Sore
Konsep Mutu
Mutu dalam percakaan sehari-hari sebagian besar dipahami sebagai sesuatu yang
absolut, misalnya restoran yang mahal dan mobil-mobil yang mewah. Dalam definis yang
absolut, sesuatu yangbermutu merupakan bagian standar yang sangat tinggi yang tidak dapat
di ungguli. Mutu dalam pandangan ini digunakan untuk menyampaikan keunggulan status
dan posisi, dan kepemilikan terhadap barang yang memiliki 'mutu' akan membuat pemiliknya
berbeda dari orang lain yang tidak mampu memilikinya disebut dengan 'high quality' atau 'top
quality'.
Makna absolut hanya ada dalam diskusi tentang TQM. Ketika mutu diarahkan kepada
hal yang sifatnya teknis, TQM tetap merasakan aura kemewahan dan statusnya. Mutu
memiliki kelas. Penggunaan bahasa yang halus dan subliminal ini dapat bermanfaat bagi
tujuan-tujuan Public relations, dan dapat membantu suatu institusi pendidikan
mempromosikan ide-ide tentang mutu. Hal ini juga menunjukkan bahwa meraih mutu adalah
hasil dari upaya yang memperlihatkan standar-standar tertinggi.
Definisi relatif memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan,
tetapi sesuatu yang dianggap berasaldari produk atau layanan tersebut. Mutu dapat dikatakan
ada apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang ada. Definis relatif tentang mutu
memiliki 2 Aspek yaitu: Pertama, menyesuaikan diri dengan spesifikasi, maksudnya
penyesuaina diri terhadap spesifikasi adalah sesuai dengan tujuan dan manfaat. Kedua,
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mutu sesungguhnya merupakan dasar sistem jaminan mutu yang dianggap sesuai
dengan Brirish Standars Instution dalam standar BS5750 atau standar internasional identik
dengan ISO9000.
Pelanggan adalah wasit terhadap mutu dan isntitusi sendiri tidak akan mampu
bertahan tanpa mereka. Mutudapat didefiniskan sebagai sesuatu yang memuaskan dan
melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan disebut dengan istilah mutu sesuai persepsi (
qualityin perception). Pelanggan adalah pihak yang membuat keputusan terhadap mutu.
Peters berpendapat bahwa mutu yang didefinisikan oleh pelanggan jauh lebih penting
dibandingkan harga dalam menentukan permintaan barang dan jasa.
Tiga gagasan tentang mutu dan perbedaanya, Pertama, kontrol mutu merupakan
sebuah proses pasca-produksi yng melacak dan menolak item-item yang cacat. Inspelsi dan
pemeriksaan adalah metode – metode umum dari kontrol mutu digunakan dalam pendiikan
untuk memeriksa apakah-standar-standar sudah terpenuhi apa belum. Kedua, jaminan mutu
untuk menjamin bahwa proses produksi menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu bebas dari cacat dan kesalahan. Jaminan mutu ini
lebih menekankan tanggung jawab tenaga kerja. Ketiga, mutu terpadu merupkan tentang
bagaimana memebrikan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan, serta kapan dan bagaimana
mereka menginginkannnya.
Ada bebrapa pendapat tentang produk pendidikan yaitu pelajar atau peserta didik
sebagai produk dari pendidikan. Pendidikan dilihat sebagai sebuah jasa atau layanan dan
bukan sebuah bentuk produksi.
Mutu Jasa
Jasa tidak dapat dipisahakan dari orang yang memberi jasa atau dari orang yang
menerimanya dan mutu jasa ditentukan oleh keduanya. Bahwa standar jasa adalah haruslah
baik dari sejak awal, tingginya kesalahan manusia itu mempersulit. Bagaimanapun standar ini
harus selalu menjadi tujuan. Satu-satunya indikator prestasi paling penting dalam jasa adalah
kepuasan dari pelanggan. Tujuan analisis mutu adalah lebih tepat digunakan untuk melihat
pendidikan sebagai sebuah proses produksi.
Hal ini sama penting untuk didefiniskan secara jelas adalah sifat jasa yang diberikan
oleh isntitusi kepada pelanggannya, sama pentingnya dengan menciptakan dialog yang baik
dan terus menerus dengan mereka. Bentuk pemasaran yang paling penting adalah sesuai
dengan kepentingan pelajar masing-masing. Kesuksesan pelajara adalah kesuksesan institusi
pendidikannya.
Jika fokus di dari sekolahan, perguruan tinggi atau universitas adalah pelanggan
eksternalnya : pelajar, orang tua, dan lain sebagainya. Dan setiap orang yang bekerja di
institusi tersebut adalah memebrikan jasa bagi para kolega. Dan dalam TQM, para staf
tersebut dikenal dengan istilah pelanggan internal.