Panduan Pelaporan Nilai Kritis
Panduan Pelaporan Nilai Kritis
01
RUMAH SAKIT TK. IV 14.07.01 BONE
WATAMPONE 2018
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Nilai kritis (panic value) adalah suatu nilai abnormal dari hasil
pemeriksaan lab baik nilai abnormal tinggi atau rendah, bila didapatkan pada
seorang Penderita dapat menimbulkan kondisi yang berbahaya dan mengancam
jiwa.Nilai kritis dari suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan
kelainan atau gangguan yang mengancam jiwa, memerlukan perhatian atau
tindakan. nilai abnormal suatu hasil pemeriksaan tidak selalu bermakna secara
klini, sebaliknya nilai normal dianggap tidak normal pada kondisi klinik tertentu.
Oleh karena itu perlu diperhatikan nilai rujukan sesuai kondisi khusus pasien.
karena nilai kritis merupakan gambaran keadaan patofisiologis yang mengancam
jiwa dan harus segera mendapat tindakan. Maka RS DR. M.Yasin menetapkan
pelaporan hasil kritis pemeriksaan laboratorium sebagai sala satu indicator
utama di rumah sakit.
C. TUJUAN
1. Pasien segera memperoleh tatalaksana pengobatan segera sesuai
dengan indikasi yang tepat.
2. Petuga dari unit terkait segera waspada dan memberikan laporan
berjenjang kepada dokter yang bertugas/DPJP.
D. TATA CARA
Pelaksana pemeriksaan laboratorium segera mencermati bila terdapat
nilai hasil laboratorium yang mencapai nilai kritis. Yaitu dengan :
1) Memastikan tidak ada sampel error
2) Memastikan prosedur pemeriksaan sudah benar (sudah diencerkan
bila hasil sangat tinggi, atau dilakukan pemeriksaan duplo)
1. Masih ada perawat atau ruangan yang tidak segera melaporkan hasil
pemeriksaan laboratorium kritis kepada DPJP.
2. Ruangan sulit untuk dihubungi ( misal : telepon nada sibuk ).
3. petugas laboratorium lupa.
NILAI KRITIS
NO JENIS PARAMETER
RENDAH TINGGI
Kimia Klinik
Glukosa
8. < 70mg/dL > 300 mg/dL
Hemoglobin
9. Hematokrit < 20 %