Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Materi penilitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode sederhana

pada limbah cair bungaan Bengkel Mozes Motor. Penilitian ini dilakukan secara

mandiri dengan proses biooksidasi menggunakan bakteri sebagai media oksidasi

bahan pencemar,tujuannya untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada limbah

cair mengandung minyak setelah dilakukan pengolahan secara proses biooksidasi

menggunakan bakteri.

3.2. Objek penelitian

Objek dalam Penelitian ini adalah air buangan dari kegiatan operasional

Bengkel Mozes Motor,Jl Colombo,Samirono Yogyakarta.

3.3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di jalan kaliurang KM 6,5 Pandega

padma B06 Rt 03 Purwosari,Kelurahan Sinduadi,Sleman,Yogyakarta. Sedangkan

untuk menganalisa sampel baik maupun sesudah proses pengolahan dilakukan di

Badan Penelitian Dan Pengembangan Industri Balai Besar Kulit,Karet Dan Plastik

JL. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 5516 Telp. (0274) 512929,563939,553639 fax.

563655.
3.4. Waktu penilitian

Pelaksanaan penelitian di mulai pada bulan maret sampai dengan mei 2019.

3.5. Variabel penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

3.5.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi volume mikroba dengan

air limbah,seperti pada tabel berikut:

Mikroba (%) Limbah (%)

0 100

25 75

50 50

75 25

Tabel 3.1 perbandingan mikroba dan limbah.

3.5.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian adalah parameter yang akan diteliti yaitu

kadar minyak dan fenol.


3.6. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan

sekunder,yaitu sebagai berikut.

3.6.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan

dan laboratoriuim. Data tersebut merupakan kegiatan penelitian yaitu berupa

pengolahan limbah secara proses biooksidasi menggunakan bakteri tersuspensi

sebagai penyerap bahan pencemar.

3.6.2 Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi pustaka untuk

menunjang permasalahan yang terkait dengan data penelitian atau dari instansi

terkait. Data sekunder diperoleh melalui pengumpulan data hasil penilitian

terdahulu baik berupa laporan atau publikasi lain.

3.7. Alat dan bahan penelitian

3.7.1 Bahan Penelitian

1. sampel air buangan mengandung minyak dari Bengkel Mozes Motor.

2. Kultur aktif Pseudomonas aeruginosa,kultur ini merupakan biakan

bakteri Pseudomonas aeruginosa yang diaktifkan dengan cara diberi

nutrisi. Sampel diambil di hulu sungai boyong.

3. H2SO4
3.7.2 Penyiapan Alat Penelitian

1. Tahap Asidifikasi Dan Dekantasi

 Gerigen sebanyak 1 buah volume 50 liter.

 Bak penampung dari bahan kaca 1 buah volume 50 liter.

 Aerator sebanyak 2 buah.

 Botol sampel 1 buah ukuran 600 ml

 pH meter.

 Jam

2. Tahap Seeding Dan Aklimasi

 Gerigen sebanyak 1 buah volume 50 liter.

 Bak penampung dari bahan kaca 1 buah volume 50 liter.

 Aerator sebanyak 2 buah.

 Gelas ukur 1000 ml sebanyak 1 buah.

 jam

3. Proses Biooksidasi

 Bak penampung dari bahan kaca 12 buah volume 5 liter.

 Aerator 12 buah.

 Botol sampel 12 buah ukuran 600 ml.

 Gelas ukur 1000 ml sebanyak 1 buah.

 Jam
3.8. Pengambilan sampel

Sampling air buangan limbah Bengkel Mozes Motor pada bak penampung

limbah sebanyak 50 liter. Dan juga sampling air sungai boyong untuk keperluan

pembibitan bakteri sebanyak 50 liter.

3.8.1 Lokasi sampling

Sampling air buangan kegiatan operasional Bengkel Mozes Motor yang

diambil pada “outlet” bak penampung ceceran minyak (BPM) yang terdapat di

area bengkel. Sedangkan untuk sampling air sungai boyong diambil di hulu sungai

boyong Kecamatan Turi,Sleman Yogyakarta.

3.8.2 Cara Pengambilan sampel

Pengambilan sampel air buangan operasional Bengkel Mozes Motor

dilakukan secara komposite,yaitu pengambilan sampel beberapa kali pada lokasi

yang sama dengan menggabungkan lebih dari satu contoh pengambilan sesaat

selama satu periode dengan harapan dapat mewakili dari semua sumber air

buangan. Diambil pada bak penampung.

Sedangkan cara pengambilan sampel untuk dimasukkan ke jerigen,yaitu

jerigen dibilas dengan air buangan sebanyak 3 (tiga) kali. Air bungan operasional

kita masukkan ke dalam jerigen menggunakan gayung dan corong. Posisi jerigen

kita buat miring dengan bagian bawah corong menempel pada dinding jerigen

sehingga air buangan tersebut mengalir melalui dinding jerigen. Hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi percikan air yang akan menambah kadar oksigen
dan jerigen diisi penuh sampai tidak ada rongga udara didalamnya,kemudian

ditutup.

3.9. Pemeriksaan Sampel Limbah

Pemeriksaan sampel dilakukan sebelum dan sesudah mengalami proses

pengolahan. Pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium.

3.10. Tahapan Pelaksanaan Penilitian

3.10.1 Persiapan Pengolahan Air Limbah Dengan Asidifikasi Dan Dekantasi

Asidifikasi yaitu proses pengasaman dengan menambahkan asam sulfat

teknis sebanyak satu sampai dua tetes per satu liter limbah, sehingga PH nya

menjadi 2 - 4. Dekantasi pemisahan dua lapisan yang berbeda antara lapisan

minyak diatasnya dengan air buangan dibawahnya. Sehingga minyak yang

mengapung dapat disisihkan.

1. Proses Asidifikasi

 Diambil sampel air limbah sebanyak 1 liter dan dimasukkan

kedalam beaker glas.

 Di cek pH awal limbah tersebut.

 Tambahkan H2SO4 teknis sebanyak 2 sampai 4 tetes. Kemudian di

cek pH sampai pH bernilai 4 atau bersifat asam.

2. Proses Dekantasi

 Setelah ditambahkan dosis asam sulfat teknis,Kemudian di aerasi

selama 30 menit. Lalu diamkan selama 30 menit,setelah itu


dilakukan proses dekantasi yaitu pemisahan lapisan minyak

mengapung.

 Setelah minyak mengapung ke permukaan,kemudian minyak

diambil secara manual dengan scrub.

3.10.2 Pelaksanaan proses seeding dan aklimasi

1. Proses Seeding

Proses seeding atau pembibitan adalah proses menumbuhkan

mikroorgannisme di dalam bak aerasi. Dengan cara menuang

sebanyak 50 liter sampling air dari hulu sungai boyong kecamatan turi

ke dalam bak aerasi,kemudian di aerasi dengan kapasitas 2 liter /

menit selama 3 x 24 jam.

2. Proses Aklimasi

Setelah proses seeding dilanjutkan dengan proses aklimasi,yaitu

menambahkan 1/40 bagian air buangan limbah operasional Bengkel

Mozes Motor yang diartikan dari 1/40 x 45 liter = 375 ml,kemudian di

aerasi selama 2 x 24 jam. (Sadono,1994,dalam jurnal human media

BBTKL).

3.10.3 Pelaksanaan Proses biooksidasi Secara Batch

Proses pengolahan secara biooksidasi dengan menggunakan biakan bakteri

tahapnya sebagai berikut :


1. Setelah limbah dilakukan asidifikasi dan dekantasi,maka limbah di

masukkan ke bak penampung.

2. Setelah melakukan proses seeding dan dilanjutkan aklimasi,maka bibit

bakteri dari hasil aklimasi ini sudah siap digunakan untuk mengolah

limbah cair.

3. Dari proses 1 dan 2 diatas selanjutnya limbah dimasukkan ke dalam

masing-masing bak aerasi yang telah berisi bibit bakteri dari hasil

proses seeding dan aklimasi.

4. Kemudian proses tersebut dijalankan dengan aerasi selama 8 jam

dengan variasi mikroba dan limbah seperti pada tabel berikut:

Mikroba (%) Limbah (%)

0 100

25 75

50 50

75 25

5. Percobaan dilakukan dengan menggunakan system batch dengan

perulangan 3 kali.

6. Dari masing-masing perlakuan tersebut kemudian dilakukan sampling

dengan menuangkan efluen ke dalam botol penampung setelah

masing-masing perlakuan aerasi diatas berakhir.


7. Setelah itu efluen akan dibawa ke laboratoruim untuk dilakukan

pemeriksaan terhadap parameter yang di teliti,yaitu kadar minyak

mineral dan fenol.

Berikut adalah diagram proses pengolahan secara biooksidasi :

Aerasi 30 0%:100%,25%
menit,H2SO4 :75%,50%:50
teknis
%,75%:25%

Air limbah dekantasi biooksidasi

efluen

Gambar 3.3. diagram proses pengolahan biooksidasi.

3.9. Analisis data

Lalu data hasil penelitian dihitung dengan menggunakan anava:


1. Analisa dan disusun dalam rancangan acak lengkap /Completely

Randomized Design (CRD) dengan derajat kepercayaan 95%,tiap

perlakuan diulang tiga kali.

2. Untuk mengetahui letak beda nyata dilakukan uji LSD (Least

Significant Difference).

Langkah-langkah desain percobaan dengan randomisasi lengkap

adalah :

a. Ho : u1 = u2 =.............= uk,tidak ada beda antara mean-mean

dari populasi.

Ho : u1 = u2 =..............= uk,atau terdapat perbedaan antara

populasi.

b. Menentukan jumlah pengamanan dari sampel,yaitu :

n1 = besar sampai 1

n2 = besar sampai 2

nj = besar sampai j

n = total pengamatan,yaitu :

n1 + n2 +..........+ nj +..........+nk

c. Menentukan level signifikan = 0,03

d. Membuat tabel ANOVA (analisa varience)

Untuk itu perlu dihitung lebih dulu

1. Menghitung correction factor :

(∑Tj)²
CF ‒ —―

CF = correction factor

∑Tj = Total nilai pengamatan (nilai variabel)

n = Total anggota sampel (besar sampel)

2. Menghitung sumsquare total :

SST = ∑(Xij)²- CF

SST = sumsquare total

(T1)² + (T2)² +..........+ (Tj)² - CF

SSp = —— —— ——

n1 n2 nj

3. Hitung sumsquare antar perlakuan :

SSp = sumsquare antar perlakuan.

Tj = total nilai sampel j.

nj = besar nilai sampel j.

4. Menghitung sumsquare error :

SSE = SST - SSP.

SSE = sumsquare error.


SSP = sumsquare antar perlakuan.

SST = sumsquare total.

5. Menentukan degree of freedom :

DFP = k – 1

DFT = n – 1

DFE = DFT – DFP

DFP = degree of freedom antar perlakuan.

DFT = degree of freedom total.

DFE = degree of freedom error.

n = jumlah anggota total sampel.

k = jumlah perlakuan.

6. Menghitung mean square :

SSP

MSP - ——

DFP

SSE

MST - ——

DFE

MSP = mean square antar perlakuan


MST = mean square error

DFP = degree of freedom antar perlakuan

DFE = degree of freedom error

7. Menghitung harga statistik F,yaitu :

MSP

Fh = ——

MSE

MSP = mean square antar perlakuan

MSE = mean square error

Fh = statistik F

Data yang sudah dikumpulkan dari hasil peneltian,kemudian dihitung

dengan menggunakan rumus efisiensi mengenai kadar minyak dan phenol yang

berhasil diturunkan,lalu dimasukkan ke dalam tabel dan dibuat grafik.

Rumus efisiensi :

So – S

Rumus efisiensi (%) x 100%

S
So = kadar pencemar sebelum perlakuan

S = kadar pencemar setelah perlakuan (Tjokrokusumo,1998).


DAFTAR PUSTAKA

Agarwal dalam Sadono,1994. proses pengolahan air limbah minyak.

Asmadi dan Suharno,2012. Dasar – Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah.

Gosyen Publishing,Yogyakarta.

Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Herlina N, Ginting M. Hendra S. 2002. Lemak dan Minyak

https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak. Diakses pada 22 mei 2017.

Https://books.google.co.id/books/about/The_Chemistry_and_Technology_of_Petr

oleu.html?id=t9UiAQAAIAAJ&redir_esc=y. Diakses pada tanggal 12

mei 2017.

Mukhlishoh, Ia’natul. 2008. Pengelolaan Limbah Oli B3 Bengkel Resmi

Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Surabaya Pusat. Institut Teknolgi

Sepuluh Nopember,Surabaya.
Naibaho, P.M., 1999, Aplikasi Biologi dalam Pembangunan Industri Berwawasan

Lingkungan, Jurnal Visi 7. Diakses pada 11 2016.

Naibaho, P.M., 1996, Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit, Pusat Penelitian

Kelapa Sawit, Medan. Diakses pada 11 2016.

Sadono mulyo,1994. Pengolahan limbah cair explotasi produksi. refinery,UPDH.

Pertamina. BTKL,PPM. RI. DIY.

Surtikanti,Hertien,Wahyu Surakusumah,(2004). Peranan Tanaman Dalam Proses

Bioremidasi Oli Bekas. Ekologi & Biodiversitas Tropika,Vol.2. No.1. 2

2004. Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Sugiharto,1987. Dasar-dasar pengolahan air limbah.

library.um.ac.id/free...php/koleksi-digital-perpustakaan-967.html.

diakses pada 02 april tahun 2017.


Udiharto M. 2000. Hubungan antara tingkat tosisitas dan hidrokarbon aromatik

yang terkandung dalam lumpur pengeboran dan bahan dasarnya.

Lembaran Publikasi Lemigas 3:3-8.

Wisnu A Wardhana. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi,Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai