2
FILOSOFI LOGO TEMA 2018
TAHUN PERSATUAN
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
"Amalkan Pancasila:
"
2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
PERTEMUAN I
PERTEMUAN II
PERTEMUAN III
PERTEMUAN IV
3
Masa Prapaskah, yang mendahului dan menyiapkan masa
Paskah, adalah masa istimewa di mana Gereja mengundang pu-
tera-puterinya untuk lebih bertekun dalam amal kasih, doa dan
puasa (Mt. 6:1-6. 6-18). Ketiga tindak kesalehan tersebut bertujuan
pertama-tama untuk memperdalam relasi dengan Allah sendiri.
Relasi dengan Allah inilah yang kemudian kita sebut sebagai
hidup beriman.
4
Aksi Puasa Pembangunan tahun 2018 ini mengambil tema Amal-
kan Pancasila: Kita Bhinneka Kita Indonesia. Tema ini membantu
kita untuk memberi isi pada laku kasih, laku doa dan puasa kita.
Artinya, laku kasih, laku doa dan puasa kita, yang merupakan wu-
jud kasih kita pada Allah, menemukan sasaran kongkrit dan prak-
tisnya, yaitu merawat dan menumbuhkembangkan kebhinne-
kaan. Sasaran ini bukanlah sesuatu yang asing bagi Gereja. Bu-
kankah Gereja lahir dari persekutuan mereka yang berbeda (Gal.
3:28: Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, ti-
dak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau
perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus)?
Persatuan tidak lahir dengan menghilangkan perbedaan. Sebalik-
nya, persatuan hanya muncul melalui penghargaan atas perbe-
daan. Yang kita cari bukanlah keseragaman dalam perbedaan,
tetapi roh yang sama di balik setiap perbedaan. Tidak heran,
Gereja disebut communio – persekutuan, karena ia lahir berkat
Roh Kudus yang menyatukan.
5
Akhir kata, kami berterima kasih kepada anggota Komisi
Kerasulan Kitab Suci yang telah bekerja keras untuk
mempersiapkan bahan pertemuan lingkungan ini. Buku bahan
pertemuan lingkungan ini pun jauh dari sempurna, karena itu kami
mohon maaf jika terdapat kekeliruan di sana sini.
RD Carolus Putranto
6
AMALKAN PANCASILA:
Kita Bhinneka,
Kita Indonesia
7
PERTEMUAN I
PENGANTAR
Keluarga adalah bentuk komunitas terkecil dalam masyarakat.
Yang menarik adalah bahwa dalam komunitas terkecil ini sudah
ditemukan kebhinnekaan yang terbentuk karena sifat, minat dan
juga lingkungan sekolah serta tempat bekerja yang berbeda di-
antara setiap anggotanya. Bagaimana menyikapi kebhinnekaan
ini?
8
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Maha Pengasih, puji dan syukur bagi-Mu atas
anugerah-Mu yang melimpah bagi kami semua, terutama karena
Engkau telah mengutus Putera-Mu sendiri untuk datang dalam
hidup kami. Ia datang ke dunia supaya kami mengenal Engkau
sebagai Bapa dan hidup rukun sebagai saudara. Berilah kami
bimbingan dan terang-Mu agar dengan mendengarkan dan
mewartakan Firman-Mu, kami dapat bersatu dalam kebhinnekaan
kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
9
ULASAN BACAAN
10
orang dapat mendengarkan Firman dengan baik, tentu tidak da-
pat diabaikan. Kerjasama Marta-Maria menurut perannya masing-
masing, membuat Firman menjadi lebih mudah disampaikan.
11
BUTIR PERMENUNGAN
Marta sibuk sekali melayani.
Siapa yang dilayani Marta?
Pernahkah kita melayani seperti Marta?
Maria duduk dekat kaki Tuhan.
Mengapa Maria duduk dekat kaki Tuhan?
Pernahkah kita bertindak seperti Maria?
Marta meminta Yesus agar menyuruh Maria membantunya.
Mengapa Marta tidak ingin Maria duduk diam didekat Ye-
sus?
Apakah kita pernah bertindak seperti Marta?
Kata Yesus: “Maria telah memilih bagian yang terbaik”
Mengapa demikian?
Apakah kita juga telah memilih bagian yang terbaik?
SHARING
Pemandu meminta umat yang bersedia, untuk membagikan pe-
ngalaman hidupnya yang sejalan dengan butir permenungan di-
atas.
AKSI NYATA
Sewaktu menyebar undangan pertemuan Pendalaman iman,
Ketua Lingkungan meminta kepada umat lingkungan untuk mem-
bawa foto keluarga atau foto tentang sebuah peristiwa dalam
keluarga (dapat dalam bentuk digital di smartphone atau hard
copy).
12
DOA UMAT
Sewaktu menyebar undangan pertemuan Pendalaman Iman,
Ketua Lingkungan meminta kepada umat lingkungan yang ber-
kenan, untuk membawa tulisan doa umat / permohonan / uca-
pan syukur, untuk dibacakan pada sesi doa umat.
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Maha Pengasih, syukur atas rahmat yang telah
Kau curahkan dalam pertemuan ini. Sertai dan bimbinglah seluruh
anggota keluarga kami agar terjalin sebuah kebersamaan dalam
kebhinnekaan kami. Mampukanlah kami lebih memperhatikan fir-
man-Mu dan menerapkannya dalam kehidupan kami sehari-hari.
Kami panjatkan permohonan ini dalam nama Putera-Mu terkasih,
Tuhan kami Yesus Kristus yang hidup dan bertahta, sekarang dan
sepanjang masa. Amin
13
14
PERTEMUAN II
PENGANTAR
Salah satu sifat dasar Gereja Kristus adalah katolik, artinya univer-
sal – merangkul semua yang berbeda dalam satu keluarga (bdk.
Wahyu 7:9: … aku melihat… suatu kumpulan besar orang banyak
yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan
suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di ha-
dapan Anak Domba…). Karenanya keaneka-ragaman yang ada
diantara umat menjadi ciri khas dan kekayaan yang mewarnai
keberadaan Gereja dimanapun adanya. Dengan hikmat yang
berasal dari Allah sendiri, segenap umat beriman dipersatukan se-
hingga menjadi sehati dan sepemikiran mewujudkan cinta dan
perdamaian sejati bagi umat manusia.
DOA PEMBUKA
Allah Bapa di surga, kami umat-Mu mengucapkan syukur kepada-
Mu karena telah berkenan mengumpulkan kami didalam perte-
muan ini. Kami mau mendengarkan Engkau yang hadir ditengah
kami saat ini melalui Sabda Ilahi-Mu, sehingga kami semakin da-
pat memahami dengan baik setiap rencana-Mu bagi kami.
Curahkanlah berkat-Mu agar akal dan budi kami ini Kau mampu-
kan untuk menerima dan menghayati teladan dan pengajaran
dari-Mu. Doa ini kami hantarkan kepada-Mu dengan perantaraan
Putera-Mu terkasih Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa kini dan sepanjang masa, Amin.
ULASAN BACAAN
Orang-orang Kristen di Korintus terdiri dari orang-orang golongan
Yahudi maupun golongan Yunani. Mereka berselisih memperde-
batkan mengenai siapa yang sepatutnya menjadi pemimpin je-
maat Kristen di Korintus ini. Diantara mereka ada yang mendu-
kung Paulus, sedangkan kelompok lainnya mendukung Apolos.
Masih ada pula kelompok jemaat lainnya yang mengunggulkan
Kefas atau bahkan yang mengaku dari golongan Kristus.
17
BUTIR PERMENUNGAN
1. Jemaat Korintus terlibat perselisihan diantara mereka sendiri
untuk mengunggulkan pimpinan dari golongan masing-
masing. Mengapa bisa terjadi demikian ? Menurut anda,
apakah yang harus dilakukan untuk menghindari perpecahan
tersebut ?
2. Apakah permasalahan yang dialami oleh jemaat Korintus ini
juga terjadi pada komunitas gereja di lingkungan anda saat
ini ? Bagaimana tanggapan anda ?
3. Paulus menegaskan: bukan siapa yang menanam ataupun
siapa yang menyiram, melainkan Allah sendiri yang memberi-
kan pertumbuhan itu. Jelaskan maksud dari penegasan Paulus
ini !
4. Bagaimana anda memahami tentang kebhinnekaan dalam
komunitas ? Peran apa yang dapat kita lakukan agar kebhin-
nekaan dapat memperkaya komunitas?
SHARING
Fasilitator mengajak umat berbagi pengalaman mereka terkait
dengan kebhinnekaan dalam komunitas.
AKSI NYATA
Membawa foto komunitas, selanjutnya menceritakan ttg momen-
nya, siapa saja yang terlibat, dan suka duka nya
DOA UMAT
(Umat dipersilahkan menyampaikan doa-doa spontan)
18
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang maharahim, terima kasih untuk rahmat-Mu yang
Kau curahkan bagi kami didalam pertemuan ini. Bantulah kami
anak-anak-Mu ini, untuk membuka hati dan segenap akal budi
kami demi terwujudnya persatuan yang sejati dalam kebhinne-
kaan di lingkungan kami ini. Demi Kristus Tuhan dan juruselamat
kami, Amin
19
20
PERTEMUAN III
PENGANTAR
21
perbedaan etnis dan bahkan perbedaan agama sebagai bentuk
diskriminasi kemajemukan masyarakat Indonesia.
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang penuh Kasih, Puji dan Syukur kami haturkan
kepada-Mu atas berkat dan karunia- Mu bagi kami sehingga saat
ini kami dapat berkumpul bersama untuk mendengarkan Sabda-
Mu. Hari ini kami akan belajar tentang nilai- nilai kehidupan yang
diperjuangkan oleh negara dan Gereja-Mu yaitu Kebhinnekaan
Dalam Masyarakat. Kami bersyukur atas berkat-Mu bagi negara
kami yang kaya akan suku, agama, adat, budaya, tradisi, suku
bahkan etnis. Semoga bangsa yang penuh keanekaragaman ini
mau hidup bersatu padu, saling menghargai satu dengan yang
lain sehingga terciptalah perdamaian sejati di antara kami.
22
Semoga melalui Sabda-Mu yang kami dengar pada kegiatan Aksi
Puasa Pembangunan tahun ini, kami dapat menjadi pembawa
damai bagi bangsa dan negara yang kami cintai, terutama
didalam masyarakat tempat dimana kami berada. Demi Yesus
Kristus Putera-Mu Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Allah sepanjang segala masa. Amin
ULASAN BACAAN
23
menjadi percaya kepada Yesus Kristus (Kis 15: 3-4). Melalui hal ini
Paulus sebenarnya ingin menyampaikan pandangannya bahwa
Injil pun tidak hanya diberikan kepada bangsa Yahudi, melainkan
juga kepada seluruh bangsa, sehingga sudah seharusnya tidak
perlu mewajibkan sunat kepada orang percaya dan orang bukan
Yahudi. Akhirnya para rasul dan penatua yang kebanyakan
adalah orang Yahudi bersidang di Yerusalem (Kis 15: 6). Akibat
kebuntuan yang terjadi dalam persidangan, Petrus pun tampil ke
depan untuk menengahi perdebatan. Petrus menyampaikan
bahwa Tuhan telah memberikan keselamatan kepada semua
orang, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, dengan
demikian tradisi yang dibawa dari adat istiadat Yahudi sudah
seharusnya bersikap netral dan tidak membeda-bedakan (Kis 15:
7-11).
24
BUTIR PERMENUNGAN
25
merugikan pihak manapun.
Apakah upaya kongkret kita sebagai umat Katolik, sekaligus
sebagai seorang warga negara Indonesia ikut serta
mengupayakan kehidupan yang damai dan penuh persatuan
dalam kehidupan sehari-hari?
4) Apa yang disampaikan Petrus yaitu bahwa Tuhan telah
memberikan keselamatan kepada semua orang, baik orang
Yahudi maupun non Yahudi, dengan demikian seharusnya
bersikap netral terkait tradisi yang dibawa dari adat istiadat
Yahudi (Kis 15: 7-11).
Sikap dan tindakan apa yang penting untuk menghargai
keberagaman dalam masyarakat dan bangsa Indonesia
sebagai suatu anugerah dari Tuhan yang perlu dipraktekkan
dalam hidup sehari-hari terkait perbedaan budaya, pribumi
atau non pribumi, perbedaan warna kulit, perbedaan etnis dan
bahkan perbedaan agama?
SHARING
Setelah selesai tahap refleksi melalui beberapa pertanyaan diatas,
pemandu mengajak peserta melangkah ke tahap refleksi Sharing.
AKSI NYATA
26
1) Mendukung perdamaian dan persatuan bangsa Indonesia melalui :
kegiatan rohani bersama melalui kegiatan membangun
niat dalam doa-doa pribadi di keluarga dan/atau ber-
sama warga di lingkungan RT/RW dalam kegiatan doa
bersama,
mempromosikan perdamaian dan persatuan dengan
membuat gambar, karikatur, poster, baik melalui dunia
maya maupun secara fisik,
membangun dan memelihara sikap damai dengan
anggota keluarga, teman-teman, tetangga lingkungan
tempat tinggal dan orang-orang ditempat kerja serta di
manapun keseharian kita beraktifitas
2) Menghimpun warga dalam menciptakan suasana yang pe-
nuh rasa damai, dengan memberikan perlindungan kea-
manan melalui kegiatan Siskamling.
3) Membangun budaya cinta bangsa melalui kegiatan:
gotong royong menolong tetangga yang sedang
dalam kedukaan, mengalami sakit, kesulitan ekonomi,
dll
gotong royong kerja bakti memelihara dan menjaga
lingkungan RT/RW yang bersih dan Asri.
4) Membangun kebersamaan dan kekeluargaan, melalui
kegiatan :
arisan keluarga,
jalan santai,
bersepeda santai,
olah raga bersama di dalam lingkungan RT/RW
5) Memperkokoh rasa Kesatuan dan Persatuan warga RT/RW
dan warga di luar lingkungannya dengan kegiatan :
mengundang untuk merayakan kegiatan 17 Agustus
dengan upacara bendera,
pertandingan olah raga persahabatan,
penyuluhan dalam memelihara dan menjaga kebersi-
han lingkungan,
menciptakan ketertiban dan keamanan bersama.
27
DOA UMAT
Setelah refleksi, sharing dan membuat aksi nyata, peserta diajak
untuk menyampaikan doa permohonan secara spontan kepada
Allah. Doa ini bisa bersifat syukur, pujian, permohonan, penyesalan
dan sebagainya terkait dengan nilai hidup “Kebhinnekaan Dalam
Masyarakat’’ khususnya dalam usaha membangun kesatuan
bangsa, dan persekutuan dalam Gereja, Doa permohonan
ditutup dengan doa Bapa Kami.
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang mahabaik dan penuh kasih, kami bersyukur atas
berkat-Mu bagi negeri kami yang penduduknya terdiri dari
berbagai ragam suku, agama, budaya dan etnis. Kami mohon
berkat-Mu bagi masyarakat semua dan para pemimpin yang
mendiami tanah air ini. Semoga kami semua selalu disadarkan
agar berusaha memajukan, memelihara dan menjaga bangsa ini
dengan semangat persatuan dan kebersamaan. Kiranya Roh
Kudus-Mu senantiasa membantu kami semua tekun membangun
tanah air kami demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh
bangsa. Bantulah kami mewujudkan tanah air yang adil,
makmur, aman, damai dan sejahtera, sehingga tanah air
Indonesia yang kami cintai ini selalu mengingatkan kami akan
tanah air surgawi, tempat kami akan berbahagia abadi bersama
Dikau. Semua doa ini kami panjatkan kepada-Mu Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami. Amin.
28
PERTEMUAN IV
PENGANTAR
Dalam masa Prapaskah kita merenungkan sengsara dan wafat
Tuhan Yesus. Melalui kedua peristiwa itu, Tuhan kita menampak-
kan di satu sisi wajah Bapa yang mengasihi umat-Nya tanpa me-
ngenal batas dan di sisi lain wajah manusia yang taat melakukan
kehendak Allah.
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang mahabaik, kami sungguh bersyukur karena Eng-
kau memberi kesempatan kepada kami untuk berkumpul di
bawah terang Sabda-Mu. Dalam masa Prapaskah ini kami se-
makin disadarkan akan pentingnya aksi nyata dalam kehidupan
iman kami. Kami mohon tuntunan Roh Kudus-Mu dalam mewujud-
kan aksi nyata di tengah kebhinnekaan masyarakat kami. Leng-
kapilah kami dengan aneka karunia yang kami perlukan demi ter-
wujudnya aksi kasih tersebut. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan
dan pengantara kami. Amin.
ULASAN BACAAN
Kemenangan kerajaan Persia atas Babilonia telah mengubah ke-
adaan orang-orang Yahudi di pembuangan, terlebih setelah raja
Koresh mengijinkan mereka pulang kembali ke Yerusalem untuk
membangun kembali Bait Allah yang telah menjadi puing.
Kitab nabi Ezra 2:64-70 mengisahkan kelompok pertama bangsa
Israel yang kembali ke Yeruselem tersebut. Upaya mereka untuk
memugar Bait Allah menghadapi banyak hambatan. Salah satu
hambatan itu adalah minimnya sumber daya material dan manu-
sia. Hambatan lainnya adalah kehadiran kelompok-kelompok
pengacau yang jelas mengganggu pemugaran Bait Allah.
Belum selesai dengan kedua hambatan eksternal tersebut, orang-
orang Israel yang baru kembali dari pembuangan harus berha-
dapan dengan kebhinnekaan latar belakang yang ditemukan di
antara mereka sendiri. Rombongan yang pulang kembali dari
Babilonia terdiri dari beragam profesi: ada para imam dan orang-
orang Lewi; ada rakyat kebanyakan; ada para penyanyi, pe-
nunggu pintu gerbang dan juga budak.
30
Dari perikop ini, kita belajar untuk melihat keanekaan profesi,
peran serta latar belakang masyarakat sebagai kekuatan dan bu-
kan hambatan dalam berkarya untuk mencapai cita-cita ber-
sama. Setiap orang yang mau berkarya bersama semestinya
mengesampingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya dan
dengan sekuat tenaga mengarahkan segenap upayanya untuk
mencapai cita-cita bersama. Hal inilah yang dilakukan oleh orang
-orang Yahudi. Setiap orang Yahudi menyumbangkan tenaga
dan pikirannya menurut kemampuannya masing-masing. Keraga-
man profesi dan keahlian serta latar belakang yang ada dalam
masyarakat diarahkan untuk mewujudkan berdirinya kembali Bait
Allah. Dalam upaya bersama itu menjadi nyata bagi kita bagai-
mana kebhinnekaan merupakan kekuatan.
Satu hal yang dapat kita petik. Kita hidup di tengah bangsa dan
masyarakat majemuk. Kenyataan ini hendaknya tidak menciutkan
niat kita untuk secara aktif berkarya demi terwujudnya cita-cita
bersama bangsa kita, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil
dan sejahtera di atas dasar Pancasila. Walau kecil, kita adalah
bagian dari bangsa ini, Indonesia. Artinya, kita mengemban tang-
gungjawab sebagaimana saudara-saudari sebangsa lainnya, un-
tuk turut berkarya mewujudkan cita-cita bersama. Dengan
menuntaskan tanggung jawab tersebut, sebenarnya kita juga
menjalankan apa yang dikehendaki Tuhan Yesus sendiri, yaitu
menjadi garam dan terang dunia.
BUTIR PERMENUNGAN
1. Apakah saya merasa bahwa bekerja dalam kelompok dengan
anggota yang beragam latar belakangnya adalah
menyusahkan saja dan cenderung menolak bila ada kesem-
patan untuk ikut serta dalam kegiatan yang situasinya
demikian?
2. Apakah saya hanya bisa bekerja sama dengan orang-orang
yang mempunyai kesamaan dan kesetaraan status sosial, latar-
belakang, pendidikan, agama, suku dll?
3. Apakah setelah mengikuti pertemuan ini saya disadarkan dan
31
ingin terjun dalam aksi nyata kegiatan lintas agama, suku dan
ras?
4. Bagaimana seharusnya seorang pengikut Kristus bersikap dalam
melakukan aksi nyata di tengah masyarakat yang majemuk?
5. Apakah saya bangga menjadi warganegara Indonesia? Apa
alasannya?
SHARING
Fasilitator mengajak peserta untuk men-sharing-kan secara singkat
pengalamannya sehubungan dengan tema dan bila memung-
kinkan mengusulkan suatu aksi nyata.
AKSI NYATA
Memelopori suatu aksi nyata kegiatan di masyarakat tingkat RT/
RW/Kelurahan dengan tekanan pada kerjasama lintas agama,
suku dan ras. Kegiatan bisa meliputi aspek-aspek kesehatan, olah
raga, pendidikan, budaya dll. Misalnya dalam bentuk: olahraga
bersama, penyuluhan, pemberian beasiswa, pelayanan kese-
hatan dll.
DOA UMAT
Fasilitator memulai doa singkat kemudian mempersilakan umat
untuk berdoa secara spontan baik dalam bentuk permohonan
maupun ucapan syukur. Doa umat ditutup oleh fasilitator dengan
mendoakan bersama Bapa Kami.
32
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, terima kasih
atas rahmat kebhinnekaan yang Kau berikan pada bangsa kami:
suku, kebudayaan, pendidikan, pola hidup, dan agama. Sudilah
Engkau memupuk semangat persaudaraan antar warga masyara-
kat kami. Jauhkanlah masyarakat kami dari perpecahan. Semoga
kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan warga selalu
mendapat perhatian dari seluruh masyarakat.
Bapa, jadikanlah kami alat-Mu agar benar-benar menjadi garam
di tengah masyarakat dengan cinta dan semangat persaudaran
yang sejati. Demi Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus yang
hidup dan bertahta sekarang dan sepanjang masa. Amin.
33
34
35
TUHAN YESUS SEMBUHKANLAH KAMI (MB 285)
36
ALANGKAH BAHAGIANYA (PS 619)
BAHAGIA MANUSIA
37
DAYUNG DI ARUS
Ku naikkan syukurku
Buat hari yang Kau bri
Talk habis-habisnya
Kasih dan rahmatMu
Selalu baru dan tak pernah
Terlambat pertolonganMu
Besar setiaMu disepanjang hidupku
38
ALLAH ITU BAIK
BAPA SURGAWI
39
TIAP LANGKAHKU
Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
dan tangan kasihNya memimpinku
Di tengah g'lombang dunia menakutkan
hatiku tetap tenang teduh
Reff : Tiap langkahku, kutahu yg Tuhan pimpin
Ke tempat tinggi 'ku dihantarnya
Hingga sekali nanti aku tiba
Di rumah Bapa Surga yang baka
Di waktu imanku mulai melemah
dan bila jalanku, hampir sesat
Ku pandang Juru S'lamatku Yang Esa
aku kuat sebab Tuhan dekat ..... Reff
KASIH
Kasih pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan,
kasih pasti murah hati.
KasihMu, kasihMu ya Tuhan
40
41
42