Nomor : ..............................................................
Tanggal : 26 November 2018
Perihal : Panduan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia telah diterbitkan beberapa peraturan diantaranya Undang-Undang No.44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Permenkes No.1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan pasien, dan Permenkes
No.251/Menkes/SK/VII/2012 tentang komite keselamatan pasien yang tujuan utamanya
adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error
dan memberikan keselamatan bagi pasien. Salah satu program yang menjadi dasar
keselamatan pasien adalah menekan dan menurunkan insiden keselamatan pasien beserta
KTD/KNC, bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, serta
menuntun rumah sakit dalam upaya menyusun sistem pelaporan IKP dengan elemen-elemen
alur pelaporan, analisis matrix grading resiko.
5. Sentinel Event
a. Kejadian sentinel harus diaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Tim K3RS
dalam waktu maksimal 2 x 24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi
formulir laporan insiden.
b. Kejadian sentinel yang harus dilaporkan antara lain :
1) Kematian yang tidak terantisipasi yang tidak berhubungan dengan proses
penyakit.
2) Kehilangan permanen dari fungsi fisiologis pasien yang tidak berhubungan
dengan proses penyakit.
3) Salah loaksi, prosedur dan salah pasien saat pembedahan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dalam sistem pencatatan dan pelaporan insiden di rumah sakit umum amira harus dilakukan
dokumentasi, dan juga mengisi form kejadian kecelakaan kerja dengan melampirkan lokasi dan jenis
kecelakaan. Kemudian dibuat laporan dan ditujukan ke Tim K3RS dan Direktur Rumah Sakit Umum
Amira agar dapat di analisis dan dapat mencegah terjadinya kembali.