PEMBAHASAN
Pada penelitian ini penliti ingin mengetahui Hubungan Antara Perilaku Ibu
(62.5%).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
informasi yang diterima oleh responden serta kurang nya pemahaman responden
42
43
(68.8%), dan kategori sikap baik sebanyak 10 responden (31.2%). memiliki sikap
perkembangan anak. Dan 22 responden (68.8%) memiliki sikap yang kurang baik.
Hal ini didukung oleh Notoatmodjo yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat
faktor pengalaman pribadi, orang lain yang dianggap penting, media massa,
pun tidak selalu dilihat dari tingkat pengetahuan karena sikap merupakan suatu
respon yang bersifat tertutup yang akan memberikan pengaruh terhadap tindakan
selanjutnya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
44
yang menyatakan bahwa sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek dan menggambarkan suka atau
seseorang.
anak.
perkembangan anak.
45
merupakan respon seseorang terhadap stimulasi dalam bentuk nyata atau terbuka.
(Notoatmodjo, 2013).
responden moyoritas tidak pernah mengajak anak tentang alat permainan edukatif
Berdasarkan ketentuan, jika nilai P > 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan nilai hasil uji yang didapat P = 0,000 < α = 0,05, maka dapat ditarik
diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri dan orang lain, media masa
yang berpengetahuan lebih semakin paham dengan materi, strategi serta mampu
dipengaruhi oleh media masa, hubungan sosial dan pengalaman. Dari segi
pekerjaan mayoritas berprofesi sebagai petani dan IRT, dimana untuk memenuhi
kebutuhan setiap hari kebanyakan dari mereka melakukan aktivitas jauh dari
paparan media masa, kurangnya pengalaman dan interaksi sosial dengan orang-
perkembangan anak.
Dalam menuju kedewasaan, orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi apa
yang menjadi hak-hak anak. Untuk itu, pengetauan yang baik merupakan hal yang
perlu dicapai karena dapat menjadi salah satu faktor pendukung stimulasi terhadap
perkembangan anak.
Pengetahuan ibu yang baik tentang alat permainan edukatif bukan berarti
perkembangan anaknya normal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, bahwa
pengetahuan ibu yang baik juga terdapat perkembangan anak untestable. Menurut
analisa peneliti bahwa perkembangan anak untestable dapat terjadi karena pada
saat dilakukan pengambilan data, anak tersebut menangis dan menolak untuk
Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini (2009)
perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-E tahun di TK
47
Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh oleh
Wahyuni (2016) dengan judul “hubungan pengetahuan dan sikap orang tua
Menurut Hurlock dalam Rini (2012) interaksi antar anak dan orang tua
sangat bermanfaat bagi keseluruhan proses perkembangan anak karena jika terjadi
kelainan dalam proses tumbuh kembang anak maka orang tua bisa dengan cepat
dimiliki anak sehingga anak dapat mencapai perkembangan optimal sesuai dengan
tahapan usianya.
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Wong
memberikan hasil akhir yang berbeda dan memiliki ciri tersendiri pada setiap anak
(Rini, 2012).
Pengetahuan yang baik tentang cara cara, kegiatan atau materi yang bisa
membuat anak tertarik dan menggemasnya dalam program kegiatan yang menarik
penting karena dapat mendukung perilaku stimulasi yang baik dari orang tua
perkembangan anak akan semakin baik sesuai dengan analisa yang di dapat
adanya faktor lain yang dapat menyebabkan hambatan pada perkembangan anak
tersebut. Faktor lain yang di maksud yaitu pendidikan kurang, dan kurangnya
Berdasarkan ketentuan, jika nilai P > 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan nilai hasil uji yang didapat P = 0,001 < α = 0,05, maka dapat ditarik
sikap ibu dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Yayasan Pendidikan
bahwa sikap adalah tingkah laku, perbuatan yang berdasarkan pada pendirian
pendapat atau keyakinan. Sedangkan menurut Moelono sikap adalah tindakan atau
tingkah laku yang dipilih diantara sejumlah pilihan tindakan yang bisa dilakukan.
Hal ini telah diselidiki sejak peralihan abad ke – 19 melalui eksperimen amggapan
spesifik terjadi harapan – harapan atau dengan kata lain hal-hal yang pernah
(2016) dengan judul “hubungan pengetahuan dan sikap orang tua tentang konsep
alazhiim lapangan Manado” , mengatakan bahwa tidak ada hubungan sikap orang
tua tentang konsep bermain dengan tingkat perkembangan motorik anak usia
“Penelitian Hubungan Sikap dan Keaktifan Ibu dalam Stimulasi Anak dengan
yang mengetahui dan memberikan alat permainan sesuai dengan usia toddler (1-3
tahun), 26 responden yang tidak mengetahui dan memberikan alat permainan yang
tidak sesuai usia toddler (1-3 tahun), dan 10 responden yang hanya memberikan
50
alat permainan yang sudah ada. Dari penelitian tersebut juga dikatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan yang menjadi fungsi dari sikap,
dengan pemberian stimulasi yang tepat melalui alat permainan pada anak usia 1-3
tahun.
17.5%-43.5% anak mulai lahir sampai usia 5 tahun mengalami masalah dalam
stimulasi tumbuh kembangnya, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan para ibu
dalam memberikan permainan yang sesuai dengan usia anak (Wycoff dalam
Tangga (SKRT) sepanjang tahun 2007-2010 menunjukkan bahwa 87% dari 100%
orang tua memberikan alat permainan yang tidak sesuai dengan usia anak, selain
karena alat permainan yang sesuai dengan usia anak tergolong mahal,
ketidaktahuan orang tua dalam memilih juga menjadi salah satu faktor pemicunya
Anak usia prasekolah merupakan masa dimana anak tersebut berkembang fisik,
sangat berpengaruh terhadap persiapan untuk masa depan anak tersebut. Saat
anak bermain suatu permainan, ada satu peran vital orang tua yakni memotivasi.
Orang tua harus mengetahui apakah permainan ini dapat membahayakan anak
atau tidak. Peran memotivasi muncul saat melakukan dialog dengan anak untuk
meningkatkan rasa percaya diri pada anak, kemandirian, inisiatif, kreatifitas, serta
kreativitas anak, perkembangan mental dan emosional yang harus diarahkan agar
berinteraksi dengan orang lain seperti buku saku, adanya informasi baru mengenai
anak, Sikap yang semakin baik maka Perkembangan anak akan semakin baik,
sesuai dengan analisa sikap yang semakin baik ternyata masih terdapat
perkembangan anak yang kurang baik. Biasanya dikarenakan karna faktor lain
perkembangan anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji Statistik (uji
0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan nilai hasil uji yang didapat
P = 0,000 < α = 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya, ada hubungan antara tindakan ibu dengan perkembangan anak
usia pra sekolah di TK Yayasan Pendidikan Sola Fide Medan Tuntungan Tahun
2017.
perilaku kesehatan. Tindakan merupakan overt behavior atau suatu respon nyata
sesuatu kegiatan tetapi masih tergantung tuntunan maupun panduan orang lain.
perintah dari orang lain. (3) Adopsi (adoption). Adopsi merupakan tindakan yang
dengan ayah. Tindakan ibu setiap harinya selalu dilihat oleh anaknya. Perilaku
seorang anak dapat muncul akibat dari pengalaman, baik yang dilihat, dilakukan
Kebanyakan anak-anak suka meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Hal
ini disebabkan karena dalam anggapan mereka orang tua merekalah yang paling
normal, bukan berarti perkembangan anak tersebut tidak ada hubungannya dengan
orang tua dalam mendidik anak. Oleh karena itu, tindakan ibu sangat penting
perkembangan anak. Tindakan yang semakin baik maka perkembangan anak akan
semakin baik. Sesuai dengan analisa yang di dapat tindakan yang baik sebanyak
tindakan sangan baik masih terdapat perkembangan anak yang kurang baik
sebanyak 1 (3.1%) hal ini di karenakan karna masih kurang orang tua atau
terdapat faktor lan yang kurang mendukung dalam memberikan tindakan yang
Berdasarkan ketentuan, jika nilai P > 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan nilai hasil uji yang didapat P = 0,000 < α = 0,05, maka dapat ditarik
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah
semua kegiatan atau aktifitas manusial, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2012).
sikap dan tindakan. Pengetahuan yang baik akan mendasari terbentuknya sikap
yang baik dan sikap akan mendorong terjadinya praktik atau tindakan yang baik
akan di dasari oleh pengetahuan yang baik. Faktor lingkungan khusunya keluarga
memiliki peranan yang besar dalam menentukan sikap dan tindakan dalam
perilaku ibu sangatlah mempengaruhi perkembangan anak. Jika perilaku ibu baik
maka perkembangan anak juga baik, dan jika perilaku ibu buruk maka
55
perkembangan anak kurang baik. Walaupun perilaku ibu baik masih terdapat
perkembangan anak yang buruk itu dikarenakan karna terdapat faktor lain seperti
perkembanganya. Sosial budaya. Secara sosial budaya yang ada pada masyarakat