Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM 10

KOMUNIKASI DATA
WDS MODE “WIRELESS REPEATER”
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan Komunikasi Data menggunakan WDS mode
Wireless Repeater.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja jaringan WDS mode Wireless
Repeater.
3. Mahasiswa dapat membangun jaringan WDS mode Wireless Repeater dan
konfigurasinya untuk melakukan Komunikasi Data.
4. Mahasiswa dapat melakukan pengujian koneksi dan share folder.

II. PENDAHULUAN
Wireless Distribution System (WDS) Memungkinkan Interconnection
beberapa access point dalam suatu environment wireless network.

Gambar 10.1 Rangkaian WDS


Dengan Wireless Distribution System (WDS) memungkinkan jaringan
wirelessdikembangkan menggunakan beberapa access point tanpa harus
memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka.
Keuntungan yang terlihat dari Wireless Distribution System dibanding solusi
lainnya adalah dengan Wireless Distribution System, header MAC address
dari paket traffic tidak berubah antar link access point.
Suatu access point bisa menjadi sebuah station utama, relay, atau remote
base station. Suatu base station utama pada umumnya dihubungkan dengan
system Ethernet. Base station relay merelay station-2 kepada base station
utama atau relay station lainnya. Remote base station menerima koneksi dari
clients wireless dan melewatkannya ke main station atau ke relay station juga.
Koneksi antar station menggunakan MAC address dibanding memberikan
spesifikasi IP address.
Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis
mode konekstivitas antar Access point yaitu wireless repeater dan wireless
bridge.
1. Wireless Repeater
Access point digunakan untuk memperluas jaringan / jangkauan
infrastructure wireless dengan jalan melewatkan traffic antara station
wireless dan AP yang terhubung secara kabel dengan jaringan local.
Dengan mode wireless repeater ap dapat menguatkan sinyal yang
dikirimkan agar dapat diterima oleh client yang berada dalam covered
area dengan baik.

Gambar 10.2 Rangkaian Wireless Repeater


2. Wireless Bridge
Wireless Distribution System yangditunjukkan pada gambar dibawah ini
sering disebut sebagai konfigurasi “wireless bridge”, karena terjadi
koneksi dua jaringan LAN pada layer data link. Access point bertindak
sebagai standard bridge yang melewatkan traffic antar WDS Link (link
yang menghubungkan ke access point / bridge lainnya) dan sebuah
Ethernet port. Sebagai standard bridge, access point mempelajari MAC
address sampai 64 wireless dan atau total 128 piranti wireless dan wired,
yang dikoneksikan ke masing-2 port Ethernet untuk membatasi jumlah
data yang dilewatkan. Hanya data yang ditujukan kepada station yang
diketahui berada pada peer Ethernet link, data multicast atau data dengan
tujuan yang tidak diketahui yang perlu dilewatkan ke peer access point
melalui WDS link.

Gambar 10.3 Rangkaian Wireless Bridge

III. PERALATAN DAN BAHAN


1. Komputer PC / Laptop 3 unit
2. Access Point 2 unit
3. Switch / Hub 1 unit
4. Kabel UTP Straight 2 buah
IV. GAMBAR KERJA

Gambar 10.4 Rangkaian wireless repeater

V. LANGKAH KERJA
A. Persiapan dan Setting IP PC untuk konfigurasi AP
1. Siapkan peralatan dan komputer atau laptop seperti pada daftar peralatan
dan bahan.
2. Pasang USB Wireless Adapter pada komputer PC. Khusus untuk Laptop
yang sudah support Wireless tidak dibutuhkan USB wireless adapter.
3. Install driver dan software aplikasi wireless adapter jika dibutuhkan.
4. Pasangkan PC dengan Access Point dengan kabel straight.
5. Set IP wireless adapter pada PC yang digunakan untuk mengkonfigurasi
AP menggunakan kelas C untuk mengkonfigurasi AP sebagai node
dengan langkah sebagai berikut :
5.1 Windows setting > control panel

Gambar 10.5 Membuka Control Panel


5.2 Pilih Network and Internet

Gambar 10.6 Menuju halaman Network and Internet


5.3 Pilih change Adapter Setting

Gambar 10.7 Adapter Setting


5.4 Lakukan klik kanan, properties pada wireless connection

Gambar 10.8 Pengesetan Wireless Network Connection


5.5 Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IP) > klik properties

Gambar 10.9 Connection properties Alamat IP


5.6 Pilih use the following IP addres, isikan IP address dan subnet mask.
Isikan alamat IP dengan alamat 192.168.1.3, subnet mask
255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1. Default gateway
merupakan gateway dari Access Point.

Gambar 10.10 Pengesatan Alamat IP


6. Lakukan pula setting IP mask, subnet mask, dan default gateway (langkah
no.5) pada PC 2 yang akan digunakan untuk menyetting AP2 sebagai
repeater. Isikan alamat IP dengan alamat 192.168.1.2, subnet mask
255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.

B. Membuat Network
1. Buka browser pada PC kemudian ketikkan 192.168.1.1 pada address bar
dan akan muncul halaman windows security. Masukkan username dan
password untuk default Access Point dengan kata ‘admin’, kemudian klik
OK.
Gambar 10.11 Halaman Windows Security
2. Setelah itu akan masuk ke halaman awal konfigurasi Access Point. Pada
halaman tersebut akan muncul nama perangkat, versi perangkat, dan
berbagai macam konfigurasi untuk jaringan.

Gambar 10.12 Halaman awal konfigurasi AP


3. Untuk menyetting AP 1 sebagai node, dapat dilakukan dengan langkah
3.1 Klik Basic > Pilih Wireless Mode > WDS. Isi SSID dengan nama
jaringan yang diinginkan. Pilih frekuensi channel. Frekuensi channel
harus sama dengan frekuensi channel pada AP repeater. Kemudian
pilih WDS > Link with > dan isikan MAC address AP repeater pada
halaman bagian MAC Address.
Gambar 10.13 Pengesatan SSID, password, frekuensi, dan MAC
Address AP 1
3.2 Atur banyaknya host pada jaringan. Pada IP Address Range, atur
rentang IP Address yang mungkin akan digunakan

Gambar 10.14 Pengaturan IP Address host AP 1


3.3 Setelah selesai mengkonfigurasi, klik Save dan tunggu beberapa saat
untuk sistem menyimpan konfigurasi hingga muncul tulisan “Setting
Saved”.
4. Untuk menyetting AP 2 sebagai repeater, dapat dilakukan dengan langkah
4.1 Klik Basic > Pilih Wireless Mode > Access Point + WDS. Isi SSID
dengan nama jaringan yang diinginkan. Pilih frekuensi channel.
Frekuensi channel harus sama dengan frekuensi channel pada AP
node. Kemudian pilih WDS > Link with > dan isikan MAC address
AP node pada halaman bagian MAC Address.
Gambar 10.15 Pengesatan SSID, password, frekuensi, dan MAC
Address AP 2
4.2 Atur banyaknya host pada jaringan. Pada IP Address Range, atur
rentang IP Address yang mungkin akan digunakan.

Gambar 10.16 Pengaturan IP Address host AP 2


4.3 Setelah selesai mengkonfigurasi, klik Save dan tunggu beberapa saat
untuk sistem menyimpan konfigurasi hingga muncul tulisan “Setting
Saved”.

Gambar 10.17 Menyimpan konfigurasi


5. Lepaskan kabel straight pada PC yang digunakan untuk konfigurasi.
Kemudian buatlah jaringan sesuai dengan gambar kerja dengan
menghubungkan AP node dengan Switch / Hub menggunakan kabel cross.
6. Sambungkan pula 2 PC secara wired dengan kabel straight pada Switch
atau Hub tersebut. Atur IP address, subnet mask, dan default gateway dari
kedua PC tersebut
7. Koneksikan pula 2 PC lagi pada AP repeater tanpa mengatur IP pada
masing – masing PC secara wireless.

Gambar 10.18 Koneksi Network


8. Lakukan pengecekan alamat IP pada masing – masing PC. Untuk alamat
IP PC yang terkoneksi secara wireless akan otomatis diberikan secara
DHCP oleh jaringan. Cek IP dapat dilakukan pada cmd > ipconfig

C. Uji koneksi dan share data / folder


1. Langkah selanjutnya adalah mencoba melakukan uji koneksi dengan cara
melakukan ping terhadap IP PC terkoneksi yang lain
2. Lakukan pengujian jaringan dengan cara melakukan sharing data / folder
dengan langkah sebagai berikut
a. Pilih data yang akan dishare, kemudian klik kanan pilih properties >
sharing

Gambar 10.19 Folder Sharing properties


b. Pilih share > pada windows permission pilih everyone > add > pada
permission level pilih Read / Write > share > done.

Gambar 10.20 Windows permission


c. Buka file yang telah dishare dengan pilih network > pada address bar
ketikkan \\ alamat IP > pilih folder yang telah dishare.
VI. LEMBAR KERJA
 Pembuatan Access Point dan Repeater
AP 1

Repeater
 Konfigurasi IP Address
 Pengujian Koneksi
 Share Folder
PC 1

PC 2
PC 3

VII. ANALISA DATA


Dari praktikum jaringan wireless WDS mode ‘wireless repeater’ yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa wireless repeater merupakan jaringan
yang dibangun untuk mengulang sinyal informasi yang telah diterima dan
dipancarkan kembali dalam daya pancar yang lebih besar. Dalam praktikum
ini digunakan dua access point yang berfungsi sebagai access point utama dan
repeater. Access point digunakan sebagai server utama untuk memancarkan
sinyal dalam covered area. Sinyal tersebut akan diterima langsung oleh client
atau didistribusikan ulang oleh repeater supaya dapat dijangkau oleh client
dalam covered area yang lebih luas. Dengan demikian, fungsi repeater adalah
untuk memperluas coverage jaringan wireless tanpa harus terhubung
menggunakan kabel UTP secara langsung dan atau melalui switch.
Dalam membangun jaringan wireless repeater langkah pertama yang
harus dilakukan adakah mengkonfigurasi access point utama dengan cara me-
reset access pointy supaya kembali ke pengaturan semula. Kemudian,
sambungkan access point menggunakan kabel UTP straight ke laptop dan
konfigurasi IP address di local area network agar satu jaringan dengan access
point. Untuk mengkonfigurasi access point dapat dilakukan dengan membuka
internet explorer atau browser sejenisnya dan mengetik default gateway
access point pada address bar. Default gateway access point adalah
192.168.1.1. kemudian, masuikkan username dan password dengan ‘admin’.
Kata tersebut merupakan default username dan password dari access point.
Setelah login, akan muncul halaman awal penyettingan access point. Hal
pertama ynag dilakukan adalah menyetting SSID, isikan SSID dengan ‘AP 1
Kelompok 5’ dan encryption di disable/none. Setting juga IP address untuk
access point dengan IP address 200.200.5.1 dan subnet mask 255.255.255.0.
IP address pada access point akan dijadikan default gateway oleh laptop client.
Untuk mengkonfigurasi repeater, langkah yang harus dilakukan adalah
mengubah access point menjadi repeater dengan cara masuk ke halaman
konfigurasi di browser. Sebelumnya, access point harus di reset dan di
koneksikan dengan laptop seperti langkah untuk menkonfigurasi access point
utama. Setelah masuk ke halaman access point, pilih ‘operation mode’ dan
pilih ‘repeater (range extender). Kemudian pilih apply/next untuk
menkonfigurasi SSID dan menyambungkan repeater dengan access point
utama. Pada laman ini, akan muncul table SSID yang isinya adalah beberapa
SSID yang terdeteksi oleh server, pilih SSID dengan nama ‘AP 1 Kelompok
5’. Pada access point yang memakai totolink, MAC Address tidak perlu
diisikan. Hal itu terjadi karena saat SSID sudah terkoneksi dengan access
point utama, maka secara otomatis MAC Address antara access point utama
dengan repeater sudah tersambung. Kemudian, konfigurasi IP address :
200.200.5.2, subnet mask : 255.255.255.0, dan default gateway : 200.200.5.1
serta DHCP di disable.
Setelah mengkonfigurasi access point utama dan repeater,
sambungkan laptop client dan konfigurasi IP Address yang dapat dilakukan di
Internet Protocol version 4 (TCP/IPv4) pada wireless connection. IP Address
pada laptop client harus berada pada jaringan yang sama dengan access point.
PC 1 diberikan IP address 200.200.5.55 dan subnet mask 255.255.255.0 serta
default gateway 200.200.5.1 karena PC 1 terhubung dengan AP utama. PC 2
diberikan IP address 200.200.5.14 dan subnet mask 255.255.255.0 serta
default gateway 200.200.5.2 karena tersambung ke AP 2 sebagai repeater. PC
3 diberikan IP address 200.200.5.16 dan subnet mask 255.255.255.0 serta
default gateway 200.200.5.2 karena tersambung ke AP 2 sebagai repeater.
Untuk memastikan apakah koneksi sudah tersambung dengan baik,
dilakukan pengujian koneksi dengan perintah ‘PING’ IP address di command
prompt. Koneksi antar PC tersambung dengan baik apabila mendapatkan reply
dari PC tujuan. Apabila gagal atau koneksi tidak tersambung dengan baik
akan muncul ‘Request Time Out’. Hal yang perlu dilakukan apabila terjadi
serupa adalah dengan mematikan firewall dan melakukan test ‘PING’ ulang.
Pengujian terakhir dari praktikum ini adalah sharing folder. Dari
pengujian ini dapat diketahui bahwa folder atau file yang telah
dishare/dibagikan akan dapat dilihat dan disalin oleh laptop lain yang
tersambung oleh laptop tersebut, tanpa harus menggunakan perangkat
eksternal seperti flashdisk. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian ini
adalah setiap PC harus dalam jaringan yang sama dan pengaturan sharing
folder harus benar.

VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Jaringan wireless menggunakan WDS mode ‘wireless repeater’ merupakan
jaringan yang dibangun untuk memperluas pancaran sinyal yang dikirim
supaya covered area lebih luas.
2. Untuk memperluas jaringan wireless dengan WDS mode ‘wireless
repeater’ diperlukan 2 atau lebih access point.
3. Supaya dpat terkoneksi dan dapat saling berkomunikasi client harus berada
pada satu jaringan yang sama dengan AP.

Anda mungkin juga menyukai