PENDAHULUAN
a. Asupan makanan
Manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan
hidupnya. Makanan merupakan sumber energi untuk menunjang
semua kegiatan atau aktivitas manusia. Seseorang tidak dapat
menghasilkan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh dari
makanan kecuali jika meminjam atau menggunakan cadangan energi
dalam tubuh. Namun kebiasaan meminjam ini akan dapat
mengakibatkan keadaan yang gawat, yaitu kekurangan gizi khususnya
energi (Suhardjo, 2003)
b. Penyakit Infeksi
Rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan pun memicu
gangguan saluran pencernaan, yang membuat energi untuk
pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi.
Sebuah riset lain menemukan bahwa semakin sering seorang anak
menderita diare, maka semakin besar pula ancaman stunting untuknya.
c. Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan
Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik memungkinkan
terjadinya berbagai jenis penyakit antara lain diare, kecacingan, dan
infeksi saluran pencernaan. Apabila anak menderita infeksi saluran
pencernaan, penyerapan zat-zat gizi akan terganggu yang menyebabkan
terjadinya kekurangan zat gizi. Seseorang yang kekurangan zat gizi
akan mudah terserang penyakit dan mengalami gangguan pertumbuhan.
Sindrom
Bone age
3. Pemeriksaan lanjutan
Fungsi tiroid
Analisis kromoson
Pada anak dengan stunting harus dilakukan pemeriksaan secara baik dan
terarah agar tata laksananya optimal. Kriteria awal pemeriksaan anak dengan
stunting adalah:
Pada varian normal stunting tidak perlu dilakukan terapi hormonal, cukup
observasi saja bahwa diagnosisnya merupakan fisiologis bukan patologis. Akhir-
akhir ini telah ada penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan aromatase
inhibitor sebagai terapi adjuvant atau tunggal pada Familial Short Stature dan
Constitutional Delay of Growth and Puberty melalui mekanisme menghambat
kerja estrogen pada lempeng pertumbuhan. Namun masih perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai hal ini, maka sebaiknya tidak digunakan secara
rutin terlebih dahulu.
Terapi dengan menggunakan hormon pertumbuhan memiliki tujuan
memperbaiki prognosis tinggi badan dewasa. Dari berbagai penelitian terakhir
telah ddapat dilihat bahwa hasil tinggi akhir anak yang mendapat GH jauh lebih
baik daripada prediksi tinggi badan pada awal pengobatan. Pada tahun 1995 FDA
telah menyetujui pemakaian hormon pertumbuhan untuk defisiensi hormon
pertumbuhan, gagal ginjal kronik, sindrom Turner, sindrom Prader Willi, anak
anak IUGR, perawakan pendek idiopatik, orang dewasa dengan defisiensi hormon
pertumbuhan, dan orang dewasa dengan AIDS wasting
Bayi dengan infeksi HIV mempunyai jumlah virus yang tinggi dan
akan menurun seiring dengan meningkatnya imunologinya. Saran dari
beberapa senter di AS, terapi pada satu tahun pertama untuk anak yang
dicurigai HIV, diharapkan tumbuh imunologi secara normal, karena bila
terapi menunggu umur lebih dari satu tahun berdasarkan jumlah CD4+ dan
Load Virus maka hal ini dikatakan kurang spesifik. Pengobatan harus
dimulai pada bayi yang menunjukkan gejala simtomatis atau yang
menunjukkan jumlah sel CD4+ yang rendah, tanpa melihat umur.
A : AFFORDABLE : terjangkau
S : SUSTAINABLE : berkelanjutan
Mudah diterima berarti, tidak ada hambatan sosial budaya bagi ibu
untuk memberikan susu formula pada bayinya. Mudah dilakukan Ibu
dan keluarga, mereka mempunyai cukup waktu, pengetahuan, dan
ketrampilan yang memadai untuk menyiapkan dan memberikan susu
formula kepada bayi . Harganya terjangkau Ibu dan keluarga sehingga
mereka mampu membeli susu formula. Susu formula harus diberikan
setiap hari dan malam selama usia bayi dan diberikan dalam bentuk
segar, serta suplai dan distribusi susu formula dijamin keberadaannya
artinya keberadaan susu formula tersebut berkelanjutan. Juga tidak
kalah penting Susu formula harus disimpan secara benar, higienis dan
kadar nutrisi cukup, disuapkan dengan tangan dan peralatan bersih,
serta tidak berdampak peningkatan penggunaan susu formula pada
masyarakat (SPILL OVER) yang berarti Save atau Aman.