Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
DAFTAR ISI ........................................................................................................................1
I. IDENTITAS PASIEN ..............................................................................................2
II. STATUS PSIKIATRI ..............................................................................................3
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL .................................................................10
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT.............................................16
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM ..................................................................18
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA ..............................................................19
VII. DIAGNOSIS ..........................................................................................................20
VIII. EVALUASI MULTI AXIAL ................................................................................23
IX. FORMULASI TERAPI .........................................................................................23
X. PROGNOSIS .........................................................................................................24
XI. LAMPIRAN ...........................................................................................................25

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 1


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
I. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : XXXXXX


Tanggal Masuk Rumah Sakit : 05 Agustus 2013
Kelas Perawatan : III
Dokter yang merawat : dr. E. Sp. KJ
Riwayat Perawatan : Perawatan ke – I
Nama : Tn. Z
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 48 tahun
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Oktober 1968
Bangsa / Suku : Indonesia / Tionghoa
Agama : Katolik
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Cengkareng
Pendidikan terakhir : S1 bidang Akuntansi di Universitas Trisakti
Pekerjaan : Konsultan Pajak

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 2


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
II. STATUS PSIKIATRI

Diperoleh dari:
1. Autoanamnesis (wawancara): didapat dari pasien.
2. Alloanamnesis diperoleh dari alloanamnesa dengan perawat di Sanatorium
Dharmawangsa.
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 48 tahun
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari, tanggal wawancara : Kamis, 27 Juli 2017
Waktu wawancara : 11.00 WIB
Tempat wawancara : Sanatorium Dharmawangsa

A. Keluhan Utama
Pasien marah dan memukul kakaknya.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pada tanggal 05 Agustus 2013 pasien dibawa ke Sanatorium
Dharmawangsa oleh keluarganya dengan keluhan tanpa alasan yang jelas
sering emosi dan memukul kakaknya. Pasien juga sering berbicara sendiri
karena pasien mengaku sering mendengar beberapa suara yang mengajaknya
untuk berdiskusi.
Suara pertama yang di dengar pasien, diyakini oleh pasien sebagai
suara Tuhan. Suara-suara tersebut sering mengajak pasien untuk berdiskusi
tentang banyak hal, seperti bisnis pabrik oli milik pasien, kondisi
perekonomian dan pembangunan Indonesia dan dunia. Pasien berkomunikasi
dengan suara Tuhan dengan cara mengangkat tangan lalu menggerak-gerakan
jarinya. Pasien mengatakan dirinya dapat berkomunikasi dengan Tuhan sebab
pasien telah diangkat sebagai anak oleh Tuhan dan pasien yakin akan
dikabulkan apapun yang pasien inginkan. Menurut pengakuan pasien, pasien

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 3


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
pernah dihampiri Tuhan dalam rupa seorang laki-laki berbadan tinggi dan
besar, berjenggot, memakai jubah putih dan dari seluruh tubuhnya
mengeluarkan cahaya.
Suara berikutnya yang didengar diyakini pasien sebagai suara
‘paranormal’ yang sering meminta uang dan jabatan kepada pasien dan jika
tidak dikabulakan maka pasien akan disakiti oleh paranormal tersebut. Pasien
juga sering melihat bola api yang terbang melayang – layang yang mengincar
pasien, menurut pasien jika terkena bola api tersebut akan membuat seluruh
badannya sakit, yang diyakini merupakan kiriman paranormal jika
permintaannya tidak dikabulkan. Pasien juga mengaku terkadang mencium
bau sampah atau kotoran di kamar jika permintaan paranormal tidak
dikabulkan dan mencium wewangian jika dikabulkan.
Pasien mengatakan bahwa keluarganya membawa pasien ke
Sanatorium Dharmawangsa karena dijadikan tumbal oleh keluarganya yang
memakai ilmu hitam untuk mencapai kesuksesan.
Menurut perawat, pasien minum obat secara teratur. Keseharian pasien
banyak dihabiskan dikamar atau duduk dibangku depan kamarnya sambil
merokok atau minum kopi, dan sesekali menonton televisi saat makan. Pasien
terkadang masih harus diingatkan untuk mandi. Pasien jarang berkomunikasi
dengan pasien lain dan perawat karena pasien merasa pasien lain dan perawat
sering menjelek-jelekkan pasien.

C. Riwayat Penyakit Sebelumnya


 Riwayat Penyakit Psikiatri
Pasien mengatakan mulai mendengar suara – suara sejak tahun
1996 tepatnya ketika ayah pasien meninggal. Awalnya pasien
mendengar banyak suara di kepalanya yang mengajak untuk
berdiskusi. Tak lama setelah itu pasien mengaku dapat mendengar dan
berkomunikasi dengan Tuhan.
Pada tahun 2000 sampai tahun 2008 pasien pernah dirawat di
Sanatorium Dharmajaya karena keluarga melihat pasien di rumah
sering berbicara sendiri, sulit diatur, mudah marah, dan tidak dapat

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 4


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
menjaga kebersihan diri sendiri. Selama perawatan pasien sering
keluar masuk karena pasien terlihat membaik selama perawatan
sehingga keluarga pasien memutuskan untuk membawanya pulang.
Pada tahun 2009 pasien keluar dari Sanatorium Dharmajaya, tetapi
selama di rumah pasien menolak untuk minum obat karena merasa
sudah sembuh. Pada tahun 2013 pasien kembali mendengar suara –
suara dan keluarga merasa pasien menjadi semakin sulit untuk diatur.
Pasien sering berbicara sendiri dan mengamuk sampai memukul
kakaknya tanpa alasan, sehingga keluarga memutuskan untuk
membawa pasien ke Sanatorium Dharmawangsa.

 Riwayat Kondisi Medis


Selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa pasien
mengetahui bahwa dirinya menderita kencing manis di tahun 2013 dan
sekarang gula darahnya sudah terkontrol dengan obat.

 Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan
terlarang.

D. Riwayat Keluarga
 Latar Belakang Keluarga
Pasien adalah anak ke lima dari tujuh bersaudara. Pasien
terlahir di dalam keluarga yang sederhana, ayah pasien (Alm) bekerja
sebagai montir dan ibu sebagai penjual kue.

 Riwayat Psikiatri Dalam Keluarga


Kakak laki – laki pertama pasien menderita retardasi mental.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 5


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
Susunan anggota keluarga

Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

= pasien pengidap kelainan kejiwaan

= laki – laki meninggal

= laki – laki retardasi mental

Susunan Anggota Keluarga


1. Nama : Tn. Kw (Alm)
Pekerjaan : Montir
Agama : Katolik
Pendidikan : STM
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

2. Nama : Ny. B
Pekerjaan : penjual kue
Agama : Katolik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 6


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
Pendidikan : -
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

3. Nama :Tn. IW
Pekerjaan :-
Agama : Katolik
Pendidikan :-
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung pertama

4. Nama :Ny. SW
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Katolik
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung kedua

5. Nama :Ny. HW
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Katolik
Pendidikan : STM
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung ketiga

6. Nama :Ny. PW
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Katolik
Pendidikan : D3 sekretaris
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung keempat

7. Nama : Tn. HW
Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Katolik
Pendidikan : SLTA
Hubungan dengan pasien : Adik kandung pertama

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 7


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
8. Nama : Tn. YW
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Katolik
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Adik kandung kedua

E. Riwayat Kehidupan Pribadi


 Riwayat Prenatal dan Perinatal
Selama kehamilan ibu pasien dalam kondisi fisik, mental yang
sehat, tidak merokok atau menggunakan berbagai macam obat dan zat
lainnya. Pasien lahir dengan cukup bulan dan dengan persalinan
spontan.

 Riwayat Masa Kanak Awal (0 – 3 tahun)


Saat batita tumbuh kembang pasien normal sesuai dengan
usianya, tidak ada riwayat sakit berat seperti kejang dan trauma kepala.

 Riwayat Masa Kanak Tengah (4 – 11 tahun)


Pada masa kanak – kanak pasien tumbuh dan berkembang
normal sesuai dengan usianya, bersosialisasi dengan baik dengan
teman seusianya.

 Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas – Remaja)


Pasien bersosialisasi dengan baik dengan keluarga dan
lingkungan sekitar. Pasien mulai merokok saat SMP karena pengaruh
dari teman – temannya.

 Riwayat Masa Dewasa


i. Riwayat Pendidikan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 8


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
Selama menjalani masa pendidikan dari SD hingga Sarjana pasien
mengaku tidak pernah mengalami masalah akademik seperti tidak
naik kelas ataupun pindah sekolah.

Jenjang Tempat Lama studi Prestasi


SD SD St. Yoseph 6 tahun Lulus
SMP SMP St. Yoseph 3 tahun Lulus
SMA SMAN 20 3 tahun Lulus
Perguruan Tinggi Trisakti 5 tahun Lulus

ii. Riwayat Pekerjaan


Pasien pernah magang di sebuah kantor akuntan ketika
masih kuliah. Setelah menyelesaikan kuliah, pasien bekerja
selama 2 tahun sebagai accounting manager . Kemudian pasien
pindah kerja ke perusahaan swasta dengan jabatan sebagai
konsultan pajak sampai tahun 2000.

iii. Riwayat Hubungan dan Perkawinan


Pasien belum menikah.

iv. Militer
Pasien tidak pernah mengikuti dan terlibat dalam
militer, menyaksikan pertempuran dan tidak ada cidera karena
kegiatan militer.

v. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Katolik dan rutin ke Gereja setiap
minggu sebelum menjalani perawatan.

vi. Riwayat Aktivitas Sosial


Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien lain dan
petugas di Sanatorium Dharmawangsa karena merasa dijelek-
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 9
Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
jelekkan dan ingin disakiti oleh pasien dan petugas di
Sanatorium Dharmawangsa. Pasien lebih banyak menyendiri
dibangku teras di depan kamar rawatnya atau tidur-tiduran di
kamar.

vii. Situasi Hidup Terkini


Pasien mampu mendeskripsikan tempat tinggalnya
sekarang dan dapat mengingat nama – nama pasien lainnya.

viii. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum
sebelumnya.

ix. Seksual
Orientasi seksual pasien normal, tidak pernah
mengalami penganiayaan seksual dan tidak ada gejala masalah
seksual.

x. Persepsi Mimpi dan Fantasi


Pasien jarang bermimpi. Setelah keluar dari Sanatorium
Dharmawangsa pasien ingin kembali bekerja dan ingin
membeli rumah untuk tempat tinggal. Pasien tidak ingin
kembali ke rumah kakaknya dikarenakan merasa dikucilkan.

xi. Nilai – nilai


Pasien dapat menilai sanitasi dirinya dan
lingkungannya, pasien dapat menilai mana yang benar atau
salah menurut norma yang berlaku di masyarakat, seperti
bagaimana kalau pasien menemukan barang yang bukan
miliknya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 10


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

1. DESKRIPSI UMUM
a) Penampilan
Pasien seorang laki – laki berusia 48 tahun dengan tinggi
sekitar 165 cm dan berat badan sekitar 60 kg, dengan perut agak
membuncit. Penampilan sesuai dengan usianya. Potongan rambut
pendek, berwarna hitam dan rapi, kulit berwarna sawo matang.
Kebersihan diri pasien cukup terjaga. Pasien menggunakan kaos
berwarna biru gelap, celana pendek berwarna hitam polos dengan
kedua kantong di sisi kanan maupun kiri dan sandal jepit berwarna
hitam.

b) Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Sebelum wawancara:
Pasien sedang duduk sambil merokok bersama pasien lain di
bangku depan kamarnya sambil menggerakan jari-jari tangan
kananya ke atas .

Selama wawancara:
Pasien cukup kooperatif, duduk santai dan tampak tenang
menjawab semua pertanyaan selama wawancara. Pasien suka
mengangkat tangan dan menggerakan jari – jari tangannya saat
wawancara dalam waktu yang cukup lama. Saat menggerakan jari-
jarinya pasien tidak menjawab pertanyaan pemeriksa.

Setelah wawancara:
Pasien merokok dan duduk di depan kamarnya.

c) Sikap terhadap Pemeriksa


Pasien bersikap sopan dan kooperatif terhadap pemeriksa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 11


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
2. BICARA
Kuantitas pembicaraan pasien cukup, arus bicara normal, volume suara
sedang, dan artikulasi jelas. Nada bicara dan mimik wajah masih sesuai
dengan isi pembicaraan.

3. MOOD DAN AFEK


 Mood : hipotimik
 Afek : tumpul
 Keserasian : inappropiate

4. PIKIRAN
1. Bentuk / Proses Pikir
 Hendaya Berbahasa : tidak terganggu
 Flight of Ideas : tidak ada
 Asosiasi longgar : tidak ada
 Blocking : tidak ada
 Sirkumtansialitas : tidak ada
 Tangensialitas : tidak ada
 Word salad : tidak ada
 Clang association : tidak ada
 Inkoherensi : tidak ada
 Verbigerasi : tidak ada
 Perseverasi : tidak ada
 Ambivalensi : tidak ada

2. Isi Pikir
 Fobia : tidak ada
 Obsesi : tidak ada
 Kompulsi : tidak ada
 Ide bunuh diri : tidak ada
 Waham : ada
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 12
Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
o Waham kebesaran
Pasien mengatakan bahwa telah diangkat sebagai anak
Tuhan dan Tuhan akan selalu mengabulkan
permintaannya.

o Waham kejar
Pasien merasa paranormal ingin menyakiti dirinya
dengan cara mengirimkan benda gaib berupa bola –
bola api yang jika terkena akan membuat seluruh badan
pasien sakit.
Pasien mengatakan pasien-pasien dan para pegawai di
Sanatorium Dharmawangsa sering menjelek-jelekan
dia.
Pasien mengaku di bawa ke Sanatorium Dharmawangsa
sebagai tumbal oleh keluarganya yang memakai ilmu
hitam.

 Thought insertion : tidak ada


 Thought withdrawal : tidak ada
 Thought broadcasting : tidak ada

5. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : ada
 Halusinasi auditorik : Pasien mendengar mendengar suara
Tuhan yang sering mengajak dirinya untuk berdiskusi serta
pasien mendengar suara paranormal yang meminta – minta
kepadanya.

 Halusinasi visual : Pasien melihat Tuhan yakni dalam rupa


seorang pria dewasa berbadan tinggi dan besar, berjenggot,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 13


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
memakai jubah putih dan dari seluruh tubuhnya mengeluarkan
cahaya. Serta pasien melihat bola – bola api yang melayang.

 Halusinasi olfaktorik : Pasien terkadang mencium bau sampah


atau bau kotoran dan mencium bau minyak wangi.

2. Ilusi : tidak ada

3. Depersonalisasi : tidak ada

4. Derealisasi : tidak ada

6. SENSORIUM DAN KOGNITIF


1. Kesadaran
compos mentis (GCS 15 = E4V5M6)

2. Fungsi Kognitif
 Orientasi
o Waktu : Baik, pasien mampu mengetahui waktu,
hari, bulan dan tahun.
o Tempat : Baik, pasien mampu mengetahui bahwa
dirinya ada di Sanatorium Dharmawangsa.
o Orang : Baik, pasien mampu mengenali pasien
– pasien lainnya dan beberapa petugas di Sanatorium
Dharmawangsa.
 Daya ingat
o Segera : Baik, pasien dapat mengulangi 3 kata
(meja, kunci, pohon) yang diberikan kepada pasien
sebelumnya dengan cepat dan berurutan.
o Jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat menu
makan pagi dan menu makan malam hari kemarin.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 14


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
o Jangka sedang : Baik, pasien masih dapat mengingat
nama koas yang pernah di Sanatorium Dharmawangsa
bulan lalu.
o Jangka panjang : Baik, pasien dapat menceritakan
dimana pasien bersekolah dari SD sampai SMA.

3. Konsentrasi dan Atensi


Selama wawancara, konsentrasi pasien cukup baik, pasien
mampu mengikuti dengan baik alur pertanyaan yang diajukan.

4. Kemampuan Membaca dan Menulis


Baik. Pasien dapat membaca tulisan “Saya pasti bisa” dan
pasien dapat menuliskan kalimat sederhana yang didiktekan oleh
pemeriksa berupa “Hari ini cerah”.

5. Konsentrasi dan Kalkulasi


Selama wawancara konsentrasi cukup baik, tidak teralihkan.
Pasien dapat mengikuti dan menjawab pertanyaan. Pasien juga dapat
menghitung.

6. Kemampuan Visuospasial
Baik, Pasien dapat menggambar jam bundar lengkap dengan
semua angkanya dan jarumnya. Pasien dapat menggambar jarum jam
yang menunjukkan pukul 10.20 sesuai yang diminta oleh pemeriksa.

7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa ‘tong kosong
nyaring bunyinya’.

8. Intelegensia dan Daya Informasi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 15


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
Baik, mengikuti melalui televisi dan koran. Pasien dapat
menyebutkan pengetahuan umum dan informasi saat kini seperti nama
presiden dan wakil presiden, dan gubernur DKI Jakarta.

7. IMPULSIVITAS
Selama wawancara pasien dapat mengendalikan emosi dan bersikap
cukup sopan.

8. DAYA NILAI
1. RTA
Terganggu karena adanya waham (kebesaran dan kejaran) dan
halusinasi (visual, auditorik, dan olfaktorius) .

2. Tilikan
Derajat 1, pasien tidak merasa bahwa dirinya sakit.

3. Discriminative judgement
Baik, pasien tahu kalau rumahnya kebakaran dia akan berusaha
menyelamatkan diri
4. Social judgement
Baik, pasien mampu menilai bahwa melanggar rambu – rambu lalu
lintas itu salah.

9. REABILITAS
Pasien cukup dapat dipercaya, karena jawaban yang diberikan pasien
setelah dikoreksi ulang dengan menanyakan ke perawat yang merawat,
hasilnya sama.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 16


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. STATUS INTERNIS
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi nadi : 82x/menit
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu : 36,5 o C.

B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala :normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
b. Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
c. Hidung : normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.
d. Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret.
e. Mulut : bibir lembab, lidah tidak kotor, caries dentis (-)
f. Jantung
 Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak terlihat.
 Palpasi : iktus kordis tidak teraba
 Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
 Auskultasi : BJ I & II murni, Gallop (-), Murmur (-)
g. Paru-paru
 Inspeksi : simetris dalam keadaan diam dan gerak.
 Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : vesikuler +/+, rhonki (-), wheezing (-)
h. Abdomen
 Inspeksi : abdomen tampak membuncit.
 Palpasi : hepar dan lien tidak teraba.
 Perkusi : timpani.
 Auskultasi : bising usus normal
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 17
Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
i. Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edem -/-, deformitas -/-, nyeri -/-
j. Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edem -/-, deformitas -/-, nyeri -/-
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna lainnya.

C. STATUS NEUROLOGIK
 Rangsang meningeal : (-)
- Peningkatan TIK : (-)
- Nn. Cranialis : baik
- Pupil : bulat, isokor, diameter 3/3 mm.
- Sensibilitas : baik
- Motorik : baik
- Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : baik
- Fungsi luhur : baik
- Refleks fisiologis : +/+
- Refleks patologis : -/-
Kesan: Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologik.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 18


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Sanatorium Dharmawangsa


pada tanggal 1 April 2017 adalah sebagai berikut :
NILAI
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
NORMAL
Hematologi
Hemoglobin 13 g/dl 12 – 14
Jumlah leukosit 5.2 ribu/ul 5 – 10
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eosinofil 3 % 1–3
Batang 2 % 2–6
Segmen 66 % 50 – 70
Limfosit 27 % 20 – 40
Monosit 2 % 2–8
Laju endap darah 8 mm/jam < 20
Jumlah trombosit 210 ribu/ul 150 – 400

Kimia darah
Fungsi hati
Protein
Protein Total 6 g/dl 6-8,4
Albumin 3.6 g/dl 3,5-5,2
Globulin 2.4 g/dl 2,3-3,5
Bilirubin mg/dl
Total 0.66 mg/dl <1
Direk 0.18 mg/dl <0,25
Indirek 0.45 mg/dl <0,75

SGOT SGPT
SGOT 33 U/I < 50

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 19


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
SGPT 20 U/I < 50

Karbohidrat
GDP 84 mg/dl < 126
Glukosa 2 Jam PP 120 mg/dl < 140

Fungsi Ginjal
Ureum 25 mg/dl 10-50
Creatinine 0.7 mg/dl 0.5-1.1

Lain-lain
Asam Urat 5.5 mg/dl 2,4-5,7
Kesan : Tidak ditemukan kelainan laboratorium yang bermakna pada pasien ini.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 20


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien seorang laki-laki berusia 48 tahun, suku Tionghoa, beragama


Katolik, anak kelima dari tujuh bersaudara. Pendidikan terakhir S1. Penampilan
sesuai dengan usianya, tampak sehat, tinggi sekitar 165cm, BB 60 kg, kulit
berwarna sawo matang. Potongan rambut pendek, berwarna hitam, kebersihan
cukup terjaga.
Dari lahir sampai dengan dewasa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit
medis yang bermakna. Dari SD sampai Sarjana pasien selalu lulus tepat waktu.
Pasien pernah magang 2 – 3 tahun saat kuliah, setelah itu pasien bekerja sebagai
accounting manager dan konsultan pajak sebelum menjalani perawatan di
Sanatorium Dharmawangsa.
Saat ini pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa. Keluarga
memutuskan untuk merawat pasien dengan alasan pasien kembali mendengar
suara – suara dan keluarga merasa pasien menjadi semakin sulit untuk diatur.
Pasien sering berbicara sendiri dan sering marah sampai memukul kakaknya
tanpa alasan. Sebelumnya pasien pernah dirawat di Sanatorium Dharmajaya pada
tahun 2000 – 2008, selama perawatan pasien sering keluar masuk. Pada tahun
2009 pasien keluar dari Sanatorium Dharmajaya dan tidak minum obat teratur.
Pasien mengaku dapat berbicara dengan Tuhan dan telah diangkat menjadi
anak Tuhan dan apapun permintaanya akan dikabulkan. Pasien juga mengaku
melihat Tuhan dalam sosok laki-laki berbadan tinggi dan besar, berjenggot,
memakai jubah putih dan dari seluruh tubuhnya mengeluarkan cahaya. Selain itu
pasien juga sering mendengar suara yang pasien anggap sebagai paranormal yang
sering meminta-minta uang dan jabatan kepada pasien dan bila tidak dikabulkan
maka maka akan disakiti oleh paranormal tersebut. Pasien juga mengatakan
bahwa sering melihat bola-bola api yang mau menyerang dirinya dan itu
merupakan kiriman dari paranormal tersebut karena permintaannya tidak
dikabulkan oleh pasien. Selain itu juga pasien sering mencium bau busuk jika
tidak memenuhi keinginan paranormal tersebut, dan mencium bau wangi jika
mengikuti permintaan paranormal.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 21


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
Gejala mulai mendengar suara – suara muncul sejak tahun 1996 tepatnya
ketika ayah pasien meninggal. Pada awalnya pasien mendengar banyak suara di
kepalanya yang mengajak untuk berdiskusi. Tak lama setelah pasien mulai
mendengar suara – suara tersebut, pasien mengaku dapat mendengar dan
berkomunikasi dengan Tuhan.
Dari wawancara ditemukan adanya mood hipotimik, afek tumpul,
keserasian tidak sesuai, terdapat halusinasi auditorik, halusinasi visual dan
halusinasi olfaktorik. Ditemukan juga adanya waham kebesaran dan waham
kejar. Orientasi terhadap waktu, tempat dan orang baik. Daya konsentrasi dan
daya ingat masih baik. Fungsi intelektual sesuai dengan pendidikan. Personal
hygiene cukup baik, pasien agak menarik diri dari pergaulan.
Dari pemeriksaan fisik, status neurologik, dan pemeriksaan laboratorium
pasien tidak di dapatkan hal yang bermakna. Riwayat trauma kepala, gangguan
mental organic, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang disangkal.
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga yaitu kakak pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 22


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
VII. DIAGNOSIS

Berdasarkan hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang


mengacu pada PPDGJ-III, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
AXIS I:
1. Berdasarkan gejala – gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang
secara klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :
1. Adanya hendaya dalam kemampuan daya nilai realita :
i. RTA : terganggu
ii. Insight : terganggu
iii. Aktivitas sehari-hari dan fungsi sosial : terganggu
iv. Keluhan dari lingkungan
2. Adanya gejala psikopatologi (waham kebesaran, waham kejar,
halusinasi auditorik, halusinasi visual dan halusinasi olfaktorik)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS

2. Berdasarkan :
1. Kesadaran : compos mentis (GCS = 15, E4 V5 M6)
2. Orientasi : baik
3. Daya ingat : baik
4. Kemunduran intelektual : tidak ada
5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan
gangguan jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
6. Penggunaan zat psikoaktif : tidak ada riwayat menggunakan obat-
obatan
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tidak menderita suatu gangguan
mental organik serta tidak menderita suatu gangguan mental dan
gangguan perilaku akibat zat psikoaktif.

3. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari auto-anamnesa,


didapatkan:

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 23


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
1. Ditemukan adanya gangguan persepsi (Halusinasi auditorik, halusinasi
visual dan halusinasi olfaktorik)
2. Ditemukan adanya gangguan isi piker (Waham kebesaran dan waham
kejar)
3. Berlangsung lebih dari 1 bulan
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA (F20)

4. Berdasarkan adanya:
 Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia
o Waham kebesaran dimana pasien merasa telah diangkat menjadi
anak Tuhan, mampu berkomunikasi dengan Tuhan dan Tuhan
selalu mengabulkan permintaannya.
o Waham kejar dimana pasien merasa paranormal ingin menyakiti
dirinya dengan cara mengirimkan benda gaib berupa bola – bola
api, keluaga pasien menjadikan pasien sebagai tumbal ilmu hitam.
o Halusinasi auditorik dimana pasien mendengar suara-suara.
o Halusinasi visual dimana pasien melihat sosok Tuhan dan bola –
bola api yang melayang.
o Halusinasi olfaktorik dimana pasien mencium bau busuk dan bau
wewangian.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SKIZOFRENIA TIPE
PARANOID (F 20.0).

AXIS II:
Dari alloanamnesa disimpulkan bahwa pasien tidak memiliki gangguan
kepribadian dan tidak ada retardasi mental. (Z 03.2)

AXIS III:
Dari alloanamnesa, autoanamnesa dan hasil pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan lab, pasien memiliki penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 yang
terkontrol dengan obat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 24


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
AXIS IV:
Berdasarkan autoanamnesa tidak ditemukan masalah psikososial dan
lingkungan dalam kurun waktu 1 tahun terkahir.

AXIS V:
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100 – 91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi.
90 – 81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa.
80 – 71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
pekerjaan, sosial, sekolah dll.
70 – 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
60 – 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50 – 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40 – 31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
30 – 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang.
20 – 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat
berat dalam komunikasi dan mengurus diri.
10 – 01 = Seperti diatas → persisten dan lebih serius.
0 = Informasi tidak adekuat.

GAF (HLPY): 70 – 61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas


ringan dalam fungsi, secara umum masih baik). Pasien dapat melakukan
kegiatannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
GAF (Current): 70 – 61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik). Pasien dapat melakukan
kegiatannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 25


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
VIII. EVALUASI MULTI AXIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid.


Aksis II : Z 03.2 Tidak ada.
Aksis III : Diabetes Mellitus tipe 2.
Aksis IV : Tidak ada
Aksis V : GAF (HLPY) : 70-61
GAF (Current) : 70-61

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 26


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
IX. FORMULASI TERAPI

A. Farmakologi
 Aripiprazole tablet 1 x 10 mg PO (pagi hari) sebagai obat antipsikotik
generasi kedua (atipikal).
 Metformin tablet 3 x 500 mg PO (sebelum makan) sebagai obat Diabetes
Mellitus tipe 2.

B. Non farmakologi
 Psikoterapi: Supportive Therapy
o Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang.
o Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur demi
kesembuhannya.
o Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat
melakukan aktivitas seoptimal mungkin.
 Terapi Psikososial
o Family Counseling:
 Memberi informasi kepada keluarga pasien tentang
penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan
serta motivasi dalam kepatuhan pengobatan pasien.

 Behavioral Therapy
o Pasien diajak untuk mengembangkan minat dan hobinya.
o Pasien diingatkan untuk rajin berdoa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 27


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam

Faktor Yang Meringankan


 Penyakit yang dideritanya tidak disebabkan oleh gangguan mental organik
ataupun retardasi mental.
 Tidak ada riwayat trauma perinatal.
 Tidak ada tanda dan gejala neurologis.
 Selama perawatan pasien tidak menolak untuk minum obat.
 Tidak ada ide untuk bunuh diri.

Faktor Yang Memberatkan


 Onset pada usia muda (28 tahun)
 Perilaku menarik diri (pasien kurang bergaul dengan pasien lain).
 Riwayat retardasi mental dalam keluarga.
 Perjalanan penyakit sudah kronis dan berulang.
 Tidak menikah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 28


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
XI. LAMPIRAN
WAWANCARA 1
Hari/tanggal : Selasa, 25 Juli 2017
Jam : 11.00 WIB
Penampilan : Kaos putih , celana pendek merah tua
Aktivitas : Duduk di bangku
Tempat : bangku depan kamar pasien

Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien
A : Selamat pagi pak
B : Pagi
A : Kenalin pak, nama saya dr. Ardisa, nama bapak siapa?
B : Saya Z
A : Pak Z, kita ngobrol-ngobrol bentar ya
B : Iya
A : Bapak sudah sarapan belum pak?
B : Sudah
A : Sarapan apa pak?
B : Tadi sarapannya nasi goreng. (ingatan jangka pendek baik)
A : Kalau tadi malam makan apa Pak?
B : Nasi, ayam goreng, sama semangka.
A : Bapak sudah berapa lama disini pak?
B : Sudah dari tahun 2013.
A : Oh, memangnya Bapak dirawat kesini kenapa pak?
B : Yah, karena keluarga saya pakai ilmu hitam dan saya dijadikan tumbal jadinya di
masukin ke sini. (Waham kejar)
A : Terus saya perhatikan kok bapak suka mengangkangt tangan?
B : Oh itu saya lagi berbicara sama Tuhan
A : Memangnya Bapak mendengar suara Tuhan Pak?
B : Ia ada suara Tuhan sama suara paranormal, pada mau ngajak saya diskusi
(halusinasi auditorik)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 29


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
A : Kok Bapak bisa denger suara Tuhan Pak?
B : Bisa kan saya ini sudah diangkat jadi anak Tuhan makanya saya bisa mendengar
suara Tuhan (waham kebesaran)
A : Jadi karena Bapak bisa dengar suara Tuhan yah, keluarga Bapak yang lain gak
bisa Pak?
B : Ya gak bisa, cuma saya yang bisa dengar Tuhan, kan keluarga saya gak percaya
Tuhan
A : Sejak kapan Pak Z bisa mulai mendengar suara Tuhan?
B : Sudah lama, sudah dari tahun 1996.
A : Kok bisa tiba-tiba mendengar suara Tuhan Pak? Bagaimana caranya?
B : Yah, awalnya kan papa saya meninggal, terus saya sedih banget, lalu saya berdoa
terus-terusan, saya berdoa supaya saya bisa diangkat menjadi anak Tuhan, karena
saya tetep mau punya seorang Ayah, eh ternyata doa saya dibalas sama Tuhan, Tuhan
mau mengangkat saya jadi anaknya.
A : Oh begitu, biasanya yang didiskusikan sama Tuhan apa Pak ?
(saat berbicara, tiba – tiba pasien mengangkat tangan dan menjentikkan jari – jarinya
terus – menerus dalam waktu yang cukup lama)
A : Loh pak Z lagi ngapain Pak?
B : ( Pasien masih menjentikkan jari-jarinya sambil tersenyum, lalu berhenti )
A : Bapak tadi lagi ngapain Pak?
B : Tadi Tuhan manggil saya, katanya ada yang mau didiskusikan. (halusinasi
auditorik)
A : Diskusi tentang apa Pak?
B : Yah tentang perekonomian di Indonesia, sama bagaimana membangun Indonesia
supaya Indonesia menjadi lebih baik.
A : Itu diskusinya seharian Pak?
B : Iya bisa seharian, cuma kalau malam yah gak, kan saya tidur.
A : Tuhan itu rupanya seperti apa Pak? Bapak pernah liat Tuhan?
B : Pernah, Tuhan itu bapak - bapak, badannya tinggi dan besar, berjenggot, bajunya
jubah putih dan tubuhnya bercahaya (halusinasi visual)
A : Tiap hari kalau lagi ngobrol Bapak bisa lihat Tuhan pak?
B : Gak, kadang – kadang aja, kapan Tuhan mau menunjukkan dirinya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 30


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
A : Oh begitu Pak, jadi sehari – hari Bapak ngobrolnya sama Tuhan aja yah Pak?
B : Gak, ada lagi paranormal, dia suka minta ini itu ke saya, karena dia tau kan saya
anak Tuhan, jadi kalau minta apapun pasti dikabulin. (waham kebesaran )
A : Paranormalnya minta apa ke Bapak?
B : Banyak, seringnya minta uang dan jabatan kerja yang tinggi, yah gak saya kabulin
lah, kan gimanapun juga kan harus usaha sendiri untuk dapat uang dan jabatan.
A : Terus kalau gak dikabulin gimana Pak?
B : Kalau gak dikabulin nanti dia ngirimin bau-bau busuk ke saya atau dia kadang
menyamar jadi pasien disini terus kirim bola-bola api ke saya,atau saya dibuat
sakit perut atau badan sakit semua. (halusinasi olfatorik dan halusinasi visual ,
waham kejar)
A : Kalau dikabulin gimana pak Z?
B : Kalau dikabulin nanti kecium wewangian gitu. (halusinasi olfatorik)
A : Oh begitu yah Pak, ya sudah Pak, saya pamit dulu yah Pak, nanti obrolannya kita
lanjutin lagi ya Pak. Terima Kasih Pak Z.
B : Sama – sama.
 Kesadaran : compos mentis
 Mood : hipotimik
 Afek : tumpul
 Keserasian : inappropiate
 Waham kebesaran : ada
 Waham kejar : ada
 Halusinasi auditorik : ada
 Halusinasi visual : ada
 Halusinasi olfaktorik : ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 31


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
WAWANCARA 2
Hari/tanggal : Rabu, 26 Juli 2017
Jam : 11.00 WIB
Penampilan : Baju putih, celana pendek hitam
Aktivitas : Duduk di bangku taman sambil menjentikkan jari ke atas
Tempat : Bangku di taman

A : Pagi pak Z!
B : Selamat pagi
A : Baik Pak. Bapak sendiri gimana?
B : Yah begini – begini aja
A : Bapak hari ini ada ngobrol sama Tuhan gak Pak?
B : Ada dong
A : Diskusi apa Pak hari ini?
B : Diskusi soal perusahaan saya, kan saya punya perusahaan oli, saya mau
perusahaan saya lebih besar lagi (waham kebesaran).
A : Oh perusahaan Bapak ada dimana Pak?
B : Ada di Serang, perusahaan oli saya besar, pegawainya ada puluhan ribu, saya bagi
– bagi saham perusahaan saya ke saudara - saudara saya. (waham kebesaran).
A : Oh begitu, Bapak punya berapa saudara Pak?
B : Saya tujuh bersaudara, saya anak ke lima
A : Wah, banyak juga yah Pak saudaranya, sebelum masuk sini Bapak tinggal dimana
Pak?
B : Saya tinggal di Citra sama kakak perempuan saya yang ke dua.
A : Saudara – saudara Bapak yang lain ada yang bisa mendengar dan melihat Tuhan
juga gak Pak?
B : Cuman saya yang bisa, karena saya percaya sama Tuhan dan memang saya kan
sudah diangkat jadi anak Tuhan
A : Saudara – saudara bapak pernah berkunjung ke sini gak Pak?
B : Gak pernah, makanya saya kesel, mungkin karena saya sudah bagi- bagi saham
perusahaan saya.
A : Bapak sudah menikah?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 32


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
B : Saya belum menikah (pasein mengangkat tangan lagi)
A : Barusan ada pesan dari Tuhan lagi Pak? Tuhan bilang apa Pak?
B : Iya, biasa tentang ekonomi di Indonesia (halusinasi auditorik)
A : Selain itu ada pesan apa lagi Pak?
B : Gak ada cuma itu aja.
A : Oh gitu, Pak saya mau nanya, dulu Bapak sekolah dari kecil sampe SMA dimana
Pak?
B : Saya dulu sekolah di St. Yoseph SD dan SMP nya, kalau SMA saya sekolah di
SMAN 20. (ingkatan jangka panjang baik)
A : Lalu dulu saat sekolah pergaulan dengan teman – teman bagaimana Pak?
B : Pergaulan dengan teman – teman baik, saya punya cukup banyak teman pas
sekolah.
A : Ada kesulitan gak Pak mengikuti pelajaran di sekolah pada saat itu?
B : Gak ada sih, buktinya saya selalu naik kelas.
A : Oh, setelah tamat SMA lalu Bapak lanjut kuliah dimana Pak?
B : Saya lanjut kuliah jurusan akuntansi di Universitas Trisakti, soalnya ayah saya
maunya semua anak-anaknya sekolah tinggi.
A : Bapak memang minat di bidang akuntansi yah Pak? Ada gak kesulitan selama
kuliah?
B : Ya saya senang di bidang akuntasi sih, untungnya gak ada kesulitan apapun saat
kuliah, malahan saya bisa magang 2-3 tahun, saya juga lulus kuliah tepat waktu.
A : Bapak sering nonton berita gak Pak? Menurut Bapak kondisi ekonomi Indonesia
sekarang bagaimana Pak?
B : Ya kadang saya nonton berita sambil makan siang, kalau gak bisa yah saya tinggal
tanya Tuhan aja, menurut saya perekonomian Indonesia sekarang cukup bagus sih.
A : Semenjak dipimpin presiden kita sekarang yah Pak? Bapak tau gak Pak siapa
presiden kita?
B : Tau dong, Pak Jokowi.
A : Wah bener Pak…Hahaha…Kalau Wakil Presiden siapa Pak?
B : Pak Jusuf Kalla.. Hehe..
A : Kalau Gubernur Jakarta dan Walikota Bandung Bapak tau gak?
B : Tau dong, Ahok dan Ridwan Kamil.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 33


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
A : Sekarang, kalau misalnya rumah Bapak kebakaran nih, apa yang akan Bapak
lakukan?
B : Wah, saya bakal cepet - cepet keluar dari rumah saya, terus cari bantuan untuk
padamin apinya.
A : Nah sekarang saya tanya peribahasa ke Pak Z yah, nanti Pak Z kasih tau saya arti
dari peribahasa nya apa.
B : Ia
A : “ tong kosong nyaring bunyinya” artinya apa Pak?
B : oh itu orang yang banyak bicara padahal gak tau apa-apa.
A : Bener pak, nah pak coba baca kalimat yang saya tulis ya pak
B : (Pasien membaca kalimat “saya pasti bisa” dengan baik dan benar).
A : Sekarang Pak Z tolong tulis kalimat apa yang saya bilang yah Pak.
B : (Pasien menulis kalimat “hari ini cerah” dengan baik dan benar).
A : Sekarang kita berhitung sedikit yah Pak, pasti Pak Z jago, Hahaha.
B : Oke.Haha.
A : 50 dikurangi 20 berapa Pak?
B : 30
A : Bener Pak, kalau 6 kali 6 jadi berapa Pak?
B : Jadi 36
A : Wah bener terus, memang Bapak jago nih hitung – hitungnya. Oke deh Pak, saya
pamit yah Pak, nanti ngobrolnya dilanjutin lagi. Terima Kasih Pak Z.
B : Ia

 Kesadaran : compos mentis


 Mood : hipotimik
 Afek : tumpul,
 Keserasian : inappropiate
 Waham kebesaran : ada
 Halusinasi auditorik : ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 34


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
WAWANCARA 3
Hari/tanggal : Sabtu, 27 Juli 2017
Jam : 11.00 WIB
Penampilan : Kaos hitam, celana pendek biru gelap
Aktivitas : Duduk di taman
Tempat : Bangku di taman

A : Selamat siang pak Z, sudah makan siang blm Pak?


B : Siang, tadi siang makan nasi pake ayam sama sop, sama pisang (ingatan jangka
pendek baik).
A : Boleh ngobrol-ngobrol sebentar gak Pak?
B : Oh boleh silahkan, ada rokok gak?
A : Aduh, saya gak boleh bawa rokok Pak disini, maaf yah Pak.
B : Oh iya gak apa – apa, sudah berapa lama disini?
A : Sudah 4 minggu Pak, Bapak bagaimana kabarnya hari ini? Sudah minum obat
belum Pak?
B : Biasa – biasa aja, pagi ini sama siang tadi sudah minum obat
A : Bapak selalu teratur minum obat gak Pak?
B : Saya selalu minum obat yang dikasih dari sini kok
A : Bagus Pak, jangan bosen yah Pak minum obatnya. Pak, Bapak tau gak ini pagi
atau siang atau malam?
B : Siang dong (orientasi waktu baik)
A: Bapak biasanya disini sekamar sama siapa Pak?
B : Sama K , J, D (orientasi orang baik)
A : Oh oke Pak. Pak hari ini saya mau minta tolong sama Bapak, boleh yah Pak.
B : Boleh. Minta tolong apa?
A : Tolong gambarin jam yah Pak di kertas ini, jam nya menunjukkan Pukul 10.20
B : (Pasien menggambar jam, angka jam, dan jarum jam yang menunjukkan pukul
10.20)
A : Oke, Terima kasih yah Pak. Sekarang Bapak tolong ingat 3 kata yang saya ucapin
dan langsung ulangin yah Pak meja, kunci, pohon.
B : .Meja, kunci, pohon (ingatan jangka segera baik)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 35


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
A : Ya betul Pak. Bapak ingat nama dokter dari Untar yang bulan lalu disini?
B : Oh, inget, namanya Icha. (ingatan jangka sedang baik)
A : Wah, Bapak masih ingat juga yah. Sekarang saya mau tanya menurut Bapak kalau
ada mobil nerobos lampu merah boleh gak Pak?
B : Ya gak boleh dong, berarti kan melanggar aturan itu, bisa ditilang polisi.
A : Bener itu Pak. Sekarang kita ngobrol – ngobrol yang lain yah Pak. Kalau dulu pas
tinggal sama kakak Bapak gimana Pak? Nyaman gak Pak?
B : Yah gak nyaman pastinya.
A : Gak nyamanya kenapa Pak?
B : Ya kan namanya juga saya dianggap sakit jiwa kan sama kakak saya, jadi kalau
saya ngomong apa – apa suka dicuekkin sama kakak saya dan suaminya, kayak gak
dianggap gitu deh, terus saya juga gak boleh deket – deket sama 2 keponakan saya,
mau minta uang juga suka gak dikasih.
A : Loh, emangnya Bapak mau minta uang buat apa?
B : Yah, cuma buat beli rokok sama kopi aja, padahal gak seberapa yah, tapi tetep aja
gak boleh, terus saya suka direndahin sama kakak saya, saya dibilang gak guna, cuma
nyusahin keluarga dan ngabisin uang.
A : Trus kegiatan Bapak kalau di rumah kakak ngapain aja Pak?
B : Yah gak ngapain – ngapain sih, paling kalau hari Minggu saya suka pergi ke
Gereja.
A : Ada komunikasi sama Tuhan Pak?
B : Tetap dong, kan saya anak Tuhan, gak mungkin sehari gak ngobrol sama Tuhan.
A : Hari ini sudah ngobrol sama Tuhan Pak?
B : Biasa, saya mau minta perusahaan saya diperbesar, kan permintaan saya semua
pasti dikabulin sama Tuhan kan saya ini anak Tuhan. (waham kebesaran)
A : Oh gitu Pak, kalau tinggal disini gimana Pak, senang gak?
B : Yah awalnya senang, karena disini banyak kegiatan, kalau dulu setiap Rabu itu
ada rekreasi, kita semua diajak jalan – jalan ke Taman Mini atau kemana, tapi
sekarang gak ada, sekarang kegiatannya cuma karaoke doang, saya bosen.
A : Iya yah Pak, kalau jalan – jalan kan seru yah Pak, terus disini Bapak sama pasien
yang lain dan perawat disini hubungannya gimana?
B : Pasien dan perawat – perawat disini suka ngomongin saya (waham kejar)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 36


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
A : Ngomongin Bapak gimana Pak?
B : Ya jelek – jelekin saya, mau ngejahatin saya juga.
A : Ngejahatin gimana Pak? Sebelumnya Bapak pernah dijahatin gak?
B : Belum pernah sih selama ini, cuma saya yakin mereka mau mukul saya, soalnya
gerak – geriknya mencurigakan, jadi saya jaga jarak aja.
A : Suara – suara yang Bapak dengar pernah meminta Bapak untuk menyakiti diri
sendiri atau orang lain gak Pak ?
B : Gak pernah, cuma biasanya ngajakin diskusi sama paranormal yang suka minta –
minta sama saya.
A : Oh, kalau gitu harus hati – hati yah Pak. Oke Pak, hari ini sekian dulu nanti kita
lanjutin lagi ngobrolnya yah Pak. Terima kasih Pak Z.
B : Sama - sama ( Pasien berjalan masuk ke kamar)

 Kesadaran : compos mentis


 Mood : hipotimik
 Afek : tumpul
 Keserasian : inappropiate
 Waham kebesaran : ada
 Waham kejar : ada
 Orientasi orang : baik
 Orientasi waktu : baik
 Ingatan jangka segera : baik
 Ingatan jangka sedang : baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 37


Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa 38
Sanatorium Dharmawangsa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 Juli 2017 – 19 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai