nah silahkan mba Y
mulai ( fasilitas perkenalan antara pasien dengan perawat lain ) wah bagus sekali
mba Y, selain nama, alamat, hobby apakah ada yang lain mba Y ketahui tentang
suster C dan D ? ( bantu pasien mengembangkan topik pembicaraan ) wah bagus
sekali, mba Y…
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan mba Y setelah kita berkenalan dan bercakapa-cakap
dengan suster C dan D ?
b. Evaluasi objektif
Coba sebutkan kembali bagaimana caranya berkenalan ?
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah mba Y bagaimana kalua di tambah lagi jadwal kegiatan mba Y yaitu
jadwal kegiatan bercakap-cakap ketika sedang berkumpul dengan teman,
berapa kali mba mau latihan bercakap-cakap dengan teman ? dua kali ya mba
Y ? baiklah jam berapa mba akan latihan ? ohh mba Y mau jam 11.00 dan
14.00, baik kalua begitu
d. Kontrak yang akan datang
- Topik
Baiklah mba Y bagaimana kalua nanti jam 14.00 kita berbincang-bincang
dan latihan bercakap-cakap dengan dua orang perawat atau lebih, apakah
mba Y bersedia ?
- Waktu
Mba Y mau jamberapa ? bagaimana kalua jam 19.00
- Tempat
Mba Y maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang makan ? baik kalau begitu sampai jumpa lagi, wassalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN ( SP 3)
ISOLASI SOSIAL

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS : - klien mengatakan masih malas untuk berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatakan takut untuk memulai interaksi dengan orang lain

DO : - klien tampak sering menunduk

-Bicara koheren tapi lambat dan pelan

2. Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial


3. Tujuan : - klien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih
- Klien dapat memasukan ke dalam jadwal kegiatan jadwal harian
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan dengan dua orang atau
lebih ( teman, perawat )
c. Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian pasien

B. Proses pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum mba Y ? selamat pagi
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan mba Y hari ini ? masih ingat dengan saya ? apakah masih
ada perasaan kesepian ? kemarin kita berbicara / berbincang-bincang tentang
apa ?
c. Kontrak
- Topik dan tujuan
Baiklah sesuai dengan kontak kita yang kemaren hari ini saya akan
mendampingi mba berkenalan/ bercakap-cakap dengan perawat lebih
daridua orang serta bercakap-cakap dengan teman sekamar saat
melakukan kegiatan harian. Apaah ibu bersedia? Tujuannya agar mba
mengenal dengan teman sekamarnya untuk berinteraksi
- Waktu
Berapa lama mba Y mau berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau
20 menit?
- Tempat
Mba Y mau berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau di ruang
makan ?

2. Fase kerja
Baiklah mba Y bagaimana kalau kita menuju kamar mba Y bertemu teman
sekamar serta saya membawa teman saya lima orang untuk ajak ibu bercakap-
cakap dan berkenalan. Apakah mba Y sudah siap bergabung dengan banyak
orang ?nah mba Y, sesampainya mba Y disana langsung bersalaman dan
memperkenalkan diri seperti yang sudah kita pelajari mba bersikap biasa saja
dan yaki bahwa orang-orang di sana senang dengan kedatangan mba Y
baiklah mba Y kita berangat sekarang yaa. ( selanjutnya perawat mendampingi
pasien di kegiatan keempat sampai dengan selesai )
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
Bagaimana perasaan mba Y setelah kita bekenalan dengan teman sekamar
mba Y dan lima orang teman saya? Coba mba Y sebutkan kembali cara
berkenalan dengan banyak orang?
b. Rencana tindak lanjut
Baiklah mba Y selanjutnya mba Y bisa menambah orang yang mba Y
kenal. Atau mba Y bisa ikut kegiatan menolong membawa nasi teman
sekamar untuk dimakan oleh teman-teman mba Y lalu jangan lupa
kegiatan yang sudah mba Y lakukan dimasukan kedalam jadwal kegiatan
harian. Jam berapa mba Y akan berlatih ? baiklah pada siang jam 11.00
dan sore jam 15.00
c. Kontak yang akan datang
- Topik
Baiklah mba Y bagaimana kalau besok saya akan mendampingi mba Y
dalam melakukan berbincang-bincang saat mengambil makan siang.
Apakah mba bersedia ? tujunya agar mba lebih percaya diri lagi untuk
memulai percakapan dengan orang lain
- Waktu
Mba Y mau jam berapa ? bagaiamana kalau jam 11.00 siang ?
- Tempat
Mba Y mau dimana kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau diruang
makan ? baik mba Y kalau begitu , sampai jumpa besok.
Waalaikumsalam.
Catatan Keperawatan

Nama : Nn. Y Hari/Pertemuan : Selasa/2

Ruangan : Berry No.RM : 00167716

IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam : 13.30 WIB S:
Ds : - Klien mengatakan mau berkenalan
- Klien mengatakan malas berinteraksi dengan suster
dengan orang lain - Klien mengatakan penyebab
Do : menyendirinya adalah karena klien
- Klien tampak menyendiri di pojokan malas berhubungan dengan orang
- Klien tidak mau bercakap-cakap / lain, merasa takut dan malu
berinteraksi - Klien mengatakan keuntungan
dengan orang lain mempunyai teman yaitu bisa bercerita
- Klien tampak menunduk dan kerugian tidak mempunyai teman
- Kontak mata kurang yaitu kesepian dan tidak ada teman
- Komunikasi Koheren tapi lambat dan pelan bicara
Dx : Isolasi Sosial O:
Tindakan Keperawatan - Komunikasi koheren tapi lambat dan
1. Membina hubungan saling percaya pelan
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi - Kontak mata kurang
social klien - Klien tidak mau memulai
3. Berdiskusi dengan klien tentang pembicaraan
keuntungan berinteraksi dengan orang - Klien tampak sering menunduk
lain / mempunyai teman A:
4. Berdiskusi dengan klien tentang - ISolasi Sosial
kerugian tidak berinteraksi dengan P :
orang lain / tidak mempunyai teman - Lakukan cara berkenalan dengan 1
5. Mengajarkan klien cara berkenalan orang perawat sesuai jadwal kegiatan
dengan satu orang perawat harian pagi jam 11.00 sore jam 16.00
6. Menganjurkan klien memasukan
kegiatan berbincang dengan orang
lain dalam kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut :
- Evaluasi kegiatan bercakap-cakap
dengan orang lain, beri pujian
- Lanjut Sp 2 Isolasi Sosial (
berkenalan dengan 2 orang perawat)
- Masukan dalam jadwal kegiatan
harian

CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Nn.Y Hari/Pertemuan : Rabu / III

Ruangan : Berry No. RM : 00167716

IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam : 09.30 WIB S:
Ds : - Klien mengatakan ngantuk dan tidak
- klien mengatakan malas berinteraksi dengan mau berkenalan
orang lain - Klien mengatakan mau berkenalan
- klien mengatakan masih malu untuk setelah makan siang
memulai O:
berkenalan - Klien tampak lesu
Do : - Bicara koheren tapi pelan dan lambat
- kontak mata kurang - Klien tampak sering menunduk
- klien tampak sering menunduk A : Isolasi Sosial
- komunikasi koheren tapi pelan dan lambat P:
Dx : Isolasi Sosial - Lakukan cara berkenalan dengan dua
Tindakan Keperawatan : orang perawat sesuai jadwal kegiatan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian harian pagi jam 11.00 siang jam
klien 13.00 dan sore jam 16.00
2. Memberikan kesempatan pada pasien
untuk memulai cara berkenalan
dengan dua orang perawat
3. Menganjurkan klien memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut :
- Ulangi Sp 2 Isolasi Sosial (
berkenalan dengan 2 orang perawat)
- Masukan dalam jadwal kegiatan
harian klien

CACATAN KEPERAWATAN

Nama : Mba Y No. RM :00167716


Ruang : Berry Hari/Tgl : Kamis, 17-01-
2019
Pertemuan : IV

IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam : 09:30 Wib S : klien mengatakan mau berkenalan dengan
Do : orang lain
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan
orang lain O : klien mampu memulai cara berkenalan
Do : dengan orang lan.
 Klien sering terlihat menunduk Klien tampak kooperatif.
 Kontak mata kurang Komunikasi koheren tapi pelan dan lambat
 Komunikasi koheren, tapi pelan dan
lambat A : isolasi sosial

Diagnosa keperawatan : P : lakukan cara berkenalan dengan 2 orang


Isolasi sosial atau lebih sesuai jadwal kegiatan harian, pagi
jam 11:00 Wib sang jam 13:00 Wib dan sre
Tindakan keperawatan : 16:00 Wib
 Mengevaluasi jadwal kegiatan klien
 Memberikan kesempatan kepada klien
untuk memulai cara berkenalan dengan 1
orang perawat.
 Memasukkan kegiatan kedalam jadwal
harian klien

Rencana Tindak Lanjut :


 Lanjut sp 2 isolasi sosial ( berkenalan
dengan 2 orang /lebih dengan perawat)
 Masukkan kegiatan kedalam jadwal
harian klien
CATATAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.Y No.RM : 00167716


Ruangan : Berry Hari/tgl : jum’at 18-01-2019
Hari/pertemuan : V/V
Implementasi Evaluasi
Jam : 13.30 WIB S : klien mengatakan mau berkenalan
Ds : klien mengatakan sudah mulai berani dengan orang banyak
berkenalan dengan orang lain
Do : komunikasi koheren tetapi pelan dan O : keadaan umum tenang
lambat Komunikasi koheren tetapi pelan
Keadaan umum tenang Klien mampu berkenalan / berkenalan
dengan orang banyak
Dx keperawatan : isolasi sosial
A: Isolasi sosial
Tindakan keperawatan :
1. Mengawasi jadwal kegiatan harian P : lakukan cara berkenalan dengan banyak
pasien orang / lebih dari 2 orang sesuai jadwal
2. Memberikan kepada pasien kegiatan harian
berkenalan Pagi jam 11.00
3. Memasukan kedalam jadwal kegiatan Sore jam 16.00
harian

Rencana tindakan
1. Lanjut sp 4 isolasi sosial
2. Masukan kedalam jadwal kegiatan
harian pasien

Anda mungkin juga menyukai