1720160018
DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Berdasarkan konsep lansia dan proses penuaan yang telah dijabarkan, maka lansia
rentan sekali menghadapi berbagai permasalahan baik secara fisik maupun psikologis.
Kane, Ouslander, dan Abrass (1999) menjabarkan permasalahan yang sering dihadapi
lansia ke dalam 14 masalah atau yang sering disebut 14i Sindrom Geriatri (Geriatric
Syndrome). Keempat belas masalah tersebut adalah: 1)
Immobility (penurunan/ketidakmampuan mobilisasi); 2) Instability (ketidakseimbangan,
risiko jatuh); 3) Incontinence (inkontinensia urin/alvi, tidak mampu menahan buang air
kecil/besar); 4) Intelectual Impairment (penurunan fungsi kognitif, demensia); 5)
Infection (rentan mengalami infeksi); 6) Impairment of Sensory/Vision (penurunan
penglihatan, pendengaran); 7) Impaction (sulit buang air besar); 8) Isolation (rentan
depresi/stres sehingga lebih sering menyendiri); 9) Inanition (kurang gizi); 10)
Impecunity (penurunan penghasilan); 11) Iatrogenesis (efek samping obat-obatan); 12)
Insomnia (sulit tidur); 13) Immunedeficiency (penurunan daya tahan tubu); 14) Impotence
(impotensi).
Pada paper ini hanya akan dijelaskan satu dari empat belas masalah, yakni
Impecunity atau penurunan penghasilan.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
1. Pengkajian Fokus
a. Data Demografi
1) Jenis Kelamin
Laki-laki yang mengalami penurunan pendapatan cenderung berisiko depresi
lebih tinggi dibandingkan perempuan karena laki-laki merupakan kepala
keluarga yang mempunyai peran besar dalam keluarga (Lee dan Smith, 2009).
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan lansia dapat mempengaruhi pendapatan uang pensiunan dan
mekanisme koping yang dilakukan (Hayati, 2014).
3) Anggota Keluarga
Kaji berapa jumlah anggota keluarga inti dan berapa orang yang sekiranya masih
dalam masa pembiayaan klien.
4) Pekerjaan Terdahulu dan Penghasilan
Pekerjaan lansia sebelum pensiun/berhenti bekerja perlu dikaji. Tidak semua
pekerjaan apalahi yang bukan pegawai akan dapat uang pensiun. Selain itu
jumlah uang pensiunan juga dapat memengaruhi tingkat stress dan depresi
lansia (semakin rendah jumlah uang pensiun yang diterima maka semakin
tinggi tingkat stress dan depresi) (Kurniasih, 2013).
b. Riwayat Kesehatan Dahulu dan Sekarang
Perlu dikaji terkait penyakit yang pernah diderita untuk memprediksi apakah
lansia tersebut dapat terserang penyakit yang sama lagi dikemudian hari atau justru
menderita komplikasi akibat penyakit primernya terdahulu. Hal tersebut berkaitan
dengan pembiayaan yang mungkin akan dibebankan pada lansia apalagi jika lansia
tersebut tidak memiliki keanggotaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik secara komprehensif (head to toe/per sistem) wajib
dilakukan meski tidak ada keluhan berarti yang dirasakan lansia guna
mengantisipasi penyakit degeneratif.
Alligood, M. R., 2014. Nursing Theorist and Their Work. USA: Elsevier Health
Sciences.
Ananta, L. A. W. & Wulan, R., 2011. Pola Aktivitas Sehari-Hari pada Pasien
Demensia di Instalasi Rawat Jalan RS. Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS
Baptis Kediri, 4(2).
Bulechek, G., 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th ed. Missouri:
Elsevier Mosby.
Ciorba, A., Bianchini, C., Pelucchi, S. & Pastore, A., 2012. The Impact of
Hearing Loss on The Quality of Life of Elderly Adults. Clinical
Interventions in Aging, Volume 7, pp. 159-163.
Dethier, J. J., Pestieau, P. & Ali, R., 2011. The Impact of A Minimum Pension on
Old Age Poverty and Its Budgetary Cost: Evidence from Latin America.
Revista de Economia del Rosario, 14(2), pp. 135-163.
Ermawati & Sudarji, S., 2013. Kecemasan Menghadapi Kematian pada Lanjut Usia.
Psibernetika Universitas Bunda Mulya, 6(1).
Hayati, R. & Nurviyandari, D., 2014. Depresi Ringan pada Lansia Setelah
Memasuki Masa Pensiun. Depok: Skripsi Universitas Indonesia.
Kaharingan, E., Bidjuni, H. & Karundeng, M., 2015. Pengaruh Penerapan Terapi
Okupasi Terhadap Kebermaknaan Hidup pada Lansia di Panti Werdha
Damai Ranamuut Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp), 3(2).
Klatz, R. & Goldman, R., 2007. The Official Anti Aging Revolution: Stop the
Clock, Time is on Your Side for a Younger, Stronger, Happier You. 4th ed.
United States: Basic Health Publications, Inc.
Kunaifi, A., 2009. Hubungan Tingkat Kepuasan Interaksi Sosial dengan Tingkat
Depresi Lansia di Panti Werdha Surabaya. Surabaya: Skripsi Universitas
Airlangga.
Kurniasih, D., 2013. Stres dan Strategi Coping Lansia pada Masa Pensiun yang
Berstatus Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Polanharjo Kabupaten
Klaten. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Lee, J. & Smith, J. P., 2009. Work, Retirement, and Depression. J Popul Ageing,
Volume 2, pp. 57-71.
Maryam, R. S., 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Miller, C. A., 2009. Nursing for Wellness in Older Adults. US: Lippincott
Williams & Wilkins.
Ponto, D. L., Bidjuni, H. & Karundeng, M., 2015. Pengaruh Penerapan Terapi
Okupasi Terhadap Penurunan Stres pada Lansia di Panti Werdha Dama
Ranomuut Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp), 3(2).
Septiningsih, D. S. & Na'imah, T., 2012. Kesepian pada Lanjut Usia: Studi
tentang Bentuk, Faktor Pencetus, dan Strategi Koping. Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro, 11(2).
Umah, K., 2012. Terapi Okupasi: Training Keterampilan Pengaruhi Tingkat Depresi
pada Lansia. Journal of Ners Community, 3(1).
Utomo, B., 2010. Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Anggota
Gerak Bawah dengan Kemampuan Fungsional Lanjut Usia. Surakarta: Tesis
Universitas Sebelas Maret.
Wang, C.-W., Chan, C. L. & Chi, I., 2014. Overview of Quality of Life Research in
Older People with Visual Impairment. Advances in Aging Research, Volume 3,
pp. 79-94.