Tugas Kelompok
Tugas Kelompok
KEAMANAN LABORATORIUM
OLEH KELOMPOK 1
1. Latar Belakang
Sains merupakan ilmu tentang gejala alam yang disusun berdasarkan observasi dan
eksperimen. Salah satu tujuan dari melakukan kegiatan eksperimen didalam belajar sains adalah
agar peserta didik atau mahasiswa berhadapan langsung dengan gejala-gejala atau fenomena.
Pemahaman akan lebih mudah diperoleh dengan cara melakukan eksperimen atau melalui
observasi langsung. Menurut Yusuf Hilmi Adisendjaja (2004) menjelaskan bahwa eksperimen
dapat merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan dapat juga membahayakan atau dapat
menimbulkan kecelakaan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja laboratorium melakukan
eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat
tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja disebabkan oleh
kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran akan pentingnya K3 di
laboratorium. Keamanan dan keselamatan kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara
cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan
akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang
ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yang
ada disekitarnya (Tim Unit Keselamatan Kerja, 2015). Terjadinya kecelakaan dilaboratorium
dapat dikurangi seminimal mungkin jika setiap orang yang menggunakan laboratorium
mengetahui tanggung jawabnya terhadap keamanan laboratorium. Keamanan telah menjadi
komponen penting pengoperasian laboratorium. Menurut Lisa Moran dan Tina Masciangioli
(2010) Sistem keamanan laboratorium yang baik dapat mengurangi sejumlah resiko seperti
pencurian atau penyalahgunaan peralatan, pelepasan atau pemaparan bahan berbahaya,
penyalahgunaan bahan kimia dan lain-lain. Rosnijar, dkk (2014) menjelaskan pelaksanaan
kebijakan keselamatan dan keamanan laboratorium adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat
mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban
jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat menanggung proses
produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas. Oleh karena itu keamanan laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai
upaya keselamatan dalam melaksanakan pemeriksaan atau praktikum di laboratorium dengan
tujuan melindungi pekerja atau praktikan dan orang sekitarnya dari resiko terkena gangguan
kesehatan yang ditimbulkan akibat kecelakaan laboratorium.
2. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan. Beberapa masalah tersebut anatara lain:
a. Siapa saja yang bertanggung jawab pada keselamatan dan keamanan laboratorium
b. Bagaimana mengelola keamanan laboratorium
c. Apa saja aspek yang perlu diperhatikan dalam keselamatan dan keamanan kerja di
laboratorium
d. Apa saja yang perlu diperhatikan demi keamanan selama berada dilaboratorium
e. Apa saja perlengkapan keselamatan dilaboratorium
f. Apa saja gambaran umum yang perlu diketahui untuk perlindungan keamanan secara
personal selama berada di laboratorium
g. Apa saja aspek penting yang perlu diketahui dalam pengerjaan eksperimen yang aman
h. Mengapa tata tertib keamanan laboratorium itu penting
i. Bagaimana langkah - langkah membangun sistem manajemen keselamatan dan
keamanan
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui tanggung jawab dan akuntabilitas pada keselamatan dan keamanan
laboratorium
b. Mengetahui pengelolaan keamanan laboratorium
c. Mengetahui aspek yang perlu diperhatikan dalam keselamatan dan keamanan kerja di
laboratorium
d. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan demi keamanan selama berada
dilaboratorium
e. Mengetahui perlengkapan keselamatan dilaboratorium
f. Mengetahui gambaran umum untuk perlindungan keamanan secara personal selama
berada dilaboratorium
g. Mengetahui aspek penting dalam pengerjaan eksperimen yang aman
h. Mengetahui pentingnya tata tertib kemanan laboratorium
i. Mengetahui langkah-langkah membangun sistem manajemen keselmaatan dan kemanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keamanan
Keamanan berasal dari kata pokok ”aman” yang berarti bebas, terlindung dari bahaya,
selamat, tidak membahayakan, yakin, dapat dipercaya, dapat diandalkan. Sedangkan
”keamanan memiliki arti “suasana aman” ketenteraman, ketenangan (Peter Salim, 2002).
Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesis mendefenisikan keamanan sebagai suatu
situasi yang terlindung dari bahaya (keamanan objektif), adanya perasaan aman (keamanan
subjektif) dan bebas dari keraguan.
B. Laboratorium
Secara etimologi kata “laboratorium” berasal dari kata latin yang berarti “tempat
bekerja” dan dalam perkembangannya kata “laboratorium” mempertahankan kata aslinya yaitu
“tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah (Nyoman
Kertiasa,2006). Adapun pengertian laboratorium menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut W.J.S. Poerwadarminta, dalam kamus umum Bahasa Indonesia mengatakan
bahwa: Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan
sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia. dan
sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang
bekerja di laboratorium (Saleh H. Emha, dkk, 2002).
2. Menurut A S Hornby (2010) Laboratorium adalah ruangan atau bangunan yang digunakan
penelitian ilmiah, eksperimen, pengujian, dll.
3. Dalam kamus Cambridge University Press (2008) Laboratorium adalah ruang atau
bangunan dengan peralatan ilmiah untuk melakukan tes ilmiah atau untuk mengajar ilmu
pengetahuan, atau tempat dimana bahan kimia atau obat-obatan yang diproduksi.
4. Menurut Dr. Abdul Kahfi Assidiq, M.Sc dalam kamus Biologi, laboratorium
adalah ruang kerja khusus untuk percobaan-percobaan ilmiah yang dilengkapi dengan
peralatan tertentu.
Menurut kegunaannya, laboratorium dibagi menjadi dua jenis yaitu laboratorium
pembelajaran (classroom laboratory) dan laboratorium penelitian (research laboratory)
(Anti Damayanti, dkk, 2008). Laboratorium pembelajaran mempunyai ukuran yang lebih
besar dari laboratorium penelitian. Laboratorium pembelajaran bisa disebut juga dengan
laboratorium sekolah yang didesain untuk proses belajar mengajar, praktikum dan kegiatan
lain yang mendukung proses pembelajaran. Laboratorium sekolah merupakan tempat atau
lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan
sebagainya yang berhubungan dengan sains. Dengan begitu kegiatan laboratorium
(praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar biologi.
E. Perlengkapan Keselamatan
Perlengkapan keselamatan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Perlengkapan yang digunakan untuk perlindungan diri dan alat-alat laboratorium dalam
kasus darurat dan peristiwa yang tidak biasa.
2. Perlengkapan yang digunakan sehari-hari sebagai perlindungan untuk mengantisipasi
bahan-bahan yang diketahui berbahaya.Setiap orang harus mengetahui begaimana
menggunakan semua perlengkapan keselamatan. Ketika peralatan darurat diperlukan,
kecepatan sangat diutamakan. Alat-alat darurat itu terdiri atas:
a. Alarm kebakaran
b. Alat dan bahan pemadam kebakaran
c. Pancuran keselamatan
d. Botol pencuci mata
e. Pintu darurat
f. Selimut kebakaran
Dalam bekerja dengan berbagai bahan kimia korosif atau zat pewarna, pengetahuan
tentang metoda perlindungan pribadi menjadi hal penting. Walaupun tujuan utama adalah untuk
mencegah kecelakaan, penting untuk menggunakan perlengkapan keselamatan pribadi sebagai
perlindungan untuk mencegah luka jika terjadi kecelakaan. Beberapa perlengkapan pribadi yang
biasa digunakan adalah:
1. Jas laboratorium untuk mencegah kotornya pakaian.
Penggunaannya sangat umum tetapi tidak populer di kalangan siswa SMP dan SMA karena
keengganan untuk membawa dan memakainya.Pakaian pelindung harus nyaman dipakai dan
mudah untuk dilepaskan bila terjadi kecelakaan atau pengotoran oleh bahan kimia.
2. Pelindung lengan, tangan, dan jari.
Sarung tangan yang mudah dikenakan dan dilepas merupakan prasyarat perlindungan tangan
dan jari dari panas, bahan kimia, dan bahayalain. Sarung tangan karet diperlukan untuk
menangani bahan-bahan korosif seperti asam dan alkali. Sarung tangan kulit digunakan untuk
melindungi tangan dan jari dari benda tajam seperti pada saat bekerja di bengkel. Sarung
tangan asbes diperlukan untuk menangani bahan-bahan panas. Sarung tangan karet perlu
disimpan dengan baik dan perlu ditaburi talk agar tidak lengket saat disimpan.
3. Pelindung mata.
Kaca mata pelindung digunakan untuk mencegah mata dari percikan bahan kimia dan di
laboratorium perlu disediakan paling sedikit sepasang. Idealnya setiap siswa memilikinya.
Kacamata pelindung harus nyaman dipakai dan cukup ringan. Kacamata pelindung perlu
dipakai bila bekerja dengan asam, bromin, ammonia.
4. Respirator dan lemari uap.
Respirator digunakan sebagai pelindung terhadap gas, uap dan debu yang dapat mengganggu
saluran pernafasan. Bila bekerja dengan gas-gas beracun walau dalam jumlah sedikit, seperti
khlorin, bromin, dan nitrogen dioksida maka perlu dilakukan di lemari uap dan perlu
ventilasi yang baik untuk melindungi dari keracunan. Bila bekerja dengan menggunakan
lemari uap perlu hati-hati. Kecelakaan sering terjadi karena meninggalkan kran gas dalam
keadaan terbuka. Kran pengeluaran gas di dalam lemari uap harus selalu ditutup bila tidak
digunakan.
5. Sepatu pengaman.
Sepatu khusus dengan bagian atas yang kuat dan solnya yang padat harus dipakai saat
bekerja di laboratorium. Jangan menggunakan sandal untuk menghindari luka dari pecahan
kaca dan tertimpanya kaki oleh benda-benda berat.
6. Layar pelindung.
Digunakan jika kita ragu akan terjadinya ledakan dari bahan kimia dan alat-alat hampa udara.
Layar ini ditempatkan di meja guru. Alat-alat perlindungan seperti kaca mata, sarung tangan,
dan respirator harus ditempatkan terbuka, demikian juga alat lain yang digunakan secara
teratur, jangan disimpan tersembunyi dalam lemari. Petunjuk penggunaannya harus diikuti
dengan kesadaran bahwa hal tersebut adalah untuk kebaikan siswa bukan sekedar peringatan.
Semua perlengkapan harus dipelihara dengan baik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan keamanan laboratorium sangatlah penting karena apabila hal-hal tersebut tidak
dimiliki akan terciptanyasuatu kondisi yang sangat fatal seperti kebakaran, ledakan, kerusakan
dan bahaya-bahaya lainnya.
B. Saran
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja maka diwajibkan kepada dosen,
mahasiswa, guru dan siswa agar mengetahui lebih dalam tentang kebijakan, keselamatan dan
keamanan laboratorium supaya tidak terciptanya sesuatu hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anti Damayanti dan Isma Kurniatanty. 2008. Manajemen & Teknik Laboratorium. Prodi
Biolog Fakultas Saintek UIN SUKA. Yogyakarta
Anonim, diakses dari https://www.oc-praktikum. de/ nop / id/ articles / pdf/ _id.pdf pada tanggal
11 Maret 2018.
A,S,Hornby. 2010. Oxford Advanced Leaner’s Dictionary. Oxford University Press. Oxford
University
Cambridge University Press. 2008. Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary. Green Gian
Press. Singapore
Koesmaji, W, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI.
Bandung
Lisa Moran dan Tina Masciangioli. 2010. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia. The
National Academies Press.Washington Amerika serikat.
Tim Unit Keselamatan Kerja. 2015. Panduan Keselamatan Laboratorium (Laboratory Safety
Guide). Laboatorium MIPA Terpadu. FMIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta.