PENDAHULUAN
secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah. Telaah kritis digunakan untuk menilai
validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau journal ilmiah. Untuk
artikel ataupun jurnal. Pemecahan masalah klinik dan keputusan klinik tergantung
pada penelitian klinik yang oleh seorang klinisi diperlukan telaah kritis terhadap hasil-
kualitas bukti-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Penilaian kritis
kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas (validity),
satunya yang populer di bidang epidemiologi adalah dengan STROBE. Oleh karena itu
dalam makalah ini penyusun akan membahas jurnal Breastfeeding, Weight Gain in
Infancy, and Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of
Asthma and Mite Allergy Birth Cohort Study dengan cara STROBE(Strengthening the
1
5. Mengetahui tentang implikasi STROBE
6. Mengetahui tentang langkah STROBE
7. Menerapkan metode STROBE dalam jurnal Breastfeeding, Weight Gain in Infancy,
and Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma
pengetahuan kepada mereka yang ingin belajar mengkritisi jurnal dengan metode
BAB II
TINJAUAN TEORI
Epidemiology. Pernyataan STROBE adalah daftar item yang harus ditangani dalam
2
laporan artikel pada 3 desain studi epidemiologi analitik: kohort, kasus-kontrol, dan studi
prasyarat untuk evaluasi, checklist adalah bukan instrumen untuk mengevaluasi kualitas
penelitian observasional.
Rekomendasi STROBE tidak secara khusus ditujukan topik-topik seperti studi
hubungan genetik, penyakit menular atau laporan kasus dan seri kasus. STROBE sangat
berguna untuk penulis studi observasional yang secara khusus ditujukan tes diagnostik,
Item dalam STROBE: judul artikel dan abstrak (item 1), pendahuluan (item 2 dan 3),
metode (item 4-12), hasil (item 13-17), dan diskusi bagian (item 18-21) dan informasi
barang tersebut untuk publikasi dan untuk membantu pembaca saat kritis menilai artikel
yang dipublikasikan.
Nomer
Item Rekomendasi
Item
Title and 1 Identifikasi desain studi dari judul dan abstrak dan
abstract diperlukan penggunaan kalimat umum dan secara
eksplisit. Dalam abstrak harus terdapat:
a. pertanyaan penelitian;
3
b. deskripsi singkat metode dan hasil;
c. hal-hal penting seperti jumlah sampel, estimasi
hubungan, dan pengukuran yang tepat untuk variabel
dan perancu,
d. kesimpulan; dan
e. kata kunci penelitian.
4
measurement berpengarug terhadap reliabilitas dan validitas penelitian.
Oleh karena itu penting bagi peneliti menyertakan
validitas dan reabilitas termasuk referensi standar yang
digunakan.
Bias 9 Peneliti dapat mengidentifikasi bias potensial dalam
penelitian. Secara spesifik arah dan besar bias harus
didiskusikan.
Studi size 10 Pentingnya penentuan besar sampel pada studi
observasional tergantung pada konteks. Peneliti harus
mampu menjabarkan kalkulasi penentuan besar sampel
dan pertimbangan lain yang menentukan sampel.
Quantitative 11 Peneliti memilih mengumpulkan dan menganalisa data
variables kuantitatif mengenai paparan, efek modifikator, dan
perancu. Peneliti dapat mengumpulkan data kuantitatif
tersebut dan menjelaskan mengapa dan bagaimana
mengelompokkan data kuantitatif. Apabila data dilaporkan
dalam bentuk tabel harus menyertakan jumlah kasus,
kontrol, orang berisiko dan orang yang sedang dalam
risiko bukan hanya mengenai nilai pengukuran efek atau
hasil dari model fitting.
Statistical 12 (a) Jelaskan semua metode statistik, termasuk yang
methods digunakan untuk mengontrol untuk perancu.
(b) Jelaskan metode yang digunakan untuk meneliti
subgrup dan interaksi.
(c) Jelaskan bagaimana data yang hilang itu ditujukan.
(d) Cohort studi: Jika berlaku, menjelaskan bagaimana
hilang dari follow up.
Studi kasus-kontrol: Jika berlaku, menjelaskan
bagaimana pencocokan kasus dan kontrol ditujukan.
Studi cross-sectional: Jika berlaku, menjelaskan
metode analisis dengan mempertimbangkan strategi
sampling.
(e) Jelaskan sensitivitas setiap analisis.
5
Results 13 (a) Laporkan jumlah individu pada setiap tahap studi-
Participants misalnya, jumlah orang yang potensial sebagai subjek,
pemeriksaan kelayakan, dikonfirmasi memenuhi
syarat, ikut serta dalam penelitian, melengkapi follow
up, dan dianalisis
(b) Berikan alasan untuk tidak berpartisipasi pada setiap
tahap.
(c) Pertimbangkan penggunaan flow diagram
Descriptive data 14 (a) Berikan karakteristik peserta penelitian (misalnya,
demografi, klinis, sosial) dan informasi di eksposur
dan
confounder potensial.
(b) Tunjukkan jumlah peserta dengan data yang hilang
untuk setiap variabel.
(c) studi Cohort: Meringkas waktu-misalnya tindak lanjut,
rata-rata dan jumlah total.
Outcome data 15 Studi Cohort: melaporkan jumlah luaran atau ringkasan
penilaian sepanjang waktu
Studi kasus-kontrol: Laporan angka dalam setiap kategori
paparan atau ringkasan penilaian sepanjang waktu.
Studi cross-sectional: Laporan jumlahluaran atau
ringkasan penilaian.
Main results 16 Peneliti memberikan estimasi yang belum disesuaikan,
estimasi setelah menyesuaikan perancu, dan presisi.
Terdapat penjelasan mengenai perancu yang disesuaikan
dan mengapa dimasukkan. Peneliti memberikaan batasan
apabila variabel kontinu dikategorisasikan. Apabila
berhubungan, terjemahkan estimasi risiko relative menjadi
risiko absolut pada periode waktu yang berarti.
Other analyses 17 Menjelaskan analisis lain apabila dilakukan seperti
analisis subgroup dan analisis sensitivitas.
Discussion 18 Diskusi dibuka dengan ringkasan singkat tentang apa yang
Key results menjadi penemuan utama pada penelitian. Ringkasan
singkat akan membantu pembaca menilai apakah
interpretasi dan hasil yang diberikan peneliti didukung
6
dengan penemuan-penemuan yang ada.
Limitations 19 Mengungkapkan kekurangan penelitian. Dapat dengan
cara membandingkan dengan penelitian pada literatur lain
mengenai validitas, generalizability dan presisi.
Interpretation 20 Berikan interpretasi secara keseluruhan hasil
mempertimbangkan tujuan, keterbatasan, banyaknya
analisis, hasil dari penelitian serupa, dan bukti lain yang
relevan.
Generalizability 21 Diskusikan adanya validitas eksternal. Apakah hasil dapat
diterapkan pada populasi yang berbea, apakah data yang
dikumpulkan masih relevan, apakah penelitian pada satu
negara dapat diterapkan pada negara lain.
Other 22 Peneliti perlu untuk memberikan keterangan mengenai
information pendanaan. Informasi meliputi sumber dana dan peran
Funding founder pada penelitian.
2.7 Penerapan STROBE dalam Jurnal Breastfeeding, Weight Gain in Infancy, and
Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma and
disain yang akan digunakan yaitu kohort. Jurnal ini telah dicantumkan mengenai
pengembangan IMT dari 1 sampai 7 tahun secara independen dari IMT pada usia 1
tahun. Medode dan hasil juga dicantumkan dalam jurnal ini, menggunakan metode
kohort. Kesimpulan dapat dilihat di akhir paragraf abstrak yaitu semakin rendah IMT
7
dan risiko yang lebih rendah dari kelebihan berat badan antara anak-anak ASI di
kemudian hari sudah dicapai pada usia 1 tahun. Pada bagian akhir di cantumkan pula
kata kunci dari jurnal yaitu indeks masa tubuh, berat badan, ilmu gizi anak, menyusui,
ilmiah tersebut juga memaparkan hal yang mempengaruhi kejadian kelebihan berat
badan pada anak umur 1 sampai 7 tahun. Latar belakang pada jurnal telah
menjabarkan topik dan gaps knowledge yang terjadi. Juga dalam jurnal telah
Langkah 3 : Tujuan
Dalam STROBE: Tujuan merupakan penjabaran detail tujuan penelitian. Pada tujuan
harus mencakup 4 komponen, yaitu:
1. Populasi
2. Paparan
3. Luaran
4. Parameter
Dapat berbentuk kalimat atau kalimat tanya.
Pada pendahuluan artikel terdapat adanya tujuan dari peneliti yaitu untuk mengetahui
hubungan antara menyusui dan pengembangan IMT dari 1 sampai 7 tahun secara
independen dari IMT pada usia 1 tahun. Disebutkan bahwa populasi untuk sampel
penelitian adalah anak umur 1-7 tahun. Namun paparan tidak di jelaskan secara rinci,
parameternya adalah risiko kelebihan berat badan yang di ukur menggunakan IMT.
Langkah 4 : Desain Studi
Dalam STROBE: Peneliti harus menyatakan studi desain yang digunakan (antara
cohort, cross-sectional, atau case control) dengan penjelasan teknis desain studi.
8
Dalam jurnal ini, disain studi penelitian ini adalah kohort prospektif yaitu dapat
dilihat bahwa penelitian mengambil data dari usia 1 sampai 7 tahun. Dalam studi ini,
pada saat hamil ibu sudah di rekrut pada tahun 1996-1997. Sebelum menerima
kuesioner, dua bulan sebelumnya ibu sudah di beritahu. Akan tetapi, disain penelitian
tersebut tidak disebutkan dan juga tidak dijelaskan bagaimana teknis disain studinya.
Langkah 5: Setting
Dalam STROBE: Informasi setting meliputi: populasi, lokasi, waktu yang terperinci
(bukan hanya rentang waktu saja), follow up dan waktunya.
Dalam jurnal ini, lokasi penelitian ini yaitu di Negara Belanda. Dalam studi ini, para
ibu direkrut dari masyarakat umum selama kehamilan, dan anak-anak yang lahir pada
tahun 2006-2007. Orang tua menerima kuesioner 2 bulan sebelum melahirkan, 3
bulan setelah anak lahir, dan setiap tahun terhitung ketika anak usia 1 tahun.
Langkah 6: Participants
Dalam STROBE:
1. Cohort kriteria inklusi dan metode follow up;
Bila dilakukan matching, sertakan kriteria dan jumlah masing-masing kelompok
terpapar dan tidak terpapar.
2. Case control kriteria inklusi, cara menentukan kelompok kasus dan kontrol
serta perbandingannya; Bila dilakukan matching, sertakan kriteria dan jumlah
kontrol untuk setiap kasus.
3. Cross-sectional kriteria inklusi dan cara penentuan subjek penelitian.
Dalam jurnal ini, populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil sebagai populasi dan
bulan sebelum partus dan 3 bulan setelah bayi lahir. Penelitian mulai dilakukan saat
anak usia satu tahun dan berakhir saat usia 7 tahun. Saat pengamatan 7 tahun terdapat
467 tahun yang hilang. Sehingga hanya 2347 anak yang bisa dianalisa.
9
Langkah 7: Variables
Dalam STROBE: Menjabarkan semua variabel termasuk variabel luaran, paparan,
predictor, perancu potensial dan hal yang dapat memodifikasi efek secara potensial.
Apabila diperlukan, sertakan kriteria diagnosis.
Dalam jurnal ini,
- Variabel dependentnya adalah overweight.
- Variabel independentnya adalah breastfeeding and weight, height and body mass
index.
- Variabel yang potensial menjadi confounder: jenis kelamin, berat lahir anak,
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia maternal, kelebihan berat badan ibu, dan ibu
(dalam cm), dan tanggal ketika dia terakhir dihitung. IMT dihitung sebagai berat
badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi bdana dalam meter (kg/m2).
dalam kuesioner pada 3 bulan dan pada 1 tahun. Pada 3 bulan, orang tua diminta
berapa lama anak itu diberikan ASI dan apakah ibu masih menyusui. Jika orang
tua dalm kuesioner 3 bulan ibu masih menyusui, kita menggunakan data dari
selama lebih dari 16 minggu. Variabel yang potensial menjadi confounder: jenis
10
kelamin, berat lahir anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia maternal, kelebihan
berat badan ibu, dan ibu merokok selama kehamilan. Tingkat pendidikan ibu
diklasifikasikan sebagai bekerja dan tidak bekerja. IMT saat kehamilan dihitung
dari berat badan yang dilaporkan (dalam kg) dan tinggi badan (dalam cm) saat
anak itu usia 1 tahun. Kelebihan berat badan ibu didefinisikan dengan IMT≥25
kg/m2.
Langkah 8: Sumber Data/Pengukuran
Dalam STROBE: Cara untuk mengukur paparan,perancu, dan luaran berpengarug
terhadap reliabilitas dan validitas penelitian. Oleh karena itu penting bagi peneliti
menyertakan validitas dan reabilitas termasuk referensi standar yang digunakan.
Dalam jurnal:
Variabel yang diambil sudah jelas sumber data dan pengukurannya :
BB (kg)
TB (m) 2
Tanggal terakhir pengukuran
IMT, dengan rumus sebagai berikut:
Overweight pada usia 7 tahun berdasarkan standar internasional umur dan jenis
kelamin
Lama menyusui dinilai dengan pertanyaan makanan yang diberikan saat usia 3
masih menyusui. Jika ibu mengarah pada pertanyaan 3 bulan artinya ibu masih
menyusui, data yang digunakan adalah dari pertanyaan 1 tahun untuk menilai total
lama menyusui
Kategori lama menyusui ada 3 (tidak menyusui, 0-16 minggu menyusui, >16
minggu menyusui). Menyusui = jenis apa saja dari susu tidak hanya ASI termasuk
partial breastfeeding
11
Potensial counfounder : jenis kelamin, berat lahir bayi, dik ibu (rendah, sedang,
tinggi), usia ibu, pekerjaan ibu (ya, tidak), ibu overweight (≥ 25 kg/m2), ibu
Langkah 9: Bias
Dalam STROBE: Peneliti dapat mengidentifikasi bias potensial dalam penelitian.
Secara spesifik arah dan besar bias harus didiskusikan.
Bias yang kemungkinan terjadi pada penelitian ini adalah bias follow up (loss to
follow up bias). Setelah dilakukan ekslusi pada anak untuk data IMT pada 1 tahun
(n=236) menyusui (n=16) berat lahir (n=6) setelah itu hilang dari pengamatan. Bias
follow-up (Loss to follow up bias) terjadi pada studi kohort karena hilangnya anggota
kohort selama jangka waktu follow up. Pada studi kohor, setiap subjek diidentifikasi
menurut starus paparan, kemudian diiukuti terus dalam jangka waktu tertentu untuk
dicatat apakah mengalami penyakit yang diteliti atau tidak. Jika selama follow up ada
individu yang hilang atau berhenti, dan berhentinya berkaitan dengan stutus paparan
atau status penyakit, maka penelitian itu mengalam bias follow up.
Pada studi kohor dan uji klinik, kemungkinan bias follow up dapat dihindari
dengan memilih populasi umum yang memiliki batasan yang jelas, menggunakan
catatan kependudukan yang teratur dan selalu diperbaharui.Populasi khusus dapat juga
Amirudin, 2011).
12
Dalam jurnal ini, populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang cirri-
cirinya akan diduga. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi penelitian ini yaitu ibu yang
berpartisipasi mengikuti PIAMA berjumlah 4146 ibu hamil dan melahirkan antara
tahun 1996-1997. Mereka diberikan kuesioner 2 bulan sebelum partus dan 3 bulan
setelah bayi lahir. Penelitian mulai dilakukan saat anak usia 1 tahun dan berakhir saat
usia 7 tahun. 469 anak hilang dalam pengamatan saat umur 7 tahun sehingga hanya
2347 anak yang bisa dianalisa.
Langkah 11: Variabel Kuantitatif
Dalam STROBE: Peneliti memilih mengumpulkan dan menganalisa data kuantitatif
mengenai paparan, efek modifikator, dan perancu. Peneliti dapat mengumpulkan data
kuantitatif tersebut dan menjelaskan mengapa dan bagaimana mengelompokkan data
kuantitatif. Apabila data dilaporkan dalam bentuk tabel harus menyertakan jumlah
kasus, kontrol, orang berisiko dan orang yang sedang dalam risiko bukan hanya
mengenai nilai pengukuran efek atau hasil dari model fitting.
Dalam jurnal ini, Dalam jurnal, semua variabel dalam jurnal variabelnya kuantitatif,
tidak ada yang kualitatif. Data kuantitatif dalam jurnal yaitu:
berat badan anak (dalam Kilogram), panjang badan (dalam Centimeter), dan durasi
menyusui (dalam minggu). Variable berat badan dan panjang badan anak
menjadi “tidak menyusui” (hanya menyusui 0-16 minggu) dan “menyusui” (16
berasumsi bahwa durasi menyusui yang jelas dibutuhkan dalam mempengaruhi berat
badan, tinggi dan BMI anak sampai sekarang. Durasi menyusui yang dianjurkan
13
Dalam jurnal, metode statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara
variabel adalah regresi linear dan regeresi logistik. Untuk mempelajari pengaruh
menyusui terhadap perkembangan IMT selama periode yang ditentukan menggunakan
prosedur PROC MIXED pada software SAS. PROC MIXED SAS untuk prediksi nilai
genetik bagi sebaran sisaan model yang menyebar normal, homogen dan bebas.
Metode yang digunakan dalam memeriksa subgroup dan interaksi yaitu regresi
linear dan logistik dengan menggunakan software SAS versi 9.1 untuk menganalisa
hubungan antara menyusui dengan IMT pada saat tahun pertama, IMT pada saat tahun
ke-7, dan data obesitas pada usia 7 tahun. Selain itu peneliti juga mempelajari efek
menyusui terhadap perkembangan IMT selama periode antara usia 1 sampai 7 tahun
dengan menggunakan PROC MIXED pada software SAS, yaitu untuk mencocokkan
dua model mixed-effects data longitudinal IMT terhadap perkembangan IMT antara
usia 1 sampai 7 tahun.
Pada model mixed-effects pertama, perkembangan IMT antara usia 1-7 tahun
dicontohkan sebagai fungsi umur, usia yang cocok, menyusui, jenis kelamin, berat
badan lahir, obesitas maternal dan pengetahuan ibu hamil. Interaksi antara menyusui
dan usia anak, dan antara menyusui dengan usia yang cocok sudah termasuk dalam
model yang memberikan pengaruh menyusui pada usia yang bervariasi. Interaksi-
interaksi dengan usia anak, yang lainnya, sudah diuji dan sudah dimasukkan ke dalam
model mixed-effects saat semuanya signifikan.
Dalam penelitian ini tidak disebutkan bagaimana cara menganalisa data yang
missing. Namun hanya menyebutkan jumlah data yang missing setelah melihat laporan
orang tua mengenai data IMT anaknya pada saat usia 1 tahun, kemudian data
menyusui dan berat badan saat lahir.
Cara mem-follow up responden agar tidak hilang pada saat proses penelitian yaitu
dengan meminta semua orang tua dari anak yang diteliti memberikan surat persetujuan
untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Parameter-parameter diestimasi dalam 2 model mixed-effects dipakai untuk
membuat alur perkembangan IMT dengan usia. Analisa model mixed-effects diulangi
dengan mengesampingkan anak yang lebih sedikit dibandingkan dengan maksimum
tujuh observasi IMT antara usia 1dan 7 tahun. P value dengannilai kurang dari 0,05
dikatakan signifikan.
Langkah 13: Peserta
Dalam STROBE:
14
a) Laporkan jumlah individu pada setiap tahap studi-misalnya, jumlah orang yang
potensial sebagai subjek, pemeriksaan kelayakan, dikonfirmasi memenuhi syarat,
ikut serta dalam penelitian, melengkapi follow up, dan dianalisis
(b) Berikan alasan untuk tidak berpartisipasi pada setiap tahap.
(c) Pertimbangkan penggunaan flow diagram.
Dalam jurnal ini, populasi awal dari studi Piama terdiri dari 4146 ibu. Kehamilan
kembar dan anak-anak yang lahir prematur dikeluarkan dari analisis (n=136), dan 469
anak keluar dari kriteria pada follow up di usia 7 tahun. Orang tua dari 3258 anak
mengembalikan kuesioner, data 2605 melaporkan berat dan tinggi badan anak mereka.
Setelah terjadinya pengeluaran anak-anak untuk siapa data BM di usia 1 tahun
(n=236), ASI (n=16), dan berat lahir (n=6) yang hilang, data 2347 anak-anak yang
tersedia untuk dianalisis. Protokol penelitian telah disetujui oleh komite etika medis
dari lembaga yang berpartisipasi, dan semua orang tua memberikan bentuk
persetujuan.
Peneliti tidak memberikan alasan bagi peserta yang tidak dilibatkan dalam setiap
tahap penelitian ini namun hanya menyebutkan kriteria-kriteria yang dikeluarkan
dalam penelitian, peneliti menyebutkan bahwa penjelasan desain peneltian ini telah
dipublish pada penelitian sebelumya.
Tidak terdapat diagram flow.
Langkah 14: Data deskriptif
STROBE:
(a) Berikan karakteristik peserta penelitian (misalnya, demografi, klinis, sosial) dan
Dalam jurnal ini, karakteristik peserta: ibu menyusui, dan setelah 16 minggu, ibu-ibu
dalam analisis dengan anak-anak tidak termasuk dalam analisis menunjukkan bahwa
ibu yang berpendidikan tinggi lebih mungkin untuk menyusui anaknya termasuk
dalam analisis yang lebih sering, hal ini disampaikan oleh peneliti merupakan variable
(perancu). Mengenai variable perancu, dikatakan juga oleh peneliti bahwa Anak-anak
15
termasuk dalam analisis memiliki berat lahir sedikit lebih tinggi daripada anak-anak
Jumlah peserta dengan data yang hilang atau kurang lengkap untuk setiap
variabel interest. Secara total , 83,6 persen ( n = 1.961 ) dari ibu menyusui , dan
setelah 16 minggu , 36,3 persen ( n = 851 ) dari ibu-ibu yang masih menyusui.
1. Ibu Menyusui , berat, panjang , dan IMT bayi pada usia 1 tahun
2. Ibu Menyusui , berat badan , tinggi badan , IMT , dan kelebihan berat badan anak
tinggi badan , dan IMT pada 1 dan 7 tahun dan prevalensi kelebihan berat badan
16
efek dan untuk akan diadakan tetap pada salah satu dari dua jenis kelamin. Kurva
untuk hubungan antara durasi menyusui dan IMT untuk anak laki-laki yang mirip
dengan kurva untuk anak perempuan karena ada tidak ada interaksi antara menyusui
dan gender. Analisis di mana anak-anak dengan kurang dari maksimum enam IMT
pengamatan antara 1 dan 7 tahun dikeluarkan tidak mengubah hasil.
Langkah 17: Analisa lain (melaporkan analisa yang dilakukan)
Dalam STROBE: Menjelaskan analisis lain apabila dilakukan seperti analisis
subgroup dan analisis sensitivitas.
Dalam jurnal ini data dianalisa dengan menggunakan software 9.1 model regresi linier
dan regresi logistik. Tidak ada analisa lain yang digunakan.
Langkah 18: Temuan Utama
Dalam STROBE: Diskusi dibuka dengan ringkasan singkat tentang apa yang menjadi
penemuan utama pada penelitian. Ringkasan singkat akan membantu pembaca menilai
apakah interpretasi dan hasil yang diberikan peneliti didukung dengan penemuan-
penemuan yang ada.
Hasil utama dari jurnal, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi ASI
selama lebih dari 16 minggu memiliki IMT yang lebih rendah dan kemungkinan kecil
menjadi obesitas pada usia 7 tahun.
Langkah 19: Keterbatasan penelitian.
Dalam STROBE: Mengungkapkan kekurangan penelitian. Dapat dengan cara
membandingkan dengan penelitian pada literatur lain mengenai validitas,
generalizability dan presisi.
Dari jurnal ini, keterbatan penelitian ini adalah berat badan dan tinggi badan
dilaporkan oleh orang tua, sehingga kemungkinan hasil kurang akurat. Rata-rata
terjadi perbedaan antara berat badan dan tinggi badan yang diukur oleh petugas
dengan yang dilaporkan orang tua, sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil
penelitian.
Langkah 20: Interpretasi
STROBE: Berikan interpretasi secara keseluruhan hasil mempertimbangkan tujuan,
keterbatasan, banyaknya analisis, hasil dari penelitian serupa, dan bukti lain yang
relevan.
Dalam penelitian ini dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan bermakna pada
hasil akhir penelitian yaitu bayi yang disusui selama kurang dari 16 minggu pada usia
1 tahun akan lebih beresiko overweight dibanding dengan bayi yang disusui selama
lebih dari 16minggu pada usia 1 tahun.
Langkah 21: Keumuman/generalisasi
17
Dalam STROBE: diskusikan adanya validitas eksternal. Apakah hasil dapat diterapkan
pada populasi yang berbea, apakah data yang dikumpulkan masih relevan, apakah
penelitian pada satu negara dapat diterapkan pada negara lain.
Dalam penelitian ini jumlah sampel saat pengukuran akhir jauh lebih rendah dari
sampel diawal penelitian, karena adanya bias follow up. Sehingga sampel kurang
mewakili untuk keseluruhan populasi.(tidak bisa untuk digeneralisasikan.)
Langkah 22: Pendanaan
Dalam STROBE: Peneliti perlu untuk memberikan keterangan mengenai pendanaan.
Informasi meliputi sumber dana dan peran founder pada penelitian.
Dalam jurnal ini, hanya dituliskan siapa siapa pihak pendukung. Pendanaan tak
dijelaskan, dan kepentingan si pendukung pun tak dijelaskan.
BAB III
KESIMPULAN
Terdapat banyak metode dalam mengkritisi jurnal, salah satu yang populer di
18
Observational Studies in Epidemiology). Dalam penggunanaan STROBE terdapat 22 poin
yang harus dilakukan dalam mengkritisi jurnal. Item ini berhubungan dengan judul artikel
dan abstrak (item 1), pendahuluan (item 2 dan 3), metode (item 4-12), hasil (item 13-17),
dan diskusi bagian (item 18-21) dan informasi lainnya (item 22).
at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma and Mite Allergy Birth
2. Introduction/background
3. Setting
4. Method: Participant
5. Variables
6. Data Sources/measurement
7. Bias
8. Study size
9. Quantitative Variable
16. Limitation
17. Interpretation
Namun dalam penelitian ini masih ada sebagian yang kurang, yaitu:
19
1. Objectives
2. Study design
3. Other analyses
4. Generability
5. Funding
DAFTAR PUSTAKA
1. Dahlan, MS. Membaca dan menelaah jurnal uji klinis. Jakarta: Salemba Medika.
2010.
20
2. Scholtens S, Gehring U, Brunekreef B, Henriette A. Smit3, Johan C. de Jongste4,
and Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma and
2007.
4. Elm EV, Altman DG, Egger M, Pocock SJ, Gotzsche PC, Vandenbroucke JP. Journal
21