RESPIRASI
“PNEUMONIA”
OLEH
KELOMPOK IV F.13
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2016
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................... i
Latar Belakang..................................................................... 2
Tujuan................................................................................... 2
Bab II Pembahasan......................................................................... 3
Definisi Pneumonia............................................................... 3
Penyebab Pneumonia.......................................................... 3
Gejala Pneumonia................................................................ 4
Faktor Resiko....................................................................... 9
Patofisiologi Pneumonia...................................................... 11
Pemeriksaan Pneumonia.................................................... 12
Penatalaksanaan Pneumonia............................................. 14
Tahapan Terapi.................................................................... 16
Daftar Pustaka.................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
pneumonia.
dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penyakit
Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak
nafas cepat (40 sampai 50 kali atau lebih tiap menit) (Misnadiarly,
2008).
Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkima paru-paru dan
B. Penyebab
Jika diketahui dengan seksama, penyebab pneumonia ini
3
ini paru-paru yang terkena menyerap oksigen mengalami peradangan
dan berisi cairan. Proses ini biasanya bersamaan dengan infeksi akut
pada bronkhitis.
Penyakit pneumonia ini terjadi bila saluran udara pada paru-paru
ikut terserang infeksi. Infeksi ini banyak masalahnya, bisa saja muncul
2011).
C. Gejala
Khusus pneumonia ini dimulai dari rasa demam dan menggigil.
dari pernapasan. Rasa nyeri ini sering pindah ke bahu atau lambung,
lambung bagian atas dan rasa tidak enak pada dinding lambung
4
Gejala pneumonia biasanya yang tidak pernah luput adalah rasa
demam yang tinggi, sedang nafas sesak, nafas dan cepat dari biasa,
Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi sel radang dan cairan yang
Namun hal ini mengakibatkan fungsi paru terganggu dan sulit untuk
pneumonia.
1. Berdasarkan Klinis dan epidemiologis :
a. Pneumonia komunitas, meliputi infeksi saluran pernapasan
sakit.
c. Pneumonia aspirasi, infeksi oleh bakteri dan organisme
5
2. Berdasarkan bakteri penyebab
a. Pneumonia bakteri/tipikal
Pneumonia ini dapat menyerang semua usia dan
tersebut.
6
3. Berdasarkan Predileksi
a. Pneumonia Lobaris, pneumonia yang terjadi pada satu lobus
kiri.
b. Pneumonia bronkopneumonia, pneumonia yang ditandai
7
kapiler dan alveolus meningkatkan jarak yang harus ditempuh oleh
alveolus terisi sel darah merah, eksudat, dan fibrin, yang di hasilkan
dan inflamasi mereda; sel debris, fibrin, dan bakteri telah dicerna;
E. Faktor Resiko
Faktor resiko pada penyakit pneumonia dapat digolongkan
8
- Kontrol nyeri, fisioterapi
- Membatasi terapi immunosupresif
- Postur, tempat tidur kinetik
- Berhenti merokok sebelum operasi
b. Terkait terapi
- Posisi setengah-telentang (kepala naik 30º)
- Pencabutan dini jalur IV, selang ET, dan NG
- Minimalisasi penggunaan sedatif
- Hindari overdistensi lambung
- Hindari intubasi + re-intubasi
- Pertahankan tekanan manset ET >20 cm H2O
- Aspirasi subglotik selama intubasi
- Ubah simbol + drain sirkuit ventilator
c. Kontrol infeksi
- Mencuci tangan, teknik steril
- Isolasi pasien
- Survellans mikrobiologis
b. Terkait Terapi
- Ventilasi mekanis
- Pascaoperasi
c. Faktor epidemiologis
- Lingkungan
- Pekerjaan
- Bepergian keluar negeri
- Pendingin ruangan
F. Patofisiologi
Perjalanan mikroorganisme bisa sampai ke paru-paru, antara
lain :
9
1. Melalui inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang
tercemar
2. Melalui aliran darah dari infeksi organ tubuh yang lain
3. Melalui migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di
dekat paru-paru
(Misnadiarly, 2008).
Pada individu yang sehat, patogen yang mencapai paru
G. Pemeriksaan
Setelah mengetahui gejala klinis dan kelainan fisis melalui
10
memperkuat diagnosis apakah seseorang mengidap pneumonia
cara :
- Dibatukkan
- Didahului dengan proses perangsangan (induksi) untuk
dan ditutup rapat. Sputum ini harus segera atau tidak boleh lebih dari
11
24 jam, dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan (Misnadiarly,
2008).
Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang pada pneumonia,
yaitu:
- Tes darah rutin, dihitung sel darah putih dan protein reaktif-C
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada
12
c. Terapi oksigen yang dilembabkan dilakukan untuk
menangani hipoksia
d. Penanganan tambahan meliputi makanan kaya-kalori,
2. Terapi Farmakologi
a. Antibiotik, terutama untuk pneumonia bakteri. Pneumonia
lain.
b. Analgesik bisa diberikan untuk meredakan nyeri dada
pleuritik.
c. Mukolitik, membantu mengencerkan sekresi sehingga
I. Tahapan Terapi
1. Tindakan suportif, meliputi oksigen untuk mempertahankan P aO2 >
13
noninvasif (misalnya tekanan jalan napas positif kontinu) atau
komunitas) :
- Pasien yang tidak dirawat di Rumah Sakit, biasanya memberikan
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan materi pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pneumonia merupakan suatu infeksi pada parenkim paru yang
nyeri di dada.
3. Untuk terapi pneumonia umumnya diberikan antibiotik dan
15
DAFTAR PUSTAKA
Misnadiarly. 2008. “Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada
Populer.
Saydam, Gouzali. 2011. “Memahami Berbagai Penyakit: Pernapasan dan
Erlangga.
16