Anda di halaman 1dari 6

1.

Sebuah kisi yang memiliki 3000 garis tiap cm kita gunakan untuk menentukan
panjang gelombang cahaya. Sudut antara garis pusat dan garis pada orde pertama
adalah 8° (sin 8° = 0,140). Dan hasil di atas, panjang gelombang cahaya itu ialah
A. 2,70 x 10-8 m
B. 4,63 x 10-8 m
C. 3,70 x 10-7 m
D. 4,25 x 10-7 m
E. 4,67 x 10-7 m

2. Jika cahaya putih dilewatkan pada sebuab kisi difraksi maka akan dihasilkan tiga orde
pertama spektrum pada layar. Warna spektrum pusat tersebut adalah
A. Putih
B. Ungu
C. Merah
D. Merah dan Violet
E. Hijau

3. Dengan menggunakan kisi difraksi, kita ingin mempelajari suatu spektrum cahaya
matahari. Yang mana di antara warna-warna cahaya berikut yang paling kuat
dilenturkan
A. Biru
B. Violet
C. Hijau
D. Kuning
E. Merah

4. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5 x 10-7 m datang tegak


lurus pada kisi. Jika spektrum orde kedua membuat sudut 30° dengan garis normal
pada kisi, maka jumlah garis per cm kisi adalah
A. 2 x 103
B. 4 x 103
C. 4 x 103
D. 2 x 104
E. 5 x 104

5. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dan 5000 garis tiap cm. Sudut
bias orde kedua adalah 30°. Maka panjang gelombang cahaya yang dipakai
adalah…..( Angstrom)
A. 1250
B. 2500
C. 5000
D. 4000
E. 7000

6. Diinginkan untuk mengurangi pantulan dan suatu permukaan kaca (n = 1,6) dengan
menempelkan lapisan transparan yang tipis terbuat dan MgF2 (n = 1,38) pada
permukaan kaca itu. Tebal lapisan itu (dalam A) yang diperlukan agar diperoleh
pantulan minimum, apabila cahaya dengan λ = 500 nm datang secara normal adalah
A. 310
B. 510
C. 910
D. 2500
E. 10500

7. Cahaya yang tidak terpolarisasi dapat dijadikan cahaya terpolarisasi dengan


1) Pemantulan
2) Bias kembar
3) Absorbsi selektif
4) Interferensi

8. Warna biru langit terjadi karena cahaya matahan mengalami


A. Difraksi
B. Hamburan
C. Interferensi
D. Pemantulan
E. Pembiasan

9. Jika analisator dan polarisator membentuk sudut α, maka intensitas sinar yang
diteruskan sebanding dengan
A. Tan2α
B. Sin2α
C. Cos2α
D. Tan α
E. Sinα

10. Seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada dua celah sempit vertikal berdekatan
dengan jarak d = 0,01 mm. Pola interferensi yang terjadi ditangkap pada jarak 20 cm
dan celah. Diketahui bahwa jarak antara garis gelap pertama di sebelah kin ke garis
gelap pertama di sebelah kanan adalah 7,2 mm. Panjang gelombang berkas cahaya
adalah.
A. 180 nm
B. 270 nm
C. 360 nm
D. 720 nm
E. 1800 nm

11. Dua gelombang cahaya koheren berinterferensi. Di tempat-tempat terjadinya sinar


yang terang, beda fase kedua gelombang tadi sama dengan .... (n = 1, 2, 3, . .
1
A. (2n + 1)π
2
B. (n + 1)π
C. (2n + 1)π
D. 2 (n + 1)π
1
E. (n + 1)π
2

12. Dalam percobaan interferensi dua celah (percobaan Young) dipakai sinar kuning
monokromatis, maka pada layar terlihat
A. garis kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang di tengah kuning
B. ganis kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang di tengah gelap
C. garis berwama seperti pelangi dengan garis yang di tengah kuning
D. garis berwarna seperti pelangi dengan garis yang di tengah gelap
E. garis terang dan gelap berselang-seling dengan garis yang di tengah putih
13.

Hasil percobaan Young dengan sinar monokromatis dilukiskan seperti terlihat pada
gambar. Garis terang pada P terjadi jika PM — PL sama dengan
1
A. λ
2
B. λ
C. 2 λ
3
D. λ
2
5
E. λ
2

14. Pada percobaan Young (celah ganda), jika jarak antara kedua celahnya dijadikan dua
kali semula, maka jarak antara dua ganis gelap yang berturutan menjadi
A. 4 kali semula
B. 2 kali semula
C. 1 kali semula
4
D. 1 kali semula
2
E. Tetap tidak berubah

15. Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5
x 10-7 m. Garis gelap terang dapat diamati pada layar yang berjarak 1 m dari celah.
Jarak antara gelap ketiga dan terang kelima adalah
A. 0,85 nm
B. 1,62 nm
C. 2,55 nm
D. 3,25 nm
E. 4,87 nm

16. Suatu berkas cahaya monokromatis setelah melalui sepasang celah sempit yang
jaraknya 0,3 mm membentuk pola interferensi pada layar yang jaraknya 0,9 m dan
celah tadi. Bila jarak antara garis gelap kedua terhadap pusat pola 3 mm, maka
panjang gelombang cahaya adalah
A. 1,3 x 10-7 m
B. 2,2 x 10-7 m
C. 3.3 x 10-7 m
D. 6,7 x 10-7 m
E. 10,6 x 10-7 m

17. Pada suatu percobaan Young dipergunakan cahaya hijau. Apakah yang dapat
dilakukan untuk memperbesar jarak antara dua buah garis terang yang berdekatan
pada layar?
1) menjauhkan layar dan kedua celah
2) mengganti cahaya hijau dengan cahaya kuning
3) memperkecil jarak antara kedua celah
4) mengganti cahaya hijau dengan cahaya merah

18. Suatu cahaya menerangi celah ganda yang memiliki jarak antarcelah 0,10 cm
sedemikian hingga terbentuk pola gelap-terang pada layar yang berjarak 60 m. Ketika
pemisahan antarpola terang adalah 0,048 cm, maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan tersebut adalah . . . nm.
A. 200
B. 300
C. 400
D. 600
E. 800

19. Cahaya suatu sumber me!alui dua celah sempit yang terpisah 0,1 mm. Jika jarak
antara dua celah sempit terhadap layar 100 cm dan jarak antara garis gelap pertama
dengan garis terang pertama adalah 2,95 mm, maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah . . . mm.
A. 2100
B. 1080
C. 590
D. 480
E. 440

20. Untuk menentukan panjang gelombang sinar monokromatis digunakan percobaan


Young yang data-datanya sebagai berikut: jarak antara kedua celahnya = 0,3 mm,
jarak celah ke layar = 50 cm dan jarak antara garis gelap ke-2 dengan garis gelap ke-3
pada layar = 1 mm. Panjang gelombang sinar monokromatis tersebut adalah…(nm)
A. 400
B. 480
C. 500
D. 580
E. 600

21. Suatu celah sempit tunggal dengan lebar x disinari oleh cahaya monokromatis
dengan panjang gelombang 5890 angstrom. Agar terjadi pola difraksi maksimum
orde pertama pada sudut 30° maka besar x adalah……( Angstroom)
A. 11780
B. 17670
C. 23670
D. 5890
E. 29450

22. Sinar monokromatis (panjang gelombang di udara λ) yang tiba tegak lurus pada
selaput tipis (tebal selaput d dan indeks bias untuk sinar itu n) dan selaput berada di
udara, maka pemantulan sinar itu akan mengalami interferensi minimum (gelap) bila
d adalah


A.
4n

B.
n
3
C.
4n

D.
2n

23. Suatu berkas sinar sejajar mengenai tegak lurus suatu celah yang lebarnya 0,4 mm. Di
belakang celah diberi lensa positif dengan jarak titik api 40 cm. Garis terang pusat
(orde nol) dengan gelap pertama pada layar di bidang titik api !ensa berjarak 0.56
mm. Panjang gelombang sinar adalah –
A. 6,4 x 10-7 m
B. 6,0 x 10-7 m
C. 5,2 x 10-7 m
D. 5,6 x 10-7 m
E. 0,4 x 10-7 m

24. Jika sinar putih melewati prisma, maka deviasi sinar ungu lebih besar daripada
deviasi sinar biru. Hal ini disebabkan karena
A. indeks bias ungu Iebih kecil daripada indeks bias biru
B. indeks bias ungu sama dengan indeks bias biru
C. kecepatan cahaya ungu lebih besar daripada kecepatan cahaya bias biru
D. frekuensi ungu Iebih kecil daripada frekuensi bias biru
E. indeks bias ungu lebih besar daripada indeks bias biru
25. Suatu cahaya melewati celah ganda yang memiliki jarak antarcelah 0,10 cm
sedemikian sehingga hingga terbentuk pola gelap-terang pada layar yang berjarak 60
cm. Ketika pemisahan antarpola terang adalah 0,048 cm, maka panjang gelombang
cahaya yang digunakan tersebut adalah
A. 200 nm
B. 300 nm
C. 400 nm
D. 600 nm
E. 800 nm

26. Panjang gelombang cahaya dalam A yang menyinari dua celah identik yang terpisah
sejarak 0,10 cm, ketika terang yang diamati sejauh 60,0 cm dan layar nampak
terpisah sejarak 0,048 cm adalah
A. 8000
B. 6000
C. 4000
D. 3000
E. 2000

27. Dua celah yang beijarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5
x 10. Garis gelap terang dapat diamati pada layar yang berjarak 1 m dan celah. Jarak
antara gelap ketiga dan terang kelima
adalah
A. 0,85 nm
B. 1,62 nm
C. 2,55 nm
D. 3,25 nm
E. 4,87 nm

28. Seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada dua celah sempit vertikal berdekatan
dengan jarak d = 0,01 mm. Pola interferensi yang terjadi ditangkap pada jarak 20 cm
dan celah. Diketahui bahwa jarak antara garis gelap pertama di sebelah kanan adalah
7,2 mm. Panjang gelombang berkas cahaya adalah
A. 180 nm
B. 270 nm
C. 360 nm
D. 720 nm
E. 1800 nm

29. Gambar di bawah menunjukkan sinar monokhromatik (λ = 6000A) melewati celah-


celah tunggal yang lebarnya 0,3 mm. Untuk mendapatkan daerah terang kedua
berjarak 1 cm
dan titik 0, maka jarak L adalah

A. 0,2 m
B. 0,3 m
C. 2,0 m
D. 3,3 m
E. 5,0 m

30. Seberkas cahaya yang melalui kisi difraksi dengan 5000 celah/cm menghasilkan
spektrum garis terang orde kedua membentuk sudut 30° terhadap garis. normalnya.
Panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah....
A. 5 x 10-7 m
B. 2,5 x 10-7 m
C. 5x 10-6 m
D. 2,5 x 10-6 m
E. 4 x 10-4 m

31. Serberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm menyinani


tegak lurus kisi yang memiliki ketetapan 300 garis/mm. Orde maksimum yang dapat
diamati..
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9

32. Selaput air sabun yang tipis indeks biasnya Seberkas cahaya sinar kuning dijatuhkan
secara tegak lunus ke selaput tersebut yang panjang gelombangnya 6000 A. Ternyata
interferensi antara sinar yang dipantulkan oleh permukaan atas dan bawah
menunjukkan interferensi konstruktif, maka tebal selaput tersebut ialah...
0
A. 1000 A
0
B. 1125 A
0
C. 1250 A
0
D. 1375 A
0
E. 1500 A

33. Cahaya tak terpolanisasi dapat menjadi terpolarisasi melalui pemantulan pada bahan
optis. Pada gejala tersebut dapat diterangkan hal-hal sebagai berikut
1) jumlah sudut datang dan sudut bias 90°
2) cahaya terpolarisasi sempurna hanya terdini atas satu arah getaran
3) sudut dateng ditentukan oleh indeks bias bahan optic
4) sudut datang merupakan sudut kritis

34. Jarak lampu sebuah mobil 122 cm. Panjang gelombang rata-rata cahaya yang
dipancarkan kedua lampu mobil itu 500 nm. Jika nyala kedua lampu itu diamati oleh
seseorang yang diameter pupil matanya 2 mm, maka jarak maksimum mobil dengan
orang tersebut supaya nyala kedua lampu
masih tampak terpisah adalah
A. 250 m
B. 400 m
C. 2500 m
D. 4000 m
E. 5000 m

Anda mungkin juga menyukai