Anda di halaman 1dari 7

BIOOKSIDASI LIMBAH OLI BEKAS BENGKEL YANG DI RECOVERY DENGAN BIAKAN BAKTERI

TERSUSPENSI

Oleh

Nama : Ari firmawan Maskur


Nim : 12314108
Latar Belakang

Bengkel adalah suatau tempat dimana kendaraan moda darat dilakukan perbaikan atau servis
ringan,sedang maupun berat. Pada servis berat mesin kendaraan dilakukan proses turun
mesin,pembongkaran mesin,termasuk pergantian oli secara berkala, disaat tersebut oli bekas
bahkan tercecer atau terbuang secara percuma dan disalurkan ke unit penampungan.

Dibengkel tersebut telah dibangun pula unit pengambilan kembali terhadap oli-oli bekas yang
juga tercampur air yang kita sebut sebagai unit recovery. Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan unit recovery berupa unit flotation yang dapat menyisihkan kembali oli-oli bekas
tersebut kurang lebih 30% dari total oli bekas yang tercampur air.

Bengkel di lokasi penelitian telah banyak berbuat baik terhadap lingkungan sehingga menarik
bagi penulis untuk menambah nilai baik dari pemilik bengkel tersebut dengan penelitian ini
yang berjudul sebagai berikut: “Biooksidasi Limbah Oli Bengkel Yang Di Recovery Dengan
Biakan Bakteri Tersuspensi”.

Biooksidasi adalah proses pengolahan air buangan yang memanfaatkan mikrobia sebagai
pendegradasi air limbah. Mikrobia yang dipakai adalah kultur yang tersuspensi seperti halnya
dalam proses lumpur aktif. Namun demikian karena buangan yang akan diolah adalah oli
bekas yang masih pekat maka perlu kiranya adanya pretreatment agar limbah cair tersebut
dapat lebih efektif dalam pengolahannya.

Pretreatment yang dilakukan melalui tahapan pengasaman dan aerasi serta dekantasi, dengan
demikian limbah setelah pretreatment akan lebih memuluskan uji biooksidasi. Dalam
penelitian ini ingin dicari berapa perbandingan yang efektif dalam mengolah oli bekas
tersebut.

Masalah

Oli bekas yang dibuang begitu saja kesaluran air,tentu saja akan sangat mencemari badan air
tersebut. Sehingga akan menyebabkan biota yang ada dalam air akan mati dan begitu pula
dengan vegetasi yang dialiri air yang sudah tercemar limbah oli bekas tersebut.

Walaupun bengkel telah melakukan upaya-upaya recovery dengan unit flotation terhadap oli
bekas namun efluen tetap dipandang tidak aman bagi lingkungan. Oleh karenanya penulis
berharap penelitian ini dapat membantu pihak bengkel dalam penanganan limbah oli tersebut.
Sehingga akan diperoleh efluen yang lebih aman bagi lingkungan.
Tujuan

 Diperolehnya efluen limbah oli di bengkel yang memenuhi syarat teknis.


 Untuk mengetahui penurunan kadar minyak dalam limbah oli bekas yang di buang ke
saluran pembuangan dengan berdasarkan waktu proses biooksidasi menggunakan biakan
bakteri yang di ambil dari air irigasi kebun salak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewah Yogyakarta.

Variabel
Variabel Bebas :
- Rasio volume bakteri 25 cc,50 cc,75cc,100cc dalam 1 liter limbah.
- Waktu aerasi 4-8 jam.

Variabel Terikat : Minyak mineral dan hydro carbon.


Metode :

Studi literatur

Persiapan penelitian

Alat dan bahan

Variabel
Pelaksanaan
Terikat : minyak mineral
penelitian
dan hidro karbo. Analisa laboratorium

Bebas : rasio volume


bakteri dalam
25cc,50cc,75cc,100cc
dalam 1 liter limbah.
Penyusunan laporan

Hasil dan
pembahasan

Tempat penelitian :

Kampus II Institut Teknologi Yogyakarta.


Limbah Oli

Recovery
Oli yang tertahan
(flotation)

efluen

H2SO4
pengasaman Oli yang disishkan
aerasi

decantasi

Kultur mikrobia efluent

Proses batch (diam)

biooksidasi

Metode yang penulis gunakan untuk penelitian ini sebagai berikut :


1. Limbah Oli Bekas dari unit recovery bengkel.
Limbah oli bekas yang di ambil dari unit recovery bengkel ±30 liter,dilakukan
pengasaman (H2SO4) dan di aerasi 1×24 jam untuk mengurangi kepekatan limbah oli
agar dapat efektif dalam proses pengolahan selanjutnya.
2. Kultur bakteri peudomonas.
Penulis mengambil sampel air ± 20 liter. Air yang di ambil berasal dari air irigasi kebun
salak di kecamatan turi,kabupaten sleman,daerah istimewah yogyakarta. Kemudian air
tersebut di tambahkan limbah oli bekas yang sudah dilakukan pengasaman (H2SO4) dan
aerasi,limbah oli bekas tersebut ditambahkan 1/40 dari volume air sampel yang di ambil.
Kemudian air sampel yang sudah dicampurkan dengan limbah oli bekas di aerator 2×24
jam,di diamkan dan dia aerator lagi selama 1×24 jam. Kultur bakteri pseudomonas siap
digunakan.
3. Biooksidasi
Limbah oli bekas yang sudah dilakukan pengasaman dan aerasi akan di biooksidasi
dengan menggunakan bakteri pseudomonas,dengan variasi

Anda mungkin juga menyukai