Anda di halaman 1dari 63

1

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi

di Indonesia. Seiring dengan perkembangan industri tersebut terjadi pula peningkatan

kebutuhan/produksi bahan baku dan bahan pembantu. Salah satunya adalah sektor

industri kimia yang turut memegang peranan dalam memajukan perindustrian di

Indonesia. Inovasi proses produksi maupun pembangunan pabrik baru bertujuan

untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk luar negeri dan

menambah devisa negara sangat diperlukan, salah satunya adalah dengan

pembangunan pabrik asam akrilat.

Asam akrilat dengan tatanama IUPAC propeonic acid dan rumus kimia

CH2CHCO2H, lebih dikenal sebagai bentuk sederhana dari asam karboksilat tak

jenuh. Asam akrilat merupakan bahan dasar pembuat polimer. Bahan ini mulai

diperdagangkan sejak tahun 1930 dan berkembang pesat sejak saat itu. Di awal tahuh

1930, polimer akrilat digunakan untuk melapisi kulit, selanjutnya digunakan untuk

industri tekstil, kosmetik, industri kertas dan industri ester akrilik. Asam akrilat telah

diproduksi secara komersial dan merupakan asam penting dalam pabrik ataupun

industri kimia. Pada saat ini sebagian kebutuhan asam akrilat di Indonesia, sebagian

besar masih didatangkan dari luar negeri, diantaranya dari Cina, Jepang dan Korea

Selatan.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


2

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Semakin meningkatnya perkembangan industri kimia di Indonesia,

diperkirakan permintaan asam akrilat sebagai bahan baku, maupun bahan pembantu

pada tahun-tahun mendatang juga akan meningkat. Oleh karena itu, pabrik asam

akrilat perlu didirikan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Dapat menghemat devisa negara, dengan adanya pabrik asam akrilat

didalam negeri maka impor asam akrilat dapat dikurangi.


2. Dapat menambah devisa negara dengan mengekspor sebagian hasil

produksi asam akrilat ke luar negeri.


3. Membuka lapangan pekerjaan baru pada penduduk disekitar wilayah

industri yang akan didirikan, sehingga dapat mengurangi jumlah

pengganguran.
4. Dapat memicu berdirinya pabrik-pabrik baru yang menggunakan bahan

baku asam akrilat.

5. Bahan baku asam akrilat yang selalu tersedia dan harga produk yang lebih

tinggi daripada harga bahan baku dapat memberikan keuntungan secara

ekonomi.

B. Prospek Pasar

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


3

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Kapasitas produksi pabrik berpengaruh pada perhitungan teknis maupun

ekonomis, akan tetapi terdapat faktor - faktor lain yang menentukan produksi, yaitu :

kebutuhan pasar, ketersediaan bahan baku dan kapasitas minimum pabrik yang sudah

berproduksi. Berdasarkan data statistik, kebutuhan asam akrilat di Indonesia

mengalami fluktuasi atau peningkatan dari tahun ketahun. Kebutuhan asam akrilat,

diimpor setiap tahun.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Import Asam akrilat di Indonesia (2010-2014)

Tahun Kebutuhan (ton)


2010 6.169,59
2011 6.562,75
2012 7.725,07
2013 9.058,70
2014 10.335,68
(sumber: biro pusat statistik 2016 )

Berdasarkan Tabel 1.1 maka dapat dibuat suatu persamaan linier agar dapat

memperkirakan kebutuhan asam akrilat di Indonesia pada tahun 2026.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


4

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Gambar 1.1. Grafik Import asam akrilat di Indonesia

Dari Gambar 1.1 dapat diperkirakan kebutuhan asam akrilat tahun 2026 dengan regresi

linier

y = 1082,8x -2E+06

= (1082,8x 26) – 2E+06

= 23.129,39
Jadi, kebutuhan asam akrilat pada tahun 2026 adalah 23.129,39 ton/tahun.

Selain itu penentuan kapasitas pabrik didasarkan juga pada kapasitas minimum atau

minimal sama dengan pabrik yang sudah ada. Hal tersebut dikarenakan pabrik yang

telah didirikan tentunya telah memiliki analisis ekonomi mengenai kapasitas yang

sesuai dan memberikan keuntungan.

Tabel 1.2 Eksport Asam akrilat di Indonesia (2010-2015)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


5

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

tahun Eksport
2010 18.618,68
2011 18.990,15
2012 20.123,04
2013 25.665,04
2014 36.543,07
2015 38.893,75

(sumber: biro pusat statistik 2016 )


Berdasarkan Tabel 1.2 maka dapat dibuat suatu persamaan linier agar dapat

memperkirakan kebutuhan asam akrilat di Indonesia pada tahun 2026

Gambar 1.2. Grafik Eksport asam akrilat di Indonesia


y = 4559,3x - 9E+06
R² = 0,878

=83.463,76 Ton

Disamping penentuan kapasitas pabrik minimum, juga didasarkan pada

kapasitas pabrik yang sudah ada baik di Indonesia maupun luar negeri. Hal tersebut

dikarenakan pabrik yang telah didirikan telah memiliki analisis ekonomi yang

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


6

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

memberikan keuntungan sesuai dengan kapasitas produksi yang dihasilkan.

Pertimbangan pabrik-pabrik yang telah berdiri dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Dari data Eksport dan Import tersebut, maka dapat di pastikan kebutuhan

pasar baik di dalam negri maupun internasional tiap tahun terus meningkat. Jika

ditinjau dari kebutuhan pasar internasional maka pada tahun 2026 eksport Asam

akrilat dari Indonesia mencapai 83.463,76 ton.


Jadi, dari data eksport dan import kebutuhan asam akrilat di Indonesia,

maka dapat di ambil kapasitas produksi sebesar 60.000 ton/ tahun dan jumlah tersebut

selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, juga akan di Eksport ke pasar

Internasional.

Tabel 1.3 Kapasitas Global Asam akrilat

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


7

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


8

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

(Tecnon OrbiChem, 2016)


Dari Tabel 1.2. diketahui bahwa kapasitas minimum pabrik asam akrilat yang

sudah berdiri adalah 60.000 ton/tahun yang berlokasi di Russia. Dan kapasitas

maksimum pabrik asam akrilat yang sudah berdiri adalah 410.000 ton/tahun yang

berlokasi di Texas, US. Ketersediaan bahan baku perlu diperlukan untuk menjamin

kontuinitas produksi suatu pabrik. Bahan baku dalam pembuatan asam akrilat adalah

propilen yang diperoleh dari pabrik propilen yang ada di Indonesia yaitu PT. Chandra

Asri Petrochemical Center, Cilegon, Banten yang memiliki kapasitas 240.000

ton/tahun (www.capcx.com) dimana pabrik tersebut untuk sementara merupakan

pabrik propilen terbesar di Indonesia. Dari kapasitas produksi tersebut, propilen yang

diproduksi PT.Chandra Asri Petrochemical Center hanya dipakai oleh PT. Tri Polyta

Indonesia, Tbk sebesar 60.000 ton/tahun (www.tripolyta.com).


Dari sini, masih ada sisa produksi propilen di PT. Chandra Asri Petrochemical

Center sebesar 180.000 ton/tahun. Sehingga dengan kapasitas rancangan 60.000

ton/tahun diperkirakan bahan baku dapat terpenuhi. Apabila persedian propilen di PT.

Chandra Asri Petrochemical Center tidak memenuhi maka kebutuhan asam akrilat

dapat diimpor dengan pertimbangan : Kapasitas produksi propilen dunia 16,48 juta

ton/tahun dan permintaan propilen dunia 15.99 juta ton/tahun, sehingga ketersediaan

propilen dunia 0,48 juta ton/tahun atau 480.000 ton/tahun. Dengan beberapa

pertimbangan diatas maka kapasitas pabrik ditentukan sebesar 60.000 ton/tahun.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


9

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

C. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik sangat menentukan dalam kelangsungan berdirinya pabrik

maupun dalam persaingan selanjutnya. Pemilihan okasi pabrik yang tepat dan

ekonomis dipengaruhi oleh banyak faktor. Pabrik direncanakan didirikan di

daerah Cilegon. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan:

1. Pengadaan bahan baku dan bahan pembantu.

Bahan baku Propene dapat diperoleh dari PT. Petrochemical Center yang
berlokasi di kawasan industri Cilegon, dan PT.Pertamina, sehingga lokasi
pemilihan pabrik sudah tepat karena dekat dengan bahan baku.

2. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Lokasi pabrik dipilih di daerah Cilegon, karena dikawasan tersebut banyak

berdiri industri yang dapat memanfaatkan produk Asam akrilat.

3. Tenaga Listrik

Kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN dan sebagai cadangan dipakai Generator.

4. Air

Pabrik Asam akrilat memerlukan air yang cukup banyak untuk kebutuhan proses,

utilitas, rumah tangga dan pemadam kebakaran. Untuk memenuhi kebutuhan

ini pengadaan air diambil langsung dari Sungai.

5. Jenis Tanah

Struktur tanah cukup baik dan tidak akan mengalami kesulitan dalam

pembangunan proyek.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


10

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

6. Iklim

Keadaan iklim cuaca umumnya baik, tidak terjadi angin ribut, gempa bumi

maupun banjir.

7. Transportasi

Pengangkutan bahan baku dan produk relatif mudah karena sudah tersedia jalan

raya dan jalan tol yang memadai sehingga memudahkan pengangkutan bahan

baku dan produk.

9. Tenaga Kerja

Sebagian besar tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang

berpendidikan kejuruan atau menengah kejuruan. Penyediaan tenaga kerja

diperoleh dari daerah sekitar atau daerah lain dari Indonesia.

10. Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan

Faktor perundang-undangan daerah setempat cukup mendukung pertumbuhan

industri.

C. Tinjauan Pustaka
Asam akrilat (CH2=CH-COOH) terutama digunakan sebagai persiapan emulsi

dan larutan polimer. Pada tahun 1930an, polimer emulsi akrilat pertama kali

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


11

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

digunakan sebagai pelapis (coating) untuk kulit dan dikembangkan sebagai pelapis,

finishes dan pengikat untuk kulit, tekstil dan kertas. Emulsi akrilat digunakan utuk

cat interior dan eksterior, pengkilap lantai dan perekat. Larutan polimer akrilat

dengan campuran monomer dalam konsentrasi rendah digunakan untuk persiapan

industri pelapis. Polimer asam akrilat dapat digunakan sebagai superabsorben pada

diapers. Poliakril amid dapat digunakan dalam EOR (enhanced oil recovery).
Asam akrilat pertama kali dihasilkan dari oksidasi akrolein dengan

menggunakan udara pada tahun 1847. Lebih dari 85% produksi asam akrilat

mengguanakan bahan baku akrolein. Akrolein CH2=CH-CHO dihasilkan dari

oksidasi propene dengan udara. (kirk & orthmer, 1978).

1. Proses Produksi
A. Tinjauan Proses
Pada reaksi oksidasi Propene fasa gas, digunakan reaktor fixed bed

o
multitube dengan katalis nikel pada suhu 330 C dan tekanan 4,5 atm.

Reaksi :

C3H6 + 1,5 O2 → C3H4O2 + H2O

C3H6 + 4,5 O2 → 3 CO2 + 3 H2O

o
Kondisi operasi dalam reaksi ini berlangsung pada suhu 250 C dengan

tekanan umpan masuk 4,5 atm yang dilakukan di dalam reaktor fixed bed multitube.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


12

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

o
Pemilihan temperatur umpan reaktor yaitu 250-330 C didasarkan pada

o
pertimbangan bahwa katalis akan mengalami coke-up pada suhu diatas 330 C yang

menyebabkan terjadinya deposit karbon yang akhirnya katalis akan mengalami

o
deaktivasi, dan jika berada di bawah 250 C, kecepatan reaksi akan turun secara

drastis. Oleh sebab itulah katalis tidak boleh dioperasikan diluar temperatur diatas.

(www.chemedu.gov/acrilic+acid+productions%/pdf ,2016.)

Pada reaksi carbonylation acetylene fasa gas, digunakan reaktor fixed bed

o
multitube dengan katalis carbon monoxide pada suhu 400 C-500oC dan tekanan

4,5 atm. Reaksi :

+
4CH=CH + 4ROH + 2H + Ni(CO)4 4CH2=CHCOOR + Ni(H) + 2H

CO + CH=CH + H2O CH =CHCOOH

Kondisi operasi dalam reaksi ini berlangsung pada suhu 400 oC dengan

tekanan umpan masuk 4,5 atm yang dilakukan di dalam reaktor fixed bed

multitube. Pemilihan temperatur umpan reaktor yaitu 400-500oC didasarkan pada

pertimbangan bahwa katalis akan mengalami coke-up pada suhu diatas 500 oC

yang menyebabkan terjadinya deposit karbon yang akhirnya katalis akan

mengalami deaktivasi, dan jika berada di bawah 400oC, kecepatan reaksi akan

turun secara drastis. Oleh sebab itulah katalis tidak boleh dioperasikan diluar

temperatur diatas.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


13

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2. Pemilihan Proses

Berdasarkan Potensial Ekonomi

Harga:

C3H4O2 = $3,2/kg (72,04 ) kg/kmol

C3H6 = $1,16/kg (42,06 ) kg/kmol

O2 = -- ( 32 ) kg/kmol

H2o =$ 0,31/kg ( 18,02 ) kg/kmol

C2H2 = $1,18/kg (26,02) kg/kmol

C2H5OH =$ 0,59/kg (46,06) kg/kmol

Untuk perhitungan potensial ekonomi (EP) dapat menggunakan persamaan:

1. Proses Oksidasi Propene

C3H6 + 1,5 O2 → C3H4O2 + H2O

C3H6 + 4,5 O2 → 3 CO2 + 3 H2O

EP = (Harga Produk) – (Harga Bahan Baku)

EP = { (3,2 $/kg x 72,04 kg/kmol x 1 mol)+(1kmol x 18,02 kg/kmol x 0,31/kg } – (1

kmol x 42,06 kg/kmol x $1,16/kg)}

=$187,32 /kg (proses oksidasi propene)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


14

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2. Carbonylation Acetylene

+
4CH=CH + 4ROH + 2H + Ni(CO)4 4CH2=CHCOOR + Ni(H) + 2H

CO + CH=CH + H2O CH =CHCOOH

EP = {3,2 $/kg x 72,04 kg/kmol x 1 mol } – { (1kmol x 26,02 kg/kmol x $1,18/kg)+

(1kmol x $ 0,59/kg x 46,06 kg/kmol }

= $171,6 /kg (Proses Carbonylation Acetylene)

Berdasarkan uraian beberapa proses diatas, maka kita dapat membuat matriks
perbandingan dari tiap-tiap proses

Tabel 1.4 matrik pemilhan proses

No Pertimbangan Proses Carbonylation Acetylene Proses Oksidasi Propylene


1 Produk Asam akrilat (****) Asam akrilat (****)
2 Bahan baku Acetylene (***) Propylene (***)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


15

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

3 Katalis Carbon monoxide (***) nikel (**)

4 Potensial Ekonomi $171,6 /kg (***) $187,32 /kg (***)

5 Reaktor Fixed bed multitube (**) Fixed bed multitube (**)


6 Konversi 90 % (***) 90% (***)
7 Kondisi operasi
400-500 (**) 250-330 (****)
- Temperatur

- Tekanan 4,5 ATM(***) 4.5 ATM (***)


8 Fase Gas-gas(***) Gas-gas (***)
9 Jumlah 26 27

Keterangan : (****) sangat bagus


(***) bagus
(**) cukup bagus
(*) kurang bagus

Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses yang paling menguntungkan

adalah proses Oksidasi.

BAB II
PROSES PRODUKSI
A. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
1. Bahan baku
a. Propene

Rumus molekul : C3H6

Massa molekul, kg /kmol : 42.06

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


16

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Suhu didih normal ,C : - 47,5

Tc ,°C : 91,9

Pc , bar : 46,0

ΔHf pada 25°C (kJ/ kmol) : 2,043 x104

Kemurnian : 95%

Kelarutan pada 293,15 K = 20,15C :

H2O : 44,6 ml gas /100 ml pelarut

Etanol : 1250 ml gas / ml pelarut

Asam asetat : 524 ml gas /ml pelarut

Impuritis

Propene (C3H8) : 5%

Massa molekul, kg /kmol : 44,096

Suhu didih normal ,C : - 42,05

Tc ,°C : 96,67

Pc , bar : 42,5

Bentukpada kondisi lingkungan : gas

Sifat bahan : mudah terbakar

Penyimpanan : Fase cair dalam tangki

bertekanan

(Kirk Othmer,vol 20,1998)

b. Oksigen

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


17

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Rumus molekul : O2

Berat molekul, kg /kmol : 32

Suhu didih normal, C : - 182,8C

Suhu kritis, C : - 118,4C

Tekanan kritis , bar : 50,4

ΔHf pada 298,15 K (kJ/kmol) :0

ΔHc (volume konstan) :0

Kemurnian : 21 %

Komposisi

Nirogen : 79%

Suhu didih normal, C : - 195,65

Suhu kritis, C : - 146,8

Tekanan kritis , bar : 33,94

Bentuk pada kondisi lingkungan : gas

Sifat bahan : tidak

beracun

(Othmer vol 17,1998)

2. Produk

a. Asam Akrilat

Rumus molekul : C3H4O2

Massa molekul , kg /kmol : 56,04

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


18

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Suhu didih normal ,C : 53

Suhu krtitis, C : 233

Tekanan kritis , bar : 51,6

ΔHf pada 25°C (kJ/ kmol) : -7,092 x104

Kemurnian : 95,5 %

Kelarutan pada 20,15C :

H2O : 20,6 ml gas /100 ml pelarut

Bentuk pada kondisi lingkungan : cair

Sifat bahan : mudah terbakar

Penyimpanan : Fase cair dalam tangki atmosferis

(Kirk Othmer,vol 1,1998)

B. Uraian Proses Singkat

Proses pembuatan Asam Akrilat dari Propene dan Udara secara garis
besar terdiri dari tiga tahap yaitu, persiapan bahan baku, sintesis/reaksi dan
pemurnian hasil
1. Persiapan Bahan Baku
Propene dari tangki penyimpanan T-01 dialirkan, kemudian diekspansi, dan

dipanaskan sampai suhu 250oC. Udara dari lingkungan ditekan pada kompresor K-

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


19

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

01 dan dipanaskan hingga suhu 250oC, kemudian direaksikan dengan propene dan

steam kedalam reactor fixedbed. Reaksi oksidasi propene menggunakan katalis

senyawa kompleks metal.

2. Reaksi
Didalam reaktor terjadi reaksi :

C3H6 + 3/2 O2 → C3H4O2 + H2O

C3H6 +9 /2 O2 → 3CO2 +3 H2O

Suhu operasi di dalam reaktor berkisar antar 250oC sampai 330oC, tekanan

operasi 4 atm. Konversi reaksi berkisar antara 50% - 90%. Reaksi ini adalah reaksi

eksotermis sehingga membutuhkan pendingin. Pendingin yang digunakan adalah

dowtherm.

Produk reaktor yang terdiri dari N2, O2, CO2, C3H6, C3H8, C3H4O2, dan H2O

diembunkan sebagian untuk mendapatkan air dan asam akrilat dalam fase cair

yang dapat dipisahkan dengan gas yang tak terembunkan. Campuran gas yang

tidak mengembun dengan air dan asam akrilat cair selanjutnya dipisahkan dalam

separator (SP-02).

3. Pemurnian Hasil

Hasil bawah separator yang terdiri dari air dan asam akrilat selanjutnya

dipisahkan dengan menggunakan menara distilasi (MD-01). Sebagai hasil atas

menara distilasi (MD-01) diperoleh air (96. Hasil bawah menara distilasi (MD-01)

diperoleh asam akrilat kemudian didinginkan dan disimpan dalam tangki (T-02)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


20

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Adapun gas yang keluar dari separator (SP-02) dilepas ke lingkungan.

Hasil separator (SP-02) berupa gas yang terdiri dari N 2, O2, CO2, C3H6, dan C3H8.

Hasil tersebut tidak di recycle sebagai bahan capuran bahan baku karena C3H6

yang tidak bereaksi sangat sedikit dibanding impiuritis lainnya. Sehingga

membutuhkan tambahan alat untuk melepas N2 yang jumlahnya sangat banyak.

C. Diagram Alir

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


21

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


22

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif

D. Tata Letak

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


23

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

1. Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik

yang meliputi tempat karyawan bekerja, tempat peralatan dan tempat menyimpan

bahan. Tata letak pabrik yang tepat sangat penting untuk mendapatkan effisiensi,

keselamatan dan kelancaran para pekerja serta keselamatan dan kelancaran proses.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak ruang pabrik adalah :

a. Perluasan pabrik.

Perluasan pabrik harus sudah masuk dalam perhitungan awal sebelum

masalah kebutuhan tempat menjadi masalah besar di kemudian hari. Sejumlah

area khusus harus disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik bila

dimungkinkan pabrik menambah peralatan untuk menambah kapasitas atau

menambah peralatan guna mengolah bahan baku sendiri.

b. Harga tanah.

Harga tanah merupakan faktor yang penting dalam penyediaan awal.

Bila harga tanah tinggi, maka diperlukan effisiensi yang tinggi terhadap

pemakaian ruangan. Pemakaian tempat harus disesuaikan dengan areal yang

tersedia. Bila perlu ruangan harus dibuat bertingkat, sehingga dapat menghemat

tempat.

c. Kualitas, kuantitas dan letak bangunan

Kualitas, kuantitas dan letak bangunan harus memenuhi standar

sebagai bangunan pabrik baik dalam arti kekuatan bangunan fisik maupun

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


24

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

perlengkapannya, misalnya ventilasi, insulasi dan instalansi. Keteraturan

penempatan bangunan akan membantu kemudahan kerja dan perawatan.

d. Faktor keselamatan dan keamanan.

Alat-alat keselamatan dan pengaman, seperti hydrant, alat pemadam

kebakaran, penahan ledakan dipertimbangkan dengan baik. Faktor-faktor

pencegah harus tetap dilakukan misalnya tangki bahan baku, produk dan bahan

bakar harus ditempatkan di area khusus dengan jarak antar ruang yang cukup

untuk tempat-tempat yang rawan akan bahaya ledakan dan kebakaran.

e. Fasilitas Jalan

Jalan raya untuk pengangkutan bahan baku, produk dan bahan-bahan

lainnya sangat diperlukan. Penempatan jalan tidak boleh mengganggu proses

atau kelancaran dari tempat yang dilalui.

2. Tata Letak Peralatan Pabrik

Penentuan tata letak peralatan pabrik perlu memperhatikan beberapa hal

antara lain, penyusunan peralatan proses alat satu dengan alat yang lainnya harus

saling berurutan sesuai dengan urutan kerja dan fungsinya. Selain itu juga harus

mempertimbangkan faktor kemudahan dalam pengecekan alat serta keselamatan

kerja. Tetapi perlu diperhatikan juga kondisi operasi dari masing-masing alat.

Pengaturan alat kontrol dilakukan di dalam ruang kendali (control room).

Ruangan kantor dan lainnya didirikan di areal yang berdekatan dengan lokasi

proses agar semua kegiatan pabrik dapat terkontrol dengan cepat.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


25

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2 2
2

6
17
1

11
16 7 5 4

22 12 13

15 15

18 8 9
14

19 20
10

Gambar 2.3 Tata Letak Pabrik (Skala 1:800)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


26

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Keterangan gambar . :
1. Gedung kantor 13. Area Utilitas
2. Pos keamanan 14. Area bahan baku dan produk
3. Kantor keamanan 15. Control room
4. Perpustakaan 16. Kantor teknik dan produksi
5. Kantin 17. Area parkir
6. Poliklinik 18. Power Plant
7. Masjid 19. Area UPL
8. Gudang 20. Area loading
9. Bengkel 21. Koprasi karyawan
10. Pemadam kebakaran 22. Area perluasan pabrik
11. Laboratorium 23. Taman
12. Area Proses

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


27

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

CD-02
WHB

ACC
SP-02 MD
R
CD-01

RB

SP-01

CL
HE-01 HE-02

Control Room

Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Pabrik (Skala 1:500)

Keterangan gambar 2.4:


ACC = Akumulator
CD = Kondensor
CL = Cooler
HE = Heater
MD = Menara Distilasi
R = Reaktor
SP = Separator
WHB = Waste Heat Boiler

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


28

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

E. Spesifikasi Alat Proses


1. Reaktor (R-01)

Tugas :Mereaksikan propene dan udara dengan bantuan katalisator Nikel

sehingga terbentuk senyawa asam akrilat

Alat :

Reaktor Fixed Bed

Kondisi operasi : T = 250 oC, P = 4 atm

Konversi terhadap Propene = 0,90

Waktu tinggal = 10 menit

Ukuran :

Diameter = 1,2 m

Tinggi = 21,35 m

Jumlah pipa = 128 batang

D in pipa = 52,50 mm

D out pipa = 60.45 mm

Diameter selongsong = 0,947 m

Bahan : stainless steel

2. Separator (SP-01)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


29

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tugas : Memisahkan C3H6 , C3H8 uap dan C3H8 cair dari ekspansi valve
Alat :
Vertikal Separator
Kondisi operasi : T = 30,17°C, P = 4 atm
Waktu tinggal = 10 menit
Ukuran :
Diameter =1m
Tinggi =3m
Bahan : stainless steel
3. Separator (SP-02)
Tugas : Memisahkan N2, O2, CO2, C3H6, C3H8, dengan C3H4O2 dan H2O dari

Kondensor CD-01
Alat :
Vertikal Separator
Kondisi operasi : T = 84°C, P = 4 atm
Waktu tinggal = 10 menit
Ukuran :
Diameter =2m
Tinggi =6m
Bahan : stainless steel

4. Menara Distilasi (MD-01)

Tugas : Memisahkan C3H4O2, dan H2O sehingga diperoleh hasil atas C 3H4O2

95%

Jenis : Menara Sieve

Alat :

Kondisi Operasi :
a. Puncak Menara
Tekanan = 1 atm
Suhu Embun = 990C
b. Umpan
Tekanan = 1,57 atm
Suhu Didih = 1030 C
c. Dasar Menara

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


30

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tekanan = 2,23 atm


Suhu Didih = 111,30 C

Jumlah Plate Minimum =7

Reflux Minimum = 0,3697

Reflux Operasi = 0,46216

Jumlah Plate Ideal = 18

Jumlah Plate Aktual = 37

Diameter Menara = 1m

Tinggi Menara = 15,029 m

Bahan kontruksi = Carbon Steel

5. Kompresor (K-01)

Tugas : Menekan udara dari lingkungan

Alat :

Kompresor sentrifugal

Kondisi operasi : T = 265 oC, P = 4 atm

Ukuran :

Kapasitas = 4203,47 Nm3/jam

Jumlah stage =2

Daya = 275 Hp

Suhu = 115,60C

Bahan : stainless steel

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


31

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

6. Heat Exchanger (HE-01)

Tugas: memanaskan gas yang berasal dari Kompresor sebelum diumpankan

ke reaktor R-01

Alat : Shell and Tube

Luas perpindahan panas = 4,377 m2

Koefisien perpindahan panas :

- Uc = 33,45 kJ/m2s0K

- Ud = 0,0294 kJ/m2s0K

- Dirt factor :

- Rd diperlukan = 0,529 m2sK/kJ

o Rd hitungan = 33,456 m2sK/kJ

Dimensi alat :

Ids = 0,2032 m
Jumlah pipa = 40
Pass =2
Panjang = 3,6576 m

Pressure drop anulus = 0,0439 atm

Pressure drop pipa = 0,1104 atm

7. Heat Exchanger (HE-02)

Tugas : memanaskan gas yang berasal dari separator SP- 01 sebelum

diumpankan ke reaktor R-01

Jenis : Shell and Tube

Luas perpindahan panas = 8,7559 m2

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


32

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Koefisien perpindahan panas :

- Uc = 0,2117 kJ/m2s0K

- Ud = 2,724 kJ/m2s0K

Dirt factor :

- Rd diperlukan = 0,529 m2sK/kJ

- Rd hitungan = 1,2117 m2sK/kJ

Dimensi alat :

Ids = 0,2032 m
Jumlah pipa = 40
Pass =2
Panjang = 1,8288 m

Pressure drop anulus = 0,0001166 atm

Pressure drop pipa = 0,002111 atm


8. Cooler (CL-01)

Tugas : Mendinginkan H2O hasil atas menara distilasi MD-01

Jenis : Pipa ganda

Luas perpindahan panas = 7,8 m2

o Uc = 2.69266 kJ/s.m2.K

o Ud = 0,3742 kJ/s.m2.K

Dirt factor :

o Rd diperlukan = 0.352671487 m2sK/kJ

o Rd hitungan = 2.30036 m2sK/kJ

Dimensi alat :

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


33

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Ids = 0,0525 m
Jumlah pipa =2
Panjang = 3,6576 m

Pressure drop anulus = 0.00021085 atm

Pressure drop pipa = 0.005064731 atm

9. Waste Heat Boiler (WHB)

Tugas : Mendinginkan gas keluar reaktor R-01

Alat :
Ketel Boiler

Beban panas : 1.246.201,78619 kJ/jam

Luas perpindahan panas : 248,048 m2

Ukuran :

Luas perpindahan panas = 248,048

Beban panas = 1.246.201,78619

Diameter = 0,81 m

Jumlah tabung = 850

Pass =2

Ud = 0,02068 kJ/m2sK

Uc = 0,02514 kJ/m2sK

Rd minimum = 0,529 m2sK/kJ

Rd hitung = 8,5938 m2sK/kJ

Pressure drop = 0,0288 atm

Bahan : Shell :baja karbon, Tube : baja karbon

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


34

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

10. Kondensor (CD-01)

Tugas: Mengembunkan gas C3H4O2 dan H2O dari campuran gas

N2,O2,CO2,C3H6,dan C3H8 yang berasal dari Boiler limbah kalor

Jenis : Penukar kalor selongsong dan tabung

Luas perpindahan panas = 627,289 m2

Koefisien perpindahan panas :

- Uc = 1,46354 kJ/m2sK

- Ud = 1,16204 kJ/m2sK

Dirt factor :

o Rd diperlukan = 0,529 m2sK/kJ

o Rd hitungan = 1,17728 m2sK/kJ

Dimensi alat :

Ids = 0,4064 m
Jumlah pipa = 187
Pass =1
Panjang pipa = 2,438 m

Pressure drop anulus = 0,02322 atm

Pressure drop pipa = 0,0321 atm

11. Kondensor (CD-02)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


35

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tugas : Mengembunkan uap yang keluar puncak menara distilasi MD-01

Jenis : Alat penukar kalor selongsong dan tabung

Luas perpindahan panas = 42,32 m2

Koefisien perpindahan panas :

- Uc = 1,71873 kJ/m2sK

- Ud = 0,63589 kJ/m2sK

Dirt factor :

o Rd diperlukan = 0,529 m2sK/kJ

o Rd hitungan = 0,9907 m2sK/kJ

Dimensi alat :

Ids = 18
Jumlah pipa = 232
Pass =2
Panjang pipa = 0,45 m

Pressure drop anulus = 4327,71 Pa

Pressure drop pipa = 20839,4 Pa

12. Tangki (T-01)

Tugas : Menampung C3H6 untuk waktu 15 hari

Jenis : Tangki silinder horizontal

Dimensi :

Volume tangki = 768,074 m3

Diameter tangki =1m

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


36

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Panjang tangki = 20,6 m

Bahan : Baja karbon

Jumlah :1

13. Tangki (T-02)

Tugas : Menyimpan asam akrilat produk selama 1 bulan

Jenis : Tangki silinder tegak

Dimensi :

Volume tangki = 1110,149 m3

Tinggi tangki = 4,57 m

Diameter tangki = 15,24 m

Bahan : Baja karbon

Jumlah :1

14. Tangki Accumulator (AC-01)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


37

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tugas : Menampung embunan yang berasal dari kondensor MD-01 yang

berupa campuran C3H4O2 dan H2O

Jenis : Tangki silinder horizontal

Dimensi :

Volume tangki = 0,5819 m3

Panjang tangki =3m

Diameter tangka = 1 m

Bahan : Baja karbon

Jumlah :1

15. Pompa 01 (P-01)

Tugas: Memompa bahan baku propene dari tangki unit pembelian ke tangki

penyimpan T-01

Tipe : Pompa Centrifugal

Kapasitas Pompa : 48 m3/jam

Head Pompa : 8,472 m

Putaran Pompa : 475 rpm

Efisiensi Pompa : 70 %

Efisiensi Motor : 82,5 %

Power Motor : 2 Hp

Bahan : baja komersial

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


38

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Jumlah :2

16. Pompa 02 (P-02)

Tugas: memompa kondensat dari Accumulator AC-01 ke menara distilasi

MD-01

Tipe : Pompa Centrifugal

Kapasitas Pompa : 3,305 m3/jam

Head Pompa : 8,472 m

Putaran Pompa : 475 rpm

Efisiensi Pompa : 70 %

Efisiensi Motor : 82,5 %

Power Motor : 0,5 Hp

Bahan : baja komersial

Jumlah :2

17. Pompa 03 (P-03)

Tugas: Memompa hasil bawah MD-01 ke Tangki T-02

Tipe : Pompa Centrifugal

Kapasitas Pompa : 12,988 m3/jam

Head Pompa : 9,61375 m

Putaran Pompa : 475 rpm

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


39

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Efisiensi Pompa : 70 %

Efisiensi Motor : 80%

Power Motor : 3,5 Hp

Bahan : baja komersial

Jumlah :2

18. Pompa 04 (P-04)

Tugas: Memompa bahan produk Asam Akrilat dari tangki T-02 ke tangki

penjualan

Tipe : Pompa Centrifugal

Kapasitas Pompa : 48 m3/jam

Head Pompa : 8,472 m

Putaran Pompa : 475 rpm

Efisiensi Pompa : 70 %

Efisiensi Motor : 82,5 %

Power Motor : 2 Hp

Bahan : baja komersial

Jumlah :2

BAB III

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


40

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

NERACA MASSA

1. Neraca Massa Reaktor (R-01)


Tabel 3.1 Neraca Massa Reaktor
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
N2 4123,600 4123,600
O2 1252,742 0343,588
CO2 0,000 0019,703
C3H6 871,202 0087,112
C3H8 8,800 0008,800
H2O 1599,600 1940,912
C3H4O2 0,000 1332,230
Total 7855,944 7855,944

2. Neraca Massa Menara Distilasi 1 (MD-01)


Tabel 3.2 Neraca Massa Menara Distilasi
Masuk Distilat (Hasil Atas) Residu (Hasil Bawah)
Komponen
kg/jam kg/jam kg/jam

C3H4O2 1940,910 1931,206 9,705


H2O 1332,230 6,661 1325,569
Total 3273,140 1937,867 1335,273

3. Neraca Massa Separator (SP-02)


Tabel 3.3 Neraca Massa Separator
Masuk Keluar Uap Keluar Air
Komponen
(kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)
N2 4123,600 4123,60 9,705
O2 343,588 343,588 1325,569
CO2 19,707 19,703 1335,273

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


41

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

C3H6 87,112 87,112


C3H8 8,800 8,00
H2O 1940,912 0,001 1940,910
C3H4O2 1332,2300 0,0 1332,230
Total 7855,944 4582,804 3273,140

BAB IV
UTILITAS

Unit utilitas merupakan unit pendukung dalam penyediaan air, listrik, udara

tekan dan bahan bakar yang keberadaanya sangat penting dan harus ada. Unit utilitas

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


42

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

ini terdiri dari unit pengolahan air, pembuatan steam, penyediaan bahan bakar,

pengadaan udara tekan serta pengadaan listrik.

A. Kebutuhan Air

Air merupakan kebutuhan pokok dalam memenuhi kebutuhan proses

produksi. Kebutuhan air digunakan sebagai air pendingin, air proses, air

pembuatan steam, air untuk kebutuhan rumah tangga serta kebutuhan lain. Pabrik

Asam Akrilat akan didirikan di daerah Cilegon, Banten.

Kebutuhan air dipenuhi dengan membeli air di Krakatau Tirta Indonesia (KTI)

untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Jumlah total kebutuhan air pabrik Asam

Akrilat, dapat dirinci sebagai berikut:

Air pendingin = 275.742,6504 kg/jam

Air kebutuhan steam = 59.400 kg/jam


Air proses = 3699,128 kg/jam
Air kebutuhan rumah tangga dll = 1312,5 kg/jam
Air make up = 34467,8 kg/jam
Total = 375151,42 kg/jam

Jumlah kebutuhan total air yang diolah diunit utilitas adalah air yang dibeli dari

Krakatau Tirta Industri sebanyak 375151,42 kg/jam

B. Listrik

Listrik digunakan untuk menggerakkan motor penggerak alat-alat proses

misalnya pompa, dan alat-alat lainnya, selain itu listrik digunakan juga untuk

penerangan. Kebutuhan listrik total adalah sebesar 16630,872 kW. Kebutuhan

listrik sebesar ini berasal dari PLN dan generator. Apabila terjadi pemadaman

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


43

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

atau hal lain digunakan generator sebagai cadangan. Digunakan generator sebagai

cadangan apabila terjadi pemadaman listrik.

C. Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan diperoleh dari PT PERTAMINA terdekat.

Bahan bakar solar digunakan untuk membangkitkan generator. Sementara

pemanas boiler menggunakan fuel oil. Kebutuhan solar untuk bahan bakar

generator sebanyak 569.272,9058 ltr/jam.

D. Kebutuhan Udara Tekan

Kebutuhan udara tekan diperlukan untuk aliran dalam alat kontrol

sebagai aliran pneumatik sebanyak 2 m3/jam.

E. ALAT-ALAT UTILITAS
1. Bak Pengendap Awal (BU-01)
Tugas : Mengendapkan kotoran kasar yang terbawa air sungai
Ukuran bak :
Panjang : 16,51 m
Lebar : 5,50 m
Tinggi : 4m
Bahan : Beton Bertulang
Jumlah : 1

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


44

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2. POMPA-01 (PU-01)

Jenis : Pompa Centrifugal

Tugas : Memompa air sebanyak 42032,734 kg/jam dari bak air bersih

ke menara air, cooling tower dan BFW.

Pemilihan pipa

NPS : 6 inch, sch no : 40

Diamater dalam (ID) : 0,16828 m

Diameter luar (OD) : 0,15405 m

Luas penampang (at) : 0,01864 m2

Spesifikasi pompa

Head Pompa :

Pressure head : 15,5089 m

Velocity head : 0,02002 m

Static head : 10 m

Friction head : 0,61758 m

Putaran pompa

Kecepatan putar : 3000 rpm

Motor standar : 10 HP

3. Bak air rumah tangga dan kantor (BAM)

Tugas : Menampung air kebutuhan rumah tangga dan kantor dari bak air

bersih (BUM) dengan waktu tinggal 24 jam

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


45

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tipe alat : Bak persegi panjang

Ukuran tangki :

Lebar : 1,78 m

Panjang : 5,33783 m

Tinggi :4m

Bahan : Beton bertulang

4. Cooling tower (CT-01)

Tugas: Mendinginkan kembali air pendingin yang telah dipergunakan untuk

disirkulasi kembali.

Tipe : Menara pendingin jujut tarik

Luas Penampang : 38,75 m2

Lebar : 6,2 m

Panjang : 6,2 m

Daya motor : 20 Hp

Jumlah :1

5. POMPA-05 (PU-05)

Jenis : Pompa Centrifugal

Tugas : Mengalirkan air dari bak air bersih ke bak air minum

Pemilihan pipa

NPS : 6 inch, sch no : 40

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


46

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Outside diameter (od) = 0,16828 m

Inside diameter (id) = 0, 15405 m

at = 0,01864 m2

Spesifikasi pompa

Head Pompa :

Pressure head : 0

Velocity head : 0,0147 m

Static head : 21 m

Friction head : 0,97604 m

Putaran pompa

Kecepatan putar : 1000 rpm

Motor standar : 4,5 HP

Bahan : baja komersial

6. KATION EXCHENGER (KE)

Tugas : Mengikat ion-ion positif yang ada dalam air lunak seperti Na2+

Jenis : Tangki Silinder tegak

Ukuran :

Diameter = 0,21 m

Tinggi = 0,25 m

7. ANION EXCHENGER (AE)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


47

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tugas : Mengikat ion-ion negative yang ada dalam air lunak seperti OH-
Jenis : Tangki Silinder tegak
Ukuran :
Diameter = 0,14 m
Tinggi = 0,17 m
8. TANGKI NaCL
Tugas : Melarutkan NaCL untuk regulasi penukar kation
Jenis : Tangki Silinder tegak
Ukuran :
Diameter = 0,18492 m
Tinggi = 0,18492 m

9. TANGKI NaOH
Tugas : Melarutkan NaOH untuk regulasi penukar ANION
Jenis : Tangki Silinder tegak
Ukuran :
Diameter = 0,18492 m
Tinggi = 0,18492 m

10. BAK PENCAMPUR CEPAT (RMT)


Tugas : Mencampur bahan kimia penggumpal dan pengurang kesadahan
Jenis : Silinder Tegak dilengkapi pengaduk
Ukuran :
Diameter = 1 m
Panjang =1m

11. POMPA-07 (PU-07)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


48

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Jenis : Pompa Centrifugal

Tugas : Memompa air sebanyak 582,275964 kg/jam dari Tangki Umpan

Boiler ke WHB

Pemilihan pipa

NPS : 2,5 inch, sch no : 40

Outside diameter (od) = 0,07303 m

Inside diameter (id) = 0,06246 m

at = 0,00306 m2

Spesifikasi pompa

Head Pompa :

Pressure head : 168,232 m

Velocity head : 0,00014 m

Static head : 4,5 m

Friction head : 0,05681 m

Putaran pompa

Kecepatan putar : 3000 rpm

Motor standar : 1 HP

Bahan : baja komersial

12. TANGKI KONDENSAT (T-Cond)

Tugas : Menyimpan air umpan boiler selama 1 jam

Jenis : Silinder Horisontal

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


49

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Ukuran :

Diameter = 0,6 m

Panjang =6m

13. BOILER

Tugas : Membangkitkan steam jenuh pada suhu 433,15 K sebanyak 5424,778 kg/j

dengan bahan bakar fuel oil.

Jenis : Silinder Horisontal

Ukuran :

OD = 0,07 m

ID = 0,06 m

L = 0,4064 m

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


50

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Gambar 4.1 Diagram Alir Unit Utilitas

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


51

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

BAB V

MANAJEMEN PERUSAHAAN

A. Umum

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas ( PT )

Lapangan Usaha : Industri Asam akrilat

Lokasi : Cilegon, Banten

Kapasitas : 60.000 ton/tahun

B. Bentuk Perusahaan

Perusahaan ini direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ), yaitu

perusahaan yang terdiri dari pemegang saham (perseroan/stockholder) yang

mempunyai tanggung jawab terhadap modal yang mereka setorkan dan memiliki

badan hukum. Perusahaan dijalankan oleh Dewan Direksi yang dipimpin oleh

Direktur Utama, yang dipilih dan diangkat oleh rapat umum pemegang saham.

Pemegang saham menyerahkan tugas kepada Dewan Komisaris untuk mengawasi

segala tindakan Dewan Direksi.

Dasar-dasar pertimbangan pemilih bentuk perusahaan Perseroan Terbatas

adalah sebagai berikut :

1. Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin sebab tidak

tergantung pada pemegang saham, dimana pemegang saham dapat

berganti-ganti.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


52

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2. Pemegang saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas terhadap

adanya hutang-hutang perusahaan. Ini berarti resiko pemegang saham

hanya terbatas sampai besarnya modal yang disetorkan.

3. Lebih mudah memeperoleh tambahan modal dengan menjual saham-

saham baru.

4. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual saham kepada orang

lain.

5. Manajemen dan sosialisasi yang baik memungkinkan pengelolaan

sumber-sumber modal secara efisiensi.

6. Pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham dapat memilih

Dewan Direksi yang cakap dan berkualitas untuk menjalankan

perusahaan.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi dalam sebuah pabrik mutlak diperlukan, karena dalam

pengoperasian pabrik diperlukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab

serta kerjasama dari personal yang menjalankan pabrik. Tipe organisasi perusahaan

yang dipilih adalah tipe garis dan staff, dimana kewenangan mengalir secara

langsung dari Dewan Direksi sampai karyawan-karyawan yang paling rendah

tingkatannya.

1. Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah karena adanya

pembagian kewenangan dan kekuasaan yang jelas.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


53

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2. Pimpinan dapat lebih cepat mengambil keputusan dan lebih cepat

dalam pemberian perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan

secara langsung kepada bawahan yang bersangkutan

D. Jadwal kerja karyawan

Pabrik Asam akrilat direncanakan beroperasi selam 24 jam sehari secara

kontinyu. Jumlah hari kerja selama setahun 330 hari. Hari-hari yang lain digunakan

untuk perawatan dan perbaikan. Dalam kerjanya, karyawan dibedakan menjadi dua,

yaitu karyawan shift dan non shift.

a. Karyawan non shift

Karyawan non shift berlaku 6 hari kerja dalam seminggu dan libur pada hari

minggu serta hari-hari libur nasional. Sehingga total kerjanya 40 jam seminggu.

b. Karyawan shift

Kelompok kerja shift ini dibagi menjadi 3 shift sehari, masing-masing bekerja

selama 8 jam.

Aturan jam kerja karyawan shift :

Shift 1 : Pukul 07.00 – 15.00

Shift 2 : Pukul 15.00 – 23.00

Shift 3 : Pukul 23.00 – 07.00

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


54

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Tabel. 5.1  Jadwal Kerja Karyawan Shift

H a  r  i
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

A I I I I I * II II II II II * * III III III III III * * I I I I I * II II II II

B * II II II II II * * III III III III III * * I I I I I * II II II II II * * III III

C II * * III III III III III * * I I I I I * II II II II II * * III III III III III * *
II
D III III * * I I I I I * II II II II II * * III III III III III * * I I I I I
I

Keterangan : A, B, C, D :  Kelompok kerja shift (regu)

1, 2, 3, … :  Hari kerja

* :  Hari libur

I, II, III : Shift pagi, sore, malam

waktu siklus :  30 hari

E. Optimalisasi Tenaga Kerja

Peningkatan kesejahteraan karyawan pabrik harus diperhatikan demi


terwujudnya kinerja yang optimal, berikut adalah ketentuan hak-hak karyawan
yang harus diberikan oleh perusahaan:
1. Sistem penggajian yang berlaku bagi para karyawan adalah sistem yang berupa
gaji bulanan yang diberikan setiap awal bulan sekali dengan besarnya gaji
didasarkan atas ketentuan sebagai berikut:
a. Jabatan atau Golongan
b. Tingkat Pendidikan
c. Pengalaman Kerja
d. Keahlian

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


55

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

2. Fasilitas dan Jaminan Sosial


Untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan maka perusahaan selain
memberikan gaji bulanan juga memberikan fasilitas dan jaminan berikut:
a. Tunjangan istri / suami
b. Tunjangan anak
c. Cuti selama 12 hari tiap tahun dan mendapat uang cuti sebesar 1 bulan gaji.
3. Fasilitas dinas yang diberikan pada karyawan atau pimpinan perusahaaan
sesuai dengan kemajuan dan keuntungan dari perusahaan.
a. Fasilitas air bersih
b. Fasilitas kesehatan bagi karyawan, istri atau suami dan anak
c. Memberikan pakaian kerja 2 buah lengkap dengan alat-alat untuk
perlindungan terhadap keselamatan kerja sebanyak 2 kali dalam setahun.
d. Fasilitas transportasi berupa bus pegawai bagi karyawan yang rumahnya
jauh dari lokasi
e. Fasilitas peribadahan berupa masjid di lingkungan perusahaan
f. Memberikan uang bonus tiap tahun yang besarnya disesuaikan dengan
keuntungan perusahaan dan memberikan uang tunjangan hari raya.
g. Memberikan asuransi kepada karyawan berupa asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan, dan asuransi hari tua.

Direktur Utama

Direktur Teknik dan Produksi Direktur Keuangan dan


Administrasi

Kabag Produksi & Kabag Teknik Kabag Penelitian & Kabag Keuangan & Kabag K
Utilitas Pengembangan Pemasaran Administrasi U

Kasi Proses Kasi Listrik & Kasi


Produksi Instrumentasi Laboratorium & Kasi Kasi Tata
Pengendalian Keuangan Usaha
Mutu
Kasi
Perencanaan Teknik KimiaKasi
UPN “Veteran”Yogyakarta
Produksi Pemeliharaan & Kasi Kasi
Bengkel Kasi Penelitian Pemasaran Personalia
&
Kasi Utilitas Pengembangan
56

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Gambar 5.1 Struktur Organisasi

F. Evaluasi Ekonomi

Perhitungan evaluasi ekonomi pra rancangan Pabrik asam akrilat berkapasitas

produksi sebesar 60.000 ton/tahun meliputi penentuan harga alat, investasi, biaya

operasi, dan analisis kelayakan. Evaluasi ekonomi ini dilakukan untuk mengetahui

apakah pabrik yang direncanakan layak didirikan atau tidak, yang meliputi Return On

Investment (ROI), Pay Out Time (POT), Break Even Point (BEP) dan Shut Down

Point (SDP) serta Interest (i) pada perhitungan Discounted Cash Flow Rate (DCFR).

1. Capital Investment (Modal Investasi)

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


57

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Capital Investment adalah biaya atau pengeluaran yang diperlukan untuk

mendirikan pabrik beserta fasilitasnya dan pengoperasiannya. Capital

Investment terdiri dari:

a. Fixed Capital Investment (Modal Tetap)

Fixed capital investment adalah biaya-biaya untuk mendirikan pabrik beserta

fasilitas pembuatannya. Fixed capital investment yang diperlukan sebesar US

$ 2.747.035 + Rp 253.277.222.000.

b. Working Capital (Modal Kerja)


Working Capital adalah biaya-biaya untuk menjalankan usaha atau

menjalankan operasi pabrik. Working Capital yang dibutuhkan sebesar US $

175.229 + Rp. 98.736.588.000.

2. Production Cost (Biaya Produksi)

a. Manufacturing Cost

Manufacturing Cost merupakan jumlah dari direct, indirect dan fixed


manufacturing cost dalam pembuatan produk pabrik. Manufacturing cost
yang dibutuhkan sebesar US $ 523.310 + Rp 285.940.139.000

b. General Expenses (Pengeluaran Umum)

General expenses meliputi pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan

dengan fungsi perusahaan tetapi tidak masuk manufacturing cost. General

Expenses yang diperlukan sebesar US $ 8.766.792 + Rp 108.400.408.250

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


58

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

3. Analisa Kelayakan:

Untuk dapat mengetahui apakah pabrik potensial didirikan atau tidak,

dilakukan analisis kelayakan.

Beberapa analisis untuk menyatakan kelayakan :

a. Return Of Investment (ROI)

Return Of Investment merupakan perkiraan laju keuntungan tiap tahun untuk

dapat mengembalikan modal yang di investasikan. Dari hasil perhitungan

didapatkan ROI sebelum pajak sebesar 54,45 % dan ROI sesudah pajak sebesar

40,02 %

b. Pay Out Time

Pay out time (POT) adalah waktu yang diperlukan sehingga Fixed Capital

Investment atau modal tetap yang ditanam dapat kembali atas dasar keuntungan

tiap tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan POT sebelum pajak sebesar 1,24

tahun dan POT sesudah pajak sebesar 1,51 tahun.

c. Break Even Point (BEP)

Break Even Point yaitu titik dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan

ataupun kerugian pada volume penjualan tersebut. Diperoleh BEP sebesar

41,95% dari kapasitas terpasang.

d. Shut Down Point (SDP)

Shut Down Point (SDP) yaitu titik dimana pabrik harus tutup karena menderita

kerugian karena berproduksi maupun tidak berproduksi pabrik tetap

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


59

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

mengeluarkan biaya tetap (fixed cost) yang sama. Diperoleh SDP sebesar

29,16% dari kapasitas terpasang.

e. Discounted Cash Flow Rate (DCFR)

Discounted Cash Flow Rate merupakan besarnya perkiraan keuntungan yang

diperoleh tiap tahun, didasarkan pada jumlah investasi yang tidak kembali setiap

tahun selama umur ekonomis pabrik Discounted Cash Flow Rate yang diperoleh

sebesar 103,47%

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


60

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Gambar 5.2. Grafik Analisa Ekonomi

BAB VI

KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan awal terhadap pabrik Asam akrilat dari

Propene dan Udara dengan kapasitas 60.000 ton/tahun, dari segi teknik dan segi

ekonomi, maka dapat disimpulkan :

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


61

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

1. Pabrik ini dapat digolongkan pabrik berisiko rendah.

2. Dari evaluasi ekonomi diperoleh :

- MC sebesar Rp 45.778.162.000 dan Total Cost sebesar Rp.

254.942.671.000

- ROI sebelum pajak 54,45% dan ROI sesudah pajak 40,02%,

standard minimal ROI before taxes 11% untuk pabrik beresiko

rendah.

- POT sebelum pajak 1,24 tahun dan POT sesudah pajak 1,51 tahun.

- BEP sebesar 41,95 % kapasitas poduksi.

- SDP sebesar 29,16 % kapasitas produksi.

- DCF sebesar 103,47%. Bunga bank di Indonesia kurang dari 20%

dalam kondisi normal.

3. Ditinjau dari teknik yang meliputi pengadaan alat-alat produksi, penerapan

teknologi, bahan baku, proses produksi, hasil produksi dan tenaga kerja

serta dari segi ekonomi maka pabrik Asam Akrilat dengan kapasitas

produksi 60.000 ton/tahun ini cukup menarik untuk dipertimbangkan dan

dikaji lebih lanjut

DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S., and Newton, R.D., 1955, “ChemicalEngineering Cost Estimation”,


McGraw-Hill Book Company, New York
Brown , G.G., 1978, Unit Operation, Modern Asia Edition, John Wiley and Sons,
Inc., New York.

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta


62

Pra Rancangan Pabrik Kimia Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapaasitas 60.000 ton/tahun

Brownell, L.E., Young, E.H, 1950, Process Equiment Design, John Willey and Sons,
Inc., New York.
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Equipment Design”, John
Wiley and Sons. Inc., New York
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Equipment Design”, John
Wiley and Sons. Inc., New York
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill, Singapore
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1978, “ Encyclopedia of Chemical Technology “ , vol.
20,dan vol 1, 4th ed., The Interscience Encyclopedia , New York.(1998)
Prausnitz,J.M., Reid, R.D., and Sherwood, T.K., 1977, “ The Properties of Gases and
Liquid “, 4 ed., Mc. Graw Hill Book Co., New York (1988).
Peters, M.S., and Timmerhaus, K.D., 2002, “ Plant Design and Economics for
Chemical Engineers “ 5th ed., Mc Graw Hill Book Company, Singapore.
Treyball, R.E., 1979, “Mass Transfer Operations”, 3rd ed., McGraw Hill Book
Kogakusha, Tokyo
Ullmann, Encyclopedia of Industrial Chemistry, 6th, (2002)
Walas, S.M., 1959, Reaction Kinetics for Chemical Engineers, Mcgraw-Hill,
Kogakusha, Ltd., Tokyo

Teknik Kimia UPN “Veteran”Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai