Anda di halaman 1dari 3

Desain yang simple, ekonomis, tidak korosi,mudah di instalasi dan perawatannya yang

mudah/murah menjadi pertimbangan tersendiri untuk pemilihan jenis tumpuan ini. Di


Indonesia jenis tumpuan ini sudah sangat dikenal oleh para konsultan maupun kontraktor
jembatan. Departemen Pekerjaan Umum bekerja sama dengan BSN telah mengatur SNI
Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads dengan dikeluarkannya SNI
3967 : 2008 yang mengatur Spesifikasi bantalan elastomer tipe polos dan tipe berlapis
untuk perletakan jembatan. SNI ini mengadopsi dari Standard International : AASHTO M
251-06, Standard spesicifcation for plain and laminated elastomeric bridge bearings

Elastomeric yang akan dipasang harus dilakukan pengujian oleh laboratorium


independent baik pengujian secara kekanis maupun pengujian bahan dan memenuhi
ketentuan yang tercantum dalam SNI 3967-2008 dengan ketentuan jumlah benda uji.

Ada 2 Type Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads :


1. Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads type polos
2. Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads type berlapis

Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads type polos :


Merupakan Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads yang dibuat dari
material ( Bahan Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads ) karet alam (
natural rubber ) maupun Karet Sintetis ( seperti Neoprene) tanpa di insert /disisipkan
lembaran pelat baja tipis ( biasanya tebal 3 mm ) didalamnya. Tumpuan jenis ini biasanya
dipakai pada jembatan dengan tingkat pembebanan rendah.

Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads type berlapis :


Merupakan Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads yang dibuat dari
bahan ( Bahan Karet Bantalan Jembatan atau Elastomeric Bearing Pads ) karet alam (
natural rubber ) maupun Karet Sintetis ( seperti Neoprene) yang didalamnya di insert
/disisipkan lembaran pelat baja tipis ( biasanya tebal 3 mm). Tumpuan jenis ini biasanya
dipakai pada jembatan dengan tingkat pembebanan yang lebih tinggi. Adanya
lembaran-lembaran pelat baja tipis ( minimal 3 lembar ) yang ada didalamnya dapat
mencegah terjadinya penggembungan ( bulging ).

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Perletakan Elastomerik Alam tersebut sebagai berikut :

1. Perletakan harus ditandai dengan jelas tentang jenis dan tempat pemasangan pada
saat tiba ditempat kerja. Alat – alat pengamanan yang cocok harus disediakan
sebagaimana diperlukan. Alat – alat penjepit sementara harus digunakan untuk
menjaga orientasi bagian-bagian dengan tepat.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrate Mixer dan alat bantu

Landasan Perletakan
Pemilihan bahan landasan harus berdasarkan cara pemasangan perletakan, ukuran
celah yang akan diisi, kekuatan yang diperlukan dan waktu pengerasan (setting time)
yang diperlukan. Dalam pemilihan bahan landasan, maka faktor-faktor berikut harus
diper-timbangkan : jenis perletakan; ukuran peletakan; pembebanan pada perletakan;
urutan dan waktu pelaksanaan; pembebanan dini; ketentuan geser (friction); pengaturan
dowel; ruangan untuk mencapai perletakan; tebal bahan yang diperlukan; rancangan dan
kondisi permukaan pada lokasi perletakan; penyusutan bahan landasan.

Komposisi dan kelecakan (workability) bahan landasan harus dirancang berdasarkan


pengujian dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas. Dalam beberapa hal, mung-
kin perlu melakukan percobaan untuk memastikan bahan yang paling cocok. Bahan yang
umum digunakan adalah adukan semen atau resin kimiawi, adukan encer (grout) dan
kemasan kering. Penggunaan bahan seperti timbal, yang cenderung meleleh di bawah
tekanan beban, meninggalkan bintik-bintik besar, harus dihindarkan.

Untuk menjamin agar pembebanan yang merata pada perletakan dan struktur
penyangga, maka perlu digarisbawahi bahwa adalah setiap bahan landasan, baik di atas
maupun di bawah perletakan, harus diperluas ke seluruh daerah perletakan.

Penyetelan Perletakan
Perletakan elastomer dapat diletakkan langsung pada beton, asalkan berada dalam tole-
ransi yang disyaratkan untuk kedataran dan kerataan. Sebagai alternatif, perletakan
tersebut harus diletakkan pada suatu lapisan bahan landasan

Perletakan yang menunjang lantai beton cor langsung di tempat


Bilamana perletakan dipasang sebelum pengecoran langsung lantai beton, maka acuan
sekitar perletakan harus ditutup dengan rapi untuk mencegah kebocoran adukan encer.
Perletakan, terutama permukaan bidang kontak, harus dilindungi sepenuhnya selama
operasi pengecoran. Pelat geser harus ditunjang sepenuhnya dan perhatian
khusus harus diberikan untuk mencegah pergeseran, pemindahan atau distorsi
perletakan akibat beban beton yang masih basah di atas perletakan. Setiap adukan
semen yang mengotori per-letakan harus dibuang sampai bersih sebelum mengeras.

Perletakan Yang Menyangga Unit-unit Beton Pracetak atau Baja


Suatu lapisan tipis adukan resin sistesis harus ditempatkan antara perletakan dan balok.
Sebagai alternatif, perletakan dengan pelat perletakan sisi luar dapat dibaut pada pelat
jangkar, pada soket yang tertanam dalam elemen pracetak, atau pada pelat tunggal yang
dibuat dengan mesin di atas elemen baja.

Bantalan Karet atau elastomer adalah penghubung dan penerus gaya antara
bangunan atas jembatan
dengan bangunan bawah jembatan.
Berikut adalah tahap pelaksanaan pemasangan Bantalan Karet atau Elastomer :

1. Pengadaan Elastomer
Bantalan karet atau elastomer harus dalam keadaan baik dan telah teruji serta
sesuai dengan spesifikasi, selain itu dimensi atau ukuran elastomer telah sesuai
dengan gambar rencana.
2. Persiapan peralatan
Peralatan yang harus disiapkan adalah dial gauge, jack hidrolik, hose, manifold,
Genset, dan peralatan lain yang dibutuhkan.
3. Pengukuran / leveling tumpuan pada abutment
4. Jack hidrolik ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan dan lakukan
pengangkatan
5. Pasang kayu penyangga sementara
6. Bantalan karet atau elastomer diletakkan dibawah pelat bantalan dan
direkatkan dengan lem, bagian atas jembatan diturunkan agar elastomer melekat
sempurna pada pelat.
7. Lakukan pengangkatan secukupnya hingga elastomer tergantung pada pelat
dan lepaskan kayu penyangga
8. Pasang mortar dibawah elastomer dan turunkan hingga elastomer masuk pada
mortar yang belum mengeras
9. Bersihkan dan rapihkan sisa mortar
10. Setelah mortar mencapai kekuatan yang diinginkan, jack hidrolik dan kayu
penyangga dapat disingkirkan.
11. Selesai

Anda mungkin juga menyukai