PENDAHULUAN
Adapun fungsi yang akan didapat bagi peserta yang mengikuti SBMPTN
yakni, melihat sejauh mana kemampuan peserta, kemampuan peserta akan benar-
benar diuji dan peserta akan mendapatkan tolak ukur sejauh mana
pengetahuannya dalam menjawab soal-soal yang dirasa cukup sulit. Terkadang
gengsi menjadi pertaruhan dalam SBMPTN, keberhasilan seorang peserta banyak
yang mengukurnya dari hasil SBMPTN mereka. Tak jarang ada peserta yang
merasa frustasi jika ia tidak lolos seleksi karena malu, sedih, merasa gagal,
kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan
walaupun sebenarnya masih ada jalan lain untuk masuk PTN atau PTS. Tidak
sedikit dari mereka yang gagal kehilangan semangat dan enggan melanjutkan
pendidikan. PTN incaran terkadang dijadikan sebagai ambisi bagi peserta, namun
ambisi juga harus disesuaikan dengan do’a dan usaha yang maksimal agar
tercapai.
1
Pada tahun 2017-2018 1 kursi SBMPTN diperebutkan 15 siswa dan menurut
Ketua Panitia Pusat SNMPTN/SBMPTN 2018, Ravik Karsidi pendaftaran
SBMPTN tahun 2018 melebihi target semula target yang diperkirakan 800.000
orang menjadi 860.001 peserta. Hal ini menunjukan minat siswa semakin tinggi
dalam mengikuti SBMPTN tentunya dengan tambahan peserta dua tahun
sebelumnya yang masih bisa mengikuti SBMPTN.
Adapun 5 PTN yang paling banyak dijadikan incaran oleh peserta SBMPTN
2018 di antaranya Universitas Gadjah Mada yang berlokasi di Yogyakarta, Institut
Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, dan masih banyak lainnya. Banyaknya peminat
pada setiap PTN tak bisa lepas dari peran Kemeristekdikti dalam penilaian
terhadap PTN. Adapun aspek penilaiannya, jumlah mahasiswa dan dosen,
kemahasiswaan, BAN PT dalam hal ini akreditasi institusi, database scopus, dan
kelembagaan. Dalam pemeringkatan perguruan tinggi tahun ini indikator yang
digunakan yakni sumberdaya manusia (30%), kelembagaan (28%),
kemahasiswaan (12%), serta peneliti dan pengabdian kepada masyarakat (30%).
2
Jika dilihat berdasarkan data statistik di atas, selalu terjadi peningkatan dari
tahun ke tahun yang artinya minat bagi siswa semakin besar dalam mengikuti
SBMPTN walaupun sebenarnya presentasi lolosnya sangat kecil tetapi tidak
mengurangi antusiasme mereka dalam mengikuti seleksi ini. Antusiasme dalam
mencapai cita-cita dalam pendidikan memang perlu diapresiasi dan patut
didukung oleh semua pihak karena ini menunjukan minat belajar mereka yang
tinggi dan sebagai proses pengembangan pendidikan menuju ke arah yang lebih
maju.
Permasalahan pada makalah ini dibatasi pada panlok wilayah 1 dan panlok
wilayah 4. Selain itu, juga dibatasi pada tahun penyelenggaraan SBMPTN tahun
2017, tahun 2018, dan tahun 2019.
1.4 Tujuan
3
BAB II
PERUBAHAN SISTEM SELEKSI SBMPTN 2019
4
“Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SBMPTN
merupakan seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan
perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang
selama ini telah menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi
calon mahasiswa, perguruan tinggi negeri, maupun kepentingan nasional. Bagi
calon mahasiswa, ujian tertulis sangat menguntungkan karena lebih efisien,
murah, dan fleksibel karena adanya mekanisme lintas wilayah.”
(Wikipedia,2018).
2.1.3 Penelitian
Makalah tentang SBMPTN sudah pernah ada yang meneliti. Makalah yang
dibahas berupa pengertian, sejarah, PTN peserta SBMPTN, jenis ujian, ketentuan
umum dan persyaratan, prosedur pendaftaran, jadwal ujian, pengumuman hasil
seleksi, dan tata cara daftar ulang.
2.2 Perbandingan Sistem SBMPTN dari tahun 2017, 2018, dan tahun 2019
SBMPTN 2017 SBMPTN 2018 SBMPTN 2019
Melakukan test –
Mendaftar pilihan PTN dan Mendaftar pilihan PTN dan
mendapat nilai –
prodi – melakukan test – prodi – melakukan test –
mendaftar pilihan PTN
mendapat nilai mendapat nilai
dan prodi
Tidak terdapat perbedaan nilai Terdapat perbedaan nilai Belum ada informasi
5
berdasar bobot soal berdasar bobot soal
UTBC,UTBK, dan
UTBC dan UTBK UTBK dan Android
Android
Alur seleksi pada tahun 2017 sama dengan tahun 2018 di mana peserta
mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan mengajukan piliham prodi dari PTN
yang dituju lalu membayar uang pendaftaran sesuai ketentuan. Setelah itu
melakukan test sesuai dengan jadwal SBMPTN pada masing-masing tahun. Hasil
nilai dari test tersebut dijadikan acuan apakah peserta tersebut lolos atau tidak.
Namun pada SBMPTN tahun 2019 peserta melakukan pendaftaran untuk
mengikuti test SBMPTN terlebih dahulu lalu melakukan test dan mendapat nilai.
Nilai tersebut dijadikan syarat ketika mendaftar ke PTN yang diinginkan.
Sehingga lolos atau tidaknya tergantung pada PTN yang dituju.
6
Pada SBMPTN 2017, tidak terdapat perbedaan bobot nilai, sedangkan pada
SBMPTN 2018 jika soal tersebut dinilai sulit, maka akan diberi bobot nilai yang
lebih besar disbanding soal lain yang tergolong kategori mudah. Sistem ini sudah
banyak diterapkan oleh negara-negara Eropa dan Amerika. Tujuan dari sistem ini
adalah agar lebih adil dan sistem penilaian menjadi lebih baik. Namun pada
SBMPTN 2019 nanti belum diketahui apakah sistem bobot nilai masih diterapkan
atau tidak.
Pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 peserta hanya diberi kesempatan
melakukan satu kali test. Sedangkan pada SBMPTN tahun 2019 jika nilai peserta
kurang memuaskan pada test pertama maka diberi kesempatan untuk mengikuti
satu kali test lagi. Pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 sistem UTBC masih
diberlakukan. Sedangkan pada SBMPTN 2019 sistem UTBC dihapuskan karena
dinilai tidak efisien dan memungkinkan terjadinya kehilangan lembar jawaban
serta kecurangan berupa bocornya soal, sistem test yang berlaku pada SBMPTN
2017 ada dua yaitu UTBC dan UTBK, pada SBMPTN 2018 berlaku tiga sistem
test yaitu UTBC, UTBK, dan Android. Untuk SBMPTN 2019 sistem test yang
berlaku yaitu UTBK dan Android. Namun penggunaan Android pada test
SBMPTN hanya bagi peserta wilayah Bandung yang melakukan test di Unpad.
Ada 3 jenis test pada SBMPTN 2017 dan SBMPTN 2018 yaitu TKPA, TKD
Soshum, dan TKD Saintek. Sedangkan pada SBMPTN 2019 hanya ada dua test
yang diadakan yaitu TPS daan TKA. Pada umunya waktu pelaksanaan SBMPTN
dari tahun 20017 hingga 2018 dilaksanakan pada bulan yang sama yaitu Mei.
Namun untuk SBMPTN 2019 belum diperoleh informasi.
7
2.3 Kesiapan pihak-pihak yang terlibat dalam SBMPTN tahun 2019
UTBK SBMPTN 2019 memiliki dua materi ujian antara lain Tes Potensi
Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kelompok ujian
Saintek dan Soshum. Tes Potensi Skolastik bertujuan mengukur kemampuan
kognitif peserta atau kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang
dianggap penting untuk keberhasilan menempuh pembelajaran di perguruan
tinggi. Sementara itu, TKA mengukur pengetahuan peserta akan materi yang telah
diajarkan di sekolah. Materi TKA terdiri atas sejumlah soal yang mengukur
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Lalu, skor UTBK tersebut akan menjadi
modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan.
Panitia seleksi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019 harus benar-benar
memperhatikan kesiapan infrastruktur dan jaringan. Jangan sampai UTBK yang
akan digelar di tes centre terkendala persoalan kinerja komputer yang lambat, dan
jaringan yang lemot. Persoalan teknis seperti komputer yang kinerjanya lambat
akan menggangu kefokusan dan psikologis siswa dalam mengerjakan soal.
Apalagi tes UTBK dalam SBMPTN ini akan digelar di seluruh Indonesia,
sehingga panitia harus memastikan kondisi infrastruktur di semua daerah.
8
Ada sebagian siswa yang telah terbiasa menggunakan komputer dalam setiap
ujian sehingga siswa yang terbiasa itu tidak akan terlalu kaku ketika dihadapkan
dengan UTBK. Namun, adapula siswa yang tidak terbiasa ujian dengan
menggunakan komputer sehingga siswa yang tidak terbiasa itu akan merasa
kesulitan dalam mengoperasikan komputer. Dalam mengoptimalkan kesiapan
siswa, maka pihak sekolah harus melakukan uji coba (tes latihan) sehingga semua
siswa yang mengikuti SBMPTN 2019 tidak akan merasa kaku dalam menghadapi
UTBK.
9
3. Ujian CBT memiliki kadar keamanan yang tinggi karena siswa tidak
merasa takut kertas ujian sobek ataupun kertas Ujian SBMPTNnya basah.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem SBMPTN dari Tahun 2017 sampai
Tahun 2019
Sistem penilaian SBMPTN dari tahun ke tahun berbeda. Untuk itu, ada
beberapa kelebihan dan kekurangan sistem SBMPTN dari tahun 2017 sampai
tahun 2019.
10
SBMPTN 2017
Kelebihan :
Kekurangan :
1. Menggunakan metode teori klasik di mana kelemahan sisitem penilaian ini
memberikan kesempatan bagi peserta untuk berspekulasi yaitu dengan
menjawab semua soal sehingga ada peluang benar dan mendapat 4 poin;
2. Peserta SBMPTN bisa menebak jawaban
SBMPTN 2018
Kelebihan :
1. Penilaian SBMPTN tahun ini dinilai lebih adil karena bobot nilai masing-
masing soal berbeda-beda dimana soal yang lebih sulit mempunyai poin
yang lebih tinggi;
2. Adanya tahap yang memakai “Teori Responsi Butir”, yaitu ada soal yang
mudah, sedang, dan sulit sehingga dinilai lebih menguntungkan peserta;
3. Adanya perubahan sistem menjadi :
UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer)
UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak)
Android (HP) yang hanya ada di panlok Bandung
11
Kekurangan :
1. Keputusan perubahan sistem SBMPTN dikeluarkan H-1 bulan SBMPTN
sehingga banyak calon mahasiswa baru yang menyesalkan hal tersebut
karena sudah belajar dengan kebijakan yang lama;
2. Ada ketidakjelasan dari panitia SBMPTN, yaitu pemberitahuan soal yang
harus dikerjakan semua, satu jam setelah ujian SBMPTN selesai.
SBMPTN 2019
Kelebihan :
1. Sistem tahun ini dinilai lebih kompetitif, dimana pemerintah membuat
pertarungan yang lebih luas antara peserta;
2. Sistem tahun ini lebih transparan, nilai hasil tes akan langsung bisa dilihat
sekitar 10-15 hari, sehingga sangat berbeda dibanding tahun-tahun
sebelumnya;
3. Dengan adanya nilai yang langsung keluar bisa mengukur kemampuan
calon mahasiswa dalam memprediksikan lolos atau tidaknya dalam
menembus PTN yang dipilih;
4. Peserta dapat mecoba tes dua kali dalam setahun bila di ujian pertama
gagal;
5. Terbentuknya institusi seperti Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi
(LTMPT) untuk membantu mengolah data peserta SBMPTN;
6. Siswa yang masih duduk di kelas 12 bisa mengikuti ujian tanpa perlu
menunggu lulus ataupun ujian nasional.
Kekurangan :
1. Hanya ada satu model tes, yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK),
karena ujian tulisan yang lain akan dihapuskan;
2. Sistem tes yang general, yaitu peserta dapat lolos di fakultas pertambangan
tetapi tidak mengerti fisika, karena ia lolos tes dengan hasil nilai
matematikanya.
12
BAB III
SIMPULAN
13
Daftar Pustaka
Candra, Ari. (2017). “Aturan Lengkap & Info Penting Seputar SBMPTN 2018”.
[Online]. Tersedia : https://www.zenius.net/blog/10804/informasi-
peraturan-jadwal-syarat- sbmptn Yang direkam pada 17 Januari 2017.
Fitria, Hanin. (2018, 8 Mei). “ Sistem Penilaian Ujian Tertulis SBMPTN 2018”.
Tribunnews. [Online], 2 halaman. Tersedia:
http://tribunnews.com/amp/2018/05/08/sistem-penilaian-ujian-tertulis-
sbmptn-2018-yang-perlu-kamu-tah?. [26 Oktober 2018].
Harususilo, Yohannes Enggar. (2018, 3 Juli). “ Ada 6 Aturan Baru SBMPTN
Ikhzatul. (2018, 23 Oktober). “ Hanya Ada Ujian Tulis Berbasis Komputer Pada
SBMPTN 2019”. Pikiran Rakyat. [Online], 1 halaman. Tersedia:
http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2018/10/23/hanya-ada-ujian-
tulis-berbasis-komputer-pada-sbmptn-2019-432045. [28 Oktober 2018].
14
Maharani, Esthi. (2018, 25 Oktober). “ Kesiapan Infrastruktur Ujian SBMPTN
2019 Ditekankan”. Republika. [Online], 1 halaman. Tersedia:
https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-
kampus/18/10/25/ph504q335-kesiapan-infrastruktur-ujian-sbmptn-2019-
ditekankan. [28 Oktober 2018].
http://ropi-komala.blogspot.com/2017/08/makalah-tentang-sbmptn.html
Yang direkam pada 14 Agustus 2017. [28 Oktober 2018].
Tn. (2016). “Perbedaan Bidik Misi, SNMPTN, PMDK, dan SBMPTN”. [Online].
Tersedia: https://muda.kompas.id/2016/06/06/perbedaan-bidik-misi-
snmptnpmdk-dan-smptn/ Yang direkam pada 6 Juni 2016. [28 Oktober
2018].
15