Anda di halaman 1dari 19

Kekar merupakan suatu rekahan yang relatif tanpa mengalami pergeseran

pada bidang rekahannya. Penyebab terjadinya kekaar dapat disebabkan oleh gejala

tektonik maupun non tektonik.

Klasifikasi kekar ada beberapa macam tergantung dari dasar klasifikasi

yang digunakan, antara lain :

a. Berdasarkan bentuknya

b. Berdasarkan ukurannya

c. Berdasarkan kerapatannya

d. Berdasarkan genesanya atau cara terjadinya

Klasifikasi kekar berdasarkan genesanya yaitu :

o Shear joint (kekar gerus) terjadi akibat adanya tegasan tekanan.

o Tension joint, yang dapat dibedakan atas :

- Extension joint, terjadi akibat tarikan

- Release joint, terjadi akibat berhentunya gaya yang bekerja

Penyebab-penyebab terbentuknya kekar yaitu :

a. Tegasan-tegasan tektonik, yang menyebabkan perekahan temporer sejalan

dengan aktifitas tektoniknya.

b. Tegasan-tegasan sisa residual yang berhubungan dengan peristiwa-

peristiwa yang terjadi lama sebelum terjadinya aktifitas tektonik.

c. Kontraksi yang berhubungan dengan pembentukanbatuan.


Dalam klasifikasi geometrik kekar dibedakan berdasarkan kedudukan

relatifnya terhadap perlapisan atau berbagai cork struktur lainny ayang terpotong

oleh kekar tersebut. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

 Kekar menjurus, adalah kekar yang arah jurusnya sejajar

atau hampir sejajar dengan jurus perlapisan batuan.

 Kekar kemiringan, adalah kekar yang arahnya searah

dengan arah kemiringan batuan, skistositas, gneisitas.

 Kekar diagonal, yaitu kekar yang jurusnya terletak di antara

arah jurus dan arah kemirirngan batuan yang berasosiasi denannya.

 Kekar perlapisan, yaitu kekar yang sejajar dengan bidang

perlapisan batuan sedimen yang berasosiasi dengannya.

Sesar merupakan suatu bidang rekahan atau zona rekahan yang telah

mengalami pergeseran (D. Ragan, 1973, hal 130). Berdasarkan tipe gerakannya

(E.W Spencer,1977, hal 109), secara umum sesar dibagi atas :

1. Sesar translasi yaitu jenis sesar yang pergeserannya sepanjang garis lurus .

2. Sesar rotasi yaitu sesar yang arah pergeserannya mengalami perputaran.

Berdasarkan sifat pergserannya sesar dibagi atas :

Separation yaitu jarak tegak lurus antara dua bidang yang tergser dan

diukur pada bidang sesar. Komponen separation dapat diukur sejajar strike

sesar dan disebut strike separation, atau diukur sejajar dengan dip atau

disebut dip separation.


Slip adalah pergeseran relatif pada sesar diukur dari blok satu ke blok

lainnya, merupakan pergeseran titik-titik yang sebelumnya berimpit. Total

pergeserannya disebut dengan net slip.


Unsur unsur/istilah dalam sesar:

Bidang sesar yaitu suatu bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang

tergeserkan.

Dip sesar yaitu sudut antara bidang sesar dengan bidang horizontal dan

diukur tegak lurus jurus sesar. Strike dan dip sesar menunjukkan

kedudukan dari bidang sesar.

Hade yaitu sudut antara garis vertical dengan bidang sesar dan merupakan

penyiku dari dip sesar.

Throw yaitu komponen vertical dari slip separation, diukur pada bidang

vertical yang tegak lurus jurus sesar.


Heave yaitu komponen horizontal dari slip separation , diukur pada bidang

vertical yang tegak lurus jurus sesar.

Hanging wall merupakan bgaian sesar yang menggantung atau terletak

dibagian atas dari bidang sesar.

Foot wall merupakan bagian yang terletak dibagian bawah dari bidang

sesar.
Klasifikasi sesar

Penamaan dari suatu sesar adalah tergantung dari dasar klasifikasi yang

digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya

(Anderson,1951)

 Thrust fault, jika tegasan utama maksimum dan intrmdit adalah horizontal.

 Normal fault jka pola tegasan utama adalah vertikal.

 Wrench fault (strike slip fault), jika pola tegasan utama maksimum dan

minimum adalah horizontal.

Menurut Billings, 1977 hal 124 istilah thrust fault digunakan untuk sesar naik

dengan dip < 45°, sedangkan jika > 45° reverse fault, dan apabila relatif landai

disebut overthrust fault. Sedangkan sesar normal yang kemiringan bidangnya

relatif kecil (low angle) disebut detachment fault.

2. Berdasarkan separation dan slip (1959)


a. Separation :

 Dip separation : - Normal separation fault

- Reverse separation fault

- Thrust separation fault

 Strike separation : - Left lateral separation fault

- Right lateral separation fault

 Combined dip and strike separation : misalnya normal left lateral

separation fault.

b. Slip

 Dip slip : - Normal slip fault

- Reverse slip fault.

- Thrust slip fault

 Strike slip : - Right lateral slip fault

- Left lateral slip fault.


 Oblique fault : - Normal right lateral slip fault

- Reverse left lateral slip fault

3. Berdasarkan besar rake dari net slip (billings,1977 hal 192)

 Strike slip fault, jika net slip sejajar dengan strike sesar tidak ada

komponen dip slip. Besarnya rake net slip 0°.

 Dip slip fult, jika rake net slip adalah 90º sehingga tidak ada komponen

strike slip.

 Diagonal slip fault, jika rke net slip lebih besar 0° dan lebih kecil 90°.

Sehingga disini mempunyai komponen strike slip dan komponen dip slip.
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.
Secara geometris sesar merupakan struktur bidang, walaupun
keberadaannya dilapangan dapat berupa bidang atau jalur sesar. Sesar
umumnya berhubungan dengan struktur yang lain terutama rekahan secara
umum, lipatan, bidang belahan dan sebagainya.
Gejala sesar secara umum ada 2 yaitu Gejala Primer dan Gejala Sekunder,
gejala-gejala tersebut dapat dikenal di lapangan sebagai berikut :

A. Gejala Primer

Gejala primer adalah gejala sesar yang sangat kuat sebagai data yang
merupakan bukti adanya sesar,dimana terbentuk langsung dari pengaruh
sesar itu sendiri.gejala primere ini sudah cukup merupakan buktin adanya
sesar,dsan tiodak perlu harus dihadirkan gejala sekunder,disini data
sekunder hanya merupakan data penembah untuk penarikan jalur sesar
pada peta,jalur yang dilalui sesar disebut zona sesar.zona sesar dapat
berukuran sempit atau cukup lebar hingga ribuan meter.zona sesar dapat
memanjang lurus dan dapat pula melengkung dan berpotongan,tergantung
dari jenis sesar,yang tentunya berasal dari adanya gaya pembentuk sesar
tertentu pula.seperti:
1. Joints (kekar)
Gejala ini banyak ditemukanm disepanjang zona sesar,yaitu terbentuk
akibat adanya pergeseran blok dan mungkin bersifat kekar tension,dengan
petunjuk analisis kekar,maka sifat dan arah sesar yang disertainya dapat
diketahui.
2. Friction breccia (breksi sesar)
Friction breccia atau fault breccia diartikan sebagai breksi yang terbentuk
akibat pengaruh langsung dari suatu sesar,yang komponennya tersusun
dari hancuran batuan yang tersesarkan.breksi sesar lebih banyak terbentuk
pada batuan yang lebih mudah remuk.breksi sesar dapat dipakai untuk
menentukan arah gerakan sesar dengan memperhatikan susunan dan sifat
penyebaran ukuran fragmennya,bila ditemukan gradasi orientasi
fragmenya,maka kearah kasar menunjukkan arah geseran blok
dihadapannya.suatu breksi sesar yang dapat terlihat oleh batuan
beku,apabila sewaktu terjadinya pergeseran disertai dengan injeksi magma
atau berupa intrusi maupun lelehan,pada zona sesar tersebut.
3. Scratchs
Scratchs atau goresan yang terdapat pada bidang sesar,scratchs berasal dari
adanya tonjolan batuan pada saat berlangsungnya pergeseran,seperti
halnya pada cermin sesar maka arah geseran sesar dapat ditentukan.
4.Spur
Spur merupakan tumpukan material halus pada bidang sesar,spur berasal
dari hancuran batuan yang tersaesarkan.biasanya spur terbentuk karena
material hancuran terangkut pada suatu permukaan tidak rata atau gerakan
sesar berhenti.arah geaseran dapat ditentukan dengan melihat dibagian
mana yang menyebabkan spur tersebut tersangkut,itulah arah geseran
dihadapannya.
5. Slickensides/cermin sesar
Gejala ini disebut pula cermin sesar yaitu kenampakan-kenampakan
adanya suatu kesan goresan halus dan licin,akibat gesekan kedua blok
batuan yang tersesarkan.goresan yang sifatnya licin ini dapa pula
berbentuk kasar dan tidak perlu selalu rata,cermin sesar ada
kecenderungan lebih banyak terbentuk pada sesar geser dimana
pembentukannya dengan tekanan yang relative tinggi,tanpa gelombang
energi atau gerakan yang tidak merata baik kecepatan maupun
arahnya.cermin sesar dapat ditemukan sebagai bidang sesar dan sulit
dibedakan dengan bidang kekar gerus atau bidang foliasi batuan.
6. Drag fold
Gejala pelengkungan ujung lapisan batuan diantara blok yang bergeseran
turun atau naik,dapat ditemukan pada sesar turun atau sesar naik.
7.Mylonite
Adalah miccrobreccia,biasanya berstruktur foliasi halus atau laminasi
gerusan.dilapangan mylonite dapat ditemukan menyerupai lempung pada
bidang sesar.terbentuk pada daerah lebih dalam dari pada breksi sesar,akan
tetapi bila dijumpai bersamaan dengan breksi sesar,maka akan
menunjukkan adanya perubahan kondisi tekanan yang tidak
merata.terbentuk pada tekanan yang tinggi.
8. Discontinuity of structures
Kenampakan suatu lapisan batuan yang menghilang dengan tiba-tiba
digantikan dengan lapisan yang lainnya,umumnya dengan jurus dan
kemiringan yang berbeda yang tampak secara lateral.
9. Trail
Trail adalah semacam hancuran seperti spur yang ukurannyalebih kasar
dan dapat pula menentukan arah geseran sesar seperti pada spur,
10.Repeatedly of rock formation
Gejala ini adalah kenampakan perulangan lapisan batuan atau formasi
batuan secara lateral,terbentuk akibat pergeseran lateral lapisan
batuan,yang berkembang pada sesar mendatar.

B. Gejala Sekunder

Gejala sekunder adalah suatu kenampakan berupa indikasi adanya


sesar,akan tetapi bukan pengaruh langsung dari suatu sesar,kehadirannya
tanpagejala primer memungkinkan penafsiran sesar yang diperkirakan,dan
apabila gejala sekunder ditemukan bersama gejala primer,hal ini lebih baik
karena disini gejala sekunder berfungsi sebagai pelengkap gejala primer
untuk menarik atau menafsirkan suatu sesar,seperti:
1. Triangular Facets
Kenampakan lereng bukit yang menyerupai jajaran segitiga-segitiga yang
memanjang lurus dan biasanya latar depannya berupa topografi relatif
datar dengan endapan kipas alluvial,hal ini terjadi sebagai hasil sisa erosi
setelah terjadi perubahan slope akibat sesar turun.
2.Silisifikasi
Karena zona sesar merupakan zona yang lemah,maka dapat berfungsi
sebagai jalur yang lebih mudah untuk dilewati larutan baik larutan
hidrotermal maupun hasil pelarutan kimiawi,dan bahkan dalam dimensi
besar zona sesaar dapat dilalui suatu intrusi batuan beku,hingga biasanya
pola intrusi dapat mengungkapkan pola struktur geologi suatu daerah.
2. Break ib a stream profile
Terpotongnya penampang sungai secara melintang oleh sesar,yang
terbentuk pada sesar turun,sehingga sungai akan menampakkan air terjun.
4.Fault scarps (gawir sesar)
Fault scarps atau gawir sesar yaitu suatu gawir memanjang mengikuti zona
sesar,dapat ditemukan pada zona sesar turun atau sesar naik,dalam
keadaan tertentu scarps dapat ditemukan pada sesar geser bila suatu bukit
yang terpotong.dalam peta topografi scarps dapat ditunjukkan oleh adanya
kelurusan kontur yang rapat.
5. Differences in sedimentary fasies
Dilapangan dapat pula ditemukan perubahan facies akibat engaruh
structure,yaitu lapisan tua menindih lapisan muda,dimana faciesnya
berbeda,terbentuk karena batuan tua terdorong keatas hingga menumpangi
batuan yang muda,hal ini terjadi pada sesar naik.
6. Offset Ridges
Offset ridges atau pergeseran punggung ukit akibat pengaruh sesar
geser,banyak ditemukan pada kompleks pegunungan yang terpotong oleh
sesar mendatar.
7. Mineralisasi
Juga seperti halnya silisifikasi,yaitu terbentuknya mineral tertentu seperti
mineral logam dasar pada zona-zona sesar tersebut
.8. Crushed and land slide
Sesar gerus biasanya dapat menyebabkan mineral feldsfar apabila
mendapat suatu kenaikan tekanan yang tinggi,remukan batuan akan lebih
banyak terbentuk,menyebar dan mengikuti zona sesar.permukaan lapisan
batuan menyebabkan kondisi batuan tidak stabil sehingga dapat
menyebabkan longsoran terutama pada zona sesar aktif.
9. Springs (mata air)
Mata air yang timbul akibat terpotongnya suatu formasi akuifer,dapat
menunjukkan suatu indikasi sesar,penjajaran mata air akan lebih
dimungkinkan oleh keterdapatan suatu jalur sesar.mata air panas diluar
jalur gunung api dapat mengindikasikan sesar aktif,hal ini terbentuk dari
akibat gesekan atau tekanan yang membesar pada kedalaman yang mana
formasi akuifer terpotong oleh sesar sehingga air panas muncul
kepermukaan sebagai indikasi sesar aktif.
10. Offset Stream
Kenampakan adanya pergeseran aliran sungai akibat sesar
mendatar,bentuk sungai membelok dengan tiba-tiba,melalui jalur sesar
yang lurus,bentuk ini menampakkan suatu meander yang lekas pada
daerah sesar dalam bentuk meanser patah.
11. Kaolinization dan sphjeroidal weathering
Pada batuan yang banyak mengandung mineral feldsfar apabila mendapat
suatu kenaikan tekanan dan temperature,maka akan terjadi ubahan mineral
feldsfar dan membentuk kaolin yang biasanya pada permukaan batuan
tersebut disertai dengan pelapukan kulit bawang (pengelupasan).
12.Sesar Turun
Pada sesar turun yang bersifat tumbuh,bila terjadi pengendapan diatasnya
akan menyebabkan variasi dari pada ketebalan sediment yang
berbeda.pada bagian yang turun,sediment akan lebih tebal dibanding
dengan bagian yang naik.hal ini akan nampak jelas apabila diadakan
pemboran atau penggalian didaerah sesar tersebut.
13. Mikrofold
Lipatan kecil yang terdapat pada batuan yang tersesarkan,akibat tekanan
yang bekerja pada batuan plastis,hal ini dapat terjadi pada bagian hanging
wall sesar naik.
14. Timbulnya suatu terumbu karang disepanjang pantai dengan undak-
undak gelombang dapat merupakan indikasi atau gejala pensesaran
naik,begitu pula sebaliknya atau berkembang sesar turun yang aktif.
15.Topografi Differences of rocks
Pada sesar turun dan sesar naik,dapat memberikan suatu kenampakan
topografi yang berbeda dimana suatu batuan yang sama ditemukan
bersamaan pada topografi yang sangat berbeda.pada kenampakan ini dapat
ditemukan gejala sesar lainnya berupa kelainan topografi.
16.Pembentukan danau pada daerah relative tinggi
Ini dapat terjadi jika suatu aliran sungai terpotong oleh sesar turun dimana
bagian yang turun adalah bagian hulu sungai sehingga air sungai
selanjutnya akan tertampung membentuk danau-danau.
17. Gejala-gejala gerakan tanah
Gejala gerakan tanah sepanjang zona sesar seperti creeping,lngsoran dan
lain-lain.aktifitas sesar yang bekerja terus menerus menyebabkan
terganggunya klestabilan dan resistensi batuan atau topografi,sehingga
dapat menimbulkan gerakan tanah atau batuan.
18. Batuan kwarter yang tersesarkan terlebih pada batuan resen yang
dapat menunjukkan indikasi sesar aktif,seperti pada sesar yang terjadi pada
batukarang kwarter dan dapat pula berupa kekar memanjang pada endapan
alluvium.
19. Differences in strike and dip sedimentary rocks
Perbedaan strike dan dip batuan sediment dapat terjadi oleh pengaruh
pensesaran.pergeseran lapisan batuan akibat sesar dapat menyebaban
adanya perbeaan strike dan dip batuan sediment diantaranya blok yang
saling bergeser paa sesar turun dapat menyebabkan perubahan dip yang
mencolok,sedang pengaruh sesar mendatar,perubahan dip akan terjadi
namun dalam keaadaan kacau akibat tektonik yang kuat,sehingga strike
juga berubah.
20. Lithologic Boundaries
Batas litologi yang kacau yang juga kadang overlap diantara batuan dapat
menunjukkan adanya sesar,utamanya pada sesar naik,sedangkan pada
sesar turun dan sesar mendatar dapat menyebabkan batas litologi yang
relative lurus tegas dan panjang

21. Escapment
gejala struktur yang hamper sama dengan gawir namun gejala ini lebih
besar
22. Soil purba/Paleosoil
Dijumpai adanya soil yang berumur paleosen yang dijumpai pada
permukaan bumi hali ini jelas diakibatkan oleh adanya sesar.
23. dijumpai adanya Ofiolit dan Melange
24. Air Terjun

Air terjun terbentuk dari adanya patahan atau turunnya suatu perlapisan
batuan secara tiba tiba yang dilalui oleh aliran air. Umumnya air terjun
dijumpai akibat adanya sesar turun
25. Zona hancuran

Zona hancuran merupakan daerah lemah dimana dilalui oleh sesar yang
mengakibatkan batuan yang terdapat pada daerah tersebut mengalami
penghancuran yang kemudian akan membentuk kumpulan dari blok
batuan yang hancur.
26. Jalur Kataklasis

Gejala sesar pada batuan kristalin sangat sukar untuk dikenali disebapkan

tidak adanya lapisan lapisan petunjuk. Di daerah yang terdiri dari batuan

yang homogen, sesar biasanya dapat dikenali dengan adanya jalur jalur

kataklastis. Kadang kadang hanya dapat dikenali dibawah mikroskop.


27. Perubahan vegetasi yang mencolok , artinya pada suatu topografi

terdapat perubahan vegetasi. Pertumbuhan vegetasi yang berbeda juga

mengindikasikan adanya sesar.


1
EXTENSION
R2
FAULTS THRUST
P FAULTS

R1
R1
FOLDS

THRUST
P
FAULTS

R2 EXTENSION
FAULTS
1

3

Mekanisme struktur geologi, berdasarkan model teori “Strain Elipsoide” menurut


Reidel dalam Mc. Clay,1987

Extension
Joint
1 1
Shear Shear
Joint Joint

 
 

3 3 3

2
Release
Joint

1

Gambar 4.2. Pola Kekar yang menunjukan hubungan antara kekar gerus “shear
joint” dengan kekar tarik “extention joint” Mc. Clay,K.R, 1992.

Anda mungkin juga menyukai