PEMETAAN GEOLOGI
Lintasan Polygon :
Litasan polygon adalah suatu lintasan pengukuran yang dibuat
berdasarkan kondisi lapangan :
Lintasan terbuka, adalah suatu pengambilan litasan pengukuran yang
dimulai dari titik awal yang diikatkan dengan titik pasti dan lintasan
pengukuran diakhiri dengan tidak kembali ketitik awal berupa titik akhir
yang terikat dengan titik pasti maupun titik lepas.
Lintasan Tertutup, adalah suatu pengukuran, dimana titik akhir
pengukuran berimpit dengan dengan titik awal pengukuran yang terikat
dengan titik pasti.
Detail pengukuran dapat dilakukan dengan membuat jarring-
jaring pengukuran secara random membentuk garis sarang laba-laba,
maupun dengan Grid.
Pengukuran/ Pemetaan detail dengan cara grid.
Pengarah
Pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan
pengarah belakang, Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk
muka-belakang secara bebas yang dilengkapi pada ujungnya dengan
‘Peep Sight’.
Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga
berfungsi sebagai penutup kompas, yang dilengkapi dengan ‘Sighting
windows’, ’axial line’ dan ’folding sight’.
PETA TOPOGRAFI
Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi
bentuk, penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya
memuat, unsur-unsur relief, drainage dan culture, dilengkapi dengan
judul peta, nomor lembar peta, petunjuk arah utara peta, skala peta, grid
koordinat peta, peta tunjuk atau index to adjoining sheet, tahun
pembuatan peta, legenda, pembuatan peta dan keterangan lain.
Kegunaan daripada peta topografi, terutama untuk alat navigasi,
penelitian dan perencanaan dan pemantauan. Berdasarkan pada tata
cara penggambaran relief, ada empat jenis peta topografi, antara lain :
Peta Topografi Kontur, Peta Topografi Hachures, Peta Topografi Tinting,
Peta Topografi Shading. Jenis peta topografi yang dipergunakan untuk
penelitian dan pekerjaan bersifat teknis adalah Peta Topografi Kontur
yaitu peta yang menggambarkan relief sebagai garis-garis kontur.
Sudut yang
dibantuk antara
GN dan MN =
besarnya deklinasi
2. SKALA PETA
Pada umumnya skala ini dituliskan dibagian bawah peta topografi,
terdiri dari :
1. Skala system fractional, contoh : 1 inch : 1 mile
Skala system grafis, contoh :
2. Skala system RF (Representative Fractional), contoh : 1 : 50.000
Skala peta yang biasanya tersedia adalah skala :
Skala 1 : 25.000
Skala 1 : 50.000
Skala 1 : 100.000
Skala 1 : 200.000
Skala 1 : 250.000
Skala 1 : 500.000
Skala 1 : 1000.000
Peta topografi yang sekarang sering dipergunakan adalah Peta Rupa
Bumi, skala 1 : 50.000, yang diterbitkan oleh BAKOSURTANAL,
dibuat pada tahun 1988.
3. NOMOR LEMBAR PETA DAN NAMA GEOGRAFI
Peta topografi dilengkapi dengan nomor lembar peta yang tertulis
pada bagian bagian kanan atas bidang gambar peta, berfungsi sebagi
nomor urut peta, yang dapat dipakai untuk mencari lembar lainnya
yang berdekatan, sedangkan nama peta adalah nama peta yang
diambil dari nama geografi (nama kampung) yang paling dikenali yang
masuk dalam peta topografi bersangkutan. Untuk kepentingan
pencarian lembar peta, sebaiknya dipergunakan buku Bladwijzer.
4. LEGENDA / KETERANGAN
Simbol-simbol titik, garis, nomor, huruf, arsiran warna yang tertulis /
tergambar dalam bidang peta dijelaskan pada ruang luar blok gambar /
bagian bawah peta, yang ditulis berurutan, dari atas kebawah.
5. PETA TUNJUK (INDEX TO ADJOINING SHEETS)
Peta tunjuk digambarkan sebagai garis-garis bidang grid yang
dilengkapi dengan nilai koordinat, terletak pada bagian kiri bawah, yang
berguna untuk mencari peta lebar peta yang berdekatan, Peta yang
bersangkutan di tandai dengan arsir.
(..0) (...0)
Sketsa :