Anda di halaman 1dari 4

Perubahan Sistem Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2023

Seperti diketahui bersama, aturan seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023
mengalami perubahan. Hal ini disampaikan langsung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim beberapa waktu lalu. Pergantian
ini, sesuai dengan Permendikbudristek No. 48 tahun 2022.

Perubahan seleksi masuk PTN ini meliputi semua jalur yang ada sebelumnya, yakni jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi (SBMPTN) dan jalur Mandiri PTN. Bagi siswa kelas 12 atau calon mahasiswa
lainnya, penting untuk mengetahui perubahan besar skema seleksi masuk PTN 2023.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN diubah namanya
menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP. Sebelumnya, jalur SNMPTN
membatasi pilihan jurusan siswa hanya berdasarkan rumpun ilmu yang siswa pilih di SMA.

Misalnya, siswa dari rumpun IPA hanya bisa memilih jurusan dari rumpun SAINTEK,
sedangkan rumpun IPS hanya boleh memilih jurusan dari rumpun SOSHUM. Hal tersebutlah
yang membebani siswa, sehingga mereka tidak bisa mengeksplor minat dan karier yang
diinginkan. Namun sekarang, tidak ada pula pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam seleksi
masuk perguruan tinggi negeri.

Perubahan Skema SNMPTN


Di jalur ini, seleksi akan fokus pada pencapaian siswa di seluruh mata pelajaran yang
tertuang dalam buku rapor di SMA. Jalur ini menggantikan Seleksi Nasional Masuk PTN
(SNMPTN). Rapor akan menjadi rujukan utama, sehingga siswa didorong untuk mendapat nilai
yang baik di seluruh mata pelajaran serta aspek minat dan bakat.

Kini, penilaian jalur SNBP pun akan sedikit berbeda. Peringkat nilai didasarkan pada
minimal 50% dari nilai rapor seluruh pelajaran, dan maksimal 50% dari komponen menggali
minat dan bakat. Hal-hal yang masuk ke dalam kategori minat dan bakat adalah nilai rapor dari
maksimal dua mata pelajaran pendukung, prestasi, dan portofolio bagi siswa yang memilih
program studi seni dan olahraga. Pemerintah tidak menentukan komposisi persentase kedua
komponen yang ada, sehingga pihak PTN berhak menentukan komposisi penilaian dengan total
100%.

Perubahan Skema SBMPTN

Jalur ini berbeda dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini
dilakukan. SBMPTN yang berisi tes berisi banyak materi dari berbagai mata pelajaran tidak akan
dipakai lagi. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN berubah nama
menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT.

Sebelumnya, ujian yang dilaksanakan pada sistem SBMPTN ini ada banyak, mulai dari
pelajaran sesuai rumpun, seperti Biologi, Fisika, dan Matematika Peminatan untuk Saintek, dan
Ekonomi, Sosiologi, dan Sejarah untuk Soshum. Belum lagi ada tes TPA, bahasa Indonesia, dan
bahasa Inggris. Terlalu banyaknya mata pelajaran yang diujikan dirasa kurang efektif untuk
mengetahui kemampuan siswa, sehingga dibuatlah ketentuan tersebut.

Pada SNBT, ujian akan lebih disederhanakan, namun digantikan dengan tes skolastik
yang mampu mengukur kemampuan penalaran dan pemecahan masalah oleh siswa. Tes
kemampuan skolastik yang akan diujikan, yaitu Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, literasi
dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, saat ini diharapkan
siswa mampu fokus ke dalam pemahaman penalaran yang mendalam dibandingkan hanya
hafalan materi saja.

Perubahan Skema Seleksi Mandiri.


Seleksi mandiri digelar oleh masing-masing perguruan tinggi negeri. Pemerintah
mengatur agar seleksi mandiri dilakukan secara lebih transparan. PTN harus melakukan beberapa
hal sebelum dan setelah seleksi mandiri. Setiap PTN juga diberi kebebasan untuk membuka jalur
seleksi Mandiri, namun tetap mengikuti aturan dasar yang telah ditetapkan pemerintah.

Tanggal penerimaan jalur SNMPTN dan SBMPTN biasanya dilakukan serentak satu
Indonesia, namun beda halnya dengan seleksi mandiri, tanggal jalur penerimaan ini ditetapkan
oleh PTN masing-masing, sehingga kerap memiliki tanggal yang berbeda.

Oleh karena itu, jika ingin mengincar masuk ke salah satu PTN melalui jalur Mandiri,
maka harus selalu memantau laman resmi atau sosial media PTN tersebut. Adapun aturan yang
perlu dipatuhi pihak PTN saat membuka jalur mandiri:

 Pihak PTN harus mengumumkan jumlah calon mahasiswa yang akan diterima
dari setiap program studi atau fakultas;
 Metode penilaian bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menggunakan tes
secara mandiri, memanfaatkan nilai SBMPTN, kerja sama tes melalui konsorsium
perguruan tinggi, dan metode penilaian lain yang diperlukan.
 Pihak PTN harus mengumumkan besaran biaya yang akan dibebankan kepada
calon mahasiswa setelah lulus.

PTN menetapkan dan mengumumkan jumlah daya tampung mahasiswa baru untuk:

 Seleksi Nasional berdasarkan Prestasi


 Seleksi Nasional berdasarkan Tes
 Seleksi secara Mandiri oleh PTN

Daya tampung mahasiswa Seleksi Nasional berdasarkan Prestasi untuk setiap Program
Studi pada PTN ditetapkan paling sedikit 20%. Berdasarkan Tes untuk setiap Program Studi
pada PTN selain PTN badan hukum ditetapkan paling sedikit 40%. Berdasarkan Tes untuk setiap
Program Studi pada PTN badan hukum ditetapkan paling sedikit 30%.

Daya tampung mahasiswa Seleksi secara Mandiri oleh PTN untuk setiap Program Studi
pada PTN selain PTN badan hukum ditetapkan paling banyak 30%. Berdasarkan secara Mandiri
oleh PTN untuk PTN badan hukum ditetapkan paling banyak 50% dari Daya Tampung setiap
Program Studi.

PTN juga harus mengumumkan metode penilaian yang terdiri dari tes mandiri, tes kerja
sama lewat konsorsium perguruan tinggi. PTN pun harus mengumumkan besaran biaya yang
dibebankan bagi calon mahasiswa yang lulus seleksi jalur mandiri.

Dengan ini, itu lah perubahan-perubahan yang terjadi pada skema seleksi masuk
perguruan tinggi negeri tahun 2023. Buat kamu yang sudah punya target program studi atau PTN
impian, Mari persiapkan diri supaya lebih matang dan siap menghadapi seleksi masuk perguruan
tinggi negeri tahun depan!

Anda mungkin juga menyukai