Anda di halaman 1dari 37

( Teori Permintaan Dan Penawaran Dalam Ekonomi Islam )

Dosen pengampu:

Tri Effiyanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 6

 Dwi Aprianggi (7171141006)


 Dina Septi Anggraeni (7171141005)
 Grace Mayawi Pasaribu (7171140121)
 Tessalonika Dolok Saribu (7171141024)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

i
Abstrak

Abstrak : Ilmu Khaldun merupakan salah satu ekonomi ternama dalam


sejarah pemikiran islam, dimana beliau hidup pada periode kedua sejarah
pemikiran islam. Dalam kitab Muqaddimahnya, beliau banyak menjabarkan
tentang teori ekonomi yang banyak diaplikasikan dalam ekonomi modern,
salah satunya adalah teori permintaan, penawaran dan harga. Beliau setuju
bahwasannya harga terbentuk dari tarik ulur penawaran dan permintaan,
dengan tetap mempertimbangkan faktor yang lain. Dalam hal ini teori Ibnu
Khaldun banyak kemiripan dengan ekonomi modern, hal ini mungkin
disebabkan banyak pemikir barat yang mengadopsi pemikiran beliau,
meskipun teori Ibnu Khaldun cenderung lebih mengarah pada bukti empiris
dari pada dituangkan dalam statemen. Pandangan ekonomi islam mengenai
permintaan, penawaran dan mekanisme pasar ini relatif sama dengan
ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari individu untuk
berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi
islam, norma dan moral “islami” yang merupakan prinsip islam dalam ber-
ekonomi, merupakan faktor yang menentukan suatu individu maupun
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya sehingga teori ekonomi
yang terjadi menjadi berbeda dengan teori pada ekonomi konvensional.

Kata Kunci: Ibnu Khaldun, Ekonomi, Penawaran, Permintaan, Harga

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan
Penawaran dalam Ekonomi Islam.

Tujuan dibuatnya makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ekonomi Islam.
Makalah yang telah kami buat mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dan berkontribusi dalam pembuatan makalah Ekonomi Islam tentang Teori
Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam tentang
Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah wawasan,


pengatahuan dan inspirasi dari pembaca.

Medan, Maret 2019

KELOMPOK 6

ii
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................

A. Teori Permintaan Islam ........................................................................... 3


B. Teori Penawaran Islam............................................................................ 8
C. Elastisitas Permintaan dan Penawaran ................................................. 12
D. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam ................................. 19

BAB III PENUTUP .......................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................... 22
B. Kritik dan Saran .............................................................................. 24
C. Penutup ............................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 25

SURAT
PERNYATAAN......................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam mengaalisis hal yang kompleks, para ahli biasanya
melakukan penyederhanaan. Bagi ahli ekonomi penyederhanaan itu
dilakukan pada pembahasan suatu masalah, maka ia mencoba
membatasi masalah itu hanya yang dipengaruhi oleh satu dua faktor,
sementara faktor- faktor lainya dianggap tetap. Dengan demikian, satu
model bisa disusun atas penyederhanaan. Abstraksi itu dilakukan
dengan menggunakan istilah Ceteris paribus. Artinya, kalau seorang
ahli tengah menganalisis ekonomi itu sangat kompleks, menyangkut
hubungan antara manusia atau dengan lainya. Begitu pula halnya
denganya upaya untuk menganalisis sistem harga, maka para ahli
mendekati masalah ini dengan penyederhanaan unsur- unsur pembentuk
harga.mereka membatasi unsur- unsur yang memengaruhi mekanisme
pembentukan harga dengan hanya dua faktor saja yakni: permintaan
dan penawaran.
Permintaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang
mendominasi dalam praktek ekonomi. Determinasi harga terhadap
permintaan dan penawaran dengan mengansumsi faktor- faktor yang
memengaruhi. Maka akan menghasilkan hukum permintaan dan
penawaran, sedangkan bila permintaan dan penawaran menentukan
harga maka disebut teori permintaan.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu merumuskan


masalah- masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, diantaranya :
1. Bagaimana Teori Permintaan Islam ?
2. Bagaimana Teori Penawaran Islam ?
3. Bagaimana Elastisitas Permintaan dan Penawaran ?
4. Bagaimana perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan


makalah ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui Teori Permintaan Islam


2. Untuk mengetahui Teori Penawaran Islam
3. Untuk mengetahui Elastisitas Permintaan dan Penawaran
4. Untuk mengetahui perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Permintaan Islam


1. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang
dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.1

2. Hukum Permintaan

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan
naik.

Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan


permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala
pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga :

 Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua


permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
 dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh
pasar. Tanpa dikenal tidak mungkin produk itu dapat diterima
apalagi disenangi. Kegiatan untuk membuat agar suatu produk itu
dapat dikenal saja tidaklah mudah. Sebagai gambaran rill dapat
dibayangkan pada keadaan yang ada di sekitar kita sendiri. Banyak
produk yang dipasarkan Penjual akan berusaha menggunakan

3
kesempatan tersebut untuk meningkatkan dan memperbesar
keuntungan dengan cara menaikkan harga jual produknya.

Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif


sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

 Barang tersedia pada produsen/ penjual relatif sangat banyak


sehingga manakala jumlah permintaan sedikit produsen akan
berusaha menjual produknya sebanyak mungkin dengan cara
menurunkan harga jual produknya.
 Produsen/ penjual haanya meningkatkan keuntungan dari volume
penjualanya.

Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh para
pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, Al-
Ghazali, dan Ibn Khaldun. 2

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain


disamping harga, antara lain yaitu :

 Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan


terhadap suatu barang akan meningkat, walaupun harga barang
tersebut tidak berubah.
 Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan terhadap susu
murni akan meningkat apabila harga susu bubuk naik.
 Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas tipis
(sepatu Bruce Lee) sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu

4
olahraga dengan alas tebal ( Nike, Ardiles, dn sebagainya ) semakin
meningkat. Hal itu terutama karena ad perubahan selera.
 Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah,
semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah
tersebut. Permintaan beras di Indonesia setiap tahun selalu naik.
Tentu saja, karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama
semakin banyak. Sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan mereka pun semakin banyak. Ini tercermin
dengan permintaan beras yang selalu naik.
4. Kurva Penawaran dan Permintaan

Kurva penawaran

Jumlah Barang yg ditawarkan, Tingkat Harga di pasar, & Pereode


Berdasarkan Hukum Permintaan

Harga Kuantitas yg ditawarkan Titik/Pereode

2500 625 A

2000 600 B

1500 550 C

5
Apabila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik

Apabila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan akan turun

Kurva permintaan

• Seorg individu di pasar akan dipengaruhi oleh harga;

Tabel

Harga Kuantitas Yg Diminta (Q) Pereode

1000 200 A

900 250 B

800 325 C

750 400 D

600 450 E

500 525 F

6
 Besarnya perubahan permintaan dbagi akibat dari berubahnya harga
tidak sama dari suatu titik ke titik berikutnya3

5. Teori Permintaan Islam

Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak


terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa
berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah
iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan
atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini
diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27

‫ِيرا‬ َّ ‫ت ذَا ْالقُ ْربَى َحقَّهُ َو ْال ِم ْس ِكينَ َوابْنَ ال‬


ً ‫سبِي ِل َوال تُبَ ِذِّ ْر ت َ ْبذ‬ ِ ‫َوآ‬
ً ُ‫ان ِل َر ِبِّ ِه ََكف‬
‫ورا‬ ُ ‫ط‬َ ‫َّش ْي‬
َّ ‫ين َو ََكانَ ال‬
ِ ‫اِط‬ َّ ‫ِإ َّن ْال ُمبَ ِذِّ ِرينَ ََكاُنُوا ِإ ْْخ َوانَ ال‬
ِ َ‫َّشي‬
Artinya :

7
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan


dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Seorang muslim diminta untuk mengambil ikap moderat dalam memperoleh


dan menggunkan umber daya. Dia tidak boleh israf ( royal, berlebih- lebihan
), tetapi juga dilarang bukhl ( pelit ). Allah SWT berfirman dalam Al-
Qur’an surat Al- An’aam ayat 141

‫ع ُم ْخت َ ِلفًا‬ َّ ‫ت َوالنَّ ْخ َل َو‬


َ ‫الز ْر‬ ٍ ‫غي َْر َم ْع ُروشَا‬ َ ‫ت َو‬ٍ ‫ت َم ْع ُروشَا‬ ٍ ‫َو ُه َو الَّذِي أ َ ُْنَّشَأ َ َجنَّا‬
‫غي َْر ُمتََّشَابِ ٍه َُكلُوا ِم ْن ث َ َم ِر ِه إِذَا أَثْ َم َر َوآتُوا‬ ُّ ‫الز ْيتُونَ َو‬
َ ‫الر َّمانَ ُمتََّشَا ِب ًها َو‬ َّ ‫أ ُ َُكلُهُ َو‬
َ‫صا ِد ِه َوال تُس ِْرفُوا ِإُنَّهُ ال ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْرفِين‬
َ ‫َحقَّهُ َي ْو َم َح‬
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

jika manusia dilarang untuk berlebih- lebihan, itu berarti manusia sebaiknya
melakukan konsumsi seperlunya saja. Pengalaman surat diatas berarti juga
sikap memerangi kemibaziran, pamer, mengkonsumsi barang- barang yang
tidak perlu. Dalam bahasa ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak

8
berlebih- lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong
oleh fakor kebutuhan ( needs ) daripada keinginan ( wants ).4

B. Teori Penawaran Islam


1. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada


suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu.5

2. Hukum Penawaran

Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditentukan,


yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat, sebaliknya
apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum penawaran tersebut
menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga. Teori
penawaran mengatakan jika jumlah barang yang ditawarkan sangat banyak,
maka harga barang tersebut cenderung turun. Sebaliknya bila jumlah
penawaran barang tersebut relatif sedikit, maka harga barang akan
cenderung naik. Teori ini dapat dijelaskan , jika pada suatu pasar terdapat
penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak, maka:

 Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan,


sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan
harga jual produk tersebut.
 Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan
memperbesarkeuntungan dengan cara secepat mugkin dengan

9
memperbanyak jumlah penjualan produknya (mengandalkan turn
over yang tinggi).
Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif sedikit,
maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
 Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga
manakala jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha
menjual jumlah produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
 Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari
menaikkan harga.

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran

Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :

 Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami


kenaikan, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat.
Sebaliknya, jika harga barang yang ditawarkan turun, jumlah barang
yang ditawarkan penjual juga akan turun.
 Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat,
penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
 Biaya produksi, berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai,
penolong dan lain sebaginya.
 Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan
memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
 Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga.
 Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan
harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap

10
maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.6

4. Teori Penawaran Islam

Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah


penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya
siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan
kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan
maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk
kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34 berikut :

Firmannya dalam surat luqman ayat 20 :

‫اس َم ْن‬ِ َّ‫ظاه َِرة ً َوبَاِطِ نَةً ۗ َومِ نَ الن‬ َ ‫ض َوأ َ ْسبَ َغ‬
َ ُ‫علَ ْي ُك ْم ُنِعَ َمه‬ ِ ‫ت َو َما فِي ْاْل َ ْر‬ َّ ‫س َّخ َر لَ ُك ْم َما فِي ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ َّ ‫أَلَ ْم ت ََر ْوا أ َ َّن‬
َ َ‫َّللا‬
‫ِير‬
ٍ ‫ب ُمن‬ٍ ‫َّللاِ بِغَي ِْر ع ِْل ٍم َو َال ُهدًى َو َال َِكت َا‬
َّ ‫يُ َجا ِد ُل فِي‬

Artinya :

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk


(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab
yang memberi penerangan.

Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan


manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu membuat
membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar dibanyak tempat
dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci mereka yang berbuat
kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat
luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan tersebut
memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan hanya

11
dilarang mengakibatkn kerusakn dalam memanfaatkan alam dan
lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan longsor
,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan.
Produksi islami jug haram menghasilkan produk-produk yang apabila
dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan,baik itu rusaknya
kesehatan,apalagi rusaknya moral dan kepribadian. Contoh,jika telah
terbukti secara ilmiah bahwa rokok menimbulkan begitu banyak mudarat
dibandingkan manfaat yang dihasilkannya,maka memproduksi rokok adalah
hal yang tidak islami . sudah barang tentu, islam melarang produksi barang-
barang yang diharamkan seperti minuman keras,obat bius , dan sebagainya.
Demikian pula barang dan jasa yang meruak akhlaq seperti hiburan-hiburan
yang tidak mendidik.

Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut tentu
saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa sebagai contoh
,apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi,maka biaya lingkungan
dan sosial tersebut harus harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga
ongkos meningkat penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva
penawaran akan bergeser ke kiri. Dinegara barat, hal tersebut telah
dilakukan dengan mengenakan pajak polusi atau dikenal dengan istilah
pigouvian tax yang tujuannya agar perusahaan memperhitungkan biaya
eksternal yang timbul akibat kegiatan produksinya sehingga memengaruhi
keputusan produksi dan penjualannya.7

12
Pada tingkat harga P1 jumlah barangyang ditawarkan oleh penjual
adalahsebesar Qs1, sementara jumlah barang yang diminta hanya sebesar
Q1. Dengandemikian, petani tidak mendapatkan cukup pembeli. Untuk
mendapatkan tambahan pembeli ia menurunkan harga jual produknya,
dariP1menjadi P2,sehingga jumlah pembelinya naik dari Q1 menjadi Q2.

C. Elastisitas
1. Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas merupakan ukuran pembeli dan penjual bereaksi terhadap


kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan
harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan tingkat kepekaan permintaan
dan penawaran terhadap perubahan harga.

1. Pengertian elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan adalah alat atau konsep yang digunakan
untuk mengukur derjat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau
kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang
mememngaruhi. Pada dasarnya ada tiga variabel yang memengaruhi
elastisitas permintaan , yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas
silang, elastisitas pendapatan.

13
a. Elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan atau
respons jumlah alibat perubahan harga barang. Dengan kata
lain,perbandingan dari presentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dan persentase perubahan dengan harga dipasar,sesuai
hukum permintaan, yaitu jika harga naik maka kuantitas barang
turun dan sebaliknya.
Dalam analisis. Elastisitas harga permintaan dinyatakan
sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara
persentase perubahan jumlah diminta dengan persentase
perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat
kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga
barang. Angka yang yang mengukur besarnya pengaruh
perubahan harg atas perubahan jumlah barang yang diminta
disebut koefisien elastisitas permintaab yang dilambangkan E
Adapun rumusnya
Ed = %jumlah barang yang diminta setelah perubahan
%perubahan harga
Atau
∆Qd P1
Ed= ∆P × Qd1

𝑄2−𝑄1 ∆𝑄 ∆𝑄 𝑃1
𝑄1
Atau Ed = 𝑄 Atau × 𝑄1
∆𝑃
𝑃2−𝑃1 ∆𝑃
𝑃1 𝑃

Keterangan
Q = jumlah barang yang diminta sebelum perubahan
Q =jumlah barang yang dimnta setelah perubahan

14
P = Harga barang sebelum perubahan
P = harga setalah perubahan
∆𝑄= selisih barang yang diminta
∆𝑃 = selisih harga barang

Contoh : jika harga televisi berwarna turun dari Rp. 1.000.000 menjadi
Rp.800.000, permintaan meningkat dari 20 Unit menjadi 40 unit. Elastisnya
adalah ....

Jawab :

P0 = Rp.1000.000 Q0= 20 Unit

P1= Rp.800.000 Q1= 40 Unit

∆𝑄 𝑃1 20 800.000
Ed = ∆𝑃 × 𝑄1 = 200.000 × =2
40

Harus diingat,elastisitas perintaan harus digambarkan dengn angka


negatif sebagai tanda adanya hubungan negatif antara perubahan harga
dengan permintaan .

b. Elastisitas Silang
Koefisien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan
terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang
lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang
X berubah, sifat penghubung di antara keduanya digambarkan oleh
elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung
berdasarkan rumus berikut :
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 ∆𝑄 ∆𝑃
Es = = =
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑄 𝑃

𝑄1−𝑄 𝑃1−𝑃
Es = ∶
𝑄 𝑃

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran


perintaan produk lain mak elastisitas silang (Exy) merupakan

15
persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan
persentase perubahan harga dari barang Y .
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y ) bersifat
komplementer (pelengkap) terhadap barang lain,tanda elastisitas
silangnya adalah negatif . misalnya,kenaikan hargatinta akan
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tesebut bersifat subtitusi (pengganti),tanda
elastisitas silangnya adalah positif. Misalnya, kenaikan jumlah
permintaan daging sapi dan sebaliknya

c. Elastisitas Pendapatan
Koefisien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan
terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan
pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau elastisitas
pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (Ey) dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus berikut .

%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎


Ey = %𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibat


naiknya jumlah barang yang diminta ,tanda elastisitas tersebut adalah
positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Apabila kenaikan dalam pendaptan berakibat berkurangnya jumlah
suatu barang yang diminta ,tanda elastisitas terhadap barang tersebut
adalah negatif dan barang ini disebut barang inferior atau giffen.

2. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan


a. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . perubahan
harga tidak memengaruhi jumlah yang diminta. Dengan
demikian,kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal
berarti berapa pun harga yang ditawarkan,kuantitas barang/jasa
tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak

16
elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik
terus,kuantitas yang tersedia tetap terbatas).
b. Perminntaan tidak elastisitas: elastisitas < 1 . persentase
perubahan kuantitas permintaan < persentase perubahan harga.
Contoh permintaan tidak elastis dapat dilihat pada produk
kebutuhan . misalnya beras,meskipun harganya naik,orang akan
tetap membutuhkan beras sebagai makanan pokok. Oleh karena
itu memskipun dapat dihemat penggunaannya,tidak akan sebesar
kenaikan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya ,jika
harga beras turun,konsumen tidak akan menambah konsumsinya
sebesar penurunan harga. Halini karena konsumsi beras memiliki
keterbatas (misalnya rasa kenyang).
c. Permintaan uniter elastis: elastisitas = 1 . persentase perubahan
kuantitas permintaan = persentase perubahan harga. Contoh
produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara
spesifik. Jenis permintaan ini lebih sebagai pembatas antara
permintaan elastis dan tidak elastis,sehingga belum tentu ada
produk yang dapat dikatakan memiliki uniter elastis.
d. Permintaan elastis: elastisitas > 1. Persentase perubahan
kuantitas permintaan>persentase perubahan harga . hal ini sering
terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya
pakaian,makanan ringan,dan sebagainya. Kerika harganya
naik.konsumen akan mudah menemukan barang pengggantinya.
e. Permintaan elastis sempurna:elastisitas tidak terhingga. Pada
harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada
dipasar. Akan tetapi,kenaikan harga sedikit akan menjatuhkan
permintaan menjadi 0 . dengan demikian,kurvanya berbentuk
horisontal. Contoh produk yang permintaanya bersifat tidak
elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang memiliki
karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat yang
berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.

17
3. Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan
a. Ada beberapa faktor yang menetukan elastis harga
permintaan,yaitu :
1) Ada atau tidaknya barang pengganti dipasar
2) Jumlah pengguna atau tungkat kebutuhan dari barang
3) Jenis barang dan pola prefdnsi konsumen
4) Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan
terhadap perubahan harga atau periode waktu
penggunaan barang
5) Kemampuan relatif anggrana untuk mengimpor barang.
b. Elastisitas akan besar apabila:
1) Banyak barang substitusi yang baik
2) Harga relatif tinggi
3) Banyak kemungkinan pengguanaan barang lain

c. Elastisitas umumnya kecil, apabila :


1) Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2) Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak dan
dengan harga rendah
3) Tidak ada barang sibstitusi yang baik dan benda tersebut
sangat dibutukan

4. Pengertian elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran adalah perbandingan antara seberapa besar
perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagi akibat perubahan
harga.

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎


Es = ∶
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎

∆𝑄
Es = 𝑄

18
∆𝑃
𝑃

Koefisisen elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat


dari korelasi yang positif antara perubahan harga dan peubahan
jumlah barang yang diminta.
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan
elastisitas permintaan,yaitu elastis sempurna,elastis ,elastisitas
uniter,yidak elastis, dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila penjual bersedia menjual
semua barangnya pada satu harga tertentu.bentuk kurva
penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna
terwujjud apabila penjual tidak dapat menambah penawarannya
walaupun harga bertambah tinggi. Bentuk kurva penawarannya
sejajar sumbu tegak.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elasyis uniter dan elastis
bergantung pada perubahan harga. Pada elastisitas uniter apabila
kurva bermula dari titik 0,kurva penawaran yang tidak elastis apabila
perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap
penawaran. Kurva penawaran elastis apabila perubahan harga
menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.

5. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran


a. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . penawaran tidak
dapat ditambah pada tingkat harga berapapun sehingga kurva
penawaran (S) akan terlihat vertikal.
b. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1 . perubahan penawaran lebih
kecil darpada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
c. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1 . perubahan penawaran sama
dengan perubahan harga .

19
d. Penawaran elastis : elastisitas > 1 . perubahan penawaran lebih besar
daripada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
e. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tidak terhingga.perusahaan
dapat menyuplai berapa pun kebutuhan pada satu tingkat tertentu.
Perusahaan mampu mnyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada
limitt kapasitas produksi.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran


a. Barang hasil pertanian inelastis karena sukar untuk dikurangi atau
ditambahb dengan segera pabila terjadi perubahan harga. Sebaliknya
,barang hasil industri lebih bersifat elastis
b. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga,produsen sulit untuk
mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat
inelastis. Sebaliknya ,dalam jangka pendek yang produsennya mampu
mengubah biaya tetap ,sifat penawarannya lebih elastis.
c. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
d. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua faktor penting dalam menentukan elstisitas penawaran,yaitu
sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu penawaran tersebut
dianalisis.

D. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam

1. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap


teori penawaran

Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini


berarti bahwa semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan
insentif kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian
menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan.Sebaliknya, semakin
rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen
ubntuk memproduksi dan menawarkannya.Hal ini disebabkan karena makin

20
rendah suatu harga, makinkecil suatu keuntungan atau malah timbul
kerugian. Sebagai suatu agen ekonomiyang rasional, produsen akan
memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah digambarkan dalam
sebuah diagram dimana sumbu vertical adalah harga dan sumbu horizontal
adalah jumlah produk yang ditawarkan kepada masyarakat bahwa kurva
penawaran sebagai kurva yang naik ke kanan. Kedudukan kurva ini bias
berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

Penawaran dalam ekonomi islam


Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan
konvensional dengan islam sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau
factor yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk
kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang
memberikan suatu perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar
berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis
nilai-nilai islam. Yang pertama adalah bahwa islam memandang manusia
secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek
yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong
ole islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad).
Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi gaya hidup Islamic man. Yang
kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan
jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu
pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi yang
berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya
yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi oleh
kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang
benar dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum
disertai pencarian hikmah dibalik itu.

21
Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya
adalah lingkup penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam menjadi lebih
sempit daripada yang dimiliki oleh ekonomi konvensional.8

Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan,


antara permintaan konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini
dikarenakan bahwa keduanya merupakan hasil dari penelitian kenyataan
dilapangan (empiris) dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat perbedaan
yang mendasar di antara keduanya, diantaranya:
1. Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai
sumber hukum dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan islami.
Permintaan Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai
pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Permintaan
Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari
pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-
teori, tapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (revelation), yang
menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi oleh variabel keyakinan
religi dalam mekanisme sistemnya.
2. Teori ekonomi yang dikembangkan barat membatasi analisisnya dalam
jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia memenuhi
keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkn nilai-nilai moral dan
sosial. Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata, seperti
harga, pendapatan dan sebagainya. Variabel-variabel lainnya tidak
dimasukkan, seperti variabel nilai moral seperti kesederhanaan, keadilan,
sikap mendahulukan orang lain. Dalam ekonomi konvensional filosofi
dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialme. Hal ini wajar
saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia
yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi

8
Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami,(IIIT Indonesia:Jakarta.2003)

22
manusia. Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki
keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan.
3. Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya
bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal
maupun yang haram.
Oleh karenanya dalam teori permintaan Islami membahas permintaan
barang halal, barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan
dalam permintaan konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa
dikonsumsi atau digunakan.
4. Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan
konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif permintaan
konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan (interest).
Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten
dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia.
5. Permintaan Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau kemenangan
akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang
abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang ada
harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan

23
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang
dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.9

Hukum Permintaan

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan
naik.

Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan


permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala
pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga :

 Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua


permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
 Penjual akan berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk
meningkatkan dan memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan
harga jual produknya.
Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat
yang bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat
segalanya siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama
diciptkan dan diturunkan kemuka bumi. Apa makna dari kisah
tersebut? Tidak lain dan tidak bukan maknanya adalah bahwa Allah
SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk kepentingan manusia.
Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34

B. Kritik dan Saran

24
Setelah tersusunnya makalah ini, berikut kritik dan sarannya

1. Susah mencari bahan untuk referensi


2. Jumlah referensi terbatas
3. Bacalah dan pahami makalah ini dan diharapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah ilmu bagi pembacanya

C. Penutup

Demikian makalah ini, terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah


wawasan, pengatahuan dan inspirasi dari pembaca. Atas perhatian kami
ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Sumar’in. Ekonomi Islam. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muhammad. Ekonomi Mikro. 2004. Yogyakarta: BPFE.

Fatoni, Siti Nur. Pengantar Ilmu Ekonomi. 2014. Bandung: CV Pustaka


Setia.

25
Nasution, Mustafa Edwin. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. 2006.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami. 2003. IIIT Indonesia:Jakarta.

A Arwani - 2014 - elc.stain-pekalongan.ac.id

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas silang ? ( kel 10, Fifi Fadhilah
, 6339)
2. Apa saja faktor- faktor dari elastisitas permintaan dan penawaran ? (
kel 3, Ursulla Putri )

26
3. Sebutkan jenis- jenis elastisitas permintaan dan penawaran, jelaskan
! ( kel 1, Arina Rizqiana , 6026 )
4. Apa saja etika dan moral ekonomi islam yang membatasi lingkup
permintaan dan penawaran ? ( kel 4, In’am, 6153 )
5. apakah hukum teori ekonomi islam dan konvensional berlaku
mutlak dalam kondisi semua pasar ? ( kel 11, Karunia, 6367 )
6. Apa contoh elastisitas permintaan dan penawaran ? ( kel 8, Ahmad
Ari Munandar, 6191 )
7. Apakah di Indonesia sudah menerapkan pajak polusi ( kel 6, Rizta ,
6171 )
8. Apa perbedaan antara penawaran islam dan konvensional ? ( kel 12,
Vina, 6382 )
9. Kemajuan teknologi yang seperti apa yang mempengaruhi
penawaran ? ( kel 7, Sayyidah 6189 )
10. Jelaskan fungsi dari elastisitas permintaan dan penawaran, mengapa
permintaan dan penawaran dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi pendapatan nasional ? ( kel 5, Sulum, 6168 )
11. Apa pengaruh elastisitas permintaan dan penawaran dalam islam ? (
kel 9, Irfan, 6259 )

Jawaban :

1. Koefisien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan terhadap


suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain
dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang.Apabila
perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah,
sifat penghubung di antara keduanya digambarkan oleh elastisitas
silang.
2. Faktor- faktornya sebagai berikut:
 Permintaan
d. Ada beberapa faktor yang menetukan elastis harga permintaan,yaitu :
6) Ada atau tidaknya barang pengganti dipasar
7) Jumlah pengguna atau tungkat kebutuhan dari barang

27
8) Jenis barang dan pola prefdnsi konsumen
9) Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga atau periode waktu penggunaan barang
10) Kemampuan relatif anggrana untuk mengimpor barang
e. Elastisitas akan besar apabila:
4) Banyak barang substitusi yang baik
5) Harga relatif tinggi
6) Banyak kemungkinan pengguanaan barang lain
f. Elastisitas umumnya kecil, apabila :
4) Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
5) Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak dan dengan
harga rendah
6) Tidak ada barang sibstitusi yang baik dan benda tersebut sangat
dibutukan
 Penawaran
a. Barang hasil pertanian inelastis karena sukar untuk dikurangi atau
ditambah dengan segera pabila terjadi perubahan harga. Sebaliknya
,barang hasil industri lebih bersifat elastis
b. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga,produsen sulit untuk
mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat
inelastis. Sebaliknya ,dalam jangka pendek yang produsennya mampu
mengubah biaya tetap ,sifat penawarannya lebih elastis.
c. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
d. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua faktor penting dalam menentukan elstisitas penawaran,yaitu
sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu penawaran tersebut
dianalisis.
3 dan 6 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
f. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . perubahan harga
tidak memengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian,kurvanya
berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal berarti berapa pun harga
yang ditawarkan,kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh

28
barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah
(meskipun harganya naik terus,kuantitas yang tersedia tetap terbatas).
g. Perminntaan tidak elastisitas: elastisitas < 1 . persentase perubahan
kuantitas permintaan < persentase perubahan harga. Contoh permintaan
tidak elastis dapat dilihat pada produk kebutuhan . misalnya
beras,meskipun harganya naik,orang akan tetap membutuhkan beras
sebagai makanan pokok. Oleh karena itu memskipun dapat dihemat
penggunaannya,tidak akan sebesar kenaikan sebesar kenaikan harga
yang terjadi. Sebaliknya ,jika harga beras turun,konsumen tidak akan
menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Halini karena
konsumsi beras memiliki keterbatas (misalnya rasa kenyang).
h. Permintaan uniter elastis: elastisitas = 1 . persentase perubahan
kuantitas permintaan = persentase perubahan harga. Contoh produk
yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan
tidak elastis,sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan
memiliki uniter elastis.
i. Permintaan elastis: elastisitas > 1. Persentase perubahan kuantitas
permintaan>persentase perubahan harga . hal ini sering terjadi pada
produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya pakaian,makanan
ringan,dan sebagainya. Kerika harganya naik.konsumen akan mudah
menemukan barang pengggantinya.
j. Permintaan elastis sempurna:elastisitas tidak terhingga. Pada harga
tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada dipasar. Akan
tetapi,kenaikan harga sedikit akan menjatuhkan permintaan menjadi 0 .
dengan demikian,kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang
permintaanya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa
yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat
yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

29
f. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun sehingga kurva penawaran (S)
akan terlihat vertikal.
g. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1 . perubahan penawaran lebih
kecil darpada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
h. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1 . perubahan penawaran sama
dengan perubahan harga .
i. Penawaran elastis : elastisitas > 1 . perubahan penawaran lebih besar
daripada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
j. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tidak terhingga.perusahaan dapat
menyuplai berapa pun kebutuhan pada satu tingkat tertentu. Perusahaan
mampu mnyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit
kapasitas produksi.

4. Permintaan : Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang


manusia tidak terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap
kegiatan senantiasa berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut
ekonomi dengan istilah iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara
literal berarti pertengahan atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan
pemborosan, hal ini diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27

Penawaran : Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah


bagi keperluan manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah:
‘janganlah kamu membuat membuat kerusakan dimuka bumi’.
Larangan ini tersebar dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa
Allah sanagat membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi.
Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat luas,akan tetapi dalam
kaitannya dengan produksi,larangan tersebut memberi arahan nilai dan
panduan moral. Produksi islam bukan hanya dilarang mengakibatkn
kerusakn dalam memanfaatkan alam dan lingkungan,artinya ia tidak
boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan berubah menjadi lahan

30
kritis yang mengakibatkan banjr dan longsor ,menimbulkan polusi yang
diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan.

5. tidak berlaku saat kondisi cateris paribus yaitu walaupun harga naik
maka permintaan juga naik cotohnya saat lebaran permintaan baju naik
walaupun harganya mahal pembeli tetap akan membelinya.

7. di indonesia belum menetapkan pajak polusi karena pajak kendaraan


pun belum semuanya patuh membyar pajaknya namun, Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) sudah membahasnya bukan dengan
Kementerian Keuangan saja, tapi dengan lembaga negara terkait
lainnya. yang sudah menerapkan di negara Australia

8. Penawaran konvensional : semakin tinggi suatu barang produk , semakin


memberikan inisiatif kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan
kemudian menawarkan kepada konsumen yang membutuhkan. Begitupun
sebaliknya, Sebaliknya, semakin rendah suatu harga produk, semakin
berkurang insentif bagi produsen untuk memproduksi dan menawarkannya.
Hal ini disebabkan karena makin rendah suatu harga, makin kecil suatu
keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu agen ekonomi yang
rasional, produsen akan memutuskan produksinya.

Penawaran Islam : Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan


Allah bagi keperluan manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah:
‘janganlah kamu membuat membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini
tersebar dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat
membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi
kerusakan tersebut sangat luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan
produksi,larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral.

9. Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang


yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.Selain itu dengan
menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan
akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang

31
banyak.
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar
Rp7.500,00/ kg.Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern,
perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi
Rp3.000,00.Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi
gulapasirlebih banyak.
Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi
menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat
dan biaya produksi semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi
bertambah tinggi.

10. Fungsi elastisitas permintaan dan penawaran adalah

-Sebagai landasan dalam menyusun penjualan suatu perusaahaan jika


diketahui sifat responsif permintaan terhadap produksi (penawaran)
perusahaan maka perusahaan dapat menentukan apakah untuk menaikkan
hasil penjualannya perlu menaikkan produksi atau tidak.

- sebagai alat pemerintah untuk mengetahui dari sifat barang (eksport dan
import) dapat disusun suatu kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.

Permintaan dan penawaran dapat mempengaruhi pendapatan nasional


karena apabila jumlah Permintaan lebih banyak daripada jumlah produksi
akan menaikkan harga suatu pasar, namun apabila sebaliknya akan
menurunkan pendapatan dan itu akan mengurangi jumlah pembayaran suatu
pajak nasional.

11. yang mempengaruhi elastisitas permintaan:

a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar


b. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen

32
d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
e. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
a. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi
atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya
barang hasil industri lebih bersifat elastis.
b. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen
sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya
bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen
mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
c. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
d. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.

33

Anda mungkin juga menyukai