A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur dari kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang
dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945.
Upaya pengendalian Vektor & TP2 Pestisida sesuai dokumen SKPD TH 2015
diantaranya ; Binwasdal DBD/ PSN, Peningkatan Teknis Koordinator Jumantik,
koordinasi PSN Tk Puskesmas, Air bersih merupakan sumber kehidupan manusia,
untuk itu kwantitas dan kualitas sangatlah memegang peranan didalam
penyediaannya bagi masyarakat luas. Guna memantau kondisi kualitas air bersih &
air minum maka dilakukan pemeriksaan sampel yang bersumber dari PAM maupun
Hidran Umum & Air isi ulang, sebagai uji petik yang merupakan pelengkap / buffer
dari pengawasan yang dilakukan oleh puskesmas.
1/7
Penyakit diare di kota Jakarta Utara masih menduduki 3 penyakit besar yang
dilaporkan. Sebagaimana diketahui penyakit diare merupakan penyakit berbasis
lingkungan yang penularannya melalui mata rantai seperti kualitas air, kualitas
makanan, keberadaan serangga & tikus.
Guna menekan angka penyakit diare tersebut salah satunya adalah memutuskan
mata rantai penularan melalui kualitas makanan (Food borne desease), yang ada di
Tempat pengolahan m Tempat – tempat umum adalah tempat dimana
berkumpulnya manusia dari berbagai tempat dalam melakukan aktifitasnya.
Mengingat hal tersebut maka tempat umum tersebut perlu diawasi kesehatan
lingkungannya agar memenuhi persyaratan kesehatan, agar tidak menjadi media
penularan penyakit menular.akanan, seperti; Restoran / rumah makan, Jasaboga dan
makanan jajanan di sekolah.
Mengingat masih terdapatnya sekitar 20% RW kumuh (kategori berat, sedang &
ringan) dari 68 RW yang ada di kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, serta
pencapaian akses sanitasi dasar dalam lima (5) pilar STBM yang masih rendah.
Beratnya tantangan yang harus dihadapi oleh petugas puskesmas sebagai pelaksana
kegiatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan akses sanitasi dasar di
RW-RW tersebut, maka diperlukan pembekalan wawasan maupun teknis tentan
STBM ini. Adapun peraturan yang menjadi anutan serta perlindungan terhadap
kesehatan masyarakat yaitu Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 TH 2004 Tentang
STBM, Surat Edaran Edaran Menkes No. 132/2013 Tetang Pelaksanaan STBM, PP
No. 66 TH 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
B. LATAR BELAKANG
2/7
Sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan no 75 tahun 2014
tentang Puskesmas, Program kesehatan Lingkungan merupakan program yang
harus diselenggarakan dan dibina di Puskesmas. Legalitas yang mengatur suatu
kegiatan di kesehatan lingkungan adalah :
9. Permenkes RI No. 907 Th 2002 tentang Syarat2 dan pengawasan Air Minum
11. SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 13 Th 2004 tentang Sertifikat Laik
Sehat bagi usaha depo air minum
12. SK Ka Dinas Kesehatn Prop DKI Jakarta No. 2066 Th 2002 tentang
Penyerahan wewenang pengurusan perizinan sarana kesehatan tertentu
kepada kepala sudin kesehatan masyarakat kotamadya.
2. Tujuan Khusus :
3/7
b. Mendapat masukan / umpan balik dari masyarakat, tokoh masyarakat, dan
lintas sektor terkait rencana kegiatan Puskesmas
2. Rincian Kegiatan :
- Penyehatan sumber air bersih melalui pemeriksaan sampel kualitas air bersih
- Mengambil sampel makanan jajanan dan air bersih serta Air Minum Isi
Ulang.
4/7
F. SASARAN
J. PENUTUP
Mengetahui
Lingkungan
5/7
RENCANA KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2016
6/7
PEMANTAUAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 7/7
BLUD PUSKESMAS
drg. Florida M.Sitinjak
KECAMATAN
NIP. 197202072000122001
PENJARINGAN
1. Pengertian Penyehatan sumber air bersih melalui pemeriksaan sampel kualitas air bersih adalah
Air yang dibutuhkan air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu
air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau. Konsekuensi dari
penggunaan air yang tidak bersih dan hygiene akan menggangu kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya. Air yang berkualitas meliputi kualitas fisik, kimia, dan bebas
dari mikroorganisme. Air minum adalah air yang langsung dimunum tanpa dimasak
terlebih dahulu dimana proses pengelolaannya menggunakan teknologi yang dapat
menghilangkan mikroorganisme yang merugikan bagi kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendorong upaya pemberdayaan
masyarakat dalam penyediaan air bersih dan air minum dan sanitasi agar memiliki
tanggung jawab dalam pengelolaan dan pembangunan sarana. Upaya perbaikan
akses air bersih dan sanitasi tersebut terkait dengan penurunan jumlah kasus
penyakit pada anak seperti diare, demam berdarah, sakit kulit dan kecacingan.
Program penyehatan air tersebut meliputi perencanaan kebutuhan air bersih,
cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun kebutuhan air
bersih pada daerah perkotaan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. ............... tentang ................
4. Referensi
Depkes RI (2008), Permenkes RI No. 907 Th 2002 tentang Syarat2 dan pengawasan
Air Minum
5. Prosedur a. Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air termasuk air pada sumber air baku,
/Langkah- proses produksi, jaringan distribusi, air minum isi ulang dan air minum dalam
langkah kemasan.
b. Pemeriksaan kualitas air dilakukan di tempat/di lapangan dan atau di
laboratorium.
c. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan pengamatan lapangan.
d. Memberi rekomendasi untuk mengatasi masalah yang ditemui dari hasil kegiatan
a, b, c yang ditujukan kepada pengelola penyediaan air minum.
e. Tindak lanjut upaya penanggulangan/perbaikan dilakukan oleh pengelola
penyedia air minum.
f. Penyuluhan kepada masyarakat
6. Diagram alir
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait
7/7