Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telaah kritis atau criticals appraisal adalah cara atau metode untuk mengkritisi

secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah. Telaah kritis digunakan untuk menilai

validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau journal ilmiah. Untuk

menentukan validitas diperlukan “beberapa pertanyaan“ dan dijawab oleh pembaca

artikel ataupun jurnal. Pemecahan masalah klinik dan keputusan klinik tergantung

pada penelitian klinik yang oleh seorang klinisi diperlukan telaah kritis terhadap hasil-

hasil penelitian klinik.


Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan terhadap

kualitas bukti-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Penilaian kritis

kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas (validity),

kepentingan (importance), dan kemampuan penerapan (applicability) bukti-bukti klinis

tentang etiologi, diagnosis, terapi, prognosis, pencegahan, kerugian yang akan

digunakan untuk pelayanan medis individu pasien.


Ada beberapa metode untuk melakukan kritisi terhadap sebuah jurnal. Salah

satunya yang populer di bidang epidemiologi adalah dengan STROBE. Oleh karena itu

dalam makalah ini penyusun akan membahas jurnal Breastfeeding, Weight Gain in

Infancy, and Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of

Asthma and Mite Allergy Birth Cohort Study dengan cara STROBE(Strengthening the

Reporting of Observational Studies in Epidemiology).

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui tentang definisi jurnal
2. Mengetahui tentang jurnal ilmiah
3. Mengetahui tentang tujuan dan penggunaan laporan STROBE
4. Mengetahui tentang komponen STROBE

1
5. Mengetahui tentang implikasi STROBE
6. Mengetahui tentang langkah STROBE
7. Menerapkan metode STROBE dalam jurnal Breastfeeding, Weight Gain in Infancy,

and Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma

and Mite Allergy Birth Cohort Study

1.3 Manfaat Penulisan


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dengan membagi

pengetahuan kepada mereka yang ingin belajar mengkritisi jurnal dengan metode

STROBE dan penerapannya.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Jurnal


Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat

diminati orang saat diterbitkan.


2.2 Definisi Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah adalah terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan

ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.


2.3 Tujuan Dan Penggunaan Laporan STROBE
STROBE merupakan Strengthening the Reporting of Observational Studies in

Epidemiology. Pernyataan STROBE adalah daftar item yang harus ditangani dalam

2
laporan artikel pada 3 desain studi epidemiologi analitik: kohort, kasus-kontrol, dan studi

cross-sectional. Tujuannya semata-mata untuk memberikan pedoman tentang bagaimana

melaporkan penelitian observasional baik, rekomendasi ini tidak dianjurkan untuk

merancang atau melakukan studi. Juga, sementara kejelasan pelaporan merupakan

prasyarat untuk evaluasi, checklist adalah bukan instrumen untuk mengevaluasi kualitas

penelitian observasional.
Rekomendasi STROBE tidak secara khusus ditujukan topik-topik seperti studi

hubungan genetik, penyakit menular atau laporan kasus dan seri kasus. STROBE sangat

berguna untuk penulis studi observasional yang secara khusus ditujukan tes diagnostik,

penanda tumor dan asosiasi genetik.

2.4 Komponen STROBE


Pernyataan STROBE adalah daftar dari 22 item pelaporan penelitian observasional

Item dalam STROBE: judul artikel dan abstrak (item 1), pendahuluan (item 2 dan 3),

metode (item 4-12), hasil (item 13-17), dan diskusi bagian (item 18-21) dan informasi

lainnya (item 22).


2.5 Implikasi STROBE
Pernyataan STROBE dikembangkan untuk membantu penulis ketika menulis studi

observasional analitik untuk mendukung editor dan reviewer ketika mempertimbangkan

barang tersebut untuk publikasi dan untuk membantu pembaca saat kritis menilai artikel

yang dipublikasikan.

2.6 Langkah STROBE

Nomer
Item Rekomendasi
Item
Title and 1 Identifikasi desain studi dari judul dan abstrak dan
abstract diperlukan penggunaan kalimat umum dan secara
eksplisit. Dalam abstrak harus terdapat:
a. pertanyaan penelitian;

3
b. deskripsi singkat metode dan hasil;
c. hal-hal penting seperti jumlah sampel, estimasi
hubungan, dan pengukuran yang tepat untuk variabel
dan perancu,
d. kesimpulan; dan
e. kata kunci penelitian.

Introduction 2 Latar belakang menjabarkan topik dan gaps knowledge


Background/ yang terjadi. Terdapat referensi mengenai penelitian
Rationale terdahulu yang berkaitan dengan topik yang diangkat,
lebih baik lagi menyertakan jurnal meta analisis.
Objectives 3 Tujuan merupakan penjabaran detail tujuan penelitian.
Pada tujuan harus mencakup 4 komponen, yaitu:
1. Populasi
2. Paparan
3. Luaran
4. Parameter
Dapat berbentuk kalimat atau kalimat tanya.
Methods 4 Peneliti harus menyatakan studi desain yang digunakan
Study design (antara cohort, cross-sectional, atau case control) dengan
penjelasan teknis desain studi.
Setting 5 Informasi setting meliputi: populasi, lokasi, waktu yang
terperinci (bukan hanya rentang waktu saja), follow up
dan waktunya.
Participants 6 1. Cohort kriteria inklusi dan metode follow up;
Bila dilakukan matching, sertakan
kriteria dan jumlah masing-masing
kelompok terpapar dan tidak terpapar.
2. Case control kriteria inklusi, cara menentukan
kelompok kasus dan kontrol serta perbandingannya;
Bila dilakukan matching, sertakan kriteria dan jumlah
kontrol untuk setiap kasus.
3. Cross-sectional  kriteria inklusi dan cara penentuan
subjek penelitian.
Variables 7 Menjabarkan semua variabel termasuk variabel luaran,
paparan, predictor, perancu potensial dan hal yang dapat
memodifikasi efek secara potensial. Apabila diperlukan,
sertakan kriteria diagnosis.
Data sources/ 8 Cara untuk mengukur paparan,perancu, dan luaran

4
measurement berpengarug terhadap reliabilitas dan validitas penelitian.
Oleh karena itu penting bagi peneliti menyertakan
validitas dan reabilitas termasuk referensi standar yang
digunakan.
Bias 9 Peneliti dapat mengidentifikasi bias potensial dalam
penelitian. Secara spesifik arah dan besar bias harus
didiskusikan.
Studi size 10 Pentingnya penentuan besar sampel pada studi
observasional tergantung pada konteks. Peneliti harus
mampu menjabarkan kalkulasi penentuan besar sampel
dan pertimbangan lain yang menentukan sampel.
Quantitative 11 Peneliti memilih mengumpulkan dan menganalisa data
variables kuantitatif mengenai paparan, efek modifikator, dan
perancu. Peneliti dapat mengumpulkan data kuantitatif
tersebut dan menjelaskan mengapa dan bagaimana
mengelompokkan data kuantitatif. Apabila data dilaporkan
dalam bentuk tabel harus menyertakan jumlah kasus,
kontrol, orang berisiko dan orang yang sedang dalam
risiko bukan hanya mengenai nilai pengukuran efek atau
hasil dari model fitting.
Statistical 12 (a) Jelaskan semua metode statistik, termasuk yang
methods digunakan untuk mengontrol untuk perancu.
(b) Jelaskan metode yang digunakan untuk meneliti
subgrup dan interaksi.
(c) Jelaskan bagaimana data yang hilang itu ditujukan.
(d) Cohort studi: Jika berlaku, menjelaskan bagaimana
hilang dari follow up.
Studi kasus-kontrol: Jika berlaku, menjelaskan
bagaimana pencocokan kasus dan kontrol ditujukan.
Studi cross-sectional: Jika berlaku, menjelaskan
metode analisis dengan mempertimbangkan strategi
sampling.
(e) Jelaskan sensitivitas setiap analisis.

5
Results 13 (a) Laporkan jumlah individu pada setiap tahap studi-
Participants misalnya, jumlah orang yang potensial sebagai subjek,
pemeriksaan kelayakan, dikonfirmasi memenuhi
syarat, ikut serta dalam penelitian, melengkapi follow
up, dan dianalisis
(b) Berikan alasan untuk tidak berpartisipasi pada setiap
tahap.
(c) Pertimbangkan penggunaan flow diagram
Descriptive data 14 (a) Berikan karakteristik peserta penelitian (misalnya,
demografi, klinis, sosial) dan informasi di eksposur
dan
confounder potensial.
(b) Tunjukkan jumlah peserta dengan data yang hilang
untuk setiap variabel.
(c) studi Cohort: Meringkas waktu-misalnya tindak lanjut,
rata-rata dan jumlah total.
Outcome data 15 Studi Cohort: melaporkan jumlah luaran atau ringkasan
penilaian sepanjang waktu
Studi kasus-kontrol: Laporan angka dalam setiap kategori
paparan atau ringkasan penilaian sepanjang waktu.
Studi cross-sectional: Laporan jumlahluaran atau
ringkasan penilaian.
Main results 16 Peneliti memberikan estimasi yang belum disesuaikan,
estimasi setelah menyesuaikan perancu, dan presisi.
Terdapat penjelasan mengenai perancu yang disesuaikan
dan mengapa dimasukkan. Peneliti memberikaan batasan
apabila variabel kontinu dikategorisasikan. Apabila
berhubungan, terjemahkan estimasi risiko relative menjadi
risiko absolut pada periode waktu yang berarti.
Other analyses 17 Menjelaskan analisis lain apabila dilakukan seperti
analisis subgroup dan analisis sensitivitas.
Discussion 18 Diskusi dibuka dengan ringkasan singkat tentang apa yang
Key results menjadi penemuan utama pada penelitian. Ringkasan
singkat akan membantu pembaca menilai apakah
interpretasi dan hasil yang diberikan peneliti didukung

6
dengan penemuan-penemuan yang ada.
Limitations 19 Mengungkapkan kekurangan penelitian. Dapat dengan
cara membandingkan dengan penelitian pada literatur lain
mengenai validitas, generalizability dan presisi.
Interpretation 20 Berikan interpretasi secara keseluruhan hasil
mempertimbangkan tujuan, keterbatasan, banyaknya
analisis, hasil dari penelitian serupa, dan bukti lain yang
relevan.
Generalizability 21 Diskusikan adanya validitas eksternal. Apakah hasil dapat
diterapkan pada populasi yang berbea, apakah data yang
dikumpulkan masih relevan, apakah penelitian pada satu
negara dapat diterapkan pada negara lain.
Other 22 Peneliti perlu untuk memberikan keterangan mengenai
information pendanaan. Informasi meliputi sumber dana dan peran
Funding founder pada penelitian.

2.7 Penerapan STROBE dalam Jurnal Breastfeeding, Weight Gain in Infancy, and

Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma and

Mite Allergy Birth Cohort Study


Langkah 1 : Judul dan Abstrak
 Dalam penjelasan STROBE: Identifikasi desain studi dari judul dan abstrak dan
diperlukan penggunaan kalimat umum dan secara eksplisit. Dalam abstrak harus
terdapat:
a. pertanyaan penelitian;
b. deskripsi singkat metode dan hasil;
c. hal-hal penting seperti jumlah sampel, estimasi hubungan, dan pengukuran yang
tepat untuk variabel dan perancu,
d. kesimpulan; dan
e. kata kunci penelitian.
 Dalam jurnal, judul jurnal sudah baik, mudah di mengerti dan sudah menunjukan

disain yang akan digunakan yaitu kohort. Jurnal ini telah dicantumkan mengenai

tujuan dari penelitian yaitu mempelajari hubungan antara menyusui dan

pengembangan IMT dari 1 sampai 7 tahun secara independen dari IMT pada usia 1

tahun. Medode dan hasil juga dicantumkan dalam jurnal ini, menggunakan metode

kohort. Kesimpulan dapat dilihat di akhir paragraf abstrak yaitu semakin rendah IMT

7
dan risiko yang lebih rendah dari kelebihan berat badan antara anak-anak ASI di

kemudian hari sudah dicapai pada usia 1 tahun. Pada bagian akhir di cantumkan pula

kata kunci dari jurnal yaitu indeks masa tubuh, berat badan, ilmu gizi anak, menyusui,

penelitian kohort, pertumbuhan, dan kelebihan berat badan. Secara keseluruhan,

komponen judul dan abstrak sudah terpenuhi.

Langkah 2 ; Pendahuluan/Latar Belakang


 STROBE: Dalam STROBE, latar belakang menjabarkan topik dan gaps knowledge
yang terjadi. Terdapat referensi mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
topik yang diangkat, lebih baik lagi menyertakan jurnal meta analisis.
 Dalam jurnal, pada latar belakang telah mencantumkan data epidemiologi.Artikel

ilmiah tersebut juga memaparkan hal yang mempengaruhi kejadian kelebihan berat

badan pada anak umur 1 sampai 7 tahun. Latar belakang pada jurnal telah

menjabarkan topik dan gaps knowledge yang terjadi. Juga dalam jurnal telah

menyertakan meta analisis. Secara keseluruhan, komponen latar

belakang/pendahuluan sudah terpenuhi.

Langkah 3 : Tujuan
 Dalam STROBE: Tujuan merupakan penjabaran detail tujuan penelitian. Pada tujuan
harus mencakup 4 komponen, yaitu:
1. Populasi
2. Paparan
3. Luaran
4. Parameter
Dapat berbentuk kalimat atau kalimat tanya.
 Pada pendahuluan artikel terdapat adanya tujuan dari peneliti yaitu untuk mengetahui

hubungan antara menyusui dan pengembangan IMT dari 1 sampai 7 tahun secara

independen dari IMT pada usia 1 tahun. Disebutkan bahwa populasi untuk sampel

penelitian adalah anak umur 1-7 tahun. Namun paparan tidak di jelaskan secara rinci,

parameternya adalah risiko kelebihan berat badan yang di ukur menggunakan IMT.
Langkah 4 : Desain Studi
 Dalam STROBE: Peneliti harus menyatakan studi desain yang digunakan (antara
cohort, cross-sectional, atau case control) dengan penjelasan teknis desain studi.

8
 Dalam jurnal ini, disain studi penelitian ini adalah kohort prospektif yaitu dapat
dilihat bahwa penelitian mengambil data dari usia 1 sampai 7 tahun. Dalam studi ini,
pada saat hamil ibu sudah di rekrut pada tahun 1996-1997. Sebelum menerima
kuesioner, dua bulan sebelumnya ibu sudah di beritahu. Akan tetapi, disain penelitian
tersebut tidak disebutkan dan juga tidak dijelaskan bagaimana teknis disain studinya.
Langkah 5: Setting
 Dalam STROBE: Informasi setting meliputi: populasi, lokasi, waktu yang terperinci
(bukan hanya rentang waktu saja), follow up dan waktunya.
 Dalam jurnal ini, lokasi penelitian ini yaitu di Negara Belanda. Dalam studi ini, para
ibu direkrut dari masyarakat umum selama kehamilan, dan anak-anak yang lahir pada
tahun 2006-2007. Orang tua menerima kuesioner 2 bulan sebelum melahirkan, 3
bulan setelah anak lahir, dan setiap tahun terhitung ketika anak usia 1 tahun.
Langkah 6: Participants
 Dalam STROBE:
1. Cohort kriteria inklusi dan metode follow up;
Bila dilakukan matching, sertakan kriteria dan jumlah masing-masing kelompok
terpapar dan tidak terpapar.
2. Case control kriteria inklusi, cara menentukan kelompok kasus dan kontrol
serta perbandingannya; Bila dilakukan matching, sertakan kriteria dan jumlah
kontrol untuk setiap kasus.
3. Cross-sectional  kriteria inklusi dan cara penentuan subjek penelitian.
 Dalam jurnal ini, populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil sebagai populasi dan

melahirkan antara tahun 1996-1997. Kemudian peneliti memberikan kuesioner: 2

bulan sebelum partus dan 3 bulan setelah bayi lahir. Penelitian mulai dilakukan saat

anak usia satu tahun dan berakhir saat usia 7 tahun. Saat pengamatan 7 tahun terdapat

467 tahun yang hilang. Sehingga hanya 2347 anak yang bisa dianalisa.

9
Langkah 7: Variables
 Dalam STROBE: Menjabarkan semua variabel termasuk variabel luaran, paparan,
predictor, perancu potensial dan hal yang dapat memodifikasi efek secara potensial.
Apabila diperlukan, sertakan kriteria diagnosis.
 Dalam jurnal ini,
- Variabel dependentnya adalah overweight.
- Variabel independentnya adalah breastfeeding and weight, height and body mass

index.
- Variabel yang potensial menjadi confounder: jenis kelamin, berat lahir anak,

pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia maternal, kelebihan berat badan ibu, dan ibu

merokok selama kehamilan.


- Dalam kuesioner, peneliti meminta berat badan anak (dalam kg), tinggi badan

(dalam cm), dan tanggal ketika dia terakhir dihitung. IMT dihitung sebagai berat

badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi bdana dalam meter (kg/m2).

Durasi menyusui dinilai dengan pertanyaan-pertanyaan tentang menyusui bayi

dalam kuesioner pada 3 bulan dan pada 1 tahun. Pada 3 bulan, orang tua diminta

berapa lama anak itu diberikan ASI dan apakah ibu masih menyusui. Jika orang

tua dalm kuesioner 3 bulan ibu masih menyusui, kita menggunakan data dari

kuesioner 1 tahun untuk menilai total durasi menyusui. Durasi menyusui

dikategorikan sebagai tidak menyusui, “0-16 minggu menyusui”,dan menyusui

selama lebih dari 16 minggu. Variabel yang potensial menjadi confounder: jenis

10
kelamin, berat lahir anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia maternal, kelebihan

berat badan ibu, dan ibu merokok selama kehamilan. Tingkat pendidikan ibu

diukur sebagai pendidikan rendah, menengah dan tinggi. Pekerjaan ibu

diklasifikasikan sebagai bekerja dan tidak bekerja. IMT saat kehamilan dihitung

dari berat badan yang dilaporkan (dalam kg) dan tinggi badan (dalam cm) saat

anak itu usia 1 tahun. Kelebihan berat badan ibu didefinisikan dengan IMT≥25

kg/m2.
Langkah 8: Sumber Data/Pengukuran
 Dalam STROBE: Cara untuk mengukur paparan,perancu, dan luaran berpengarug
terhadap reliabilitas dan validitas penelitian. Oleh karena itu penting bagi peneliti
menyertakan validitas dan reabilitas termasuk referensi standar yang digunakan.

 Dalam jurnal:
Variabel yang diambil sudah jelas sumber data dan pengukurannya :
 BB (kg)
 TB (m) 2
 Tanggal terakhir pengukuran
 IMT, dengan rumus sebagai berikut:

 Overweight pada usia 7 tahun berdasarkan standar internasional umur dan jenis

kelamin
 Lama menyusui dinilai dengan pertanyaan makanan yang diberikan saat usia 3

bulan dan 1 tahun


 Bayi usia 3 bulan dinilai berdasarkan berapa lama bayi disusui dan apakah ibu

masih menyusui. Jika ibu mengarah pada pertanyaan 3 bulan artinya ibu masih

menyusui, data yang digunakan adalah dari pertanyaan 1 tahun untuk menilai total

lama menyusui
 Kategori lama menyusui ada 3 (tidak menyusui, 0-16 minggu menyusui, >16

minggu menyusui). Menyusui = jenis apa saja dari susu tidak hanya ASI termasuk

partial breastfeeding

11
 Potensial counfounder : jenis kelamin, berat lahir bayi, dik ibu (rendah, sedang,

tinggi), usia ibu, pekerjaan ibu (ya, tidak), ibu overweight (≥ 25 kg/m2), ibu

perokok slm hamil


 IMT ibu dihitung dari BB dan TB saat anak usia 1 tahun.

Langkah 9: Bias
 Dalam STROBE: Peneliti dapat mengidentifikasi bias potensial dalam penelitian.
Secara spesifik arah dan besar bias harus didiskusikan.
 Bias yang kemungkinan terjadi pada penelitian ini adalah bias follow up (loss to

follow up bias). Setelah dilakukan ekslusi pada anak untuk data IMT pada 1 tahun

(n=236) menyusui (n=16) berat lahir (n=6) setelah itu hilang dari pengamatan. Bias

follow-up (Loss to follow up bias) terjadi pada studi kohort karena hilangnya anggota

kohort selama jangka waktu follow up. Pada studi kohor, setiap subjek diidentifikasi

menurut starus paparan, kemudian diiukuti terus dalam jangka waktu tertentu untuk

dicatat apakah mengalami penyakit yang diteliti atau tidak. Jika selama follow up ada

individu yang hilang atau berhenti, dan berhentinya berkaitan dengan stutus paparan

atau status penyakit, maka penelitian itu mengalam bias follow up.
Pada studi kohor dan uji klinik, kemungkinan bias follow up dapat dihindari

dengan memilih populasi umum yang memiliki batasan yang jelas, menggunakan

catatan kependudukan yang teratur dan selalu diperbaharui.Populasi khusus dapat juga

dipergunakan, misalnya para pekerja pabirk, anggota organisasi profesi, asuransi

kesehatan, para veteran, alumni perguruan tinggi. Namun, dalam menggunakan

populasi khusus perlu dicegah kemungkinan timbulnya bias pekerja sehat.(Ridwan

Amirudin, 2011).

Langkah 10: Study Size


 Dalam STROBE: pentingnya penentuan besar sampel pada studi observasional
tergantungw pada konteks. Peneliti harus mampu menjabarkan kalkulasi penentuan
besar sampel dan pertimbangan lain yang menentukan sampel.

12
 Dalam jurnal ini, populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang cirri-
cirinya akan diduga. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi penelitian ini yaitu ibu yang
berpartisipasi mengikuti PIAMA berjumlah 4146 ibu hamil dan melahirkan antara
tahun 1996-1997. Mereka diberikan kuesioner 2 bulan sebelum partus dan 3 bulan
setelah bayi lahir. Penelitian mulai dilakukan saat anak usia 1 tahun dan berakhir saat
usia 7 tahun. 469 anak hilang dalam pengamatan saat umur 7 tahun sehingga hanya
2347 anak yang bisa dianalisa.
Langkah 11: Variabel Kuantitatif
 Dalam STROBE: Peneliti memilih mengumpulkan dan menganalisa data kuantitatif
mengenai paparan, efek modifikator, dan perancu. Peneliti dapat mengumpulkan data
kuantitatif tersebut dan menjelaskan mengapa dan bagaimana mengelompokkan data
kuantitatif. Apabila data dilaporkan dalam bentuk tabel harus menyertakan jumlah
kasus, kontrol, orang berisiko dan orang yang sedang dalam risiko bukan hanya
mengenai nilai pengukuran efek atau hasil dari model fitting.
 Dalam jurnal ini, Dalam jurnal, semua variabel dalam jurnal variabelnya kuantitatif,
tidak ada yang kualitatif. Data kuantitatif dalam jurnal yaitu:
berat badan anak (dalam Kilogram), panjang badan (dalam Centimeter), dan durasi

menyusui (dalam minggu). Variable berat badan dan panjang badan anak

dikelompokkan menjadi BMI, sedangkan variable durasi menyusui dikategorikan

menjadi “tidak menyusui” (hanya menyusui 0-16 minggu) dan “menyusui” (16

minggu keatas masih menyusui). Variable tersebut dikategorikan karena penulis

berasumsi bahwa durasi menyusui yang jelas dibutuhkan dalam mempengaruhi berat

badan, tinggi dan BMI anak sampai sekarang. Durasi menyusui yang dianjurkan

adalah 4-6 bulan atau 16-24 minggu.


Variabel kuantitatif adalah variabel yang berbentuk angka.
Langkah 12: Metode Statistik
 Dalam STROBE: Peneliti memilih mengumpulkan dan menganalisa data kuantitatif
mengenai paparan, efek modifikator, dan perancu. Peneliti dapat mengumpulkan data
kuantitatif tersebut dan menjelaskan mengapa dan bagaimana mengelompokkan data
kuantitatif. Apabila data dilaporkan dalam bentuk tabel harus menyertakan jumlah
kasus, kontrol, orang berisiko dan orang yang sedang dalam risiko bukan hanya
mengenai nilai pengukuran efek atau hasil dari model fitting.

13
 Dalam jurnal, metode statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara
variabel adalah regresi linear dan regeresi logistik. Untuk mempelajari pengaruh
menyusui terhadap perkembangan IMT selama periode yang ditentukan menggunakan
prosedur PROC MIXED pada software SAS. PROC MIXED SAS untuk prediksi nilai
genetik bagi sebaran sisaan model yang menyebar normal, homogen dan bebas.
Metode yang digunakan dalam memeriksa subgroup dan interaksi yaitu regresi
linear dan logistik dengan menggunakan software SAS versi 9.1 untuk menganalisa
hubungan antara menyusui dengan IMT pada saat tahun pertama, IMT pada saat tahun
ke-7, dan data obesitas pada usia 7 tahun. Selain itu peneliti juga mempelajari efek
menyusui terhadap perkembangan IMT selama periode antara usia 1 sampai 7 tahun
dengan menggunakan PROC MIXED pada software SAS, yaitu untuk mencocokkan
dua model mixed-effects data longitudinal IMT terhadap perkembangan IMT antara
usia 1 sampai 7 tahun.
Pada model mixed-effects pertama, perkembangan IMT antara usia 1-7 tahun
dicontohkan sebagai fungsi umur, usia yang cocok, menyusui, jenis kelamin, berat
badan lahir, obesitas maternal dan pengetahuan ibu hamil. Interaksi antara menyusui
dan usia anak, dan antara menyusui dengan usia yang cocok sudah termasuk dalam
model yang memberikan pengaruh menyusui pada usia yang bervariasi. Interaksi-
interaksi dengan usia anak, yang lainnya, sudah diuji dan sudah dimasukkan ke dalam
model mixed-effects saat semuanya signifikan.
Dalam penelitian ini tidak disebutkan bagaimana cara menganalisa data yang
missing. Namun hanya menyebutkan jumlah data yang missing setelah melihat laporan
orang tua mengenai data IMT anaknya pada saat usia 1 tahun, kemudian data
menyusui dan berat badan saat lahir.
Cara mem-follow up responden agar tidak hilang pada saat proses penelitian yaitu
dengan meminta semua orang tua dari anak yang diteliti memberikan surat persetujuan
untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Parameter-parameter diestimasi dalam 2 model mixed-effects dipakai untuk
membuat alur perkembangan IMT dengan usia. Analisa model mixed-effects diulangi
dengan mengesampingkan anak yang lebih sedikit dibandingkan dengan maksimum
tujuh observasi IMT antara usia 1dan 7 tahun. P value dengannilai kurang dari 0,05
dikatakan signifikan.
Langkah 13: Peserta
 Dalam STROBE:

14
a) Laporkan jumlah individu pada setiap tahap studi-misalnya, jumlah orang yang
potensial sebagai subjek, pemeriksaan kelayakan, dikonfirmasi memenuhi syarat,
ikut serta dalam penelitian, melengkapi follow up, dan dianalisis
(b) Berikan alasan untuk tidak berpartisipasi pada setiap tahap.
(c) Pertimbangkan penggunaan flow diagram.
 Dalam jurnal ini, populasi awal dari studi Piama terdiri dari 4146 ibu. Kehamilan
kembar dan anak-anak yang lahir prematur dikeluarkan dari analisis (n=136), dan 469
anak keluar dari kriteria pada follow up di usia 7 tahun. Orang tua dari 3258 anak
mengembalikan kuesioner, data 2605 melaporkan berat dan tinggi badan anak mereka.
Setelah terjadinya pengeluaran anak-anak untuk siapa data BM di usia 1 tahun
(n=236), ASI (n=16), dan berat lahir (n=6) yang hilang, data 2347 anak-anak yang
tersedia untuk dianalisis. Protokol penelitian telah disetujui oleh komite etika medis
dari lembaga yang berpartisipasi, dan semua orang tua memberikan bentuk
persetujuan.
Peneliti tidak memberikan alasan bagi peserta yang tidak dilibatkan dalam setiap
tahap penelitian ini namun hanya menyebutkan kriteria-kriteria yang dikeluarkan
dalam penelitian, peneliti menyebutkan bahwa penjelasan desain peneltian ini telah
dipublish pada penelitian sebelumya.
Tidak terdapat diagram flow.
Langkah 14: Data deskriptif
 STROBE:
(a) Berikan karakteristik peserta penelitian (misalnya, demografi, klinis, sosial) dan

informasi di eksposur dan confounder potensial.


(b) Tunjukkan jumlah peserta dengan data yang hilang untuk setiap variabel.
(c) studi Cohort: Meringkas waktu-misalnya tindak lanjut, rata-rata dan jumlah total.

 Dalam jurnal ini, karakteristik peserta: ibu menyusui, dan setelah 16 minggu, ibu-ibu

yang masih menyusui (inposur). Kriteria Perbandingan dari anak-anak termasuk

dalam analisis dengan anak-anak tidak termasuk dalam analisis menunjukkan bahwa

ibu yang berpendidikan tinggi lebih mungkin untuk menyusui anaknya termasuk

dalam analisis yang lebih sering, hal ini disampaikan oleh peneliti merupakan variable

(perancu). Mengenai variable perancu, dikatakan juga oleh peneliti bahwa Anak-anak

15
termasuk dalam analisis memiliki berat lahir sedikit lebih tinggi daripada anak-anak

yang tidak termasuk dalam analisis.”

Jumlah peserta dengan data yang hilang atau kurang lengkap untuk setiap

variabel interest. Secara total , 83,6 persen ( n = 1.961 ) dari ibu menyusui , dan

setelah 16 minggu , 36,3 persen ( n = 851 ) dari ibu-ibu yang masih menyusui.

Peneliti telah mencantumkan Follow Up perkriteria, yakni pada:

1. Ibu Menyusui , berat, panjang , dan IMT bayi pada usia 1 tahun
2. Ibu Menyusui , berat badan , tinggi badan , IMT , dan kelebihan berat badan anak

pada usia 7 tahun


3. Ibu Menyusui dan pengembangan IMT anak dari 1 sampai 7 tahun.
Secara keseluruhan data deskriptif sudah memenuhi komponen.
Langkah 15: Outcome Data
 STROBE:Studi Cohort: melaporkan jumlah luaran atau ringkasan penilaian sepanjang
waktu
Studi kasus-kontrol: Laporan angka dalam setiap kategori paparan atau ringkasan
penilaian sepanjang waktu. Studi cross-sectional: Laporan jumlahluaran atau
ringkasan penilaian.
 Dalam jurnal, tabel penelitian telah dicantumkan secara ringkas mengenai jumlah

luaran atau outcome yang disusun dalam tabel:


Pada tabel 1 ,menjelaskan mengenai, mean dan standar deviasi dari berat badan,

tinggi badan , dan IMT pada 1 dan 7 tahun dan prevalensi kelebihan berat badan

ditunjukkan oleh durasi menyusui .


Tabel 2 menunjukkan hasil yang linear dan analisis regresi logistik dari hubungan

antara menyusui dan hasil antropometri pada 1 dan 7 tahun .


Langkah 16: Hasil utama
 STROBE: Peneliti memberikan estimasi yang belum disesuaikan, estimasi setelah
menyesuaikan perancu, dan presisi. Terdapat penjelasan mengenai perancu yang
disesuaikan dan mengapa dimasukkan. Peneliti memberikaan batasan apabila variabel
kontinu dikategorisasikan. Apabila berhubungan, terjemahkan estimasi risiko relative
menjadi risiko absolut pada periode waktu yang berarti.
 Dalam jurnal, hasil dari dua efek model untuk anak laki-laki sebanding dengan hasil
untuk anak perempuan. Kurva IMT yang ditunjukkan untuk anak perempuan dan tidak
untuk kedua jenis kelamin bersama-sama karena gender termasuk dalam model fixed-

16
efek dan untuk akan diadakan tetap pada salah satu dari dua jenis kelamin. Kurva
untuk hubungan antara durasi menyusui dan IMT untuk anak laki-laki yang mirip
dengan kurva untuk anak perempuan karena ada tidak ada interaksi antara menyusui
dan gender. Analisis di mana anak-anak dengan kurang dari maksimum enam IMT
pengamatan antara 1 dan 7 tahun dikeluarkan tidak mengubah hasil.
Langkah 17: Analisa lain (melaporkan analisa yang dilakukan)
 Dalam STROBE: Menjelaskan analisis lain apabila dilakukan seperti analisis
subgroup dan analisis sensitivitas.
 Dalam jurnal ini data dianalisa dengan menggunakan software 9.1 model regresi linier
dan regresi logistik. Tidak ada analisa lain yang digunakan.
Langkah 18: Temuan Utama
 Dalam STROBE: Diskusi dibuka dengan ringkasan singkat tentang apa yang menjadi
penemuan utama pada penelitian. Ringkasan singkat akan membantu pembaca menilai
apakah interpretasi dan hasil yang diberikan peneliti didukung dengan penemuan-
penemuan yang ada.
 Hasil utama dari jurnal, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi ASI
selama lebih dari 16 minggu memiliki IMT yang lebih rendah dan kemungkinan kecil
menjadi obesitas pada usia 7 tahun.
Langkah 19: Keterbatasan penelitian.
 Dalam STROBE: Mengungkapkan kekurangan penelitian. Dapat dengan cara
membandingkan dengan penelitian pada literatur lain mengenai validitas,
generalizability dan presisi.
 Dari jurnal ini, keterbatan penelitian ini adalah berat badan dan tinggi badan
dilaporkan oleh orang tua, sehingga kemungkinan hasil kurang akurat. Rata-rata
terjadi perbedaan antara berat badan dan tinggi badan yang diukur oleh petugas
dengan yang dilaporkan orang tua, sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil
penelitian.
Langkah 20: Interpretasi
 STROBE: Berikan interpretasi secara keseluruhan hasil mempertimbangkan tujuan,
keterbatasan, banyaknya analisis, hasil dari penelitian serupa, dan bukti lain yang
relevan.
 Dalam penelitian ini dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan bermakna pada
hasil akhir penelitian yaitu bayi yang disusui selama kurang dari 16 minggu pada usia
1 tahun akan lebih beresiko overweight dibanding dengan bayi yang disusui selama
lebih dari 16minggu pada usia 1 tahun.
Langkah 21: Keumuman/generalisasi

17
 Dalam STROBE: diskusikan adanya validitas eksternal. Apakah hasil dapat diterapkan
pada populasi yang berbea, apakah data yang dikumpulkan masih relevan, apakah
penelitian pada satu negara dapat diterapkan pada negara lain.
 Dalam penelitian ini jumlah sampel saat pengukuran akhir jauh lebih rendah dari
sampel diawal penelitian, karena adanya bias follow up. Sehingga sampel kurang
mewakili untuk keseluruhan populasi.(tidak bisa untuk digeneralisasikan.)
Langkah 22: Pendanaan
 Dalam STROBE: Peneliti perlu untuk memberikan keterangan mengenai pendanaan.
Informasi meliputi sumber dana dan peran founder pada penelitian.
 Dalam jurnal ini, hanya dituliskan siapa siapa pihak pendukung. Pendanaan tak
dijelaskan, dan kepentingan si pendukung pun tak dijelaskan.

BAB III
KESIMPULAN

Terdapat banyak metode dalam mengkritisi jurnal, salah satu yang populer di

epidemiologi adalah dengan metode STROBE (Strengthening the Reporting of

18
Observational Studies in Epidemiology). Dalam penggunanaan STROBE terdapat 22 poin

yang harus dilakukan dalam mengkritisi jurnal. Item ini berhubungan dengan judul artikel

dan abstrak (item 1), pendahuluan (item 2 dan 3), metode (item 4-12), hasil (item 13-17),

dan diskusi bagian (item 18-21) dan informasi lainnya (item 22).

Secara keseluruhan jurnal Breastfeeding, Weight Gain in Infancy, and Overweight

at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma and Mite Allergy Birth

Cohort Study sudah cukup baik, yaitu:

1. Tittle and abstract

2. Introduction/background

3. Setting

4. Method: Participant

5. Variables

6. Data Sources/measurement

7. Bias

8. Study size

9. Quantitative Variable

10. Statistical Method

11. Results: Participants

12. Descriptive Data

13. Outcome Data

14. Main results

15. Disccusion :Key result

16. Limitation

17. Interpretation

Namun dalam penelitian ini masih ada sebagian yang kurang, yaitu:

19
1. Objectives

2. Study design

3. Other analyses

4. Generability

5. Funding

DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan, MS. Membaca dan menelaah jurnal uji klinis. Jakarta: Salemba Medika.

2010.

20
2. Scholtens S, Gehring U, Brunekreef B, Henriette A. Smit3, Johan C. de Jongste4,

Kerkhof M, Gerritsen J, Wijga AH. Journal of Breastfeeding, Weight Gain in Infancy,

and Overweight at Seven Years of Age The Prevention and Incidence of Asthma and

Mite Allergy Birth Cohort Study. 2007.


3. Vandenbroucke JP, Elm EV, Altman DG, Gotzsche PC, Mulrow CD, Pocock SJ,

Poole C, Schlesselman JJ, Egger M. Journal of Strengthening the Reporting of

Observational Studies in Epidemiology (STROBE): Explanationand Elaboration.

2007.
4. Elm EV, Altman DG, Egger M, Pocock SJ, Gotzsche PC, Vandenbroucke JP. Journal

of The Strengthening the Reporting of Observational Studies in Epidemiology

(STROBE) Statement: Guidelines for Reporting Observational Studies. 2007.


5. Mien A. Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah

Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia.

Yogyakarta: Gajah Mada Uneversity, 1995

21

Anda mungkin juga menyukai