Anda di halaman 1dari 2

 Memiliki Presisi

Sampel yang diambil harus memiliki presisi, dan hasilnya dapat diestimasi dengan
kesesuaian data sampel yang ada serta memiliki validitas. Presisi sendiri menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah ‘ketepatan’. Artinya, presisi merupakan sebuah ukuran
mengenai seberapa dekat serangkaian pengukuran dari satu sampel dengan sampel
lainnya. Sampel yang diambil harus dapat baik secara kualitas sekaligus kuantitas.
Artinya, jumlah sampel harus benar-benar dapat menggambarkan hasil yang terjadi.
Misalnya, rata-rata uang saku mahasiswa di Universitas X adalah Rp 100.000
berdasarkan hasil penelitian dua sampel yang terdiri dari Izmi dengan uang saku Rp
170.000 dan Bimo dengan uang saku Rp 200.000. Hal tersebut dapat dibilang benar,
namun tidak cukup untuk mewakili populasi secara keseluruhan. Maka, sampel harus
dibuat presisi, yaitu dengan menambahkan jumlah sampel, tidak bisa hanya
mengandalkan dua sampel yang sudah ada.

 Memiliki Akurasi

Akurasi pada sampel berkaitan dengan sifat, karakteristik dan ciri yang terkandung dalam
sampel yang digunakan atau bisa disebut representatif. Artinya, sampel yang disasar
harus tepat dan sesuai dengan populasi yang sudah diteliti, tidak boleh ada sampel yang
tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Misalnya jika peneliti melakukan penelitian mengenai jam belajar sekolah, populasi yang
diambil haruslah spesifik, seperti sekolah negeri atau sekolah swasta. Pasalnya, jika
peneliti mengambil populasi sekolah secara luas, maka akan terdapat sampel sekolah
boarding school atau pesantren yang tentu saja tidak memiliki karakteristik serupa
dengan siswa dari sekolah negeri atau swasta.

 Sederhana dan Mudah Dilaksanakan

Sampel harus bersifat sederhana dan mudah untuk didapat serta dilaksanakan, hal ini juga
berhubungan dengan presisi dan akurasi yang dibutuhkan dalam sebuah pengambilan
sampel. Misalnya, jika kita mau mengambil sampel terhadap Warga Negara Asing
(WNA), ada baiknya kita cukup mengambil sampel WNA yang tinggal di Indonesia
dibandingkan harus melakukan pengambilan sampel di luar negeri. Akan tetapi, perlu
diperhatikan juga kesesuaian karakteristik WNA yang tinggal di Indonesia dengan
karakteristik WNA yang kita butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai