Penulis: Harianto GP
PENDAHULUAN
sembunyikan teks
Posmodernisme1517 lahir karena kekacauan dunia dalam segala hal.1518 Ernest Gellner menyebut bahwa
gerakan ini kuat dan modis. Namun demikian, tidak jelas setan apa gerakan ini. 1519 Pemakaian istilah
"posmodernisme"1520 mulai tahun 1870-an, pertama kali digunakan oleh seniman Inggris. John Watkins
Chapman, dan tahun 1917 oleh Rudolf Panwitz. Kemudian muncul istilah-istilah "Pos-Impresionisme"
(1880-an) dan "Posindustrial" (1914-1922). Yang jelas dan tegas adanya penggunaan awalan "pos".
Ternyata pengertian posmodernisme banyak pengkaburan para ahli.
Yang mengakibatkan kekaburan makna istilah "postmodern" itu kiranya terutama adalah akhiran "isme"
dan awalan "pos"-nya. Sehingga dengan akhiran "isme" itu, posmodernisme biasanya dibedakan dari
posmodernitas. Yang pertama, menunjuk pada kritik-kritik filosofis alas gambaran dunia (world view),
epistemologi dan ideologi-ideologi modern. Yang kedua, menunjuk pada situasi dan tata sosial produk
teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya hidup, konsumerisme yang berlebihan, deregulasi
pasar uang dan sarana publik, usangnya negara bangsa dan penggalian kembali inspirasi-inspirasi
tradisi.1521
Kata "modern" berasal dari kata Latin "modo", yang artinya "barusan"; "pasca"; "yang terbaru": "(se)cara
baru": "mutakhir".1522 Sedangkan, kata "pos" mempunyai arti "sesudah". Jadi, posmodernisme
menyiratkan pengingkaran, maksudnya sesuatu itu bukan modern lagi. Sudah "modern" ditambah "pos".
jadi mempunyai pengertian: (1) sebagai hasil dari modernisme; (2) akibat dari modernisme; (3) anak
dari modernisme; (4) perkembangan dari modernisme; (5) penyangkalan akan modernisme; (6)
penolakan terhadap modernisme.1523 Akibatnya "posmodernisme" mengaburkan pengertian
modernisme. Ia menyiratkan pengetahuan yang lengkap tentang modernisme yang telah dilampaui
oleh zaman baru.
KASUS-KASUS
sembunyikan teks
A. Konteks Seni
Posmodern sendiri tercapai melalui inovasi yang tak henti-hentinya dalam sejarah. Contoh sekitar
tahun 1127, Suger sang kepala biarawan merekonstrusi basilica St. Denis di Paris. Gagasan
arsitekturnya menghasilkan sesuatu yang belum tampak sebelumnya. Secara klasik bukan Yunani,
bukan Romawi, bukan Romanesque. Suger tidak tahu bagaimana menyebutnya, hingga dia melirik
istilah Latin. "opus modernum" - sebuah karya modern. Arsitektur Suger ini akhirnya dikenal dengan
gaya "gothic" (istilah plesetan). Sejak itu terjadi perdebatan bagaimana klasik itu, gothic, modern,
atau bahkan posmodern.
Antagonisme Dialektis (debat: diskursus)
Sejak abad pertengahan, telah muncul rasa "antagonisme" antara "dulu" dan "kini", antara "kuno" dan
"modern". Barat dengan gencar menolak keadaan lama, dan berpacu meraih keadaan akan datang.
Pada tahun 1890-1900 muncul masa kejayaan inovasi teknologi massal. Misalnya sebagai berikut:
Temuan Teknologi Baru:
Pembakaran internal dan mesin diesel; generator turbin uap elektrik. Listrik dan bensin sebagai
sumber tenaga baru. Mobil, bis, traktor, dan pesawat terbang. Telepon, mesin tik, dan mesin pita
sebagai dasar dari manajemen sistem dan kantor modern. Produksi bahan sintetis dari industri kimia -
pewarna, plastik, dan serat buatan manusia, teknik material baru - beton, penguat, campuran
aluminium dan krom.
Temuan Media Massa dan Hiburan:
Periklanan dan sirkulasi massal surat kabar (1980-an). Gramofon (1877); Lumiere bersaudara
menemukan sinematografo dan Marconi menemukan telegraf tanpa kabel (1895). Transmisi gelombang
radio pertama Marconi (1901). Teater bioskop pertama, Pittsburgh Nickelodeon (1905).
Temuan Sains:
Pemapanan ilmu genetika pada 1900-an. Feud meluncurkan psikoanalisis (sekitar 1900-an). Penemuan
radioaktif uranium dan radium oleh Becquerel dan pasangan Currie (1897-1899). Model atom baru
Rutherford yang revolusioner menumbangkan fisika klasik (1911). Teori energi kuantum Max Planck
(1900) direvisi oleh Niels Bohr dan Rutherford (1913). Teori Relativitas Umum dan Khusus Einstein
(1905 dan 1916).
Perkembangan posmodern keilmuan dan informasi bisa dilihat dari: Pertama, dasar-dasar kosmologi
posmodern -- teori atom, kuantum, dan relativitas -- diletakkan antara 1890an dan 1916-an. Kedua,
kabel telepon tembaga modern digantikan oleh kabel serat optik posmodern yang meningkatkan
muatan data 250.000 kali lebih.
Tahun 1907 Picasso membuat gelombang modernisme. Ia pertama kali disebut seorang modernisme
dalam segi lukisan. Lukisan berjudul "Les Demoiselles d' Avignon" cukup menggegerkan. Ia menulis
dengan kemampuan realis yang tinggi. Tapi beberapa sejarawan mengatakan bahwa realisme telah
digulingkan atau kewibawaannya dihilangkan dengan penemuan fotografi. Inovasi teknologi fotografi
telah mengalahkan seni lukis - keaslian kerajinan tangan (seni). Doktrin realisme mendekati ajalnya.
Realisme mengantungkan diri dari pengetahuan dan cermin realistis. Tetapi, fotografi mengantungkan
diri dengan kekuatan reproduksi.
Paul Cezanne (1839-1906) tidak mengesampingkan realisme, tetapi ia memadukan dengan kekuatan
reproduksi. Ia memadukan kekuatan olah alam dengan silinder, bola, dan kerucut. Karya Paul dikenal
dengan sebutan "Kubisme", yang kemudian dikembangkan oleh Georges Braque (1907-1914). Kubisme
ini menyelamatkan karya lukis yang asli dilukis. Tapi, fotografi sebenarnya mengancam keaslian
lukisan -- seni tradisional -- karena ia lebih cenderung mereproduksi dari yang asli. Hal ini diutarakan
dengan tegas oleh Marxis Walter Benjamin (1936).
Jean Francois, filosofis Prancis, mengatakan:
Sebuah karya dapat menjadi modern hanya jika ia pertama-tama adalah posmodern. Posmodern
dengan demikian bukanlah akhir modernisme, tapi keadaan awalnya, dan keadaan ini konstan.
Sedangkan seni modern adalah yang menyajikan fakta bahwa yang tak terhadirkan itu ada. Untuk
memperlihatkan bahwa ada sesuatu yang dapat dipikirkan tetapi tidak dapat dilihat maupun dibuat
terlihat: inilah yang dipertaruhkan dalam lukisan modern.1524
Tahun 1914-1920 kubisme bergerak di Rusia. Kubisme di sini adalah meninggalkan penyangga lukisan
seni demi seni kinetik dan desain teknis yang diterapkan pada tipografi, arsitektur, dan produksi
industri.
Tahun 1930 di Jerman, Stalinisme menolak Kubisme dan menyebutnya sebagai "realisme sosialis".
Tahun yang sama juga munculnya pengertian "pop" oleh Andy Warhol. Dia dijuluki Paus seni Pop.
Warhol mengubah reproduksi mekanik itu menjadi seni dengan memindahkan citra foto ke layar sutra
yang dialaskan kanvas dan ditintai dari belakangnya. Ia punya slogan: "Apa yang Anda lihat apa yang
Anda dapat!"
Tahun 1946 di Amerika berkembang "ekspresionisme abstrak" Ini dipelopori oleh Jackson Pollock
(1912-1956).1525
Tapi dari perkembangan seni lukis, yang sangat mencolok adalah Marcel Duchamp (1887-1968) seorang
pelukis "Kubisme" - yang 1912 meramalkan bahwa beberapa objek "barang jadi" non seni akan
mempunyai nilai seni yang luar biasa hebatnya jika dipisahkan dari konteks aslinya, kegunaan, dan
maknanya. Aliran ini disebut "Konseptualisme", contohnya: Bottlerack (1914), urinal poselen yang
ditandatangani R. Mutt (1917), Piero Manzoni (1933-1963) mengawetkan tahinya sendiri dan
menjualnya, diberi judul "100% Pure Artist's Shit", Damien Hirst tahun 1994 memamerkan seekor
domba mati di dalam akuarium formaldehida, atau patung-patung di dalam darah atau air seni
seniman itu sendiri.
Jadi, inikah posmodernisme? Tidak! Posmodern berarti "bukan seni". Jean-Francois, filosof Prancis
menyebutnya "antimodernis" atau "akhir dari eksperimentasi".
B. Konteks Teori
Teori posmodern adalah satu konsekuensi dari obsesi abad ini akan bahasa. Bertrand Russel, Ludwig
Wittgenstein. Martin Heidegger dan pemikir abad 20 lainnya memfokuskan analisis mereka dan ide-ide
dalam pikiran ke bahasa untuk mengekspresikan pikiran. Para filosof, ahli logika, ahli bahasa, atau
ahli semiologi sepakat menjawab bertanya: "Apakah yang membuat pikiran menjadi berarti?" Mereka
menjawab: "struktur bahasa."
Ferdinand de Saussure, profesor linguistik (1857-1913) memandang bahasa sebagai fungsi dari sebuah
sistem. Contohnya: ia bertanya kepada dirinya sendiri: "bagaimana kamu memisahkan satu objek
linguistik yang koheren dari penggunaan bahasa yang membingungkan?" Jawabnya: (1) Cari aturan dan
konvensi dasar yang memungkinkan bahasa untuk digunakan, (2) Pelajari dimensi social dan kolektif
dari bahasa, ketimbang ucapan individu (3) Utamakan mempelajari tata bahasa ketimbang
penggunaan aturan ketimbang ekspresi, model-model ketimbang data. (4) Temukan infrastruktur
bahasa yang sama pada semua pembicaraan pada tataran tidak sadar."
Saussure membuka jalan bahwa linguistik atau bahasa sebagai alat untuk menganalisis kebudayaan.
Bahasa adalah kontrol kebudayaan. Bahasa adalah lahirnya kebudayaan.
Tahun 1908 Roman Jakobson dan N.S. Trubetzkoy mengembangkan bahwa linguistik atau bahasa dapat
menciptakan struktur antropologi. Bahasa mempunyai dua fungsi: (1) untuk membentuk hubungan
social, dan (2) untuk mengkategorisasikan lingkungan kita sebagaimana yang dilambangkan oleh
simbol-simbol.
Kritik Strukturalisme
Dematerialisasi dan formalisme mengkritik: sistem bahasa Saussure menghapus asal-usul material.
Sistem bahasa itu cenderung menghasilkan mendematerialisasikan dan memformalisasikannya.
Memformalkan manusia: "Aku berpikir, karena itu aku ada!" Cartesian membuktikan bahwa sang "aku" -
bagian yang paling penting dari logika dan filsafat Barat -- Sang "aku": adalah sebuah fiksi bahasa,
ditandai oleh guna, bukan makna, dan dihasilkan dengan cara yang sama seperti halnya metafora atau
metonimi, lenyap dalam penandaan penggunaan bahasa.
Nonhistoris: strukturalisme itu non historis, atau lebih tepatnya, ahistoris. Analisisnya valid tanpa
tergantung pada apa yang ada secara histories.
Pasca Strukturalisme
Roland Barthes (1915-1980) mengatakan analisis semiologis kembali jatuh ke dalam bahasa. Dia
mencatat bahwa semiologi itu sendiri dapat ditambahkan pada klasifikasi tipe-tipe metaforik. Di sini
Barthes mendukung Saussure sehingga bisa dilihat bahwa perkembangan posmodernisme "teori" terjadi
tumpang-tindih. Barthes merupakan eksponen awal dan elegan dari semiotika yang memperkenalkan
bahwa segala sesuatu dalam kebudayaan dapat dibaca sebagai sandi - tidak hanya literatur tapi juga
fashion, gulat, striptis, steak dan keripik, cinta, fotografi dan bahkan Japan Incorporated. Di sini,
1967, Barthes memproklamirkan "matinya sang pengarang", artinya pengarang tidak bisa lagi
menciptakan makna tetapi pembaca sendiri yang menciptakan makna. Teks-teks yang digunakan oleh
pengarang selalu bergeser maknanya, tidak stabil, dan dapat dipertanyakan. Ketidakstabilan inilah
dikenal dengan nilai 'derajat nol',
C. Konteks Sejarah
Arsitektur mengklaim memiliki tanggal yang tepat untuk penobatan posmodernisme adalah tanggal 16
Juli 1972, karena pada tanggal itu terjadi pemboman pembangunan perumahan Pruitt-Igoe St. Louis,
Missouri, kompleks perumahan yang di desain untuk orang-orang berpenghasilan rendah. Menurut
Charles Jencks, ini memproklamirkan kematian gaya internasional arsitektur modernis. Bangunan yang
tidak layak dihuni.
Tahun yang sama arsitek Amerika Robert Venturi (lahir 1925) memformulasikan kredo postmodern. Di
dalam "kotak kaca" sepihak, posmo menawarkan logat asli, dengan penekanan pada nilai local dan
partikuler sebagai lawan dad universalisme modernis. Ini berarti kembali ke ornamen, dengan rujukan
kepada sejarah masa lalu dan simbolismenya, tetapi dalam gaya parody yang ironis.
Contoh kasus Disneyland tidak bisa digambarkan sebagai model posmodernisme, karena ia tiruan dari
Main Street Amerika yang secara elektronis dianeksasi untuk taman hiburan dengan atraksi yang
beragam.
Akibat Posmodernisme dan Persoalan Teologis yang Muncul
Banyak hal yang bisa kita catat mengenai akibat kehadiran posmodernisme di dunia sebagai berikut:
Pertama, hilangnya batas antara seni dan kehidupan sehari-hari. Contoh kasus batas pornografi masih
menjadi kabur. Sisi lain Pimpinan Redaksi Matra, Riantiarno, dipenjara karena menerbitkan cover
"telanjang", tapi mantan istri Soekarno, Ratna Dewi Soekarno, potret "telanjang", didiamkan beredar
di masyarakat Indonesia. Kedua, tumbangnya batas antara budaya tinggi dan budaya pop. Contoh:
tidak sekadar air seni, "tahi" manusia, tetapi pakaian "dalam", payung, sepatu. Celana dan lainnya
dijadikan budaya tinggi. Ini jadi kacau dan membingungkan orang Ketiga, pencampuradukkan gaya
yang bersifat tiruan (parody), hiburan (pastime), ironi, kebermainan dan merayakan budaya
"permukaan" tanpa peduli pada "kedalaman". Contoh: di negeri kita semua produk yang laku ditiru
atau dipalsukan: dari sepatu. tas, kemeja, sabuk sampai buku dibajak, difotocopi, dan lainnya.
Keempat, hilangnya orisinalitas dan kejeniusan. Contoh: di negeri kita tidak mencari penemuan yang
benar-benar "baru". tetapi melanjutkan karya orang lain. Kita bisa melihat hasil penelitian para
ilmuwan LIPI yang tidak lagi dikaryanyatakan ke dalam kehidupan manusia, melainkan disimpan dalam
lemari dan tidak diutik-utik. Mereka menjadi "dokumen" ilmiah?
Asumsi bahwa kini seni cuma bisa mengulang-ulang masa lalu belaka: terjadi perubahan terus menerus
sehingga tidak stabil. Sebentar-sebentar terjadi perubahan budaya tanpa mengakardalamkan karya
budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, melainkan yang penting ada sesuatu yang "lain" (mungkin
penampian atau proses bergeraknya atau memulianya) maka itu menjadi populer dan digemari oleh
masyarakat. Contoh: budaya breakdance, video, kaset yang bergerak ke cd, komputer yang terus
menerus berubah kecanggihannya, dan sebagainya. Terjadi perubahan identitas terus menerus dan
akhirnya kita tidak mempunyai identitas yang benar.
Akhirnya terjadi perubahan cara melihat, berpikir, dan berbuat. Kondisi ini sangat membahayakan
pertumbuhan iman manusia. Contoh: untuk menjadi kaya, orang percaya tidak segan-segan pergi ke
orang "pintar".
Di Gereja, para Majelis tidak segan-segan mengusir "hamba Tuhan"-nya atau jemaat bila tidak sesuai
paham dengannya. Di Mexico, orang-orang "homo dan lesbi" diberi gereja tersendiri tanpa dinyatakan
statusnya tidak benar di mata Allah. Gereja-gereja dirusak dan dibakar, gereja lain diam bahkan
membantu pun tidak. Berbeda dengan kehidupan gereja di masa PB meskipun dianiaya tapi satu
gereja dengan gereja yang lain saling berhubungan.
KEKRISTENAN BERBICARA MASALAH POSMODERNISME
sembunyikan teks
Sebagai orang percaya kita perlu bersikap terhadap posmodernisme adalah back to Bible. 2 Tim
3:16 dan 2 Pet 1:19-21 telah membuktikan bahwa Alkitab adalah pedoman, langkah, dan dasar
keputusan hidup manusia. Tidak ada kitab yang lain bisa menyamai Alkitab. Alkitab adalah jawaban
posmodernisme orang percaya. Di sini Orang Kristen harus sepenuhnya berdiri pada "kekuatan" dan
"keillahian" Allah menapaki posmodernisme yang terus bergejolak dan seolah-olah tidak bisa
dibendung dengan "kekuatan" dan "keillahian" Allah.
Bukan berarti kita tidak boleh melakukan inovasi-inovasi terhadap ilmu pengetahuan. Kita boleh
berinovasi, tetapi kita harus menyadari dengan tepat apa yang Alkitab katakan dan apa yang tidak,
dan apa yang ilmu pengetahuan katakan dan apakah yang tidak dapat katakan. Inovasi-inovasi dalam
segala bidang ilmu pengetahuan yang benar harus memberi pada Allah sebagai pencipta. Pada saat
sama beriman kepada Allah sebagai pencipta harus juga memberi tempat pada ilmu pengetahuan
untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya. Jadi, segala yang kita lakukan harus kita serahkan
kepada Allah sebagai penciptanya. bukan kita yang mengakui inovasi-inovasi yang ada adalah kita yang
menciptakan1533 karena belum pernah diciptakan oleh orang lain.
https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=977&res=jpz