Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

Praktek Jaringan Komputer


“JARINGAN DENGAN SUBNET DASAR”

1. Budi Setiawan 1731130003

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2018
Jaringan dengan Subnet Dasar

7.1. Tujuan :
 Mengenal penomeran IP dengan cara subnet
 Mengenal dan memahami layer Internet
7.2. Dasar Teori
Subnet adalah penomeran dengan membagi network default menjadi
beberapa network . Dalam pembagian subnet terdapat 2 model yaitu :dengan
masing masing subnet mempunyai jumlah anggota sama dan dengan jumlah
anggota tidak sama atau dikenal dengan VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Penomeran net pada suatu subnet adalah dengan mengambil bit-bit dari sisi kiri
pada bagian host id.
Pada klas C default nomer host adalah 8 bit terakhir seperti pada contoh
pemodelan network Klas C
11111111.11111111.11111111.00000000
|-------------------------------------|--------------|
NETID HOSTID
Sehingga jika akan dibuat 2 buah subnet pada klas C tersebut maka sebuah bit
pada host id diambil untuk digunakan sebagai netid
11111111.11111111.11111111.10000000
|------------------------------------------|--------|
NETID HOSTID
Jika akan dibuat 4 buah subnet maka akan menjadi
11111111.11111111.11111111.11000000
|--------------------------------------------|--------|
netid hostid
dan seterusnya.
Berikut ditunjukan suatu tabel contoh untuk beberapa kemungkinan:
Nets menyatakan banyaknya subnet yang dibuat
Hosts menyatakan banyaknya host dalam sebuah subnet
Netmask menyatakan penulisan nomer netmaskingnya
Tabel 7.1. Contoh jumlah subnet Klas C, jumlah host per subnet dan netmask
Nets Hosts netmask
2 126 255.255.255.128 (11111111.11111111.11111111.10000000)
4 62 255.255.255.192 (11111111.11111111.11111111.11000000)
8 30 255.255.255.224 (11111111.11111111.11111111.11100000)
16 14 255.255.255.240 (11111111.11111111.11111111.11110000)
32 6 255.255.255.248 (11111111.11111111.11111111.11111000)
64 2 255.255.255.252 (11111111.11111111.11111111.11111100)

Tabel 8.2. Contoh subnet Klas C, nomer net, nomer broadcast dan total host
Netmask Sub Net B'cast Min Max Hosts Total Hosts
128 2 0 127 1 126 126
128 255 129 254 126 252

192 4 0 63 1 62 62
64 127 65 126 62
128 191 129 190 62
192 255 193 254 62 248

224 8 0 31 1 30 30
32 63 33 62 30
64 95 65 94 30
96 127 97 126 30
128 159 129 158 30
160 191 161 190 30
192 223 193 222 30
224 255 225 254 30 240

Dimana :
Subnet adalah jumlah subnet
Networks adalah nomer network
Broadcast adalah nomer broadcast
Min IP nomer IP terkecil dalam subnet tersebut
Max IP nomer terbesar dalam subnet tersebut
Host adalah jumlah total host dalam subnet tersebut
Contoh jika sebuah network klas C mempunyai 4 buah subnet default maka
Tabel 7.2. Contoh uraian pengelopokan IP subnet klas C
Network ke 0 Broadcast 0 Netmask 0 Nmr Hosts
192.168.1.0 192.168.1.63 255.255.255.192 192.168.1.1 - 62
Network ke 1 Broadcast 1 Netmask 1 Hosts
192.168.1.64 192.168.1.127 255.255.255.192 192.168.1.65 -126
Network ke 2 Broadcast 2 Netmask 2 Hosts
192.168.1.128 192.168.1.191 255.255.255.192 192.168.1.129 -190
Network ke 3 Broadcast 3 Netmask 3 Hosts
192.168.1.192 192.168.1.255 255.255.255.192 192.168.1.193 -254

Gambar 7.1. Model subneting jaringan


7.3. Bahan dan alat percobaan
 HUB/Switch
 PC/Host
 Sistem Operasi Win-XP
7.4. Langkah kerja percobaan
1. Buat semua komputer terhubung ke switch/hub yang sama
2. Buatlah 2 buah group atau kelompok PC-Host dalam LAB, masing masing
group akan dikelompokkan dalam sub-net. Buat 8 buah subnet pada subnet
mask 255.255.255.224
3. Edit properti network pada windows xp seperti pada tabel isian percobaan
yang di atas dengan mengganti nomer broadcast dan nomer netmask, serta
sesuaikan dengan nomer IP Host masing-masing, termasuk subnet 1-8
4. Ambil subnet yang ganjil (1,3,5,7)
5. Nomer gateway dan dns boleh dikosongkan
6. Berilah perintah ping ke komputer lain yang satu group maupun yang
tidak dalam satu group masing-masing catat hasilnya
7. Berilah perintah ping ke host lain yang satu group dan yang bukan satu
group/subnetnya catat hasilnya
8. Lakukan percobaan percobaan seperti di atas dan catatlah hasilnya

7.5. Hasil

Subnet 0 = 1 – 30
Subnet 1 = 33 - 62
Subnet 2 = 65 - 94
Subnet 3 = 97 - 126
Subnet 4 = 129 - 158
Subnet 5 = 161 - 190
Subnet 6 = 193 - 222
Subnet 7 = 225 - 254

Subnet yang digunakan dalam praktikum adalah :


Subnet 1 = 192.168.1. 35
Subnet 3 = 192.168.1. 99
Subnet 5 = 192.168.1. 182
Subnet 7 = 192.168.1. 228

Net mask yang digunakan dalam praktikum adalah


Net mask = 255.255.255.224

Jika subnet 1 mengeping ke subnet 3, 5, 7 maka akan menghasilkan destination


host unreachable, berbeda dengan jika subnet 1 mengeping ke subnet 1 maka akan
menghasilkan reply.
7.6. Kesimpulan
Jika subnet 1 mengeping ke subnet 3, 5, 7 maka akan menghasilkan
destination host unreachable, karena subnet 1 berada pada network yang berbeda
dengan nomor network subnet 3,5,7. Berbeda dengan jika subnet 1 mengeping ke
subnet 1 maka akan menghasilkan reply. Hal ini disebabkan karena subnet 1
dengan dengan subnet 1 lainnya terhubung memlui peberian nomor network yang
sama. (dengan syarat nomor ip masih dalam range yang telah ditentukan disetiap
kelasnya).

Anda mungkin juga menyukai