Executive Summary
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan/produksi bahan baku dan bahan pembantu. Salah satunya adalah sektor
Asam akrilat dengan tatanama IUPAC propeonic acid dan rumus kimia
CH2CHCO2H, lebih dikenal sebagai bentuk sederhana dari asam karboksilat tak
jenuh. Asam akrilat merupakan bahan dasar pembuat polimer. Bahan ini mulai
diperdagangkan sejak tahun 1930 dan berkembang pesat sejak saat itu. Di awal tahuh
1930, polimer akrilat digunakan untuk melapisi kulit, selanjutnya digunakan untuk
industri tekstil, kosmetik, industri kertas dan industri ester akrilik. Asam akrilat telah
diproduksi secara komersial dan merupakan asam penting dalam pabrik ataupun
industri kimia. Pada saat ini sebagian kebutuhan asam akrilat di Indonesia, sebagian
besar masih didatangkan dari luar negeri, diantaranya dari Cina, Jepang dan Korea
Selatan.
Executive Summary
diperkirakan permintaan asam akrilat sebagai bahan baku, maupun bahan pembantu
pada tahun-tahun mendatang juga akan meningkat. Oleh karena itu, pabrik asam
pengganguran.
4. Dapat memicu berdirinya pabrik-pabrik baru yang menggunakan bahan
5. Bahan baku asam akrilat yang selalu tersedia dan harga produk yang lebih
ekonomi.
B. Prospek Pasar
Executive Summary
ekonomis, akan tetapi terdapat faktor - faktor lain yang menentukan produksi, yaitu :
kebutuhan pasar, ketersediaan bahan baku dan kapasitas minimum pabrik yang sudah
mengalami fluktuasi atau peningkatan dari tahun ketahun. Kebutuhan asam akrilat,
Berdasarkan Tabel 1.1 maka dapat dibuat suatu persamaan linier agar dapat
Executive Summary
Dari Gambar 1.1 dapat diperkirakan kebutuhan asam akrilat tahun 2026 dengan regresi
linier
y = 1082,8x -2E+06
= 23.129,39
Jadi, kebutuhan asam akrilat pada tahun 2026 adalah 23.129,39 ton/tahun.
Selain itu penentuan kapasitas pabrik didasarkan juga pada kapasitas minimum atau
minimal sama dengan pabrik yang sudah ada. Hal tersebut dikarenakan pabrik yang
telah didirikan tentunya telah memiliki analisis ekonomi mengenai kapasitas yang
tahun Eksport
Pra Rancangan Pabrik Asam Akrilat dari Propene dan Udara
Kapasitas 60.000 Ton /Tahun
5
Executive Summary
2010 18.618,68
2011 18.990,15
2012 20.123,04
2013 25.665,04
2014 36.543,07
2015 38.893,75
=83.463,76 Ton
kapasitas pabrik yang sudah ada baik di Indonesia maupun luar negeri. Hal tersebut
dikarenakan pabrik yang telah didirikan telah memiliki analisis ekonomi yang
Pertimbangan pabrik-pabrik yang telah berdiri dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Executive Summary
Dari data Eksport dan Import tersebut, maka dapat di pastikan kebutuhan
pasar baik di dalam negri maupun internasional tiap tahun terus meningkat. Jika
ditinjau dari kebutuhan pasar internasional maka pada tahun 2026 eksport Asam
maka dapat di ambil kapasitas produksi sebesar 60.000 ton/ tahun dan jumlah tersebut
selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, juga akan di Eksport ke pasar
Internasional.
Executive Summary
Executive Summary
sudah berdiri adalah 60.000 ton/tahun yang berlokasi di Russia. Dan kapasitas
maksimum pabrik asam akrilat yang sudah berdiri adalah 410.000 ton/tahun yang
berlokasi di Texas, US. Ketersediaan bahan baku perlu diperlukan untuk menjamin
kontuinitas produksi suatu pabrik. Bahan baku dalam pembuatan asam akrilat adalah
propilen yang diperoleh dari pabrik propilen yang ada di Indonesia yaitu PT. Chandra
pabrik propilen terbesar di Indonesia. Dari kapasitas produksi tersebut, propilen yang
diproduksi PT.Chandra Asri Petrochemical Center hanya dipakai oleh PT. Tri Polyta
ton/tahun diperkirakan bahan baku dapat terpenuhi. Apabila persedian propilen di PT.
Chandra Asri Petrochemical Center tidak memenuhi maka kebutuhan asam akrilat
dapat diimpor dengan pertimbangan : Kapasitas produksi propilen dunia 16,48 juta
ton/tahun dan permintaan propilen dunia 15.99 juta ton/tahun, sehingga ketersediaan
propilen dunia 0,48 juta ton/tahun atau 480.000 ton/tahun. Dengan beberapa
C. Lokasi Pabrik
Executive Summary
maupun dalam persaingan selanjutnya. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat dan
Bahan baku Propene dapat diperoleh dari PT. Petrochemical Center yang
berlokasi di kawasan industri Cilegon, dan PT.Pertamina, sehingga lokasi
pemilihan pabrik sudah tepat karena dekat dengan bahan baku.
2. Pemasaran
3. Tenaga Listrik
Kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN dan sebagai cadangan dipakai Generator.
4. Air
Pabrik Asam akrilat memerlukan air yang cukup banyak untuk kebutuhan proses,
5. Jenis Tanah
Struktur tanah cukup baik dan tidak akan mengalami kesulitan dalam
pembangunan proyek.
6. Iklim
Executive Summary
Keadaan iklim cuaca umumnya baik, tidak terjadi angin ribut, gempa bumi
maupun banjir.
7. Transportasi
Pengangkutan bahan baku dan produk relatif mudah karena sudah tersedia jalan
raya dan jalan tol yang memadai sehingga memudahkan pengangkutan bahan
9. Tenaga Kerja
Sebagian besar tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang
industri.
D. Tinjauan Pustaka
Asam akrilat (CH2=CH-COOH) terutama digunakan sebagai persiapan emulsi
dan larutan polimer. Pada tahun 1930an, polimer emulsi akrilat pertama kali
digunakan sebagai pelapis (coating) untuk kulit dan dikembangkan sebagai pelapis,
finishes dan pengikat untuk kulit, tekstil dan kertas. Emulsi akrilat digunakan utuk
Executive Summary
cat interior dan eksterior, pengkilap lantai dan perekat. Larutan polimer akrilat
industri pelapis. Polimer asam akrilat dapat digunakan sebagai superabsorben pada
diapers. Poliakril amid dapat digunakan dalam EOR (enhanced oil recovery).
Asam akrilat pertama kali dihasilkan dari oksidasi akrolein dengan
menggunakan udara pada tahun 1847. Lebih dari 85% produksi asam akrilat
1. Proses Produksi
A. Tinjauan Proses
Pada reaksi oksidasi Propene fasa gas, digunakan reaktor fixed bed
o
multitube dengan katalis nikel pada suhu 330 C dan tekanan 4,5 atm.
Reaksi :
o
Kondisi operasi dalam reaksi ini berlangsung pada suhu 250 C dengan
tekanan umpan masuk 4,5 atm yang dilakukan di dalam reaktor fixed bed multitube.
o
Pemilihan temperatur umpan reaktor yaitu 250-330 C didasarkan pada
o
pertimbangan bahwa katalis akan mengalami coke-up pada suhu diatas 330 C yang
Executive Summary
o
deaktivasi, dan jika berada di bawah 250 C, kecepatan reaksi akan turun secara
drastis. Oleh sebab itulah katalis tidak boleh dioperasikan diluar temperatur diatas.
(www.chemedu.gov/acrilic+acid+productions%/pdf ,2016.)
Pada reaksi carbonylation acetylene fasa gas, digunakan reaktor fixed bed
o
multitube dengan katalis carbon monoxide pada suhu 400 C-500oC dan tekanan
+
4CH=CH + 4ROH + 2H + Ni(CO)4 4CH2=CHCOOR + Ni(H) + 2H
Kondisi operasi dalam reaksi ini berlangsung pada suhu 400 oC dengan
tekanan umpan masuk 4,5 atm yang dilakukan di dalam reaktor fixed bed
pertimbangan bahwa katalis akan mengalami coke-up pada suhu diatas 500 oC
mengalami deaktivasi, dan jika berada di bawah 400oC, kecepatan reaksi akan
turun secara drastis. Oleh sebab itulah katalis tidak boleh dioperasikan diluar
temperatur diatas.
2. Pemilihan Proses
Executive Summary
Harga:
O2 = -- ( 32 ) kg/kmol
2. Carbonylation Acetylene
+
4CH=CH + 4ROH + 2H + Ni(CO)4 4CH2=CHCOOR + Ni(H) + 2H
Executive Summary
Berdasarkan uraian beberapa proses diatas, maka kita dapat membuat matriks
perbandingan dari tiap-tiap proses
Tabel 1.4 matrik pemilhan proses
Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses yang paling menguntungkan
Executive Summary
BAB II
PROSES PRODUKSI
A. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
1. Bahan baku
a. Propene
Tc ,°C : 91,9
Pc , bar : 46,0
Kemurnian : 95%
Executive Summary
Impuritis
Propene (C3H8) : 5%
Tc ,°C : 96,67
Pc , bar : 42,5
bertekanan
b. Oksigen
Rumus molekul : O2
Kemurnian : 21 %
Executive Summary
Komposisi
Nirogen : 79%
beracun
2. Produk
a. Asam Akrilat
Kemurnian : 95,5 %
Executive Summary
Proses pembuatan Asam Akrilat dari Propene dan Udara secara garis
besar terdiri dari tiga tahap yaitu, persiapan bahan baku, sintesis/reaksi dan
pemurnian hasil
1. Persiapan Bahan Baku
Propene dari tangki penyimpanan T-01 dialirkan, kemudian diekspansi, dan
dipanaskan sampai suhu 250oC. Udara dari lingkungan ditekan pada kompresor K-
01 dan dipanaskan hingga suhu 250oC, kemudian direaksikan dengan propene dan
2. Reaksi
Didalam reaktor terjadi reaksi :
Suhu operasi di dalam reaktor berkisar antar 250oC sampai 330oC, tekanan
operasi 4 atm. Konversi reaksi berkisar antara 50% - 90%. Reaksi ini adalah reaksi
Executive Summary
dowtherm.
Produk reaktor yang terdiri dari N2, O2, CO2, C3H6, C3H8, C3H4O2, dan H2O
diembunkan sebagian untuk mendapatkan air dan asam akrilat dalam fase cair
yang dapat dipisahkan dengan gas yang tak terembunkan. Campuran gas yang
tidak mengembun dengan air dan asam akrilat cair selanjutnya dipisahkan dalam
separator (SP-02).
3. Pemurnian Hasil
Hasil bawah separator yang terdiri dari air dan asam akrilat selanjutnya
menara distilasi (MD-01) diperoleh air (96. Hasil bawah menara distilasi (MD-01)
diperoleh asam akrilat kemudian didinginkan dan disimpan dalam tangki (T02)
Hasil separator (SP-02) berupa gas yang terdiri dari N 2, O2, CO2, C3H6, dan C3H8.
Hasil tersebut tidak di recycle sebagai bahan capuran bahan baku karena C3H6
Executive Summary
C. Diagram Alir
Executive Summary
Executive Summary
D. Tata Letak
yang meliputi tempat karyawan bekerja, tempat peralatan dan tempat menyimpan
bahan. Tata letak pabrik yang tepat sangat penting untuk mendapatkan effisiensi,
keselamatan dan kelancaran para pekerja serta keselamatan dan kelancaran proses.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak ruang pabrik adalah :
a. Perluasan pabrik.
area khusus harus disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik bila
b. Harga tanah.
Executive Summary
Bila harga tanah tinggi, maka diperlukan effisiensi yang tinggi terhadap
tersedia. Bila perlu ruangan harus dibuat bertingkat, sehingga dapat menghemat
tempat.
sebagai bangunan pabrik baik dalam arti kekuatan bangunan fisik maupun
pencegah harus tetap dilakukan misalnya tangki bahan baku, produk dan bahan
bakar harus ditempatkan di area khusus dengan jarak antar ruang yang cukup
e. Fasilitas Jalan
Executive Summary
antara lain, penyusunan peralatan proses alat satu dengan alat yang lainnya harus
saling berurutan sesuai dengan urutan kerja dan fungsinya. Selain itu juga harus
kerja. Tetapi perlu diperhatikan juga kondisi operasi dari masing-masing alat.
Ruangan kantor dan lainnya didirikan di areal yang berdekatan dengan lokasi
CD-02
WHB
ACC
SP-02 MD
R
CD-01
RB
SP-01
CL
HE-01 HE-02
Control room
(Skala 1:500)
Executive Summary
2 2
2
6
17
1
11
16 7 5 4
22 12 13
15
15
18 8 9
14
19 20
10
Executive Summary
Skala, 1:800
Executive Summary
BAB III
UTILITAS
Unit utilitas merupakan unit pendukung yang keberadaanya sangat penting
dalam penyediaan air, steam, listrik dan bahan bakar serta udara tekan. Unit utilitas
merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang kelancaran proses produksi.
Dalam pabrik Asam akrilat, unit ini dimaksudkan untuk menyediakan kebutuhan
A. Air
produksi. Kebutuhan air digunakan sebagai air pendingin, air proses, air
pembuatan steam, air untuk kebutuhan rumah tangga serta kebutuhan lain. Pabrik
Kebutuhan air dipenuhi dengan membeli air di Krakatau Tirta Indonesia (KTI)
untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Jumlah total kebutuhan air pabrik Asam
Executive Summary
Jumlah kebutuhan total air yang diolah diunit utilitas adalah air yang dibeli dari
B. Listrik
misalnya pompa, dan alat-alat lainnya, selain itu listrik digunakan juga untuk
listrik sebesar ini berasal dari PLN dan generator. Apabila terjadi pemadaman
atau hal lain digunakan generator sebagai cadangan. Digunakan generator sebagai
menggunakan fuel oil. Kebutuhan solar untuk bahan bakar generator sebanyak
569.272,9058 ltr/jam.
D. Kebutuhan Steam
Executive Summary
Executive Summary
BAB IV
MANAJEMEN PERUSAHAAN
A. Umum
B. Bentuk Perusahaan
mempunyai tanggung jawab terhadap modal yang mereka setorkan dan memiliki
badan hukum. Perusahaan dijalankan oleh Dewan Direksi yang dipimpin oleh
Direktur Utama, yang dipilih dan diangkat oleh rapat umum pemegang saham.
Executive Summary
berganti-ganti.
saham baru.
lain.
perusahaan.
serta kerjasama dari personal yang menjalankan pabrik. Tipe organisasi perusahaan
yang dipilih adalah tipe garis dan staff, dimana kewenangan mengalir secara
Executive Summary
tingkatannya.
kontinyu. Jumlah hari kerja selama setahun 330 hari. Hari-hari yang lain digunakan
untuk perawatan dan perbaikan. Dalam kerjanya, karyawan dibedakan menjadi dua,
Karyawan non shift berlaku 6 hari kerja dalam seminggu dan libur pada hari
minggu serta hari-hari libur nasional. Sehingga total kerjanya 40 jam seminggu.
b. Karyawan shift
Kelompok kerja shift ini dibagi menjadi 3 shift sehari, masing-masing bekerja
selama 8 jam.
Executive Summary
Tabel. 4.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift
H a r i
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
C II * * III III III III III * * I I I I I * II II II II II * * III III III III III * *
II
D III III * * I I I I I * II II II II II * * III III III III III * * I I I I I
I
1, 2, 3, … : Hari kerja
* : Hari libur
I, II, III : Shift pagi, sore, malam
waktu siklus : 30 hari
Executive Summary
Kabag Produksi & Kabag Teknik Kabag Penelitian & Kabag Keuangan & Kabag K
Utilitas Pengembangan Pemasaran Administrasi U
Executive Summary
F. Evaluasi Ekonomi
produksi sebesar 60.000 ton/tahun meliputi penentuan harga alat, investasi, biaya
operasi, dan analisis kelayakan. Evaluasi ekonomi ini dilakukan untuk mengetahui
apakah pabrik yang direncanakan layak didirikan atau tidak, yang meliputi Return On
Investment (ROI), Pay Out Time (POT), Break Even Point (BEP) dan Shut Down
Point (SDP) serta Interest (i) pada perhitungan Discounted Cash Flow Rate (DCFR).
Executive Summary
$ 2.747.035 + Rp 253.277.222.000.
a. Manufacturing Cost
3. Analisa Kelayakan:
Executive Summary
didapatkan ROI sebelum pajak sebesar 54,45 % dan ROI sesudah pajak sebesar
40,02 %
Pay out time (POT) adalah waktu yang diperlukan sehingga Fixed Capital
Investment atau modal tetap yang ditanam dapat kembali atas dasar keuntungan
tiap tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan POT sebelum pajak sebesar 1,24
Break Even Point yaitu titik dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan
Shut Down Point (SDP) yaitu titik dimana pabrik harus tutup karena menderita
Executive Summary
mengeluarkan biaya tetap (fixed cost) yang sama. Diperoleh SDP sebesar
diperoleh tiap tahun, didasarkan pada jumlah investasi yang tidak kembali setiap
tahun selama umur ekonomis pabrik Discounted Cash Flow Rate yang diperoleh
sebesar 103,47%
Executive Summary
BAB V
KESIMPULAN
Executive Summary
Propene dan Udara dengan kapasitas 60.000 ton/tahun, dari segi teknik dan segi
254.942.671.000
rendah.
- POT sebelum pajak 1,24 tahun dan POT sesudah pajak 1,51 tahun.
teknologi, bahan baku, proses produksi, hasil produksi dan tenaga kerja
serta dari segi ekonomi maka pabrik Asam Akrilat dengan kapasitas
Executive Summary
DAFTAR PUSTAKA
Executive Summary
Brown , G.G., 1978, Unit Operation, Modern Asia Edition, John Wiley and Sons,
Inc., New York.
Brownell, L.E., Young, E.H, 1950, Process Equiment Design, John Willey and Sons,
Inc., New York.
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Equipment Design”, John
Wiley and Sons. Inc., New York
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Equipment Design”, John
Wiley and Sons. Inc., New York
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill, Singapore
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1978, “ Encyclopedia of Chemical Technology “ , vol.
20,dan vol 1, 4th ed., The Interscience Encyclopedia , New York.(1998)
Prausnitz,J.M., Reid, R.D., and Sherwood, T.K., 1977, “ The Properties of Gases and
Liquid “, 4 ed., Mc. Graw Hill Book Co., New York (1988).
Peters, M.S., and Timmerhaus, K.D., 2002, “ Plant Design and Economics for
Chemical Engineers “ 5th ed., Mc Graw Hill Book Company, Singapore.
Treyball, R.E., 1979, “Mass Transfer Operations”, 3rd ed., McGraw Hill Book
Kogakusha, Tokyo
Ullmann, Encyclopedia of Industrial Chemistry, 6th, (2002)
Walas, S.M., 1959, Reaction Kinetics for Chemical Engineers, Mcgraw-Hill,
Kogakusha, Ltd., Tokyo