Anda di halaman 1dari 11

Makalah Dasar Teknologi Produksi Tanaman

Penyiapan dan Pengolahan Lahan Kering pada Komoditas Kedelai dan Jagung

Disusun Oleh :

Kelompok 3 :

Sabiah Dhiningtyas Utami (150510160034)

Rafli Pangestu C.S (150510160156)

Nugiarta Pratama (150510160179)

Asfan Fakhrudin (150510160219)

Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmatnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini di
buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Teknologi Produksi Tanaman.
Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang pengolahan lahan tanam
kering pada komoditas kedelai dan jagung. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan dan di susun dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, sehingga mendorong kami
untuk bisa memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Penulis
berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi siapa saja yang
membacanya. Amin.

Jatinangor, 16 Maret 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover..........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5
2.1 Pengolahan Lahan Tanam Kering pada Komoditas Kedelai ........................................................ 6
2.2 Pengolahan Lahan Tanam Kering pada Komoditas Jagung ......................................................... 7
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahan adalah lingkungan fisik yang terjadi dari iklim, relief, tanah, air, vegetasi serta
benda yang berada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan tanah.
Pengolahan lahan merupakan salah satu tahap untuk memproduksi suatu tanaman.
Pengolahan lahan berarti tindakan mengubah tanah pertanian dengan alat-alat tertentu
sampai memperoleh konsistensi tanah yang dikehendaki oleh tanaman.
Dalam sistem pertanian berkelanjutan, pengelolaan lahan merupakan salah satu
komponen pengelolaan teknologi pertanian. Mengapa demikian? Karena sistem
pertanaman intensif dapat mengarah pada pertukaran antara manfaat ekonomi dalam
jangka pendek dan kerusakan lingkungan seperti menurunnya kesuburan tanah dalam
jangka panjang.
Kegiatan pengelolaan lahan bertujuan untuk :
 Menciptakan kosistensi tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat
tumbuh benih
 Meningkatkan kecepatan infiltrasi akan menurunkan aliran permukaan (run
off) dan mengurangi bahaya erosi
 Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu
 Membenamkan gulma atau sampah yang berada di sekitar permukaan tanah ke
lapisan dalam sehingga tanah tambah subur
 Membunuh serangga, larva atau telur serangga melalui perubahan tempat
berkembang biak dan sinar matahari yang diperlukan
 Mengatur pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian secara optimal
 Mendapatkan hasil maksimal, dan
 Mempertahankan kelestarian sumberdaya lahan

Pengolahan lahan terbagi menjadi dua yaitu pengolahan lahan basah dan lahan kering.
Lahan basah adalah lahan yang selalu tergenang oleh air sepanjang tahun contohnya tanah
sawah. Sedangkan lahan kering adalah lahan yang kandungan air tanahnya sangat terbatas

4
nyaris tidak pernah tergenang atau digenangi air hampir sepanjang tahun dengan luas total
lahan kering 148 juta ha atau sekitar 78 persen dari luas daratan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang harus dipersiapkan untuk mengolah lahan kering pada komoditas
kedelai?
2. Bagaimana cara pengolahan lahan kering pada komoditas kedelai?
3. Apa yang harus dipersiapkan untuk mengolah lahan kering pada komoditas jagung?
4. Bagaimana cara pengolahan lahan kering pada komoditas jagung?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui persiapan untuk mengolah lahan kering pada komoditas kedelai

2. Mengetahui cara pengolahan lahan kering pada komoditas kedelai

3. Mengetahui persiapan untuk mengolah lahan kering pada komoditas jagung

4. Mengetahui cara pengolahan lahan kering pada komoditas jagung

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengolahan Lahan Tanam Kering pada Komoditas Kedelai


Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau tanah
persawahan. Dan juga di lahan kering, pada lahan sawah, umumnya dilakukan pada
musim kemarau, Sedangkan Pengolahan tanah bagi pertanaman kedelai di lahan
kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau karena kedelai tidak
mengkehendaki lahan yang terlalu basah tetapi kebutuhan air yang diperlukan
tanaman kedelai tetap tercukupi
Dalam mempersiapkan media tanam pada kedelai terdapat dua cara yaitu
persiapan tanpa olah tanah (ekstensif) dan persiapan dengan pengolahan tanah
(intensif).
- Persiapan lahan penanaman kedelai di areal persawahan dapat dilakukan secara
sederhana atau bisa disebut tanpa olah tanah, Mula-mula jerami padi yang tersisa
dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering. Selanjutnya,
dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m, yang panjangnya
disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman dibuat saluran
drainase selebar 25 cm - 30 cm, dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan
selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.
- Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan,
sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul atau
dibajak sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 40 cm
dengan kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan-petakan dengan panjang
antara 10 m – 15 m, lebar antara 3 m – 10 m, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara
petakan yang satu dengan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan
sedalam 25 cm. Antara petakan satu dengan petakan di belakangnya dibuat parit
selebar 30 cm dengan kedalaman 25 cm.
- Apabila lahan yang digunakan termasuk tanah asam (memiliki pH< 5) maka tanah
harus ditambahkan kapur supaya pH tanah sesuai dengan pH yang dibutuhkan

6
kedelai. Dosis pengapuran disesuaikan dengan pH lahan. Pengapuran dilakukan 1
bulan sebelum musim tanam, baisanya pada tanah yang memiliki keasamaan
tinggi dilakukan pemberian kapur dengan dosis 2-3 ton/ha. Diharapkan pada saat
musim tanam kapur sudah bereaksi dengan tanah, dan pH tanah sudah meningkat
sesuai dengan yang diinginkan. Kapur halus memberikan reaksi lebih cepat
daripada kapur kasar. Sebagai sumber kapur dapat digunakan batu kapur atau
kapur tembok. Pemberian kapur tidak harus dilakukan setiap kali tanam, tetapi
setiap 3-4 tahun sekali. Dengan pengapuran, tanah menjadi kaya akan Calsium
(Ca) dan Magnesium (Mg) dan pH-nya meningkat. Selain itu peningkatan pH
dapat menaikkan tingkat persediaan Molibdenum (Mo) yang berperan penting
untuk produksi kedelai dan golongan tanaman kacang-kacangan, karena erat
hubungannya dengan perkembangan bintil akar. Kapur disebar merata, kemudian
dilakukan pembalikan tanah dan tanah disiram hingga cukup basah
- Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk
yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 kg – 100 kg/ha,
dan Urea 50 kg/ha. Dosis pupuk dapat pula disesuaikan dengan anjuran petugas
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) setempat. Pupuk disebar secara
merata di lahan, atau dimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan kiri lubang
tanam sedalam 5 cm. Untuk jenis kedelai manis (edamame), jarak tanam 40 cm x
40 cm. Tanaman kedelai edamame dan koratame diberi pupuk dasar berupa Urea
sebanyak 600 kg – 800 kg, TSP 600 kg – 800 kg, dan KCl 400 kg per hektar.
Pupuk disebar merata pada lahan tanam.
- Untuk menghindari hama lalat bibit, sebaiknya pada saat penanaman benih
diberikan pula Furadan, Curater, atau Indofuran ke dalam lubang tanam.

2.2 Pengolahan Lahan Tanam Kering pada Komoditas Jagung


Penyiapan lahan jagung meliputi pengolahan tanah dan pembuatan saluran drainase.
Pengolahan tanah dapat dilakukan 2 kali, pertama kegiatan pembongkahan tanah dan kedua
meratakan, menghaluskan serta membersikan gulma dan sisa tanaman.Kemudian dibuat
saluran di sekelilngi lokasi pertanaman. Pada tanah berpasir, pengolahan tanah dapat
dilakukan secara minimum sedangkan pada tanah berlempung berat maka pengolahan tanah
dilakukan secara sempurna. Untuk tanah yang mempunyai struktur yang gembur, pengolahan
tanah tidak perlu dilakukan secara sempurna, cukup diolah sepanjang barisan tanaman
sedalam lapisan olah, yaitu sekitar 2 - 4 cm.

7
Penyiapan lahan untuk tanaman jagung dapat dilakukan dengan 3 cara:

1.Sistem TOT( Tanpa Olah Tanah), penyiaan lahan dilakukan dengan cara
melakukan pendongkelan sisa sisa tanaman, kemudian langsung ditanami
benih jagung. Keuntungannya adalah menekan biaya pengolahan tanah dan
memperpendek waktu tanam.

2. Pengolahan tanah minimum (minimum tillage) dapat dipraktekkan pada


tanah-tanah berpasir atau tanah ringan, pengolahannya dengan cara
mencangkul tanah pada bidang yang akan dijadikan barisan tanaman jagung
sedalam 15-20 cm hingga tanah mnjadi gembur. Keuntungannya adalah
menekan biaya pengolahan tanah dan mempercepat waktu tanam, terutama
menjelang musim kemarau tiba.

3.Pengolahan tanah maksimum/sempurna memiliki tujuan :

 Memperbaiki tekstur dan struktur tanah


 Memberantas gulma dan hama di dalam tanah
 Memperbaiki aerasi dan drainase tanah
 Mendorong aktifitas mikroorganisme tanah
 Membuang gas-gas beracun dari dalam tanah

Pengolahan lahan kering pada jagung meliputi :

1. Pencangkulan tanah hanya pada bidang yang akan ditanami benih saja.Bidang
pencangkulan hanya pada tempat ynag akan dijadikan barisan tanaman
jagung.Pencangkulan cukup selebar 20-30 cm dan kedalaman antara 15-20cm.
2. Permukaan tanah ditutup oleh mulsa jerami atau daun-daun kering.Mulsa berpengaruh
baik pada stabilitas kelembapan tanah,perbaikan kesuburan tanah dan dapat menekan
pertumbuhan gulma.
3. Pemberian pupuk kandang pada waktu pengolahan tanah berpengaruh meningkatkan
hasil jagung secara nyata,dengan pemberian kotoran ayam(2,5 ton-7,5 ton/ha)
ditambah 180 kg N/ha(I,Chamdi dan Sudaryono ,1994 dalam R,Rahmat)

8
4. Pengolahan tanah biasanya dilakukan pada awal musim kemarau yakni diperkirakan -
+ 15 hari sebelum masa tanam.

Benih jagung yang siap tanam pada lahan kering diberi jarak tanam 70x30 cm.
Penanaman dapat dilakukan dua kali setahun Okotber/November dan Maret/April.
Penanaman jagung dilakukan dengan cara menugal pada kedalaman 3-5 cm,tiap lubang diisi
2 benih(anonym)

9
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam penyiapan lahan
tanaman kedelai dapat dilakukan Tanpa Olah Tanam (TOT) khususnya pada lahan bekas
tanaman padi pada musim kemarau.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwasanya makalah yang kami susun masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan mendetails dalam menjelaskan
permasalahan yang ada pada makalah. Dan memperbanyak sumber-sumber yang
tentunya terpercaya
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sekalian, supaya penulis
bisa memperbaikinya kelak

10
DAFTAR PUSTAKA

Irwan, Aep wawan. 2006 repository.unpad.ac.id/924/1/budidaya_tanaman_kedelai.pdf


Diakses pada 12 Maret 2017

Anonim, 2009 nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/modul/13-


Brosur_kedelai1.pdf Diakses pada 12 Maret 2017

Humaeda, ume. 2014 http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/9263/pentingnya-


pengelolaan-lahan-pertanian Diakses pada 14 Maret 2017

Abdurachman, A., Dariah, A., dan Mulyani, A 2008


pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/p3272081.pdf Diakses pada 14 Maret
2017
Anonim, 2012 Teknologi Budidaya Jagung di Lahan Kering
sumsel.litbang.pertanian.go.id/new2/?p=107 Diakses pada 13 Maret 2017
Rukmana, Rahmat.n. 1998. Usaha Tani Jagung. Yogyakarta : kanisius

11

Anda mungkin juga menyukai