Anda di halaman 1dari 58

Presentasi Kasus

Nutrisi pada Penyakit Ginjal Kronik


Nihayatul Kamila

Pembimbing: Dr. dr. Lanny Christine Gultom, Sp.A(K)


Tinjauan Pustaka
Penyakit Ginjal Kronik

Kriteria diagnosis penyakit ginjal kronis


1. Kerusakan ginjal ≥ 3 bulan, dimana terdapat abnormalitas struktur atau
fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan GFR, yang dimanifestasikan
oleh salah satu atau beberapa gejala berikut :
 Abnormalitas komposisi darah atau urin
 Abnormalitas pemeriksaan pencitraan
 Abnormalitas biopsi ginjal
2. GFR < 60 ml/mnt/1.73 m2 selama ≥ 3 bulan dengan atau tanpa tanda
kerusakan ginjal lainnya yang telah disebutkan sebelumnya di atas

Kliegman, R. M., Stanton, B. F., St Geme, J. W. & Schor, N. F. Nelson Textbook of Pediatrics. (Elsevier Inc., 2016).
Klasifikasi CKD

K (Height)
GFR (ml/min/1.73 m2) =
Serum Creatinine

K = Constant
K = 0.33 in premature infants
K = 0.45 for infants
K = 0.70 for purbetal males
K = 0.55 for all other children
Height in cm
Serum creatinine in mg/dL

Kliegman, R. M., Stanton, B. F., St Geme, J. W. & Schor, N. F. Nelson Textbook of Pediatrics. (Elsevier Inc., 2016).
Etiologi CKD
UNDER 5 YEARS OLD
• Congenital anomalies : Renal hypoplasia, renal dyplasia,
obtructive uropathy.

AFTER 5 YEARS OLD


• Aquired : Glumerulonephritis
• Inherited : Aport syndrome

ALL AGE GROUPS


• Metabolic disorders (Cystinosis, hyperoxaluria)
• Inherited : Polycystic kidney disease

Kliegman, R. M., Stanton, B. F., St Geme, J. W. & Schor, N. F. Nelson Textbook of Pediatrics. (Elsevier Inc., 2016).
Warady, B. A. & Chadha, V. Chronic kidney disease in children: The global perspective. Pediatr. Nephrol. 22, 1999–2009 (2007).
Mekanisme gangguan
pertumbuhan pada CKD

Tu, J., Cheung, W. W., Mak, R. H. Inflammation and nutrition in children with chronic kidney disease. World J Nephrol. 5 (2016)
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Tata Laksana

Fluid and
Renal
Nutrition Electrolyte
Osteodystrophy
Management

Acidosis Growth Anemia

Hypertension Immunizations

Kliegman, R. M., Stanton, B. F., St Geme, J. W. & Schor, N. F. Nelson Textbook of Pediatrics. (Elsevier Inc., 2016).
Guideline Nutrisi pada CKD

I. Evaluasi Pertumbuhan dan Status Nutrisi


II. Pertumbuhan
III. Manajemen Nutrisi dan Konseling
IV. Kebutuhan Energi
V. Kebutuhan Protein
VI. Kebutuhan Vitamin dan Elemen lain
VII. Kebutuhan mineral dan Vitamin D
VIII.Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

National Kidney Foundation. K/DOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Clasification and
Stratification. Am J Kidney Dis. 39, (2002)
I. Evaluasi Pertumbuhan dan
Status Nutrisi
II. Pertumbuhan

Identifikasi dan Kadar bikarbonat Terapi rhGH


penatalaksanaan dari serum harus dikoreksi dianjurkan pada anak
defisiensi nutrisional setidaknya pada batas dengan CKD stage 2
dan abnormalitas bawah dari nilai normal sampai 5 dan 5D,
metabolik harus secara (22 mmol/L) pada anak perawakan pendek,
agresif dikejar pada dengan CKD stage 2 dan anak dengan
anak dengan CKD sampai 5 dan 5D potensi pertumbuhan
stage 2 sampai 5 serta linear apabila gagal
5D, perawakan tumbuh berlangsung
pendek, dan anak selama 3 bulan
dengan potensi meskipun sudah
pertumbuhan linear. dilakukan tatalaksana
defisiensi nutrisi dan
abnormalitas metabolik
III. Manajemen Nutrisi dan
Konseling

Konseling nutrisi perdasarkan Reevaluasi berkala dan


asesmen dan rencana modifikasi rencana perawatan
perawatan harus dilakukan nutrisi dianjurkan. Pengkajian
pada anak dengan CKD stage yang lebih sering diindikasikan
2 sampai 5 serta 5D serta apabila anak atau bayi dengan
caregiver-nya. Intervensi derajat CKD yang lebih parah,
nutrisi bersifat individual komorbid yang mempengaruhi
berdasarkan hasil asesmen pertumbuhan dan intake
nutrisi dan nutrisi, dan adanya bukti
mempertimbangkan usia intake yang tidak adekuat atau
anak, perkembangan, malnutrisi ataupun ada kondisi
preferensi makanan, budaya, akut yang mempengaruhi
dan status psikososial. status nutrisi
IV. Kebutuhan Energi
V. Kebutuhan Protein
VI. Suplementasi Vitamin
VII. Kebutuhan Mineral dan Vitamin D
VII. Kebutuhan Mineral dan
Vitamin D
VIII. Kebutuhan cairan dan elektrolit
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien

No. RM : 01355453
Nama : An. KSP
Tanggal lahir : 18/03/2015
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 2 tahun 11 bulan
Alamat : Jagakarsa, Jaksel
Identitas Orang Tua

Ibu Ayah
Usia : 46 tahun Usia : 47 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Tamat S1 Pendidikan : Tamat S1
Keluhan Utama
Riwayat sesak napas 1 bulan yang lalu
Anamnesis

1 bulan SMRS Saat ini

- Selama masa perawatan


- Riwayat sesak napas 1 pasien muntah ketika
bulan yang lalu minum susu
- Sejak 1 bulan yang lalu, - Terdapat keluhan lemas
BAB cair 8-10x/hari, dan sedikit pucat, serta
berwarna kehijauan, nafsu makan menurun
tanpa lendir, darah menurut keluarga pasien
maupun ampas - BAK tidak ada keluhan,
- Demam, mual, muntah nyeri saat BAK, maupun
disangkal. BAK kemerahan disangkal
Anamnesis

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Kehamilan


Dahulu Keluarga - Ibu hamil cukup bulan
- Keluhan serupa - Di keluarga tidak ada - Saat hamil ibu rutin
sebelumnya tidak ada yang mengalami kontrol ke klinik dan
- Riwayat operasi VP keluhan serupa rutin mengonsumsi
shunt atas indikasi dengan pasien vitamin hamil
hidrosefalus - Riwayat hipertensi, - Selama kehamilan, ibu
- Riwayat spina bifida diabetes mellitus, dan tidak pernah mual dan
- Riwayat asma, alergi penyakit ginjal maupun muntah yang
makanan maupun alergi di keluarga berlebihan, demam,
obat-obatan disangkal pasien disangkal. diabetes mellitus,
hipertensi, maupun
kejang.
Anamnesis

Riwayat Kelahiran Riwayat Imunisasi


Pasien lahir cukup bulan, - Hepatitis B : 4x
normal pervaginam, setelah - Polio : 4x
lahir pasien langsung - BCG : 1x
menangis, tidak ada tanda - DPT: 3x
kebiruan dan tidak mengalami - Hib 4x
sakit kuning. Berat lahir 2500
gram, panjang lahir 47 cm.
Tidak ada perawatan khusus.
Anamnesis

Riwayat Nutrisi Riwayat Tumbuh Kembang


Saat ini pasien minum susu ○Pasien belum bisa duduk sendiri
formula dan makan makanan ○Berbicara mengoceh,
lunak ○Makan dengan sendok dan garpu
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tanda Vital

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 97 kali/menit, reguler, isi cukup
Frekuensi Napas : 24 kali/menit, reguler, torakoabdominal
Suhu : 36,8 oC
Status Gizi
Berat badan : 7,7 kg
Tinggi badan : 72 cm
LILA : 13,5 cm
LP : 50 cm
BB/U : z score < -3 SD
TB/U : z score < -3 SD
BB/TB : -2 SD < z score < -1 SD
BBI : 8,7 kg
HA : 10 bulan
KK : 8,7 x (110-120) = 957 – 1044 kalori
Kesan : Gizi kurang, perawakan sangat pendek, berat badan sangat
kurang
Pemeriksaan Fisik
Kepala : mikrosefali (LK 42 cm), rambut tersebar merata, tidak
mudah dicabut, warna hitam, ubun-ubun tertutup, pompa
lancar
Mata : mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil bulat isokor +/+, refleks cahaya langsung +/+,
refleks cahaya tak langsung +/+
Hidung : sekret -/-, napas cuping hidung (-)
Telinga : sekret -/-
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis (-)
Tenggorokan arkus faring simetris, uvula di tengah, faring hiperemis (-),
tonsil T1/T1
Leher : KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik

Thoraks : bentuk dan gerak dada simetris saat statis dan dinamis,
retraksi intercostal (-)
Jantung : S1-S2 reguler, murmur (-), Gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen : buncit, BU (+) normal, teraba VP shunt, turgor baik, nyeri
tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, shifting
dullness (-)
Ekstremitas : akral teraba hangat, edema -/-, CRT < 3 detik
Pemeriksaan 08/03 13/03 14/03 15/03 19/03 23/03 26/03 Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 7,7 8,2 7,2 8,4 13,3 - - 10,8 – 15,6 gr/dL
Hematokrit 24 30 26 32 44 - - 35 – 43%
Leukosit 15,8 10,7 9,1 8,8 15,7 - - 6,0 – 17,0 ribu/uL
Trombosit 455 527 424 496 408 - - 217 – 497 ribu/uL
Eritrosit 2,89 3,18 2,77 3,3 4,77 - - 3,6 – 5,2 juta/uL
VER/HER/KHER/RDW
VER 84 92,6 95,2 96,4 93,3 - - 73 – 101 fl
HER 26,5 25,8 26,1 25,5 28,0 - - 23 – 31 pg
KHER 31,5 27,8 27,4 26,5 30,0 - - 28 – 32 g/dL
RDW 18 16,7 16,5 16,7 16,0 - - 11,5 – 14,5%
HITUNG JENIS
Basofil - 0 0 0 1 - - 0 – 4%
Eosinofil - 2 3 2 4 - - 1 – 4%
Netrofil - 48 60 53 44 - - 25 – 60%
Limfosit - 44 29 38 44 - - 25 – 50%
Monosit - 4 6 5 5 - - 1 – 6%
Luc - 2 2 2 3 - - < 5%
FUNGSI HATI
SGOT - 21 27 - - - 0 – 34 U/L
SGPT - 9 8 - - - 0 – 40 U/L
FUNGSI GINJAL - -
Ureum - 88 75 43 - - 0 – 48 mg/dL
Kreatinin - 0,8 0,7 0,5 - - 0 – 0,9 mg/dL
ELEKTROLIT DARAH
Natrium 143 - 136 - 140 136 135 – 147 mmol/L
Kalium 3,45 - 3,39 - 3,71 5,77 3,1 – 5,1 mmol/L
Klorida 124 - 114 - 101 103 95 – 108 mmol/L
Pemeriksaan 08/03 10/03 14/03 15/03 20/03 23/03 26/03 Nilai Rujukan
AGD
pH 7,249 7,287 7,257 - 7,748 7,453 7,532 7,37 – 7,44
PCO2 10,8 15,2 27,5 - 24 34,6 32,5 35 – 45 mmHg
PO2 103,4 140 110,3 - 109 78,5 113,3 83 – 108 mmHg
BP 758 - 760 - 759 745 761
HCO3 4,6 7,2 12 - 32,4 23,7 26,7 21 – 28 mmol/L
O2 Saturasi 97,1 99 97,4 - 99 96,2 98,6 95 – 99%
BE -19,4 -19 -13,4 - 14 0,3 4,5 -2,5 – 2,5 mmol/L
Total CO2 5,0 8 12,8 - 33,1 24,7 27,7 19 – 24 mmol/L
GDS 97 - - - - - - 10,8 – 15,6 gr/dL
Albumin - - 3,2 - 3,8 - - 3,4 – 4,8 g/dL
Protein urin
- - - 1420 - - - <150 mg/24 jam
kuantitatif
LED - - - 83 - - - 0 – 20 mm
Ferritin - - - 941 - - - 10 – 291 ng/mL
Serum Iron - - - 18 - - - 65 – 175 mg/dL
TIBC - - - 162 - - - 253 – 435 mg/dL
LDH - - - 401 - - - 140 – 300 u/L
Pemeriksaan 13/03 14/03 15/03 19/03 26/03 Nilai Rujukan
CRP Kuantitatif 7,0 - - - 2,7 <1,0
PCT-Q - - < 0,5 - - < 0,5 ng/dL
Salmonella IgM negatif - - - negatif
Rapid test nonreaktif - - - nonreaktif
Kultur darah - Biakan negatif
Kultur feses - - E. Coli nonpatogen
Gambaran Darah Tepi
Eritrosit - Normositik normokrom
Leukosit - Kesan jumlah dan morfologi normal
Trombosit - Kesan jumlah dan morfologi normal
Kesan - Anemia normositik normokrom
Saran - Retikulosit
ELEKTROLIT URIN
Natrium - - 62,8 - 41 – 115mg/24 jam
Kalium - - 29,6 - 17 – 54 mg/24 jam
Klorida - - 72,1 - 15 – 40mg/24 jam
Pemeriksaan 13/03 17/03 26/03 29/03 Nilai Rujukan
URIN LENGKAP
Urobilinogen 0,2 0,2 0,2 0,2 <1,0
Albumin +1 Trace +2 +2 negatif
Berat jenis 1,01 1,005 1,015 1,015 1,005 – 1,030
Bilirubin negatif negatif negatif negatif negatif
Keton negatif negatif negatif negatif negatif
Nitrit negatif negatif negatif negatif negatif
pH 6,0 6,0 8,0 8,0 4,8 – 7,4
Leukosit +3 +3 +3 Trace negatif
Darah/Hb Trace +1 +2 Trace negatif
Glukosa urin/Reduksi negatif negatif negatif negatif negatif
Warna kuning kuning kuning kuning kuning
Kejernihan jernih jernih jernih Jernih jernih
SEDIMEN URIN
Epitel 56,9 8,3 4,0 2,6 ≤ 45,6/uL
Leukosit 3.213,6 1.296,5 375,1 142,5 ≤ 39/uL
Eritrosit 25,4 33,3 283,9 17,7 ≤ 30,7/uL
Silinder negatif negatif negatif negatif negatif
Kristal negatif negatif negatif negatif negatif
Bakteri 110.000 899,1 160 418 ≤ 385,8/uL
Lain-lain negatif negatif negatif negatif negatif
Analisa Feses 14/03 Nilai Rujukan
MAKROSKOPIK
Konsistensi cair lunak
Warna kuning kuning - coklat
Bau normal normal
pH 7,5 7-8
Cacing negatif negatif
Nanah negatif negatif
Lendir positif negatif
Darah negatif negatif
MIKROSKOPIK
Leukosit 0–2 < 10/LPB
Eritrosit 1-2 < 3/LPB
Lemak negatif negatif
E. Coli negatif negatif
E. Hystolytica negatif negatif
Amilum negatif negatif
Jamur negatif negatif
Serat Otot negatif negatif
Serat Tumbuhan positif negatif
Telur Cacing negatif negatif
KIMIA
Gula kuning kuning
Darah samar jernih jernih
Bakteriologi Bakteri batang Gram negative (+)
(15/03/18) (26/03/18)
X-ray Thorax 08/03/2018
- Cor: kesan tidak membesar, CTI 48%
- Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
- Trakea di tengah
- Paru: kedua hilus tidak melebar, tampak infiltrat di
paracardial kanan
- Sinus, diafragma, tulang-tulang baik
Kesan : pneumonia, jantung dalam batas normal
USG Abdomen 15/03/18
- Hidronefrosis dan hidroureter proximal
bilateral grade II ec suspek PUJO, dd/
VUR dengan suspek tanda-tanda
empiema/pyelitis
- Cystitis kronis  neurogenic bladder
- Asites intraabdomen
- Organ-organ lain normal
VCUG 29/03/18
- Neurogenic bladder dengan refluks vesikoureter kiri grade
V dan refluks vesikoureter kanan grade I
- VP shunt dengan tip setinggi os ilium kiri
- NGT dengan tip di proyeksi gaster
Resume
An.KSP, 2 tahun 11 bulan datang dengan riwayat sesak napas 1 bulan
yang lalu, disertai dengan batuk berdahak. Terdapat juga keluhan BAB cair sejak 1
bulan yang lalu. Pada saat itu, BAB cair 8-10x/hari, berwarna kehijauan, tanpa lendir,
darah maupun ampas. Demam, mual, dan muntah disangkal. Selama perawatan
pasien muntah ketika minum susu. BAK tidak ada keluhan, nyeri saat BAK, maupun
BAK kemerahan disangkal. Terdapat keluhan lemas, sedikit pucat dan nafsu makan
menurun. Pasien belum bisa duduk sendiri, berbicara mengoceh, makan dengan
sendok dan garpu.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
compos mentis. Status gizi kurang, perawakan sangat pendek, berat badan sangat
kurang. Kepala mikrosefali.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan kreatinin 0,5 mg/dL, leukosituria
+3, hematuria +2, bakteri >105/mL, pH urin 8, pada AGD didapatkan pH 7,257, pCO2
27,5 mmHg, dan HCO3 12 mmol/L. Pemeriksaan elektrolit darah didapatkan natrium
136, kalium 3,39 dan klorida 114. Pada pemeriksaan elektrolit urin didapatkan
natrium 62,8 kalium 29,6 dan klorida 72,1. Pada USG didapatkan Hidronefrosis dan
hidroureter proksimal bilateral grade II ec suspek pujo dd/ VUR dengan suspek tanda
empiema/pyelitis, Cystitis kronis  neurogenik bladder. Pada VCUG didapatkan
Neurogenic bladder dengan refluks vesikoureter kiri grade V dan refluks vesikoureter
kanan grade I.
Diagnosis
- Gizi kurang, perawakan sangat pendek,
BB sangat kurang
- CKD stage 2
- Hidronefrosis ec neurogenic bladder
- Pielonefritis kronik
- RTA distal
- Global delayed development
Pengkajian Masalah
Penyakit Ginjal Kronik grade 2

Didasarkan pada:
Anamnesis : pasien mengalami pucat dan sesak napas, diare
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan LFG = (0,55x72)/0,5 =
79,2%

Penyakit ginjal kronik derajat 2 memiliki nilai GFR antara 60-89%


Dipikirkan pasien mengalami penyakit ginjal kronik dikarenakan
hidronefrosis dan hidroureter yang dialami pasien akibat suspek
neurogenic bladder.
Manajemen

I. Evaluasi pertumbuhan dan status nutrisi


Pada pasien ini didapatkan gizi kurang, perawakan sangat
pendek, BB sangat kurang
II. Pertumbuhan
Gagal tumbuh merupakan komplikasi yang sering ditemui pada
pasien CKD. Harus dilakukan indentifikasi dan tatalaksana
mengenai defisiensi nutrient dan juga abnormalitas metabolic.
Serum bikarbonat dipertahankan setidaknya 22 mmol/L. Oleh
karena itu, pada pasien diberikan Biknat 8 x ¼ tablet
III. Manajemen nutrisi
Anak dengan CKD biasanya memiliki nafsu makan dan intake
yang kurang sehingga diperlukan modifikasi dalam pemberian
nutrisi. Rute yang lebih dianjurkan adalah oral, namun apabila
kebutuhan energi tidak dapat terpenuhi, maka dianjurkan untuk
menggunakan tube feeding.
IV. Kebutuhan energy
KK = 8,7 x (110-120) = 902 – 984 kalori
Susu menggunakan peptamen junior 6 x
120 mL  720 kalori
Makanan lunak 2 kali per hari dengan 95
kalori tiap makan
V. Kebutuhan protein
Protein dinajurkan untuk terkandung dalam 5-20% makanan.
Konsumsi protein yang rendah dapat memperparah keterlambatan
pertumbuhan, namun apabila jumlahnya terlalu banyak akan
menambah beban ginjal dan memperparah kondisi CKD.
VI. Suplementasi vitamin
VII. Kebutuhan mineral dan vitamin D
CaCO3 3 x ½ tab
Cavit D3 3 x ½ tab
VIII. Kebutuhan cairan dan elektrolit
Hidronefrosis ec neurogenik
bladder

○Atas dasar:
USG: Hidronefrosis dan hidroureter proksimal bilateral
grade II ec suspek pujo dd/ VUR
VCUG: Neurogenic bladder dengan refluks vesikoureter
kiri grade V dan refluks vesikoureter kanan grade I
○Dipikirkan pasien mengalami hidronefrosis dan
hidroureter akibat refluks vesikoureter. Kelainan
neurogenic bladder yang dialami pasien kemungkinan
disebabkan oleh riwayat spina bifida yang pernah
diderita pasien
Pielonefritis

○ Atas dasar:
Pemeriksaan laboratorium didapatkan bakteri >105/mL
urin, kultur urin didapatkan bakteri (+), leukosituria
+3,hematuria +2
○ Dipikirkan pasien mengalami pielonefritis akibat stasis
aliran urin pada kondisi hidronefrosis dan hidroureter
yang dialami pasien
○ Rencana:
Rencana pengobatan: penggunaan antibiotic
seftazidim 3x200 mg
RTA Distal

o Atas dasar:
Pada pasien didapatkan gagal
tumbuh dan anoreksia
Anion gap plasma = Na+ – (Cl- +
HCO3-) = 136 – 114 – 12 = 10 
merupakan anion gap dalam range
normal
Anion gap urin = (Na+ + K+) - Cl- =
62,8 + 29,6 – 72,1 = +20,3
pH urin 6
o Dipikirkan RTA pada pasien ini
disebabkan oleh kelaian tubulus
primer atau merupakan sekunder dari
penyakit tubulus
Global delayed development

○Atas dasar:
Pasien berumur 2 tahun 11 bulan mengalami
keterlambatan pada setidaknya 2 aspek perkembangan
○Dipikirkan pasien mengalami global delayed
development akibat komplikasi dari penyakit ginjal kronik
yang dialami pasien.
○Rencana terapi okupasi  konsultasi rehabilitasi medik
Tanggal follow 02/04/18
up

S Muntah satu kali setelah minum susu, demam -, batuk -, pilek -, susu habis, sesak -

O KU/KES: tampak sakit sedang / compos mentis


BB 7,7 kg TB 72 cm, LILA 13,5 cm, LP 49 cm
Tanda-tanda vital:HR: 100x/menit RR: 22x/menit
Mata: konjuntiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-
Paru: vesikuler/ vesikuler. Rhonki-/-. Wheezing -/-
Jantung: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: buncit, BU (+) normal, nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik, turgor baik
BB/U : z score < -3 SD
TB/U : z score < -3 SD
BB/TB : -2 SD < z score < -1 SD
BBI : 8,7 kg
HA : 10 bulan
KK : 8,7 x (110-120) = 957 – 1044 kalori

A Gizi kurang, perawakan sangat pendek, BB sangat kurang


CKD grade II, RTA

P • Diet: peptamen junior 6x120 mL per NGT Hasil lab (01/04/18)


• Makan lunak 2 kali sehari pH 7,42 pCO2 50,4 pO2 87,3 HCO3 32,0 BE 6,1 total
• Biknat 6 x ¼ tablet CO2 33,5
• Cek AGD dan elektrolit Ureum/kreatinin 39/0,4
Tanggal follow 03/04/18
up

S Muntah satu kali setelah minum susu, demam -, batuk -, pilek -, susu habis, sesak -

O KU/KES: tampak sakit sedang / compos mentis


BB 7,8 kg TB 72 cm, LILA 13,5 cm, LP 49 cm
Tanda-tanda vital:HR: 105x/menit RR: 22x/menit
Mata: konjuntiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-
Paru: vesikuler/ vesikuler. Rhonki-/-. Wheezing -/-
Jantung: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: buncit, BU (+) normal, nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik, turgor baik
BB/U : z score < -3 SD
TB/U : z score < -3 SD
BB/TB : -2 SD < z score < -1 SD
BBI : 8,7 kg
HA : 10 bulan
KK : 8,7 x (110-120) = 957 – 1044 kalori

A Gizi kurang, perawakan sangat pendek, BB sangat kurang


CKD grade II, RTA

P • Diet: peptamen junior 6x120 mL per NGT


• Makan lunak 2 kali sehari
• Biknat 6 x ¼ tablet
Tanggal follow 04/04/18
up

S Muntah -, demam -, batuk -, pilek -, susu habis, sesak -

O KU/KES: tampak sakit sedang / compos mentis


BB 7,71 kg TB 72 cm, LILA 13,5 cm, LP 49 cm
Tanda-tanda vital:HR: 105x/menit RR: 22x/menit
Mata: konjuntiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-
Paru: vesikuler/ vesikuler. Rhonki-/-. Wheezing -/-
Jantung: BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: buncit, BU (+) normal, nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik, turgor baik
BB/U : z score < -3 SD
TB/U : z score < -3 SD
BB/TB : -2 SD < z score < -1 SD
BBI : 8,7 kg
HA : 10 bulan
KK : 8,7 x (110-120) = 957 – 1044 kalori

A Gizi kurang, perawakan sangat pendek, BB sangat kurang


CKD grade II, RTA

P • Diet: peptamen junior 6x120 mL per NGT


• Makan lunak 2 kali sehari
• Biknat 6 x ¼ tablet
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai