DISUSUN OLEH:
X IIS 2
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Geografi dengan baik dan tepat waktu.
Dengan ini saya mempersembahkan karya ilmiah sederhana ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi tugas ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Hormat Kami,
Penulis
DAFTAR ISI
1. Latar
Belakang………………………………………………………………………………1
2. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………….. 1
3. Tujuan
Penelitian…………………………………………………………………………….2
4. Manfaat
Penelitian………………………………………………………………………….. 2
2.2. Bencana
Banjir……………………………………………………………………………..5
3.1. Metode……………………………………………………………………………………….
8
1. Peengertian Banjir………………………………………………………………….9
2. Faktor Penyebab Banjir…………………………………………………………… 9
3. Akibat Banjir………………………………………………………………………11
4. Penanggulangan Banjir……………………………………………………………12
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………15
5.2. Saran…………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
16
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Banjir hingga saat ini menjadi masalah serius di berbagai daerah di Indonesia, yang
disebabkan oleh perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia yang mempengaruhi
berbagai aspek lingkungan hidup. Sebelum lingkungan hidup menjadi rusak, banjir di
Indonesia jumlahnya sedikit, karena masih seimbangnya ekosistem yang ada
dilingkungan.
Latar belakang saya mengambil permasalahan mengenai banjir karena saya merasa
prihatin dengan kondisi wilayah Jakarta yang setiap tahun tidak pernah bisa lepas dari
masalah banjir dan kurang tanggapnya pemerintah dengan masalah ini.
Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya
peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air
laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan
lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan,
penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai,
pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.
1. Rumusan masalah
Adapun perumusan masalah mengenai banjir yang akan kita bahas, antara lain:
1. Pengertian banjir
2. Penyebab banjir
3. Akibat banjir
4. Penanganan serta pencegahan banjir
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan pada mata pelajaran Fisika. Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka
jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini.
1. Manfaat Penelitian
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan lebih mendalami apa itu banjir,
penyebab banjir dan gejala-gejala terjadinya banjir.
BAB II
LANDASAN TEORI
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor
besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi
dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap
bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi
kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah &
menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah
tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikenal
pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang
tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena
jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak
kiriman banjir.
1. a) Pendangkalan sungai,
2. b) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliransungai,
3. c) Pembuatan saluran airyang tidak memenuhi syarat,
4. d) Pembuatan tanggulyang kurang baik,
5. e) Curah hujan tinggi
6. f) Banjir kiriman
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir
sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan
lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga
jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi
sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir
menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah menghadapinya.
Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya yaitu:
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode
Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu untuk
menjelaskan hubungan kausal antara penggunaan lahan dan banjir di daerah Jakarta.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Metode dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
wilayah karena situasi saat terjadinya banjir musiman ini berada hanya di daerah
Jakarta.
1. Observasi :
Pengumpulan data dalam ilmu geografi yang berusaha untuk melihat langsung tentang
gejala dan masalah geografis.
BAB IV
ANALISIS DATA
1. Pengertian Banjir
Pada dasarnya banjir disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau
sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi mauun yang rendah. Banjir
adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan, karena volume air yang
meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Pengertian
yang lain yaitu, Banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur
sungai atau saluran.
Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang
buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika
hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan
terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.
Saat musim penghujan tiba, hujan bisa turun terus-menerus sehingga air pun semakin
banyak memenuhi sungai dan saluran-saluran air. Kalau sungai dan saluran air itu
tersumbat oleh sampah dan kotoran, maka banjir bisa terjadi.
Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu
akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran2 atau sugai2 dalam bentuk
aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan
sebagiannya lagi akan menguap keudara (evapotranspirasi).
2. Penebangan hutan
Banyaknya penebangan hutan secara liar juga menjadi salah satu penyebab banjir.
Karena penebangan hutan yang tidak diikuti dengan penanaman kembali dapat
menyebabkan erosi, sehingga tidak ada penyerapan air pada saat musim hujan.
3. Banjir kiriman
Hal ini sering terjadi didaerah dataran rendah. Banjir yang tiba-tiba datang karena pada
dataran tinggi terjadi hujan dan menyebabkan meluapnya aliran sungai yang menuju ke
dataran rendah meluap, sehingga terjadilah banjir pada dataran yang lebih rendah
4. Abrasi
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan
air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami
peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es
di daerah kutub akibat pemanasan global.
5. Banyaknya bangunan
Banyaknya bangunan juga menjadi penyebab terjadinya banjir karena kurangnya
daerah resapan air. Kebanyakan bangunan perkantoran atau perumahan menggunakan
materi padat pada halamannya, seperti aspaldan semen, sehingga air hujan tidak dapat
terserap ke tanah. Selain itu banyak rawa-rawa yang kemudian berganti menjadi
daerah perumahan atau gedung perkantoran, padahal rawa-rawa sangat berguna
sebagai daerah resapan air.
6. Perubahan lingkungan
Saat ini yang paling hangat dibicarakan akibat dari perubahan lingkungan adalah
terjadinya pemanasan global, selain itu manusia juga telah merubah penggunaan lahan
(yang juga perubahan lingkungan) yang berakibat pada berkurangnya tutupan lahan.
Semakin lama jumlah vegetasi semakin berkurang, khususnya di daerah perkotaan.
Akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg
akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan
bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah.
1. Badai
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui
ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya
presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang
sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir
pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
2. Gempa bumi
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah
(seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut
tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai
1. Akibat banjir
Bencana banjir yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian
harta benda yang besar, disamping itu menyisakan pula berbagai permasalahan,
seperti :
4. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian
sungai yang sering menimbulkan banjir.
5. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta
daerah banjir.
6. Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program
Pengerukan sungai.
7. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan
laut.
8. Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan
serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.
Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga
tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter,
korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras,
makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga,
buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air
dan tangan jahil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas Menggunakan kerangka teori sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, maka kesimpulannya sebagai berikut :
Partisipasi telah dimulai pada tingkat partnership pada lingkup lingkungan setempat
yang dilaksanakan secara spontan. Kegiatan tanggap darurat, di saat bencana banjir
datang, partisipasi masyarakat seimbang dengan stakeholder lainnya. Tingkat
partisipasi yang dicapai adalah partnership, baik secara individu maupun kelompok
organisasi sosial. Pada tahapan rehabilitasi setelah bencana, pemerintah kembali
dominan, terutama dalam kegiatan fisik.
Partisipasi masyarakat hanya sebatas consultation. Tingkat partisipasi risk sharing dan
partnership dilakukan lingkuplingkungan setempat.dan Kebijakan pemerintah daerah
tentang penanggulangan bencana masih sangat terbatas
1. Saran
Banjir Merupakan salah satu Fenomena Bencana alam yang disebabkan Terlalu
banyaknya air, Banjir Bisa dicegah Dengan Cara sederhana diantaranya, Menjaga
Kebersihan, terutama di area sungai, Membuat gorong-gorong dan lain-lain, Perlu
Diingatkan bahwa Peran Manusia Sangat Berpengaruh Pada hal tersebut. Serta
kerjasama pihak yang terlibat untuk mengantisipasi bencana banjir.
DAFTAR PUSTAKA
Maryono A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Rukmana R. 1995. Teknik Pengelolaan Lahan Berbukit dan Kritis. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.