Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

Perusahaan PT. Asahimas Chemical didirikan pada 8 September 1986 sebagai


perusahaan multinasional dengan nama PT. Asahimas Chemical dan kantor pusat
di Jakarta. PT. Asahimas Chemical mengoperasikan fasilitas produksi yang
terintegrasi dari Proses Klor-Alkali hingga PVC merupakan salah satu yang
terbesar di Asia Tenggara. Dengan fokus untuk melayani kebutuhan industri kimia
dan kebutuhan industri pada umumnya PT. Asahimas Chemical memiliki
kemampuan dan kapasitas untuk memproduksi Kaustik Soda (Caustic Soda,
NaOH), Klorin (Chlorine, Cl2), Natrium Hipoklorit (Sodium Hypochlorite,
NaCIO), Asam Klorida (Hydrochloric Acid, HCl), Etilen Diklorida (Ethylene
Dichloride, EDC), Monomer Vinil Klorida (Vinyl Chloride Monomer, VCM) dan
Polivinil Klorida (Polyvinyl Chloride, PVC).

Untuk Perusahaan PT. Asahimas Chemical ini disarankan mengolah air laut
sebagai bahan baku air industri. Selain itu, terdapat area pabrik yang sebaiknya
dilihat dan dijelaskan secara langsung tidak melalui kendaraan pabrik, seperti area
pabrik proses produksi VCM dan EDC, karena di pabrik tersebut banyak sekali
tentang pengetahuan tentang proses energi industri kimia yang sesuai dengan
Program Studi Teknik Energi.

PT. Lotte Chemical Titan Nusantara adalah suatu perusahaan petrokimia yang
memproduksi polietilen jenis HDPE (High Density Polyethylene) dan LLDPE
(Low Linier Density Polyethylene). PT. Lotte Chemical Titan Nusantara memiliki
Area 1 yang meliputi unit utilitas. Unit utilitas dibagi menjadi dua yaitu Internal
Battery Limits (IBL) dan core common. Unit utilitas merupakan unit yang
menunjang kelangsungan proses di dalam suatu pabrik. IBL menyuplai kebutuhan
pokok dari suatu proses seperti listrik, air, bahan baku dan lainnya. Sedangkan
core common merupakan unit pembuatan katalis dan pemurnian bahan baku.

91
Untuk Perusahaan PT. Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) ini disarankan mengolah
air laut sebagai bahan baku air industri.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) didirikan pada tanggal 5 Desember 1958
dengan memperhatikan perkembangan, pendayagunan dan pemanfaatan tenaga
nuklir bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengembangan dan
pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukkan Panitia
Negara untuk penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia Negara tersebut
mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan
radioaktif dari senjata nuklir di lautan pasifik.

92

Anda mungkin juga menyukai