Anda di halaman 1dari 16

KAPITA SELEKTA FISIKA SEKOLAH I

“Hukum Newton Tentang Gerak”

OLEH:
KELOMPOK 13

1. Maria F. N. Labaona (1701050062)


2. Jesika Amelia Lapuisaly (1701050049)
3. Tersiana Haba (1701050020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aristoteles(384-322 SM) sebagai ilmuan yang pertama mengemukakan cabang
mekanika yang berhubungan dengan timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang
dinamika. Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat bawaan dari berbagai benda yang
memberikan alasan untuk berbagai sifat tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu
sendiri.
Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure motion) dan gerak
paksa (violent motion). Selain itu, beliau juga percaya bahwa diperlukan sebuah gaya untuk
menjaga agar sebuah benda tetap bergeraksepanjang bidang horizontal. Menurut beliau
keadaan alami sebuah benda adalah diam dan dianggap perlu adanya gaya untuk menjaga
agar benda tetap bergerak. Lebih jauh lagi Aris toteles mengemukakan, makin besar gaya
pada benda, makin besar pula lajunya.
Kira-kira 2000 tahun kemudian, Galileo mempertanyakan pandangan-pandangan
Aristoteles ini dan menemukan kesimpulan yang sangat berbeda. Galileo mempertahankan
bahwa sama aliminya bagi sebuah benda untuk bergerak horizontal dengan kecepatan tetap,
seperti benda tersebut berada dalam keadaan diam. Galileo berkesipulan bahwa jika tidak
ada gaya yang diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan
laju konstant dalam lintasan yang lurus.
Perbedaan antara sudut pandang Aristoteles dan Galileo bukan berarti ada salah satu
yang benar dan yang lain salah. Pengalaman kita sehari-hari menunjukkan bahwa pandangan
Aristoteles tidak sepenuhnya salah bahwa benda yang bergerak cenderung berhenti jika
tidak didorong terus-menerus. Berbeda dengan analisis Galileo memperluas dan
menjelaskan lebih banyak fenomena, sekaligus memberikan teori kuantitatif yang
memungkinkan predikisan dan pembuktiannya. Dengan kata lain, Galileo berkesimpulan
bahwa sebuah benda akan bergerak dengan kecepatan konstant jika tidak ada gaya yang
bekerja untuk merubah gaya ini.
Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton membangun teori geraknya yang terkenal.
Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam tiga hukum geraknya yang akan menjadi
topik pembahasan saya dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Saipakah Sir Issac Newton ?
2. Bagaimana hukum Newton tentang gerak?
3. Apa itu hukum Newton tentang gerak melingkar (gravitasi)?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengenal Sir Issac Newton
2. Untuk mengetahui bagaimana hukum Newton tentang gerak
3. Untuk mengetahui hukum Newton tentang Gravitasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Biografi Sir Issac Newton


Sir Issac Newton lahir pada tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthrope, Lincolnshire,
Inggris. Newton disebut sebagai bapak modern science. Beliau membrikan kepada dunia
Hukum Gravitasi dan Gerak Planet dan Hukum Light.
Newton dibesarkan oleh neneknya yang memainkan peran sebagai ayahnya karena
ayahnya telah meninggal tiga bulan sebelum beliau lahir. Ketika Newton berusia dua belas
tahun, beliau bergabung dengan sekolah King’s di Grantham dan tinggal dengan seorang
apoteker bernama Clarke. Selama waktu ini, beliau mulai tertarik dengan perangkat mekanik
dan hukum ilmiah. Salah satu hasil karya beliau saat itu adalah sundials dan perangkat
serupa untuk mengesankan orang-orang di sekelilingnya.
Berawal dari karya ini, Newton mendapat apresiasi yang luar biasa sehingga beliau
akhirnya bergabung dengan Trinity College di Cambridge University pada tahun 1661
sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar sambil bekerja). Pada masa itu, ajaran
Universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles. Namun Newton lebih memilih untuk
membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom
seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Pada tahun 1665, beliau menemukan teorima
Bionial dan mulai mengembangkan teori Matematika yang pada akhirnya berkembang
menjadi kalkulus.
Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas
Cambridge ditutup oleh karena adanya wabah besar. Sehingga walaupun dalam studinya di
Cambridge biasa-biasa saja, namun studi privat yang dilakukan di rumahnya di Woolsthorpe
selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum
Gravitasi. Pada tahun 1667, beliau kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity.
Beliau terpilih menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun 1669.
Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastur
Anglikan yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan Professor Lucasian mengharuskan pula
pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa ia
seharusnyalah dibebaskan dari penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan
memberikan persetujuan, sehingga konflik antara pendangan keagamaan Newton dengan
gereja Anglikan dapat dihindari.
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar di bidang optik. Beliau
berpengalaman tidak hanya dalam bidang bidang Fisika, namun belaiu juga memeliki
pengetahuan luas di bidang lain seperti Teologi dan Astrologi.
Newton meninggal pada tanggal 31 Maret 1727 di Westminster Abbey. Salah satu
insiden yang paling berkesan dari biografi Newton adalah bahwa dari buah apel yang jatuh
dari pohon yang mengilhami beliau konsep hukum Gravitasi. Belaiu dikenal sebagai ilmuan
yang paling berpengaruh dan seorang matematikawa dalam sejarah ilmu pengetahuan.
2.2. Gerak dan Gaya.
Gaya : ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak.
Dengan demikian jika benda ditarik/didorong dan sebagainya maka pada benda bekerja gaya
dan keadaan gerak benda dapat dirubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk
besaran vektor, karena gaya ditentukan oleh besar dan arahnya.
2.3. Hukum I Newton.
Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (∑ F=
0), maka benda tersebut :
- Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Keadaan tersebut di atas disebut juga Hukum KELEMBAMAN.
Kesimpulan : F = 0 dan a = 0
Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem koordinat Cartesius dapat dituliskan 
Fx = 0 dan  Fy = 0.
2.4. Hukum II Newton.
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda.
F
a= atau F = m .a
m
F=k.m.a
dalam S I konstanta k = 1 maka : F = m .a
Satuan :
BESARAN NOTAS I MKS CGS
Gaya F newton (N) dyne
Massa m kg gram
Percepatan a m/det2 cm/det2

MASSA DAN BERAT.


Berat suatu benda (w) adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap benda tersebut dan arahnya
menuju pusat bumi. ( vertikal ke bawah ).
Hubungan massa dan berat :
w=m.g
w = gaya berat.
m = massa benda.
g = percepatan grafitasi.

Satuan :
BESARAN NOTAS I MKS CGS
Gaya berat W newton (N) dyne
Massa M kg gram
Grafitasi G m/det2 cm/det2

Perbedaan massa dan berat :


* Massa (m) merupakan besaran skalar di mana besarnya di sembarang tempat untuk suatu
benda yang sama selalu TETAP.
* Berat (w) merupakan besaran vektor di mana besarnya tergantung pada tempatnya (
percepatan grafitasi pada tempat benda berada ).
Hubungan antara satuan yang dipakai :
1 newton = 1 kg.m/det2
1 dyne = 1 gr.cm/det2
1 newton = 105 dyne
1 kgf = g newton ( g = 9,8 m/det2 atau 10 m/det2 )
1 gf = g dyne ( g = 980 cm/det2 atau 1000 cm/det2 )
1 smsb = 10 smsk
smsb = satuan massa statis besar.
smsk = satuan massa statis kecil.
Pengembangan :
1. Jika pada benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :  F = m . a

F1 + F2 - F3 = m . a
Arah gerak benda sama dengan F1 dan F2 jika F1 + F2 > F3
Arah gerak benda sama dengan F3 jika F1 + F2 < F3 ( tanda a = - )
2. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :
 F = m . a

F1 + F2 - F3 = ( m1 + m2 ) . a
3. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut  dengan arah mendatar maka
berlaku : F cos  = m . a

2.5. Hukum III Newton.


Bila sebuah benda A melakukan gaya pada benda B, maka benda juga akan melakukan gaya
pada benda A yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.
Gaya yang dilakukan A pada B disebut : gaya aksi.
Gaya yang dilakukan B pada A disebut : gaya reaksi.
maka ditulis : Faksi = - Freaksi
Hukum Newton III disebut juga Hukum Aksi - Reaksi.
1. Pasangan aksi reaksi.
Pada sebuah benda yang diam di atas lantai berlaku :
w = gaya berat benda memberikan gaya aksi pada lantai.
N = gaya normal ( gaya yang tegak lurus permukaan
tempat di mana benda berada ).
Hal ini bukan pasangan Aksi - Reaksi.
( tanda - hanya menjelaskan arah berlawanan )
w=-N

Macam - macam keadan ( besar ) gaya normal.

N = w cos  N = w - F sin  N = w + F sin 

2. Pasangan aksi - reaksi pada benda yang digantung.

Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertikal. Gaya w1 dan T1 BUKANLAH
PASANGAN AKSI - REAKSI, meskipun besarnya sama, berlawanan arah dan segaris
kerja. Sedangkan yang merupakan PASANGAN AKSI - REAKSI adalah gaya :
Demikian juga gaya T2 dan T’2 merupakan pasangan aksi - reaksi.
Hubungan Tegangan Tali Terhadap Percepatan.
a. Bila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadan bergerak lurus
beraturan maka :
T=m.g
T = gaya tegangan tali.

b. Benda bergerak ke atas dengan percepatan a maka :


T=m.g+m.a
T = gaya tegangan tali.

c. Benda bergerak ke bawah dengan percepatan a maka :


T =m.g-m.a
T = gaya tegangan tali.

Gerak Benda yang Dihubungkan Dengan Katrol.


Dua buah benda m1 dan m2 dihubungkan dengan karol melalui
sebuah tali yang diikatkan pada ujung-ujungnya. Apabila massa tali
diabaikan, dan tali dengan katrol tidak ada gaya gesekan, maka akan
berlaku persamaan-persamaan :
Sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Tinjauan benda m1 Tinjauan benda m2
T = m1.g - m1.a ( persamaan 1) T = m2.g + m2.a ( persamaan 2)
Karena gaya tegangan tali di mana-mana sama, maka persamaan 1 dan persamaan 2 dapat
digabungkan :
m1 . g - m1 . a = m2 . g + m 2 . a
m1 . a + m2 . a = m 1 . g - m2 . g
( m1 + m2 ) . a = ( m1 - m2 ) . g
(m1  m2 )
a= g
(m1  m2 )

Persamaan ini digunakan untuk mencari percepatan benda yang dihubungkan dengan
katrol. Cara lain untuk mendapatkan percepatan benda pada sisitem katrol dapat ditinjau
keseluruhan sistem :
Sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Oleh karena itu semua gaya yang terjadi yang searah dengan arah
gerak sistem diberi tanda POSITIF, yang berlawanan diberi tanda
NEGATIF.
F= m.a
w1 - T + T - T + T - w2 = ( m1 + m2 ) . a

karena T di mana-mana besarnya sama maka T dapat dihilangkan.


w1 - w2 = (m1 + m2 ) . a
( m1 - m2 ) . g = ( m1 + m2 ) . a
(m1  m2 )
a= g
(m1  m2 )

Benda Bergerak Pada Bidang Miring.


Gaya - gaya yang bekerja pada benda.

Gaya gesek (fg)


Gaya gesekan antara permukaan benda yang bergerak dengan bidang tumpu benda akan
menimbulkan gaya gesek yang arahnya senantiasa berlawanan dengan arah gerak benda.
Ada dua jenis gaya gesek yaitu :
gaya gesek statis (fs) : bekerja pada saat benda diam (berhenti) dengan persamaan :
fs = N.s
gaya gesek kinetik (fk) : bekerja pada saat benda bergerak dengan persamaan :
fk = N. k
Nilai fk < fs.

2.6. Aplikasi Hukum I ,II, dan III Newton Dalam Kehidupan Sehari-hari
I. Hukum I
 Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.
 Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para
penumpang akan terdorong ke depan.
 Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke
belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.
 Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak , dgn
percepatan nol.
 Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh
karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).
 Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang,
ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser.
 Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja
pada benda itu.
 Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
 Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak peluru,
sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri. Pada saat peluru dilempar,
peluru akan terus bergerak secara beraturan setelah itu akan jatuh dan berhenti, titik
dimana peluru itu akan berhenti, dan akan terus diam jika tidak digerakkan.
 Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di pegang
kedua tangan.
 Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab mengikuti
arah gerak bis.
 Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.
II. HUKUM II
 Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan bertambah
besar.
 Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak, gaya
berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan
merasakan gaya berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal
yang sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift
bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift
dalam keadaan diam.
 Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya
dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.
 Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan
berbanding terbalik dengan massanya).
 Menggeser barang pada bidang miring.
 Berat badan kita ( W= m g ).
 Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan
lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
 Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan percepatan yang
maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan semakin
besar percepatannya.
 Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong
oleh satu orang.
 Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan terseret
puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti.
Terseretnya mobil menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena
massa mobil jauh lebih kecil dari pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama
mobil medapan percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak mengalami
percepatan.
 Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket mempengaruhi jarak
bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus menentukan kekuatan gaya yang
dibutuhkan untuk memasukkan sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara atlet
dan ring.

III. HUKUM III


 Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut
mendorong tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang
berlawanan(reaksi).
 Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada
meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita(reaksi).
 Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start mendorong pelari
ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.
 Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke
belakang(aksi), air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi).
 Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang.
Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
 Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai reaksi, peluru
pun mendorong senapan ke belakang.
 Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air
ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan, sehingga
perahu bergerak ke depan.
 Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa sakit karena
tiang memberikan gaya pada dia(reaksi).
 Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi).Reaksi : bola
memberikan gaya ke kaki.
 Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi). Reaksi : asap
mendorong roket ke atas.
 Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang(aksi). Reaksi : mobil bergerak ke
depan.
 Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke bawah pada kursi
dan kursi mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.
 Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena hasil dari
kekuatan interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan ke depan, mendorong ikan
melalui air.
 Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung mendorong ke
bawah udara. Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, udara juga harus
mendorong ke atas burung. Aksi-reaksi pasangan kekuatan memungkinkan burung untuk
terbang.
 Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian melepaskannya. Ketika
mulut balon dilepaskan, balon mendorong udara keluar. Pada saat yang sama, udara juga
mendorong balon. Gaya dorong udara menyebabkan balon terbang.
 Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, entah
batu atau benda lain ke luar dari perahu. Ini dilakukan ketika perahu sedang diam. Maka
perahu akan bergerak ke belakang jika anda melempar ke depan, dan sebaliknya.
 Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (gaya aksi);
air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan (gaya reaksi), sehingga
ikan gurita bisa berenang bebas di dalam air laut.
 Peristiwa gaya magnet.
 Adanya gaya gravitasi.
 Gaya listrik.
 Pantulan bola basket saat dribbling : Saat bola didribbling, pasti memanfaatkan lantai
sebagai tempat untuk memantulkan bola tersebut ke atas.
 Sebuah lokomotif menarik gerbong, gaya diberikan lokomotif kepada gerbong.

2.7. Contoh-Contoh Hukum Newton


Contoh Hukum I Newton adalah:
 meja yang diam selamanya akan diam (tidak bergerak) selama tidak ada gaya yang
bekerja padanya.
 karung di atas mobil terlempar ke depan ketika mobilnya tiba-tiba berhenti karena
tabrakan.
Contoh Hukum II Newton
 Jika ditarik dengan gaya yang sama mobil-mobilan yang massanya lebih besar (ada
beban) percepatannya lebih kecil
 Mobil-mobilan yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih besar akan
mengalami percepatan yang lebih besar pula
Contoh Hukum III Newton
 duduk di atas kursi berat badan tubuh mendorong kursi ke bawah sedangkan kursi
menahan (mendorong) badan ke atas.
 Jika seseorang memakai sepatu roda dan mendorong dinding, maka dinding akan
mendorong sebesar sama dengan gaya yang kamu keluarkan tetapi arahnya berlawanan,
sehingga orang tersebut terdorong menjauhi dinding
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan”. Dimana Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu
dan berbanding terbalik dengan massa benda itu “. Dimana Hukum III Newton berbunyi “ bila
suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan”.
Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intristik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat bergantung pada hakikat dan
jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.

Anda mungkin juga menyukai