Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Arsitektur tropis adalah suatu perancangan bangunan yang di rancang untuk memecahkan
permasalahan – permasalahan yang terdapat di daerah tropis, dimana permasalah – permasalahan
tersebut ditentukan oleh iklim yang hanya terdapat 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi alam iklim tempat
manusia berada tidak selalu baik menunjang aktivitas yang dilakukannya. Aktivitas manusia yang
bervariasi memerlukan kondisi iklim sekitar tertentu yang bervariasi pula. Untuk melangsungkan
aktivitas kantor, misalnya, diperlukan ruang dengan kondisi visual yang baik dengan intensitas cahaya
yang cukup; kondisi termis yang mendukung dengan suhu udara pada rentang-nyaman tertentu; dan
kondisi audial dengan intensitas gangguan bunyi rendah yang tidak mengganggu pengguna bangunan.
Karena cukup banyak aktivitas manusia yang tidak dapat diselenggarakan akibat ketidaksesuaian kondisi
iklim luar, manusia membuat bangunan. Dengan bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak menunjang
aktivitas manusia dapat dimodifikasidiubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai. Usaha
manusia untuk mengubah kondisi iklim luar yang tidak sesuai menjadi iklim dalam (bangunan) yang
sesuai tropis, manusia di daerah tropis seringkali gagal menciptakan kondisi termis yang nyaman di
dalam bangunan. Ketika berada di dalam bangunan, pengguna bangunan justru seringkali merasakan
udara ruang yang panas, sehingga kerap mereka lebih memilih berada di luar bangunan. Arsitektur tropis
diartikan sebagai suatu karya aritektur yang mengarah pada pemecahan problematic iklim tropis, iklim
tropis dicirikan oleh barbagai karakteristik, seperti :0kelembaban udara yang tingggi (dapat mencapai
angka diatas 90%), suhu udara relative tinggi (18º hingga 35º C), radiasi yang menyengat dan
mengganggu, serta curah hujan yang tinggi (dapat mencapai angka diatas 3000 mm/tahun). Factor –
factor iklim tersebut berpengaruh sangat besar terhadap aspek kenyamanan fisik manusia terutama
aspek kenyamanan suhu (termis). Standar Intrnasional untuk kenyamanan suhu (termis) ‘ISO 7730 :
1994’ menyatakan bahwa sensasi termis yang dialami manusia merupakan fungsi dari empat factor iklim
yaitu suhu udara, suhu radiasi, kelembaban udara,kecepatan angina serta dua factor individu yakni
tingkat aktifitas yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta jenis pakaian yang dikenakan. Dari
teori Fanger menghasilkan suatu rumusan bahwa ‘kenyamanan suhu’ merupakan fungsi dari 4 (empat)
factor iklim (climatic factors) yaitu : suhu udara (º C ), suhu radiasi (º C ), kelembaban udara (% ) dan
kecepatan angina ( m/s ). Dalam buku standart tata cara perencanaan teknis konservasi energi pada
bangunan gedung yang diterbitkan oleh yayasan LPMB – PU menyatakan bahwa suhu nyaman untuk
orang Indonesia adalah sebagai berikut :

 sejuk nyaman antara 20,5 – 22,8 º C ET (suhu efektif)

 suhu nyaman oftimal antara 22,8 – 25,8 º C ET

 hangat nyaman antara 25,8 – 27,1 º C ET

 orientasi

IKLIM
Indonesia adalah Negara yang dilalui oleh garis katulistiwa, dimana Negara – Negara yang dilalui
oleh garis katuistiwa akan mendapat dua musim, yaitu musim panas (kemarau) dan musim hujan. Musim
kemarau dan musim hujan di Negara Indonesia hampir seimbang , dimana pada musim kemarau
biasanya dimulai dari bulan januari - bulan juni, sedangkan musim penghujan dari bulan juli – bulan
desember. Dari kondisi iklim di Indonesia ini terlihat jelas bahwa kedua musim ini sangat berpengaruh
dalam merancang bangunan tropis, karena arsitektur tropis adalah arsitektur yang dapat memecahkan
masalah yang berhubungan dengan kenyamanan termis manusia. Oleh karena itu bangunan tropis
khususnya di Indonesia selalu memakai atap plana, karena atap plana selain untuk mempermudah
mengalirnya air hujan, atap plana juga dapat mengatasi tekanan angin yang terlalu kencang didaerah
tropis. Atap plana juga berfungsi untuk mengatasi tampyasnya air hujan dengan cara memperlebar
overstek. Arsitektur tropis (basah) pada umumnya mengarah pada dominasi bentuk atap yang lebar
yangnberfungsi sebagaipenahan cucuran hujan dan radiasi langsung sinar matahari. Dimana keduanya
dianggap sebagai factor – factor dominan iklim tropis basah (lembab). Pemikiran ini tidaklah terlalu
keliru meskipun belum cukup memberikan pengertian menyeluruh tentang arsitektur tropis. Arsitektur
tropis harus diartikan sebagai rancangan spesifik suatu karya arsitektur yang mengarah pada pemecahan
problematic iklim tropis, dimana iklim tropis sendiri dicirikan oleh berbagai karakteristik, misalnya
kelembaban udara yang tinggi / dapat mencapai angka diatas 90%, suhu udara relative tinggi / 18higga
35 º C. radiasi matahari langsug, serat curah hujan tinggi dapat mencapai angka diatas 3000 mm/tahun.
Dimana factor – fakto iklim teresebut berpengaruh sangat besar terhadapaspek kenyamanan manusia
terutama aspek kenyamanan suhu / termal.

ROOF COLOUR

Warna yang biasanya dipakai pada bangunan tropis adalah warna – warna lembut, seperti biru
muda, hijau, coklat dll. Karena warna juga bisa mengakibatkan / mengganggu kenyamanan manusia.
Misalnya untuk material yang terkena sinar matahari langsung berwarna kontras seperti hijau stabile,
maka material itu akan membuat silau kemudian akan mengesankan panasnya daerah tropis sehingga
membuat kenyamanan manusia itu akan terganggu. Pewarnaan atap atau dinding yang terkena sinar
matahari langsung seharusnya berwarna yang dapat menyejukan suasana didaerah tropis, selain itu juga
harus dapat menanggulangi masalah sinar matahari langsung, sehingga panas yang dihasilkan oleh sinsr
matahari langsung terseit dapat di redam dan dipantulkan kembali, sehingga panas matahari tersebut
tidak dapat merambat melalui dinding bangunan ataupun dari atap Dari berbagai penelitian kenyamanan
suhu didaerah beriklim tropis basah memperlihatkan rentang suhu antara 24 º C - 30º C yang dianggap
nyaman bagi manusia yang berdiam pada daerah yang beriklim tersebut, sedangkan hasil penelitian
karyono dijakarta memperlihatkan angka suhu nyaman optimal (netral) pada 25,3 º CTeq (suhu
ekuivalen), dimana sekitar 95 % responden diperkirakan Nyman. Sedangkan rentang suhu nyaman
(antara ‘sejuk Nyaman hingga ‘hangat nyaman’ adalah antara 23,6 º CT hingga 27,0º CTeq. Pendekatan
yang dapat dilakukan dalam kaitannya dengan modifikasi iklim secara alamiah adalah sebagai berikut :
Melakukan penanaman pohon lindung disekitar bangunan sebagai upaya menghalangi radiasi matahari
langsung pada material keras seperti halnya atap, dinding, halaman parker dan halaman yang ditutup
dengan material keras seperti beton atau aspal akan sangat membantu untuk menurunkan suhu
lingkungan. Dari berbgai penelitian yang dilakukan oleh akabri dan parker memperlihatkan bahwa
penurunan suhu hingga 3º C bukan merupakan suatu hal yang mustahil dapat dicapai dengan cara
penanaman pohon lindung disekitar bangunan. Selain itu juga penanaman pohon lindung di sekitar
bangunan dapat mengatasi masalah yang disebabkan oleh polusi, baik polusi udara maupun suara.
Dengan adanya pohon lindung disekitar bangunan dapat mengatasi polusi udara yang diakibatkan oleh
kendaraan bermotor dan juga dapat mengatasi masalah kebisingan akibat dari kendaraan bermotor atau
mesin – mesin lainnya. Dan melakukan pendinginan malam hari, simulasi kompeter terhadap efek
pendinginan malam hari (night passive cooling) yang dilakukan oleh Cambridge architectural reserceh
limited memperlihatkan bahwa penurunan suhu sampai 3ºC (pada siang hari) dapat dicapai oleh
bangunan yang menggunakan material dengan masa berat (beton, batu bata) apabila perbedaan suhu
antara siang dan malam tidak kurang dari 8ºC (perbedaan suhu siang dan malam dikota – kota di
Indonesia umumnya berkisar sekitar 10ºC. Dan juga dapat meminimalkan perolehan panas (heat gain)
dari matahari pada bangunan, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara , pertama menghalangi
radiasi mataharilangsung pada dinding – dinding transparan yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca,
yang berarti dapat menaikan suhu dalam bangunan, kedua , mengurangi transmisi panas dari dinding –
dinding massif yang terkena radiasi matahari langsung , dengan melakukan melakukan penyelesaian
rancangan tertentu, misalnya membuat dinding lapis (berongga) yang diberi ventilasi pada rongganya,
menempatkan ruang – ruang servis (tangga, toilet, pantry gudang dll) pada sisi – sisi jatuhnya radiasi
matahari langsung (sisi timur dan sisi barat). Kemudian dengan memberikan ventilasi pada ruang antara
atap dan langit – langit (pada bangunan rendah) agar tidak terjadi akumulasi panas pada ruang tersebut.
Seandainya tidak maka panas yang terkumpul pada ruang ini akan ditransmisikan kebawah, kedalam
ruangan di bawahnya sehingga ruangan dibawahnya akan terasa lebih panas.

Memaksimalkan pelepasan panas dalam bangunan, hal ini dapat dilakukan dengan pemecahan
rancangan arsitektur yang memungkinkan terjaidnya aliran udara silang secara maksimum didalam
bangunan, aliran udara sangat berpengaruh dalam menciptakan efek dingin pada tubuh manusia,
sehingga dapat membantu dalam pencapaian kenyamanan suhu. Rancangan kota tropis, dengan karakter
iklim yang berbeda, setiap tempat didunia seharusnya memiliki rancangan kota yang berbeda, yang
disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kebutuhan
manusia terhadap kenyamanan fisik, terutama kenyamanan suhu. Suhu udara, radiasi matahari serta
kelembaban yang tinggi perlu diatasi karena tidak diharapkan bagi pencapaian kenyamanan suhu
manusia tropis. Kota tropis memerlukan banyak ruang terbuka yang hijau untuk menurunkan suhu kota
dan sekaligus meningkatkan aliran udara (umumnya kecepatan angina diwilayah kota tropis basah atau
rendah). Bangunan perlu diatur tata letaknya agar udara dapat bergerak (untuk menciptakan angina )
disekitar bangunan.penempatan masa – masa bangunan secara rapat tidak mencirikan pemecahan
problematic iklim tropis, karena pada akhirnya akan memperkecil terjadinya aliran (sirkulasi) udara
secara silang didalam bangunan. Ruas – ruas jalan (yang didominasi oleh perkerasan bahan aspal dan
beton) perlu dilindungi dari radiasi matahari langsung yakni dengan cara penenaman pohon di sepanjang
tepi jalan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya pemanasan udara disekitarnya, yang
akhirnya akan menaikan suhu udara di kotatersebut. Demikian pula halaman – halaman parkir yang perlu
di beri perlindungan serupa, bil hal tersebut diatas dapat diwujudkan, maka suhu kota tropis diharapkan
dapat menjadi rendah. Hal ini akan membantu pada penurunan suhusuhu udara di sekitar bangunan
yang secara langsung atau tidak langsung akan mempermudah pencapaian suhu nyaman didalam
bangunan tropis.

BAYANGAN MATAHARI

Perencanaan bayangan pada bangunan tropis bermula pada orientasi bangunan, dimana
orientasi tersebut menentukan bayangan matahari. Sinar matahari langsung akan ditahan oleh dinding –
dinding massif dooble atau ditempatkan untuk area servis, sehingga panas matahari tidak akan
merambat masuk ke dalam bangunan, sehingga suhu didalam akan tetap sejuk dan mencapai angka
kenyamanan manusia. Untuk menutupi / menjaga permukaan bangunan yang terbuat dari bahan keras
seperti beton dan aspal dari sinar matahari langsung, maka bisa diatasi dengan cara penanaman pohon
lindung, selaindapat melindungi pekerasan pada bangunan, pohon lindung ini juga dapat

berfungsi sebagai peredam polusi yang diakibatkan dari asap – asap pabrik dan asap kendaraan
bermotor. Dan juga dapat menanggulangi kebisingan. Poon lindung ini juga dapat membantu
menyalurkan udara kedalam bangunan, sehingga udara didalam bangunan akan tetap bersih dan aliran
udara tersebut akan menejukan suasana didalam ruangan.

Untuk mengatasi masalah udara yang lembab karena tidak mendapat cahaya matahari, maka
cara mengatasinya perlu diberikan atap trasnparan yang berfungsi untuk memaskan cahaya kedalam
ruangan, sehingga suhu udara didalam ruangan terebut tidak menjadi lembab. Material transparan
untuk memasukan cahaya juga harus dapat menangkal sinar matahari langsung, kemudian dipantulkan
keluar ruangan, dengan begini maka ruangan akan tetap sejuk dan dapat memberikan kenyamanan pada
manusia. Material tranparan seperti kaca merupakan material yang harus terlindungi dari sinar matahari
langsung, karena kaca apabila terkena matahari akan membiaskan sinar – sinar tersebut menjadi
gelombang pendek yang masuk kedalam bangunan sehingga akam menaikan suhu didalam ruangan akan
menjadi panas. Bukaan – bukaan seperti jendela, pintu, lobang angin untuk di atap memang sanga
dibutuhkan dalam bangunan tropis, karena bukaan – bukaan itu dapat berfungsi sebagai jalan keluar
masuk angin (sirkulasi udara) sehingga udara didalam bangunan akan selalu segar dan juga dapat
menyejukan ruangan yang dilaluinya. Selain itu bukaan – bukaan itu juga berfungsi untuk memasukan
cahaya matahari kedalam ruangan sehingga suhu udara didalam ruangan tidak akan menjadi lembab.

PENGHIJAUAN

Dalam arsitektur tropis penghijauan juga tidak kalah penting dengan yang lainnya, karena
penghijauan pada area bangunan akan dapat menurunkan suhu panas sampai 3%. Pada penghijauan
membantu untuk memberikan kesejukan dan keteduhan pada bengunan. Selain itu penghijauan juga
dapat mengatasi beberapa masalah , seperti masalah pencemaran polusi udara, yang biasanya didapat
dari asap kendaraan bermotor dan polusi suara, yang mendapat kebisingan dari mesin – mesin yang ada
disekitas bangunan.
Penghijauan disekitas bangunan juga dapat menahan aliran angin kemudian disalurkan kedalam
bangunan secara perlahan – lahan, sehingga udara dalam bangunan akan terjaga kebersihannya dan
perputaran sirkulasi udara itu membuat ruangan menjadi lebih fresh. Karena pohonan dapat
mengeluarkan gas O2 (oksigen) yang dibutuhkan oleh manusia maupun hewan, sedangkan CH2O
(karbon) diserap oleh pohonan, maka penghijaunan pada sekitar bangunan akan sangat membantu
dalam memberikan kenyamanan yang dibutuhkan manusia.

PERLINDUNGAN BANGUNAN

Dalam melakukan perlindungan bangunan dari sinar matahari dan air hujan, maka perlu dilakukan
analisa. Bagian mana dinding / jendela yang langsung terkena sinar dan hujan diharap dapat diberi
perlindungan. Memberikan perlindungan pada bagian – bagian yang terkena sinar matahari dan hujan
dapat diatasi seperti, memberikan halangan yang dapat menghalangi sinar matahari atau air hujan yang
langsung terkena pada bagian bangunan. Dalam memberikan perlindungan pada bagian bangunan yang
terkena sinar matahari langsung juga bisa dengan cara memberi perlindungan dengan mengecat
permukaan yang teerkena panas dan hujan. Dalam pengecatan perlu diperhatikan beberapak
ketentuannya, seperti membersihkan permukaan , memplitur dan mengecat 2 – 3 kali, sehingga akihir
finishing

mendapat hasil yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai