METODE PRA-RANCANGAN
Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Sleman yang dapat dijadikan sebagai salah
diproyeksikan untuk periode perancangan15 tahun, yakni dari tahun 2016 sampai
tahun 2030.
1
2
1. Data primer
b. Wawancara
diketahui.
data jumlah penduduk per tahun dan kuantitas lumpur tinja yang
2. Data sekunder
proses pra-rancangan.
proses pra-rancangan. Prosedur teknis berdasarkan pada kajian teoritis yaitu studi
Permen/ Pergub/ Perbup), text book mengenai pengelolaan lumpur tinja, hasil
(jurnal, skripsi, tesis) dan publikasi lain mengenai pengelolaan lumpur tinja yang
yang dibutuhkan baik itu kebutuhan data primer dan data sekunder
kualitatif dan data kuantitatif.Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
teoritis yaitu karakteristik lumpur tinja, jenis pengolahan yang dipakai dan
berikut:
2. Oxidation Ditch
3. Kolam Fakultatif
4. Kolam Maturasi
Tahap penyajian data meliputi data hasil survei data primer dan
sekunder dalam format deskripsi, tabel, gambar dan peta.Serta penyajian hasil
pemeliharaannya.
7
diatas dan kemudian disajikan lagi dalam bentuk diagram seperti pada gambar
3.2.
Persiapan pra-racangan
Desain unit-unit
pengolahanlumpur tinja
Penyajian hasil
berikut:
1. Bar Screen
Kriteria perencanaan:
Rumus-rumus :
hv = V2/ 2 x g
9
SSC atau Kolam pemisah lumpur berfungsi untuk memisahkan padatan dan
Kriteria perencanaan:
Rumus-rumus :
kedalaman 1 s/d 1,5 meter. Air diputar mengikuti saluran sirkular yang cukup
panjang untuk tujuan aerasi dengan alat makanik rotor seperti sikat baja yang
berbentuk tabung.
Kriteria Perencanaan :
4. Kolam Fakultatif
Kriteria Perencanaan:
Kedalaman Air = (1 – 2) m
Sumber :Hamzeh Ramadan and Victor M. Ponce, 2012 dan Petunjuk Teknis
CT/AL/RE-TC/001/98
Rumus-rumus kolam fakultatif:
5. Kolam Maturasi
(SS) dan BOD yang masih tersisa didalamnya dari kolam fakultatif dan
lumpur tinja, terutama fecal coliform. Hubungan antara waktu detensi dengan
KB = 2,6 (1,19)(T-20)
Ne = Ni/ {1 + KB (T) x t}
Dimana :
t = waktu detensi
Kriteria Perencanaan:
Volume (V) = Q x td
Luas (As) = V/ H
BOD5 efluen = (100 – efisiensi) x Li
Kriteria Perencanaan:
Rumus-rumus:
Luas = V/H
13
digunakan rumus:
a. Aritmatik
Rumus : Pn = Po (1 + R n)
Rumus : Pn = Po (1 + r)t
Rumus : Pn = Poer.n
Dari ketiga metode tersebut ini akan dilakukan analisis tingkat kenaikan
metode. Nilai deviasi terkecil dari rumus tersebut itulah yang akan dipakai dalam
R = (Ʃ ri)
N
besarnya jumlah lumpur tinja yang dihasilkan per satuan waktu. Perhitungan debit
didasarkan atas :
1. Perkiraan debit lumpur tinja didasarkan pada besar kuantitas lumpur tinja yang
perancangan.
15
pelakanaan konstruksi dipilih yang paling sesuai untuk setiap item pekerjaan
basic price (harga satuan bahan dan upah pekerja) serta harga satuan
depresiasi alat berat/sewa alat berat dan bobot per item pekerjaan ditetapkan.
3. Rencana anggaran biaya merupakan perkalian antara besaran volume per item
4. Rencana anggaran biaya total merupakan harga poin (3) ditambahkan dengan
Biaya operasi dan pemeliharaan IPLT yang dimaksud adalah biaya yang
lokasi IPLT agar bangunan IPLT selalu siap untuk dioperasikan. Biaya operasi
berikut: