Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SBMPTN adalah singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi


Negeri yang diperuntukan bagi yang berminat masuk perguruan tinggi negeri.
Namun, tidak semua orang bisa mendaftarkan diri sebagai peserta SBMPTN
karena syarat maksimal usia untuk mengikuti seleksi ini adalah tiga tahun setelah
keluarnya Ijazah dari Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Seleksi ini selalu
diadakan setiap tahun, biasanya waktu pelaksanaan seleksi ini pada semester
kedua di setiap tahunnya.

Adapun fungsi yang akan didapat bagi peserta yang mengikuti SBMPTN
yakni, melihat sejauh mana kemampuan peserta, kemampuan peserta akan benar-
benar diuji dan peserta akan mendapatkan tolak ukur sejauh mana
pengetahuannya dalam menjawab soal-soal yang dirasa cukup sulit. Terkadang
gengsi menjadi pertaruhan dalam SBMPTN, keberhasilan seorang peserta banyak
yang mengukurnya dari hasil SBMPTN mereka. Tak jarang ada peserta yang
merasa frustasi jika ia tidak lolos seleksi karena malu, sedih, merasa gagal,
kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan
walaupun sebenarnya masih ada jalan lain untuk masuk PTN atau PTS. Tidak
sedikit dari mereka yang gagal kehilangan semangat dan enggan melanjutkan
pendidikan. PTN incaran terkadang dijadikan sebagai ambisi bagi peserta, namun
ambisi juga harus disesuaikan dengan do’a dan usaha yang maksimal agar
tercapai.

Minat peserta dalam SBMPTN umumnya peserta lebih tertarik berkuliah di


perguruan tinggi negeri (PTN). Alasannya kuliah di PTN dianggap lebih baik
daripada kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS). Selain itu, biaya kuliah di PTN
dianggap lebih murah dibandingkan PTS.

1
Pada tahun 2017-2018 1 kursi SBMPTN diperebutkan 15 siswa dan menurut
Ketua Panitia Pusat SNMPTN/SBMPTN 2018, Ravik Karsidi pendaftaran
SBMPTN tahun 2018 melebihi target semula target yang diperkirakan 800.000
orang menjadi 860.001 peserta. Hal ini menunjukan minat siswa semakin tinggi
dalam mengikuti SBMPTN tentunya dengan tambahan peserta dua tahun
sebelumnya yang masih bisa mengikuti SBMPTN.

Adapun 5 PTN yang paling banyak dijadikan incaran oleh peserta SBMPTN
2018 di antaranya Universitas Gadjah Mada yang berlokasi di Yogyakarta, Institut
Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, dan masih banyak lainnya. Banyaknya peminat
pada setiap PTN tak bisa lepas dari peran Kemeristekdikti dalam penilaian
terhadap PTN. Adapun aspek penilaiannya, jumlah mahasiswa dan dosen,
kemahasiswaan, BAN PT dalam hal ini akreditasi institusi, database scopus, dan
kelembagaan. Dalam pemeringkatan perguruan tinggi tahun ini indikator yang
digunakan yakni sumberdaya manusia (30%), kelembagaan (28%),
kemahasiswaan (12%), serta peneliti dan pengabdian kepada masyarakat (30%).

Adapun, statistik pendaftaran SBMPTN :

STATUS PENDAFTAR 2017 2018

Pendaftar 797.023 860.001

Reguler / Non Bidikmisi 639.049 672.816

Bidikmisi 157.974 187.185

Campuran 121.817 159.571

Saintek 256.452 341.290

Soshum 260.780 369.140

2
Jika dilihat berdasarkan data statistik di atas, selalu terjadi peningkatan dari
tahun ke tahun yang artinya minat bagi siswa semakin besar dalam mengikuti
SBMPTN walaupun sebenarnya presentasi lolosnya sangat kecil tetapi tidak
mengurangi antusiasme mereka dalam mengikuti seleksi ini. Antusiasme dalam
mencapai cita-cita dalam pendidikan memang perlu diapresiasi dan patut
didukung oleh semua pihak karena ini menunjukan minat belajar mereka yang
tinggi dan sebagai proses pengembangan pendidikan menuju ke arah yang lebih
maju.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiankan di atas, maka penulis


merumuskan masalah sebagai berkut :
1. Bagaimana perbandingan sistem SBMPTN dari tahun 2017, 2018, dan
tahun 2019?
2. Bagaimana kesiapan pihak-pihak yang terlibat dalam SBMPTN 2019?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem SBMPTN dari tahun 2017
sampai tahun 2019?

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan pada makalah ini dibatasi pada panlok wilayah 1 dan panlok
wilayah 4. Selain itu, juga dibatasi pada tahun penyelenggaraan SBMPTN tahun
2017, tahun 2018, dan tahun 2019.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :


1. menjelaskan perbandingan sistem SBMPTN dari tahun 2017, 2018, dan
tahun 2019.
2. Mengetahui kesiapan pihak-pihak yang terlibat dalam SBMPTN 2019.
3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan sistem SBMPTN dari tahun 2017
sampai tahun 2019.

3
BAB II
PERUBAHAN SISTEM SELEKSI SBMPTN 2019

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Sejarah SBMPTN

Berdasarkan sejarahnya, awal mula penyelenggaraan SBMPTN dimulai dari


penyelenggaraan SNMPTN melalui ujian tertulis (SNMPTN Tulis) yang
diselenggarakan pada tahun 2008. Pada saat itu, SNMPTN diselenggarakan oleh
Dirjen Dikti Kemendikbud. Namun sejak 2013 diserahkan kepada Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Berdasarkan pengalaman yang
sangat panjang dalam melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui
ujian tertulis, pada tahun 2013, MRPTNI tetap menyelenggarakan ujian tertulis
sebagai salah satu bentuk seleksi masuk PTN selain SNMPTN. Seleksi yang
mengedepankan asas kepercayaan dan kebersamaan ini disebut Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa


sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda
yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur
kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon mahasiswa di
semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (higher order
thinking), yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang
saintek dan/atau bidang sosial dan humaniora. Selain mengikuti ujian tertulis,
peserta yang memilih program studi Ilmu seni dan/atau keolahragaan diwajibkan
mengikuti ujian keterampilan.

2.1.2 Pengertian SBMPTN

“SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri adalah


seleksi masuk universitas yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri
secara serempak yang dikoordinasi oleh Panitia Pusat.” (Wikipedia,2018).

4
“Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SBMPTN
merupakan seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan
perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang
selama ini telah menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi
calon mahasiswa, perguruan tinggi negeri, maupun kepentingan nasional. Bagi
calon mahasiswa, ujian tertulis sangat menguntungkan karena lebih efisien,
murah, dan fleksibel karena adanya mekanisme lintas wilayah.”
(Wikipedia,2018).

‘SBMPTN atau Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri adalah seleksi


bersama dalam penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri dengan
jalan menggunakan ujian tertulis yang dilakukan serentak secara nasional. Pola
ujian ini terbukti telah memberikan berbagai keuntungan dan keunggulan bagi
calon mahasiswa, PTN serta kepentingan nasional.’ (Tn,-).

2.1.3 Penelitian

Makalah tentang SBMPTN sudah pernah ada yang meneliti. Makalah yang
dibahas berupa pengertian, sejarah, PTN peserta SBMPTN, jenis ujian, ketentuan
umum dan persyaratan, prosedur pendaftaran, jadwal ujian, pengumuman hasil
seleksi, dan tata cara daftar ulang.

2.2 Perbandingan Sistem SBMPTN dari tahun 2017, 2018, dan tahun 2019
SBMPTN 2017 SBMPTN 2018 SBMPTN 2019

Melakukan test –
Mendaftar pilihan PTN dan Mendaftar pilihan PTN dan
mendapat nilai –
prodi – melakukan test – prodi – melakukan test –
mendaftar pilihan PTN
mendapat nilai mendapat nilai
dan prodi

Tidak memberlakukan nilai


Pemberlakuan nilai minus Belum ada informasi
minus

Tidak terdapat perbedaan nilai Terdapat perbedaan nilai Belum ada informasi

5
berdasar bobot soal berdasar bobot soal

Terdapat ujian Ujian keterampilan


Terdapat ujian keterampilan
keterampilan dihapus

1 kali test 1 kali test 2 kali test

UTBC UTBC UTBC dihapuskan

UTBC,UTBK, dan
UTBC dan UTBK UTBK dan Android
Android

TKPA, TKD Soshum, dan TKPA, TKD Soshum, dan


TPS dan TKA
TKD Saintek TKD Saintek

16 Mei 8 Mei mulai Maret 2019

Alur seleksi pada tahun 2017 sama dengan tahun 2018 di mana peserta
mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan mengajukan piliham prodi dari PTN
yang dituju lalu membayar uang pendaftaran sesuai ketentuan. Setelah itu
melakukan test sesuai dengan jadwal SBMPTN pada masing-masing tahun. Hasil
nilai dari test tersebut dijadikan acuan apakah peserta tersebut lolos atau tidak.
Namun pada SBMPTN tahun 2019 peserta melakukan pendaftaran untuk
mengikuti test SBMPTN terlebih dahulu lalu melakukan test dan mendapat nilai.
Nilai tersebut dijadikan syarat ketika mendaftar ke PTN yang diinginkan.
Sehingga lolos atau tidaknya tergantung pada PTN yang dituju.

Pada SBMPTN tahun 2017 memberlakukan sistem nilai minus, dengan


ketentuan jawaban benar mendappat skor +4, jawaban salah mendapat skor -1,
dan sooal yang tidak dijawab mendapat skor 0. Pada sbmptn 2018, sistem minus
dihapuskan. Sehingga apabila peserta menjawab soal dengan benar maka akan
diberi skor =1, jawaban salah mendapat skor 0, dan jawaban kosong juga diber
skor 0, sedangkan pada SBMPTN 2019 belum diinformasikan lebih lanjut.

6
Pada SBMPTN 2017, tidak terdapat perbedaan bobot nilai, sedangkan pada
SBMPTN 2018 jika soal tersebut dinilai sulit, maka akan diberi bobot nilai yang
lebih besar disbanding soal lain yang tergolong kategori mudah. Sistem ini sudah
banyak diterapkan oleh negara-negara Eropa dan Amerika. Tujuan dari sistem ini
adalah agar lebih adil dan sistem penilaian menjadi lebih baik. Namun pada
SBMPTN 2019 nanti belum diketahui apakah sistem bobot nilai masih diterapkan
atau tidak.

Ujian keterampilan pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 masih


diberlakukan. Jadwal pelaksanaannya setelah UTBC dan UTBK dilaksanakan.
Sedangkan pada SBMPTN 2019 ujian keterampilan akan dihapuskan. Dengan
dihapuskannya ujian keterampilan maka akan diganti dengan melampirkan
sertifikat prestasi dan portofolio.

Pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 peserta hanya diberi kesempatan
melakukan satu kali test. Sedangkan pada SBMPTN tahun 2019 jika nilai peserta
kurang memuaskan pada test pertama maka diberi kesempatan untuk mengikuti
satu kali test lagi. Pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 sistem UTBC masih
diberlakukan. Sedangkan pada SBMPTN 2019 sistem UTBC dihapuskan karena
dinilai tidak efisien dan memungkinkan terjadinya kehilangan lembar jawaban
serta kecurangan berupa bocornya soal, sistem test yang berlaku pada SBMPTN
2017 ada dua yaitu UTBC dan UTBK, pada SBMPTN 2018 berlaku tiga sistem
test yaitu UTBC, UTBK, dan Android. Untuk SBMPTN 2019 sistem test yang
berlaku yaitu UTBK dan Android. Namun penggunaan Android pada test
SBMPTN hanya bagi peserta wilayah Bandung yang melakukan test di Unpad.

Ada 3 jenis test pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 yaitu TKPA, TKD
Soshum, dan TKD Saintek. Sedangkan pada SBMPTN 2019 hanya ada dua test
yang diadakan yaitu TPS daan TKA. Pada umunya waktu pelaksanaan SBMPTN
dari tahun 20017 hingga 2018 dilaksanakan pada bulan yang sama yaitu Mei.
Namun untuk SBMPTN 2019 belum diperoleh informasi.

7
2.3 Kesiapan pihak-pihak yang terlibat dalam SBMPTN tahun 2019

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)


mengubah pola seleksi pada SBMPTN tahun 2019. Pelaksanaan SBMPTN
(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2019 Metode Ujian
Tulis Berbasis Cetak (UTBC) resmi dihapuskan dan hanya menerapkan metode
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Nantinya, tes pada jalur SBMPTN hanya
akan digelar melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar di tes
centre. Penyelenggaraan UTBK SBMPTN 2019 akan dilaksanakan lembaga
seleksi mandiri bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
UTBK akan digelar sebanyak 24 kali pada periode Maret sampai Juni tahun 2019.
Adapun untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85 Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia.

UTBK SBMPTN 2019 memiliki dua materi ujian antara lain Tes Potensi
Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kelompok ujian
Saintek dan Soshum. Tes Potensi Skolastik bertujuan mengukur kemampuan
kognitif peserta atau kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang
dianggap penting untuk keberhasilan menempuh pembelajaran di perguruan
tinggi. Sementara itu, TKA mengukur pengetahuan peserta akan materi yang telah
diajarkan di sekolah. Materi TKA terdiri atas sejumlah soal yang mengukur
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Lalu, skor UTBK tersebut akan menjadi
modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan.

Panitia seleksi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019 harus benar-benar
memperhatikan kesiapan infrastruktur dan jaringan. Jangan sampai UTBK yang
akan digelar di tes centre terkendala persoalan kinerja komputer yang lambat, dan
jaringan yang lemot. Persoalan teknis seperti komputer yang kinerjanya lambat
akan menggangu kefokusan dan psikologis siswa dalam mengerjakan soal.
Apalagi tes UTBK dalam SBMPTN ini akan digelar di seluruh Indonesia,
sehingga panitia harus memastikan kondisi infrastruktur di semua daerah.

8
Ada sebagian siswa yang telah terbiasa menggunakan komputer dalam setiap
ujian sehingga siswa yang terbiasa itu tidak akan terlalu kaku ketika dihadapkan
dengan UTBK. Namun, adapula siswa yang tidak terbiasa ujian dengan
menggunakan komputer sehingga siswa yang tidak terbiasa itu akan merasa
kesulitan dalam mengoperasikan komputer. Dalam mengoptimalkan kesiapan
siswa, maka pihak sekolah harus melakukan uji coba (tes latihan) sehingga semua
siswa yang mengikuti SBMPTN 2019 tidak akan merasa kaku dalam menghadapi
UTBK.

Selain mempersiapkan sarana dan prasarana, panitia juga harus memperhatikan


kemampuan pengawas ujian ketika melaksanakan UTBK. Itu artinya, pengawas
harus menguasai kemampuan dibidang komputer. Jika siswa ada yang terkena
kendala entah itu dalam hal server error, halaman web tiba-tiba tertutup,
pengawas harus bisa mengatasinya. Memang, disisi lain, pelaksanaan UTBK
dapat mengurangi sampah kertas sisa lembar jawaban ujian dan soal; mengurangi
kekeliruan pengawas ketika salah memasukkan lembar jawaban ujian kedalam
map; mengurangi kekeliruan ketika lembar jawaban ujian tertinggal di suatu
tempat. Tetapi, panitia SBMPTN juga perlu mencermati sarana dan prasana,
waktu, dan biaya dalam melaksanakan UTBK ini.

Tidak semua wilayah di Indonesia mendukung sarana dan prasarana dalam


melaksanakan UTBK. Seperti di panlok wilayah 4 yang terdiri dari Makassar,
Manado, Tondano, Palu, Kendari, Ambon, Ternate, Jayapura, Merauke, dan
Manokwari yang sangat terbatas dalam hal sarana dan prasarana pelaksanaan
UTBK. Itu menjadi fokus utama panitia SBMPTN 2019 jika melaksanakan
UTBK di wilayah panlok 4 yang sangat terbatas sarana, prasarana, dan
kemampuan siswa dalam menggunakan komputer.

Keunggulan Sistem Ujian SBMPTN CBT (Computer Based Test)


1. Ujian SBMPTN CBT bisa meminimalisasi human error.
2. Ujian CBT dirasa lebih efisien, alasan ini didapatkan karena pengisian
biodata atau jawaban menggunakan teknologi.

9
3. Ujian CBT memiliki kadar keamanan yang tinggi karena siswa tidak
merasa takut kertas ujian sobek ataupun kertas Ujian SBMPTNnya basah.

Kelemahan Sistem Ujian SBMPTN CBT


1. Bagi yang tidak terbiasa berada di depan komputer, bisa dimungkin mata
akan cepat lelah atau capek sebab mengerjakan SBMPTN memerlukan
waktu beberapa jam.
2. Pengisian SBMPTN CBT tidak bisa coret soal. Meskipun nantinya juga
akan diberi kertas HVS, tapi banyak anak yang sudah terbiasa corat-coret
di soalnya langsung.

Keunggulan Sistem Ujian SBMPTN PBT (Paper Based Test)


1. Sebagian besar sudah terbiasa dengan sistem PBT karena dari duduk di
Sekolah Dasar sampai ujian perguruan tinggi pelajar di Indonesia
menggunakan ujian dengan sistem PBT. Sudah terbiasa di sini maksudnya
sudah terbiasa menghitamkan jawaban, menyilangkan jawaban.
2. Para siswa yang memilih ujian SBMPTN PBT akan langsung corat-coret
pada kertas soal ujiannya.

Kelemahan sistem ujian PBT


1. Proses penghitaman jawaban memakan cukup banyak waktu, sehingga hal
ini menggurangi waktu untuk mengerjakan soal SBMPTN.
2. Sistem PBT lebih merepotkan jika ingin mengganti jawaban. Karena bekas
hitam dari pensil akan tetap terlihat.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem SBMPTN dari Tahun 2017 sampai
Tahun 2019

Sistem penilaian SBMPTN dari tahun ke tahun berbeda. Untuk itu, ada
beberapa kelebihan dan kekurangan sistem SBMPTN dari tahun 2017 sampai
tahun 2019.

10
SBMPTN 2017

Kelebihan :

1. Adanya sistem penilaian yang jelas dan tidak membingungkan peserta.


Tahap penilaian SBMPTN pada tahun ini menggunakan penilaian skor
empat bila benar, minus satu jika salah, dan nol bila tidak mengerjakan;
2. Adanya sistem pengerjaan secara :
 UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer)
 UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak)

Kekurangan :
1. Menggunakan metode teori klasik di mana kelemahan sisitem penilaian ini
memberikan kesempatan bagi peserta untuk berspekulasi yaitu dengan
menjawab semua soal sehingga ada peluang benar dan mendapat 4 poin;
2. Peserta SBMPTN bisa menebak jawaban

SBMPTN 2018

Kelebihan :

1. Penilaian SBMPTN tahun ini dinilai lebih adil karena bobot nilai masing-
masing soal berbeda-beda dimana soal yang lebih sulit mempunyai poin
yang lebih tinggi;
2. Adanya tahap yang memakai “Teori Responsi Butir”, yaitu ada soal yang
mudah, sedang, dan sulit sehingga dinilai lebih menguntungkan peserta;
3. Adanya perubahan sistem menjadi :
 UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer)
 UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak)
 Android (HP) yang hanya ada di panlok Bandung

11
Kekurangan :
1. Keputusan perubahan sistem SBMPTN dikeluarkan H-1 bulan SBMPTN
sehingga banyak calon mahasiswa baru yang menyesalkan hal tersebut
karena sudah belajar dengan kebijakan yang lama;
2. Ada ketidakjelasan dari panitia SBMPTN, yaitu pemberitahuan soal yang
harus dikerjakan semua, satu jam setelah ujian SBMPTN selesai.

SBMPTN 2019

Kelebihan :
1. Sistem tahun ini dinilai lebih kompetitif, dimana pemerintah membuat
pertarungan yang lebih luas antara peserta;
2. Sistem tahun ini lebih transparan, nilai hasil tes akan langsung bisa dilihat
sekitar 10-15 hari, sehingga sangat berbeda dibanding tahun-tahun
sebelumnya;
3. Dengan adanya nilai yang langsung keluar bisa mengukur kemampuan
calon mahasiswa dalam memprediksikan lolos atau tidaknya dalam
menembus PTN yang dipilih;
4. Peserta dapat mecoba tes dua kali dalam setahun bila di ujian pertama
gagal;
5. Terbentuknya institusi seperti Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi
(LTMPT) untuk membantu mengolah data peserta SBMPTN;
6. Siswa yang masih duduk di kelas 12 bisa mengikuti ujian tanpa perlu
menunggu lulus ataupun ujian nasional.

Kekurangan :
1. Hanya ada satu model tes, yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK),
karena ujian tulisan yang lain akan dihapuskan;
2. Sistem tes yang general, yaitu peserta dapat lolos di fakultas pertambangan
tetapi tidak mengerti fisika, karena ia lolos tes dengan hasil nilai
matematikanya.

12
BAB III
SIMPULAN

SBMPTN adalah singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi


Negeri diperuntukan bagi yang berminat masuk perguruan tinggi negeri. Seleksi
ini selalu diadakan setiap tahun, biasanya waktu pelaksanaan seleksi ini pada
semester kedua di setiap tahunnya. Minat peserta dalam SBMPTN umumnya
peserta lebih tertarik berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Alasannya,
kuliah di PTN dianggap lebih baik daripada kuliah di perguruan tinggi swasta
(PTS).

Pada SBMPTN tahun 2019 peserta melakukan pendaftaran untuk mengikuti


test SBMPTN terlebih dahulu lalu melakukan test dan mendapat nilai. Nilai
tersebut dijadikan syarat ketika mendaftar ke PTN yang diinginkan. Sehingga
lolos atau tidaknya tergantung pada PTN yang dituju. Pada SBMPTN 2017, tidak
terdapat perbedaan bobot nilai, sedangkan pada SBMPTN 2018 jika soal tersebut
dinilai sulit, maka akan diberi bobot nilai yang lebih besar dibanding soal lain
yang tergolong kategori mudah. Namun pada SBMPTN 2019 nanti belum
diketahui apakah sistem bobot nilai masih diterapkan atau tidak. Pada SBMPTN
tahun 2019 jika nilai peserta kurang memuaskan pada test pertama maka diberi
kesempatan untuk mengikuti satu kali tes lagi. Pada SBMPTN 2019 sistem UTBC
dihapuskan karena dinilai tidak efisien dan memungkinkan terjadinya kehilangan
lembar jawaban serta kecurangan berupa bocornya soal.

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)


mengubah pola seleksi pada SBMPTN tahun 2019. Nantinya, tes pada jalur
SBMPTN hanya akan digelar melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)
yang digelar di tes centre. UTBK akan digelar sebanyak 24 kali pada periode
Maret sampai Juni tahun 2019. Untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia. Selain
mempersiapkan sarana dan prasarana, panitia juga harus memperhatikan
kemampuan pengawas ujian ketika melaksanakan UTBK.

13
Daftar Pustaka

Candra, Ari. (2017). “Aturan Lengkap & Info Penting Seputar SBMPTN 2018”.
[Online]. Tersedia : https://www.zenius.net/blog/10804/informasi-
peraturan-jadwal-syarat- sbmptn Yang direkam pada 17 Januari 2017.

[28 Oktober 2018].

Fitria, Hanin. (2018, 8 Mei). “ Sistem Penilaian Ujian Tertulis SBMPTN 2018”.
Tribunnews. [Online], 2 halaman. Tersedia:
http://tribunnews.com/amp/2018/05/08/sistem-penilaian-ujian-tertulis-
sbmptn-2018-yang-perlu-kamu-tah?. [26 Oktober 2018].
Harususilo, Yohannes Enggar. (2018, 3 Juli). “ Ada 6 Aturan Baru SBMPTN

2019”. Tribunnews. [Online], 3 halaman. Tersedia:


https://wartakota.tribunnews.com/amp/2018/10/23/ada-6-aturan-baru-
sbmptn-2019-simak-penjelasan-berikut-ini. [26 Oktober 2018].

Ibtisam, Fatimah. (2018, 31 Januari). “ Siap-siap Ujian Berbasis Komputer :


UNBK, UTBK, SBMPTN, dan USBN”. Youthmanual. [Online],
1 halaman. Tersedia:
https://youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/Siap-siap-
ujian-berbasis-komputer-unbk-utbk-sbmptn-dan-usbn. [28 Oktober 2018].

Ikhzatul. (2018, 23 Oktober). “ Hanya Ada Ujian Tulis Berbasis Komputer Pada
SBMPTN 2019”. Pikiran Rakyat. [Online], 1 halaman. Tersedia:
http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2018/10/23/hanya-ada-ujian-
tulis-berbasis-komputer-pada-sbmptn-2019-432045. [28 Oktober 2018].

Julianto. (2018, 25 Januari). “ 2019, SBMPTN Akan Dihapus”. Koran Jakarta.


[Online], 1 halaman. Tersedia: http://www.koran-jakarta.com/2019--
sbmptn-akan-dihapus/. [25 Oktober 2018].

14
Maharani, Esthi. (2018, 25 Oktober). “ Kesiapan Infrastruktur Ujian SBMPTN
2019 Ditekankan”. Republika. [Online], 1 halaman. Tersedia:
https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-
kampus/18/10/25/ph504q335-kesiapan-infrastruktur-ujian-sbmptn-2019-
ditekankan. [28 Oktober 2018].

Octavianti, Melissa. (2018, 23 Oktober). “4 Fakta Aturan Baru SBMPTN 2019”.


Liputan 6. [Online], 5 halaman. Tersedia:
https://m.liputan6.com/amp/3674628/4-fakta-aturan-baru-sbmptn-2019.
[25 Oktober 2018].

Side424. (2017). ”Makalah Tentang SBMPTN”. [Online]. Tersedia:

http://ropi-komala.blogspot.com/2017/08/makalah-tentang-sbmptn.html
Yang direkam pada 14 Agustus 2017. [28 Oktober 2018].

Tn. (-). “Pengertian SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri”. [Online].


Tersedia: http://www.jaminanmasukuidanptn.com/tips/pengertian-snmptn-
sbmptn-dan-mandiri/ Yang direkam pada - . [28 Oktober 2018].

Tn. (2016). “Perbedaan Bidik Misi, SNMPTN, PMDK, dan SBMPTN”. [Online].
Tersedia: https://muda.kompas.id/2016/06/06/perbedaan-bidik-misi-
snmptnpmdk-dan-smptn/ Yang direkam pada 6 Juni 2016. [28 Oktober
2018].

Wikipedia. (2018). “Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri”. [Online].


Tersedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_Bersama_Masuk_Perguruan_Tinggi_
Negeri Yang direkam pada 24 Oktober 2018, pukul 16:21. [28 Oktober
2018].

15

Anda mungkin juga menyukai